Popular Post

Archive for September 2016

Seirei Tsukai no Blade Dance : Jilid 1 Kamu Adalah Roh Terkontrakku!

By : Unknown

Bagian 1

Di hutan yang tenang dimana matahari bersinar menembus celah dedaunan.
*Byur—*
Tiba-tiba, suara gemericik air terdengar jelas di udara.
Kamito, ia- membuka mulutnya lebar-lebar sambil tetap berdiri di tempatnya.

Seorang gadis... di depan matanya terdapat gadis yang telanjang bulat.
Dia sangat cantik, bahkan luar biasa cantik. Matanya besar dan merah seperti permata, bibirnya yang bersemu merah seperti cherry yang basah dan lembut, kulitnya yang putih mulus bagaikan susu, dan di permukaan air, kakinya begitu langsing dan mulus. Juga, sesuatu yang lebih menangkap matanya adalah—
Rambut yang tergerai sepanjang tubuhnya. Berwarna merah layaknya bara api.
Tentu saja, dia telanjang. Betul betul telanjang.
“.............”
Kamito merasakan keringat dingin di punggungnya.
Ini gawat.
Ini gawat kalau dia sampai terlihat dalam kondisi telanjang.
........Aku harusnya segera kabur. Bahkan meski ia memberikan saran rasional pada dirinya sendiri, tubuhnya tak mau digerakkan. Sebetulnya ia masih terpesona. Pemandangan itu nampak begitu nyata hingga seolah Kamito tenggelam dalam dunia fantasinya sendiri.
Dan di saat itulah, gadis itu—
STnBD V01 013.jpg
Matanya yang lembut dan indah itu berkedip, mendapati penyusup yang tak terduga. Menatap dengan kosong, tampaknya ia belum betul betul memahami situasinya. Ia bahkan tak mencoba menutupi payudaranya yang masih belum berkembang.
*Tes.*
Air jatuh dari alis gadis itu. Kesadaran Kamito kembali seiring dengan suara air.

“Ah— ini.......”
Kamito batuk sekali, dan membuang tatapannya dari gadis yang masih berdiri tak bergerak itu.
“Gimana bilangnya ya..... ini hanya kecelakaan, kan? Toh aku kan nggak sengaja....”
Di saat itulah, Kamito membuat dua kesalahan fatal. Pertama, tentu saja, karena dia mencoba membuat penjelasan yang sia-sia. Pilihan terbaik adalah memanfaatkan waktu ketika gadis itu masih kebingungan dan secepatnya melarikan diri dari masalah di tempat itu.
Dan kesalahan fatal keduanya adalah.....
“Walaupun ini hanya kecelakaan, aku sudah melihatmu dalam situasi seperti ini. Maaf, aku minta maaf.”
Sampai disini masih tak apa apa, namun bagian terakhirnya........
“Tapi jangan kuatir. Aku masih pria normal, jadi aku nggak terlalu tertarik dengan hal yang seperti itu. Aku......”
Melihat payudara gadis yang masih dalam perkembangan itu—
“Aku nggak tertarik dengan tubuh anak kecil.” Tampaknya dia baru saja menginjak ranjau besar.

"......"
Ketenangan yang bagaikan kebekuan muncul.
Dengan tenang, si gadis mengangkat tangannya dengan rambut merahnya masih tersebar. Bahunya agak bergetar. Namun alasannya bukan karena kedinginan, tapi Kamito belum menyadari itu.
“Enam belas——”
“Eh?”
Bibir lembut gadis itu menggumamkan sesuatu, dan Kamito hanya bisa mengangkat alisnya.
“A-A-AKU SUDAH BERUMUR ENAM BELAS TAHUN!!!”
Tak lama usai meneriakkan itu, rambut merahnya berdiri tegak sampai ujungnya.
“Haah!?”
Kamito membuka matanya lebar-lebar karena kaget.
“Enam belas? Yang benar? Terus kenapa dadamu tampak begitu menyedihkan—“
Ia dengan cepat menutup mulutnya, namun tampaknya sudah terlambat.
“.....Tak bisa dimaafkan.”
Gadis itu mengucapkannya dengan nada rendah dan sangat dingin.
“Be-Benar-benar tak bisa dimaafkan...... Kau-kau-kau-kau setan pengintip... mesum... dan hewan menjijikkan!”
“Kamu tahu juga, kata-kata seperti hewan buas.”
Kamito mengucapkan itu dengan nada sempit dan rendah.
“Hm?”
.....Disaat itulah ia menyadari kalau pepohonan hutan membuat suara kebisingan yang aneh.
Apa itu angin? Bukan, itu pasti—


"——Penjaga api merah, pelindung dari bara api abadi!"
"——Sekaranglah saat untuk memenuhi kontrak darah, datang dan lakukanlah perintahku!"

Dari bibir mungil gadis itu meluncur lafal mantra dari bahasa spirit. Disaat itulah, disertai oleh suara ledakan udara, sebuah cambuk api merah yang membara muncul dari tangan si gadis itu.
........Kontraktor Roh!
Kamito berteriak dalam kepalanya.
Kontraktor Roh— lapisan lain dari dunia ini, «Astral Zero».
Penyihir yang telah menjalin kontrak dengan spirit buas dari tempat itu disebut sebagai «Kontraktor Roh».
Kontraktor Roh dapat memakai tipe roh yang berbeda, menggunakan kekuatannya sesuai dengan keinginannya.
Gadis itu adalah Kontraktor Roh. Bukan sesuatu yang mengejutkan.
Apalagi, ini adalah tempat para Kontraktor Roh yang handal dari seluruh negeri berkumpul.
.....Namun, nggak kuduga dia bisa menggunakan kekuatan elemental
Sifat Roh yang dipanggil ke dunia ini dari Astral Zero secara kasar bisa dibagi kedalam dua jenis.
Tipe pertama adalah tanpa massa, Roh tak berbentuk yang muncul dalam wujud aslinya sebagai “Inti Dewa”. Ini murni hanya memanggil kekuatan Roh, dan digunakan sebagai penyangga kekuatan sihir untuk sihir Roh.
Ada juga tipe lain, kondisi murni memanggil sebagian eksistensi Roh. Karena kekuatan besar yang diperlukan dan kesulitan mengendalikannya, dikatakan hanya sebagian kecil dari Kontraktor Roh saja yang benar benar bisa melakukannya.
Biarpun begitu, gadis di depannya tak hanya menggunakan kekuatan Roh itu, namun mampu mengendalikannya dalam bentuk Senjata Elemental[1].

....Apa itu berarti, eh? – Berarti sekarang aku berada dalam situasi hidup dan mati?
Usai berpikir seperti itu, Kamito hanya bisa dibuat diam membisu.
Di tempat dimana cambuk api itu menyentuh permukaan air, gelombang uap putih menyembul.
“Kau, kau berani-beraninya......”
Gadis itu komat-kamit dengan bibir gemetaran. Wajahnya terlihat merah. Entah itu karena kemarahan atau rasa malu.
“Te-Ternyata, kau punya nyali juga, untuk me-mengintip, ketika aku, Claire Rouge, sedang mandi.........”
“Tu-Tunggu! Ini semua salah paham! Biar aku menjelaskannya lebih dulu!”
Kamito menggelengkan kepalanya dalam kepanikan.
“Aku nggak akan mendengarkan alasanmu. Jadilah abu sekarang, dasar MESUM!”
Cambuk api menyala dengan garang di tangannya dan bergerak-gerak seolah menjilat air.
“Ooohhh...!?”
Kamito melempar tubuhnya dan lekas melompat menuju rerumpunan semak yang tebal.
Hampir di saat yang sama, cambuk api nyaris saja menyapu bagian atas kepalanya.
Residu berwarna merah yang tersisa pada semak, terpotong rapi seperti digergaji. Permukaan potongannya tampak begitu bersih, tanpa jejak gosong. Serangan itu begitu cepatnya hingga api bahkan tak sempat membakar rimbunan semak.
Rambut di jidat Kamito jatuh di wajahnya, dimana keringat dingin mengucur dari keningnya.
...Um, barusan itu bercanda, kan? Aku nggak akan mati seperti itu, kan?
*Zing* *Biyutsu* – seolah ada tarian tanpa akhir dari tebasan merah vertikal dan horizontal di hutan. Semak-semak lenyap dalam sekejap mata dan kehilangan tempatnya bersembunyi, Kamito dengan cepat berlari keluar dari hutan.
“Jangan lari, mesum! Diamlah supaya aku bisa mengenaimu!”
“Omong kosong! Lagipula, aku bukan orang mesum!”
Kamito berteriak dan di saat yang sama, cambuk mengayun tepat di depan kakinya, menimbulkan kelap-kelip api. Bangkit dari tanah, cambuk itu berayun dengan cepat ke arah pepohonan hutan, yang terpotong tanpa ampun.
Namun berkah di tengah kemalangan, akurasi gadis yang bernama Claire itu masih kurang tepat. Itu karena salah satu tangannya sedang menutup payudara mungilnya supaya tak kelihatan, dan untuk menyembunyikan bagian penting lainnya, ia harus jongkok di tempat itu sejak tadi. Namun, melihat caranya memainkan cambuk meski dalam situasi menyulitkan seperti itu, bisa ditebak kalau dia memang berbakat.
“Meskipun mesum, kamu lincah juga. Heh, diamlah dan akan kujadikan arang!”
“Sudah kubilang aku bukan orang mesum! Ngomong-ngomong...”
Kamito kemudian berhenti dan berbalik.
Ia mengacungkan jarinya ke arah yang sejak tadi membuatnya terus menerus kepikiran.
“Hei, apa kamu yakin sudah menyembunyikannya dengan benar? Di sela-sela jarimu aku masih bisa melihatnya, tahu.”

“...eh?”
Dalam sekejap, ekspresi Claire membeku. Dan—
“Kyaaahhhhhh!!!!”
Dengan wajah memerah dan teriakan membara, yang anehnya dengan sangat manis – ia lekas-lekas menyembunyikan payudaranya dengan kedua tangannya.
“Ah, bodoh!”
Kamito tanpa sadar berteriak.
Claire melepaskan dan kehilangan kendali dari cambuk apinya, dan menebas pepohonan di belakangnya. Pelan-pelan, pohon-pohon besar itu bergerak jatuh tepat diposisinya.
Namun, Claire tak menyadarinya karena kedua matanya tertutup karena malu sambil tetap memeluk payudaranya dengan kedua tangannya.
Dasar bodoh! Kenapa diam saja!?
Di saat inilah, Kamito menendang tanah.
Berlari dengan seluruh kekuatannya ke arah kolam, ia lalu melompat sambil menangkap bahu Claire.
“Haa—!?”
Pupil mata Claire melebar seketika. Kamito mengabaikannya dan dengan paksa mendorongnya ke dalam air. Saat tangan Claire menyentuh air, uap putih muncul, dan cambuk apinya lenyap. Tak lama kemudian, pohon-pohon besar itu jatuh tidak jauh dari mereka, dan beberapa ranting jatuh tepat pada mereka.
*Duunnnnnn!*
Suara gemuruh yang hampir merobek gendang telinga, dan memunculkan riak air raksasa.
Menyerap panas dari cambuk yang terbakar, air kolam menyembul membentuk awan putih.

.......Beberapa detik kemudian.
“Uh..........”
Dengan suara imut nan menggoda, Claire perlahan membuka matanya.
Ekspresinya shock dan matanya berkedip karena kebingungan.
Kamito terbaring di atas Claire dan menemukan dirinya tengah menatap tubuh Claire.
Wajah mereka begitu dekat hingga kalau seseorang mendorong tubuhnya, bibir mereka akan saling bertemu.
Rambut merahnya tergerai di wajah Kamito. Bibirnya tampak lembut kemerahan.
Wajahnya yang imut nan lembut bagaikan sebuah boneka terpampang di depan mata Kamito.
Untuk sesaat Kamito terlihat seperti ia tak sengaja jatuh cinta kepadanya. Kamito lekas menggelengkan kepalanya.
“Um.....kamu baik-baik saja?”
Claire mengangguk, sepertinya dia belum memahami situasinya.
Kamito berdesah kecil dan mencoba berdiri dari tempatnya.
*Funyuuu*
Tangannya di bawah air terasa menyentuh sesuatu yang lembut.
“Hwaaahhh!?”
Apa ini? Lumpur?
*Funyu* *Munyu*
“Hnn... yah... hwaaa....!”
Dari bibir mungilnya terdengar suara rintihan yang menggoda. Claire hanya bisa menggoyangkan tubuhnya secara perlahan seolah tak berdaya.
“Um... jangan-jangan ini...”
Sudah berbuat sejauh ini, Kamito akhirnya bisa membuat sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang pastinya akan sangat buruk.
Tidak, tunggu, tenang dulu. Mungkin saja aku salah...
Tak mungkin, tadi nggak ada objek semacam ini. Sambil terus meneteskan keringat dingin, ia berusaha keras menolak kemungkinan seperti itu.
“Waktu kulihat tadi, sepertinya nggak ada apa-apanya...”
“A-A-Apa yang kau... lakukan...”
Bibir Claire bergetar hebat. Wajahnya memerah dengan air bening di pelupuk matanya.
Sudah pasti... tangan Kamito tidak sedang memegang lumpur.
“Dasar, MESUM!!”
“Gwah!”
Karena perutnya ditendang dengan keras oleh lutut Claire, Kamito jatuh ke dalam kolam.
*Gugugugugugugu......!*
Dengan aura membara di belakangnya, Claire perlahan berdiri. Sebelum Kamito menyadarinya, cambuk api kembali terwujud di tangannya. Air di kolam mendadak tampak mendidih, gelembung air mulai muncul disana-sini.
“Tunggu tunggu! Ini hanya salah paham! Kau serius mau membunuhku!?”
"Di-Diam, mesum! Kau akan mati disini!!"
Bersamaan dengan suara keras yang memekakkan telinga, tubuh Kamito terlempar tinggi ke udara.

Bagian 2

“........Un,”
Beberapa menit kemudian, Kamito berusaha mengumpulkan kesadarannya. Di hadapan matanya, nampak beberapa pohon yang tumbang.
Ia mencoba untuk bangkit-----
Mendadak, ia menyadari ada sabuk hitam yang membelit lehernya.
Sabuk kulit hitam yang umumnya dipakaikan pada kucing piaraan,(benda macam apa ini....) Kamito mencoba untuk melepaskannya.
“Akhirnya bangun juga, heh, pria mesum pengintip......”
Sabuk di lehernya ternyata tak bisa dilepas.
“Gweh? Benda apaan nih...?”
Kamito tersedak lalu melihat ke hadapannya.
Gadis berambut merah – Berdiri dengan kedua tangan di pinggangnya. Dengan kedua alis terangkat, tatapan tajamnya jatuh ke arah Kamito yang masih bengong.
Kali ini dia tidak telanjang lagi. Gadis itu sudah mengenakan seragam yang elegan. Dengan pola garis hitam dan garis putih bersilangan, seragam akademi spirit Areishia.
Dasi pita dekorasi berada di kerah lehernya. Bukannya kancing, talisman dijahit di bajunya. Diantara jarak kaos kaki stoking selutut dan rok mininya, kakinya yang panjang dan langsing tampak begitu anggun. Pita mungil mengikat rambut merahnya di kedua sisi. Inikah yang disebut gaya twintail? Kalau dilihat dari rambutnya yang masih basah, sepertinya Kamito belum lama kehilangan kesadarannya.
Memegang tali sabuk leher Kamito dengan erat, Claire membusungkan dada mungilnya.
“Bersyukurlah! Aku masih mengampunimu dan batal membunuhmu!”
“Itu bohong besar. Dari tadi kamu berniat membunuhku kan?”
“Apa kamu bilang? Kalau aku serius, kamu sudah jadi batubara sekarang!”
.....Dia baru saja mengatakan hal mengerikan dengan nada yang sangat kalem.
Ngomong ngomong, bukannya batubara itu memberi kesan lebih buruk daripada arang?
“Oke oke, kalau kamu nggak jadi membunuhku. Toh, tadi aku sudah menolongmu kan?”
“Iya, aku ini baik hati, kuberi keringanan buat yang tadi. Kamu ini hanya pria biasa dan mesum, jadi biar aku panggil kamu super mesum.”
“Pada akhirnya kata mesum nggak dihilangkan! Ngomong ngomong, bukannya super mesum itu kata kata penuh penghinaan!?”
“A...Apa? pura pura menolong, padahal kamu sebetulnya mau.....mau menyentuh dadaku kan?”
Mengingat yang terjadi tadi, wajah Claire yang malu malu nampak semakin merah.
Hmm?
Melihat reaksinya, sebuah ide aneh terbersit di benak Kamito.
......Gadis ini, mungkinkah dia adalah tipe yang itu?
“Jadi kesimpulannya, kamu adalah nona muda yang hobi mencambuk laki-laki?”
Kamito mencoba menggodanya tanpa ampun-
“Ap-Ap-Apa? Nggak! Aku nggak punya hobi semacam itu!”
Responnya begitu gugup seperti yang diduga. Claire menggelengkan kepalanya sambil menahan air mata yang terkumpul di pelupuk matanya.
“Berarti kamu lebih suka dicambuk?”
“...m! Ap-ap-apa yang kamu katakan!!??”
Mata Claire nampak panik, dengan uap mengepul dari kepalanya. Sepertinya dia betul-betul malu.
Oh, sudah kuduga.....
Kamito tersenyum pahit dalam hatinya.
Gadis ini ternyata masih sangat sangat polos
Mungkin, gadis ini tak terlalu istimewa. Bagaimanapun juga disini adalah akademi Areishia, dimana para gadis penyihir yang telah membuat kontrak dengan Roh berkumpul.
Hanya gadis perawan saja yang mampu berkomunikasi dengan Roh dari Astral Zero. Diantara mereka, yang memiliki kekuatan sihir besar sehingga dapat berkomunikasi dengan Roh kontrak, adalah gadis bangsawan dari keluarga raja atau kaisar kuno dan keturunan ningrat, dimana darah kontraktor Rohnya dipertahankan sepanjang generasi melalui tali pernikahan.
Untuk menjaga kemurnian hati dan tubuh mereka, gadis gadis ini dibesarkan dalam lingkungan yang betul betul terpisah dari kaum laki-laki sejak masa kecilnya; yang disebut pendidikan elit bagi Kontraktor Roh. Sehingga, semua gadis di akademi ini adalah tuan putri sejati yang tak mengetahui apa apa tentang laki-laki.
Menemukan titik lemahnya yang tak terduga, Kamito ingin sedikit bermain main dengannya.
Masih pada posisi berlutut,Kamito melihat wajah memerah Claire.
“Ah, ada satu hal lagi yang ingin kukatakan sejak tadi.”
“A-Apa itu, cowok mesum!?”
“Celana dalammu bisa kelihatan dari sini.”
“Fuwah!”
Air mata mengucur di pipinya, Claire lalu mati matian menekan ujung bawah roknya menggunakan kedua tangannya.
“Kamu........kamu melihatnya?”
“Cuma sedikit, warnanya juga bagus kok, sama dengan warna rambutmu.”
“Kamu...kamu bohong! Warnanya nggak merah, tapi putih!”
“Oh, rupanya putih ya?”
“.....ha?”
Sadar kalau dia baru saja ditipu, Claire mengigit bibirnya----
“U-Uuuuuuuhhh........”
Entah mengapa, ia justru mulai menangis.
Karena reaksi tak terduga ini, Kamito tampak panik. ”Cewek ini betul betul lugu sampai memberi tahu warna celana dalamnya.” Ia bermaksud lebih menggodanya dengan kata kata yang telah ia siapkan sebelumnya, namun melihat situasi sekarang, ia justru merasa kasihan padanya.
Mengambil kesempatan saat Claire masih berlinang air mata, Kamito melepaskan cambuk yang terpaut di lehernya.
“Oke, oke, leluconku berlebihan. Sorry ya....”
Kamito berdiri dan menempatkan tangannya di kepala Claire. Claire berhenti menangis dan tampak kebingungan.
“Nggak sengaja kalau aku melihat badanmu waktu lagi mandi, dan aku sudah......menyentuh dadamu juga. Tapi itu semua nggak sengaja. Jadi percayalah padaku....”
“A....Apa?”
Melihat kejujuran di mata Kamito, Claire hanya menampakkan tatapan tajamnya.
“....Apa, apa ini? Kalau kamu bukan orang mesum, terus kenapa kamu ada disini?
Pertanyaan yang wajar. Hutan ini adalah properti akademi Areishia, dikenal sebagai “Hutan Roh”. Tak ada alasan bagi laki laki untuk berada di akademi dimana hanya gadis gadis saja yang ada.
Biarpun dia bukan orang mesum, tetap saja kehadirannya akan mengundang kecurigaan.
“Oh, aku dipanggil kesini oleh Greyworth.”
“Greyworth.....maksudmu direktur akademi?”
Claire bertanya dengan curiga. Sudah jelas kalau dia merasa ragu.
“Nggak bohong. Nih lihat, surat undangannya.”
Kamito mengguncang kantong bajunya dan mengambil surat yang setengah gosong dari jasnya. Surat itu tertera tanda tangan direktur. Juga, terdapat stempel emblem kerajaan yang menyimbolkan Lima Raja Terkuat Dunia.
“Apa itu.....segel pusaka kekaisaran peringkat pertama?”
Claire mengeluarkan kekecewaan dari mulutnya. Emblem peringkat pertama hanya diperuntukkan bagi mereka yang bisa menyegel Roh kelas satu dengan kemampuan khusus. Levelnya tertinggi diantara emblem yang biasa dikeluarkan oleh kekaisaran, dan dikatakan hampir mustahil untuk bisa mendapatkannya. Tentu saja, itu adalah sesuatu yang jarang terlihat, namun sebagai Kontraktor Roh, Claire bisa memastikan keasliannya.
“.....Ini memang asli. Terus, kenapa direktur akademi mesti memanggil laki laki ke tempat ini?”
“Tanya saja sendiri pada Greyworth. Tua bangka itu memang sering membuatku kerepotan.”
“Tu....Tua bangka!?”
Dalam sekejap wajah Claire menjadi kaku.
Sang Penyihir senja, Greyworth sangat dihormati oleh penyihir yang ingin menjadi Ksatria Roh. Dikatakan kalau popularitasnya di kerajaan Orudesia sebanding dengan Penari Pedang Terkuat Ren Ashbell. Meski sudah satu dekade sejak ia pensiun dari pasukan 12 General,kekuatan paling elit dalam kerajaan yang dikenal sebagai <Number>, nama legendarisnya masih sangat ditakuti dan dihormati oleh siapapun yang mendengarnya.
Bagiku, dia bukanlah apa apa selain biang masalah.......
Menaruh surat kembali ke sakunya,Kamito mengangkat bahunya.
“Greyworth itu kenalan lamaku. Aku datang jauh jauh kesini, tapi karena wilayah akademi begitu luasnya, aku kesasar di tengah jalan.”
Tanah akademi Areishia sangatlah luas. Apalagi, selain kota akademi di kaki bukit, juga termasuk hutan Roh yang mengelilinginya.
“Jangan jangan, kamu dibuat kesasar oleh Roh yang berkeliaran di hutan? Kasihan banget.”
“Yah, anggap saja seperti itu.”
Claire tampak kaget, meski Kamito hanya menghembuskan nafas panjang.
Tersebar di beberapa wilayah sepanjang benua, Hutan Roh terhubung langsung dengan Astral Zero melalui GATE, dan dihuni oleh kumpulan Roh yang terdampar di dunia ini. Kebanyakan Roh tak suka membuat kontak dengan manusia sehingga mereka tak berbahaya. Tapi ada juga Roh yang nakal, dan suka membingungkan orang hingga kesasar dalam hutan. Karena ia dipandu oleh bisikan Roh dan berjalan semakin dalam dan semakin dalam kedalam hutan, ia kehilangan arah menuju ke akademi Areishia.
“Pokoknya, aku bersyukur ketemu orang lain di tengah jalan. Jadi korban hutan sama sekali nggak lucu. Dari arah sini, jalan mana yang mesti kulalui supaya sampai di akademi?”
“Arah mana.....buat informasimu, kukatakan saja, perlu sekitar dua jam untuk sampai ke akademi dengan berjalan kaki.”
“Apa? Jauh amat!”
Kalau ia harus berjalan sejauh itu lagi, besar kemungkinan ia akan diganggu oleh Roh lagi. Karena ada salah satu siswa akademi disini, harusnya lokasi akademi sudah tidak jauh lagi.
....hmm? terus kenapa cewek ini harus mandi di tempat seperti ini?
Pertanyaan tak perlu mendadak terbersit. Hari ini memang agak panas, karena matahari begitu garang di langit. Ketimbang harus jauh jauh mandi di tengah hutan, bukannya di akademi ada tempat mandinya? Tapi karena hanya ada wanita di sekolah ini, tak ada yang perlu dibuat malu.
Ditanya, Claire merapikan rambut basahnya dengan kedua tangannya seraya berujar,
“Aku kesini untuk ritual pemurnian Kontrak Roh. Karena letaknya di sebelah kuil, kualitas air disini adalah yang terbaik. Apa kamu paham kalau Roh menyukai wanita yang memiliki hati dan tubuh yang bersih?”
“Kontrak Roh?”
Usai mendengar pernyataan itu, rasa sakit muncul dari punggung tangan kirinya yang tertutup sarung tangan kulit. Kamito meringis karena sedikit rasa sakit yang muncul darinya.
“Sedikit lebih jauh dari sini, ada pedang suci kuno di kuil bersejarah. Ada rumor kalau “Roh tersegel” kuat bersemayam di dalamnya. Sejak pendirian akademi, belum seorangpun yang bisa menjinakkannya. Aku merasa kalau Roh itu pasti sangatlah kuat.”
Roh tersegel – bukanlah Roh yang berasal dari Astral Zero.
Diantara Roh, ada juga yang disegel kedalam senjata atau artifak oleh Kontraktor Roh zaman dulu. Kebanyakan disegel karena membawa bencana bagi manusia, dan merupakan eksistensi kejam yang disebut sebagai jin atau ifrit dalam kebudayaan kuno.
Tentu saja, mereka tidak mudah bekerjasama dengan manusia. Karena hal itulah, Kontraktor Roh kuno menyegel mereka kedalam senjata atau artifak sehingga tak dapat dipanggil kembali.
“Kamu, jangan bilang kalau kamu mau mencoba menjinakkan Roh tersegel itu.”
“Tepat sekali! Lantas apa masalahnya?”
“Jangan, itu berbahaya tahu!”
“Hmm, ternyata kamu nggak bego juga, biarpun kamu bukan Kontraktor Roh. Aku sadar betul akan bahayanya, tapi aku perlu Roh yang kuat bagaimanapun juga.”
Claire bergumam sambil mengigit bibir bawahnya.
Melihat ekspresinya yang sangat serius, Kamito memilih kembali berargumentasi.”
“Tapi, bukankah kamu sudah membuat kontrak dengan Roh api yang kuat seperti tadi? Bukankah akan lebih baik kalau kamu melatihnya baik baik supaya menjadi lebih kuat lagi?”
Pada dasarnya, Roh dengan elemen api tidaklah langka. Tapi hanya sedikit Kontraktor Roh yang bisa mengendalikannya dan mewujudkannya sebagai ‘senjata elemen’ di sepanjang kerajaan. Selain itu, Kontraktor Roh yang menjalin kontrak dengan banyak Roh sangatlah langka sampai nyaris tidak ada. Perselisihan diantara Roh yang dikontrak akan menimbulkan ketidakseimbangan pada diri seseorang. Tanpa cukup bakat, kontrak semacam itu nyaris mustahil.
“Scarlett memang partner yang penting, tapi---“
Aku harus punya yang lebih kuat --- Claire menggelengkan pelan kepalanya.
“Aku punya tujuan. Untuk mencapainya, aku memerlukan Roh yang tangguh!”


Bagian 3

Mengejar punggungnya dimana rambut merah kuncir duanya berayun,Kamito mengikutinya masuk ke hutan. Meski sepatu kulit Claire nampak sulit untuk berjalan, Claire tetaplah Kontraktor Roh berpengalaman, dan langkahnya nampak tegap dan anggun.
“Disini!”
Lalu, tiba tiba kaki mungilnya berhenti melangkah.
Dengan tangannya di pinggang, Claire mengarahkan tatapan tajamnya ke arah Kamito.
“Kenapa kamu mengikutiku. Dasar mesum pengintip!”
“Tanpa kamu, aku nggak tahu jalan ke arah akademi. Sudah kubilang tadi beberapa kali, aku bukan mesum pengintip, namaku Kamito! Kamito Kazehaya!”
“Fufu, nama yang aneh. Asalmu dari Kuina ya?”
Kuina adalah kerajaan kecil di sebelah timur benua. Dikatakan kalau bahasa, budaya, dan hubungan penduduknya dengan Roh sangat berbeda dengan Orudeshia.
“Bukan, bukan dari Kuina. Aku lahir di kepulauan jauh di timur, di desa terpencil!”
Kamito sengaja mengaburkan pernyataannya. Memang, dia lahir di negara kepulauan di timur, tapi sebagian besar masa kecilnya tak dihabiskan di tempat itu.”
“Namamu justru yang terdengar tidak biasa, Claire Rogue.”
“Jangan seenaknya memanggil namaku! Dan itu bukan nama yang aneh, tahu!”
“Apa iya, bukannya itu nama yang bagus?”
“Ap-Apa yang kamu katakan!? Bo-bodoh!”
Wajah Claire memerah dan ia kembali melanjutkan langkah kakinya, entah kenapa jalannya lebih cepat dari sebelumnya.
Claire Rogue – jelas jelas hanya nama samaran.
Kebanyakan siswa yang bersekolah di akademi Areishia memang nona muda dari keluarga ningrat yang sudah terlatih sebagai Kontraktor Roh sejak belia. Namun Kamito belum pernah mendengar nama keluarga Rouge. Menyembunyikan nama aslinya, pasti ia punya alasan dibalik itu, tapi Kamito tak punya niat untuk mengungkit ungkitnya.
.....Toh semua orang pasti punya rahasia yang harus disembunyikan
Kamito menatap tangan kirinya yang terbungkus oleh sarung tangan kulit.
Bahkan aku sendiri juga punya----
Claire terus berjalan tanpa henti, dan Kamito berusaha keras mengejarnya dimana rambut kuncir duanya berayun. Sekarang, kehilangan Claire akan membuatnya semakin kesusahan didalam hutan. Kamito paham betul bahayanya bermalam di dalam hutan Roh.
“Apa pakaian itu seragam akademi.”
“Iya.”
Claire mengangguk dengan dingin sambil terus berjalan.
Seragam akademi Roh Areishia sangat elegan dan juga bertindak sebagai baju pelindung, yang telah menjalani berkah dari Spirit, dan memiliki efek meningkatkan atribut suci. Juga berfungsi sebagai baju upacara khusus ketika menjalin kontrak dengan Roh.
“Apa, kamu mau bilang kalau baju ini nggak cocok denganku?”
“Nggak, kelihatan bagus kok. Jujur saja, baju itu membuatmu tampak manis.”
Kamito mengangkat bahunya dan menjawab dengan jujur. Bulu yang bagus membuat burung nampak bagus, Kamito berniat menggodanya lagi dengan kata kata manis, namun baju itu sangat cocok dengannya hingga ia hanya bisa memujinya.
“Ap-Apa yang kamu katakan!? Apa kamu ini idiot!?”
(Kaatsu) Wajah Claire semakin memerah, sambil (Pyun-Pyun) mengayunkan cambuknya.
“Uwaahh, tenang dulu!”
“Bukankah itu karena kamu terus mengatakan hal yang aneh aneh?”
“Aku mengatakan hal aneh? Aku hanya berkata jujur - *dasar merepotkan* aku paham aku paham, tolong hentikan mengayunkan cambukmu untuk setiap hal hal kecil!”
...fyuh, aku butuh dia sebagai pemandu, tapi dasar tuan putri merepotkan
Menghindari cambuk yang diayunkan dengan jarak setipis kertas, Kamito mengeluh dalam hatinya.
Kuil tempat pedang suci bersemayam berdiri dengan tenang di tengah hutan yang cerah.
Claire dengan enteng melepas tanda peringatan, lalu melangkah masuk,dan menatap Kamito.
“Dari sini selanjutnya sangat berbahaya. Jadi,orang biasa sepertimu sebaiknya pergi menjauh.”
“Kalau kamu tahu itu berbahaya, kenapa masih dilanjutkan?”
“Kan tadi sudah kukatakan. Aku butuh Roh yang sangat kuat!”
Claire menggeleng pelan kepalanya dan terus masuk kedalam kuil.
Mengabaikan peringatannya, Kamito mengikutinya masuk. Sudah datang sejauh ini, dia memang perlu pemandu, tapi dia lebih khawatir pada keselamatan gadis keras kepala ini.
Bagaimanapun, ”Roh tersegel” sangat kuat dan biasanya sifatnya liar. Mereka lebih suka mengacau dan menghancurkan, belum lagi mereka bisa membunuh Kontraktor Roh yang mempekerjakan mereka.
Mereka bukan sesuatu yang bisa ditangani oleh manusia ---- Karena itulah mereka disegel.
Usia masih enam belas tahun, dengan bakat alami mengendalikan Roh, Claire mungkin bisa disebut jenius. Namun,jika secara kebetulan ia melepaskan Roh tersegel itu dan gagal mengendalikannya, apa yang akan terjadi?
Meski ia hanya gadis yang kebetulan ia temui, Kamito tetap tak bisa mengabaikannya begitu saja.
“Kenapa masih mengikutiku? Aku nggak bisa menjamin apa yang akan terjadi padamu!”
“Bukankah kamu cukup percaya diri untuk menjinakkannya?”
“Te-Tentu saja.”
“Kalau begitu tak masalah aku ikut denganmu.”
Kamito mengangkat bahunya dan Claire melengos darinya.
“.....Suka suka kamu deh,”
Didalam kuil terasa atmosfer yang gelap dan menyeramkan. Claire sedikit mengernyit karena aroma lumut yang tercium di udara.
“......Api, berilah aku cahaya.”
Bola api kecil mendadak muncul dari ujung jari Claire, penggunaan dasar mantra Roh dalam bentuk api kecil. Cahaya kelip kelip dari bola api sedikit menyinari bagian dalam kuil yang terlihat seperti gua penuh stalaktit.
Pedang itu terletak di bagian terdalam dari kuil.
“Itu......pedang tempat Roh tersegel bersemayam?”
Kamito berujar, dimana Claire mengangguk pelan.
Pedang telanjang ditusukkan berdiri di sebuah batu. Meski tanpa ragu usianya sudah ratusan tahun, tak ada secuilpun karat di ujung atau gagangnya. Tulisan kuno nampak tertera di sisi pedangnya, memancarkan cahaya biru kelam.
“Sudah ada disini sebelum akademi ini berdiri, <Pedang Suci Severian>”
“Pedang Suci Severian? Yang digunakan menebas Raja Iblis Solomon itu?”
Raja Iblis Solomon --- memimpin tujuh puluh Roh tangguh, membawa kekacauan dan kehancuran sepanjang benua, dan merupakan satu-satunya Kontraktor Roh laki-laki sepanjang sejarah.
Dikatakan kalau yang menebas sampai mati raja itu adalah Pedang Suci Severian.
“Bego, nggak mungkin itu pedang yang asli!”
Ujar Claire seolah ia kebingungan.
“Pedang Suci Severian yang ditusukkan di batu bisa ditemukan di banyak tempat sepanjang benua ini. Beberapa desa terpencil bahkan memilikinya sebagai jimat perlindungan. Pokoknya,biarpun ini bukan yang asli,karena ini adalah pedang suci, pasti ada Roh kuat yang tersegel di dalamnya.
“....Memang, yang asli nggak mungkin ada di tempat semacam ini......”
Claire berjalan ke arah pedang dengan penuh keyakinan.
“Hey.....”
“Kamu mundur saja.”
Membentak Kamito yang berjalan mendekatinya, Claire memegang ujung gagang pedang.
“Jangan bebani dirimu.”
“.....Aku paham!”
Kamito memutuskan mengawasi Claire dari sudut dimana cahaya pedang hanya sedikit bersinar. Roh yang tersegel mungkin terpicu oleh kehadiran orang lain. Ketenangan yang berat mengisi ruang di sekelilingnya.
“.........Mari lakukan ini, Claire Rogue.”
Bernafas dalam dalam, Claire berkomat kamit. Suaranya terdengar gemetaran, tampaknya ia memang merasa sangat gugup.
Oh Roh Suci yang tersegel dalam Pedang Kuno Suci
Engkau akan menerimaku sebagai Majikanmu, dan aku akan menjadi penjagamu!
Dari bibir mungilnya meluncur mantra dengan fasih untuk ritual kontrak dalam bahasa Roh. Rambut merahnya berdiri hingga ujungnya. Angin kencang mulai berhembus dalam kuil.
Menahan nafasnya, Kamito mengawasinya dengan seksama. Jika kontrak telah terkabul dan Roh mengakui Claire sebagai majikannya, Segel Roh akan tertempa di bagian tertentu tubuhnya. Sumpah Kontrak hampir selesai. Di saat inilah, gelombang angin liar mulai menggebu gebu dalam kuil.
“.......eh?”
Namun Claire masih tak bergeming. Ia dengan tenang melafalkan sumpah kontraknya.
---Dan, cahaya menyilaukan terpancar dari Pedang Suci Severian di tangannya.
Tak bisa kupercaya.......Dia berhasil membuat kontrak dengan Roh Tersegel!?
Agar tak disapu oleh angin, Kamito yang terkejut menaikkan volume suaranya.
Dari Pedang Suci yang tertusuk pada batu muncul energi supernatural yang sangat kuat. Kalau hanya Kontraktor Roh biasa, dia pasti sudah pingsan sejak tadi.
Tiga kali Aku memerintahkan Engkau, bertukar sumpahlah denganku!
Dan, sumpah Claire menggema dalam kuil --- dalam sekejap itulah.
Clink!
“Tercabut! Tercabut! Aku berhasil mencabutnya keluar!”
“......Apa? masa sih!?”
Pedang yang berkilau cemerlang itu tercabut dari batu, Claire nampak bersorak sorak kegirangan. Pada detik selanjutnya----
Tulisan kuno yang tertempa di sisi pedang itu tiba tiba bersinar dengan gila gilaan.
“......ha?”
Claire tanpa sengaja melepaskan pedang itu dari tangannya----
Pedang suci itu menusuk ke ke tanah. Dalam sekejap ia lenyap berkeping keping.
“Kyaaahhh!!!”
Bayangan kecil terbang, dan Claire jatuh ke tanah.
“Hey, kamu nggak apa apa?”
Kamito dengan cepat berlari ke arah Claire.
“Ap-Apa? Apa yang sebenarnya ter.....”
Claire memegang dahinya dan berdiri, lalu menatap sekitarnya dengan gusar.
“Roh tersegelku....mana?”
“Tidak, aku.......merasakan sesuatu yang lebih mengerikan.”
Keringat mengalir deras di leher Kamito. Dengan ekspresi wajah seram, ia melihat ke atap kuil. Di tempat itu, berayun sambil mengambang di udara adalah pedang itu.
Bukan pedang suci yang terpecah tadi, namun pedang baja utuh yang terlihat sangat tajam.
“Apa itu......Roh yang tersegel dalam pedang suci?”
“Jadi itu kelas <Roh Pedang>. Kelihatannya dia sedang marah.”
“Kenapa kamu bisa tahu? Kamu bahkan bukan Kontraktor Roh!”
“Gampang ditebak. Dilihat bagaimanapun juga, tadi nggak kelihatan seperti seseorang yang membuat sumpah dengan bersungguh sungguh.”
“......ummm, memang begitu.....”
Claire anehnya justru mengangguk.
Pedang yang mengambang mengarahkan ujungnya ke bawah, tiba-tiba menjadi tak bergerak.
Lalu----
“Menunduk!”
Kamito dalam sekejap, menekan Claire ke tanah. Suara berdengung seperti serangga menyapu pendengaran, dalam sekejap dia sudah menghilang.
“Tu-Tu-Tunggu! Kamu pegang pegang apa!? Kuubah kamu jadi batubara nanti!”
Dengan wajah merah membara, Claire memukul mukul dada Kamito dengan keras.
“Bego! Berhenti meronta!”
Kamito lekas memindahkan tubuhnya, dan melihat ke arah Spirit pedang itu bergerak di udara.
Pecahan batu berjatuhan dengan suara bising. Langit langit kuil terpotong dengan sangat bersih.
“Tak mudah untuk mengendalikan Roh selevel itu----“
Kamito mengarahkan tatapan tajamnya ke arah Claire.
“.....Tapi Roh itu benar benar sudah lepas kendali.”
“Di-Diam! Pro-proses penjinakkan baru akan dimulai!”
“KAU INI......”
Kamito merasa jengkel, namun ini bukan waktu untuk bertengkar dengannya.
Roh Pedang mengeluarkan suara gemuruh seraya bergerak mendekati mereka. Didalam kuil, mereka tak bisa bergerak dengan bebas, bahkan jarak pandang mereka sangat terbatas.
Kamito memegang tangan Claire dan berdiri. Menyentuh kulitnya yang lembut (Doki), ekspresi Kamito masih tak berubah, meski detak jantung Claire jadi tak menentu.
“Hwahhh!”
“Berhentilah membuat suara imut karena hal sepele! Ayo kita kabur!”
“Ap..Ap..Apa? imut? Aku? Apa yang kamu, Kyaaaaa!”
“Ayo kabur keluar!”
Menarik tangan Claire, sambil berlari ke arah pintu keluar kuil yang ditimpa cahaya matahari.
Roh Pedang tak segera mengejar mereka. Mungkin saat ini masih belum betul betul bangkit. Dalam kesempatan ini mungkin mereka masih bisa melarikan diri.
Saat mereka sampai diluar kuil, kilatan pedang menyapu pandangan Kamito. Sikut Kamito jatuh selagi menari di udara. Roh Pedang mengeluarkan auman mengerikan, tanpa ampun menyapu hutan yang tenang menjadi sangat ribut.
“Edan! Spirit itu betul betul liar, mengingatkanku pada seorang nona muda!”
“Se-Selalu saja, kamu ini berisik!”
Merasa sedikit kacau, Claire batuk batuk kemudian berdiri.
Sepasang matanya yang merah nampak membara penuh akan keyakinan,entah kenapa ia mengucap beberapa kata provokatif. Menggulung ujung roknya, ia lalu mengambil cambuk kulit yang terselip di pahanya, mengayunkannya keras keras ke tanah. Kamito sedikit terpesona usai menyaksikan kalau celana dalamnya memang berwarna putih, namun ia lekas berujar,
“Kamu sinting apa!? Lawanmu adalah Roh tersegel level tinggi!”
“Ini sih gampang. Amatiran sepertimu sebaiknya mundur saja!”
“Darimana datangnya rasa percaya diri itu!? Saat ini lebih baik kabur saja!”
Claire melepaskan tangan Kamito yang memegang bahunya.
“Nggak, kamu saja yang kabur! Pokoknya akan kujadikan Roh ini milikku!”
“Kamu, untuk alasan apa---apa kamu begitu menginginkan Roh tersegel itu!?”
“....Kamu nggak akan mengerti.”
Di saat yang sama Claire mengalihkan tatapannya.
“Aku perlu....kekuatan. Aku perlu Roh tangguh yang tak akan kalah oleh Roh manapun juga!”
Penjaga dari Api Merah Membara, Pelindung dari Tungku Api Abadi!
Inilah waktunya untuk menciptakan kontrak darah, dengarkanlah segala perintahku!
Claire melafalkan mantra pemanggilan dari “Roh Api”nya. Api merah membara muncul dan tubuhnya dikelilingi oleh hawa panas kuat.
“Mulai perburuan, Scarlett!”
Bersama dengan kobaran api---Kucing merah membara muncul. Bukannya bulu, namun api merah membara yang menyelimuti tubuh hewan spiritual itu.
Itukah bentuk asli dari Roh Apinya?
Memang, dia bukan hanya besar mulut. Mewujudkannya dalam bentuk hewan adalah bukti kalau ia adalah Roh level tinggi. ”Scarlett” mungkin hanya nama kesayangannya ,mungkin bukan nama asli dari Roh itu. Tanpa ragu ia adalah Roh level atas yang memiliki nama sejati.
Claire memegang cambuknya, dan kucing neraka itu mengeong dengan suara auman keras, lalu menyerbu ke arah Roh pedang. percikan percikan api menyebar. Atmosfer bergetar oleh auman hewan buas itu. Roh Pedang yang mengambang menyerbu mereka, memotong setiap pohon sepanjang jalannya.
“Scarlett, serang dia!”
Menanggapi teriakan Claire, kucing neraka itu melompat. Tinggi di atas Roh Pedang itu melaju, dan cakar tajam membara menyerbu ke arah pedang. Dengan suara gesekan memekakkan, kilau-kilau api berjatuhan, dan Roh Pedang jatuh ke tanah.
Claire berlari di waktu yang sama. Itu bukan serangan fatal. Roh Pedang bangkit dan terbang tak sampai sedetik kemudian, berputar sambil membentuk busur panah di udara.
Roh Api mengejarnya, mencoba tak melepaskannya dari tangannya. Mengaum dengan keras, ia membuat sabetan yang kuat lagi.
percikan percikan api bermunculan kembali. Claire menyerang keras ke tanah dengan cambuk kulitnya. Perlahan menekan gerakan Roh Pedang. Kelihatannya cambuk kulit itu bukan untuk bertarung, namun lebih untuk mengendalikan Roh Api.
Karena serangan bertubi tubi Scarlett, gerakan Roh Pedang terhenti --- di saat inilah.
“Rasakan ini, Bola Api pemusnah!”
Claire melepaskan bola api besar dari telapak tangannya.
Bola Api adalah sihir Roh level tinggi yang menggunakan api ultra panas dan bisa membakar dengan ganas apapun targetnya, tanpa menyisakan bekas. Kekuatan sihir Roh ditentukan oleh kekuatan spiritual Kontraktor Roh itu sendiri dan kekuatan Roh terkontrak secara keseluruhan.
Bola api yang ditembakkan membentuk busur panah di udara, lalu meledak dalam hembusan besar yang bahkan Scarlett ikut terkena. Gelombang kejut ledakan itu menggetarkan pepohonan di sekitarnya dan semak semak mulai terbakar dari pusat ledakan.
Kekuatan yang dahsyat.......
Melindungi dirinya dari batu yang beterbangan ke arahnya, Kamito mengigit lidahnya dan kaget.
Kekuatan semacam itu sangat tak wajar jika dimiliki oleh seorang gadis yang baru berusia 16 tahun.
Didalam putaran kobaran api sosok si kucing neraka muncul. Secara alami,kucing neraka tak bisa dilukai oleh serangan api karena sifat alaminya yang memang api.
Roh Pedang mengapung tanpa bergerak di udara. Sepertinya ia tak terpengaruh oleh serangan juga. Secara alami, Claire tak berpikir kalau ia akan menjatuhkan Roh level tinggi dengan sihir Roh. Tapi ia setidaknya berhasil merebut perhatiannya.
“Scarlett!”
Teriak Claire. Cakar Roh Api menyerang Roh Pedang lagi. Cakar api membaranya bisa melelehkan besi baja sekalipun. Kalau lawannya hanya Roh biasa, akan langsung hancur lebur. Namun Roh Pedang dengan cepat berbalik, dan serangan terhenti oleh sisi tajam pedang.
Dalam sekejap, suara aneh logam yang saling bergesekan menggema sepanjang atmosfer.
“Ap....Apa?”
Kamito menekan kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Menerima dampak suara bertubi tubi, wajah Claire menekuk karena kesakitan dan ia berlutut di tempatnya.
Roh Pedang mengeluarkan suara aneh – dan lalu, berubah. Bentuknya berubah dari pedang panjang biasa menjadi pedang bastard raksasa.
Dalam sekejap.
“Apa?”
Roh Api Claire menerima serangan tak terduga dan gagal menghindari tebasannya. Tubuhnya tertebas menjadi dua, dan lenyap ke udara bersama dengan kobaran api yang menyelimutinya.
Dengan hanya satu tebasan, ia kehilangan kekuatan untuk mempertahankan wujudnya di dunia ini.
....Sial! bukannya jelas kalau lawannya itu terlalu kuat!? Sepertinya Roh itu benar benar sudah bangkit!
Kamito mengomel dalam hati, lalu mengarahkan tatapannya pada Claire.
Claire telah jatuh ke tanah, dan matanya yang terpana hanya terpaku pada ruang kosong dimana Roh Apinya barusan lenyap.
Menghabisi Roh Api dalam satu serangan, Roh Pedang mengarahkan serangannya pada Claire.
Pedang Bastard raksasa itu melaju kencang ke arah Claire.
“Claire!”
Kamito berteriak lalu mulai berlari. Entah kenapa tubuhnya bergerak sendiri sebelum ia sadar.
“Aahhhhhhhh!!!”
Menyerbu di depan Claire, ia menusukkan telapak tangannya ke arah Pedang Bastard. Bukan tangan kirinya yang terbungkus sarung tangan kulit – namun tangan kanannya.
.......Nggak ada pilihan selain melakukan ini
Oh Roh Terhormat yang Tersegel Dalam Pedang Suci Kuno!
Engkau akan menerimaku sebagai Majikanmu, dan Aku akan menjadi pelindung bagi Engkau!
Keringat bercucuran dari dahinya, ia mulai melafalkan mantra kontrak Roh yang ia bersumpah tak akan melafalkannya lagi. Ujung pedang menembus kulit tangannya. Darah merah mengucur deras.
.....Gwah! Ugh!
Energi spiritual berskala besar serasa meremukkannya, tanah dan batu di sekitarnya bergetar karena tekanan udara. Ia hampir kehilangan kesadarannya karena rasa sakit tak terperikan. Tapi kalau ia pingsan disini, Claire yang ia lindungi di belakangnya akan terpotong menjadi dua.
Tiga Kali aku memerintahkan Engkau!
“......Tak mungkin, Kontrak Roh!?”
Suara kekagetan muncul dari tenggorokan Claire.
Kamito berlutut di atas tanah.Dan,suara tulangnya yang remuk muncul dari balik jasnya.
Bertukar Sumpahlah denganku!
Menahan rasa sakit luar biasa, Kamito menyelesaikan kata kata terakhir ritual kontraknya.
Dalam sekejap, tubuh Roh Pedang mengeluarkan cahaya biru pucat.
Apa!?
Kilatan sekejap dan suara gemuruh seolah mengisi semua ruang kesadarannya.


Bagian 4

Ia membuka matanya, dan wajah Claire Rogue ada di depannya. Menggantung di wajahnya adalah rambut kuncir duanya yang serasa menggelitik wajahnya.
Sepertinya ia baru mengucapkan sesuatu, namun Kamito tak bisa mendengarnya dengan jelas. Mungkin ledakan suara tadi telah mengacaukan pendengarannya.
......Sepertinya aku masih hidup
Terbaring lemah di tanah, Kamito tampak sangat lega. Kesempatan sukses melawan Roh selevel itu sangatlah rendah, tapi sepertinya judi yang ia lakukan terbayar sudah.
Mengangkat alisnya perlahan, ia mencoba menahan rasa sakit di sepanjang tubuhnya dan mengangkat tangannya secara perlahan.
Di tangan kanannya yang tadi tertembus pedang---
Bukannya luka, namun emblem dua pedang yang saling bersilangan tertempa padanya.
Adalah bukti dari Kontrak Roh – Segel Roh.
Aaah.....aku melakukannya lagi
Menatap segel di tangan kanannya, Kamito komat kamit.
Sedikit rasa bersalah menggelitik perasaan terdalamnya.
Ia telah melanggar janjinya dengan orang itu---
Namun untuk menyelamatkan Claire dalam situasi itu, hanya metode ini saja yang ampuh.
Claire sadar kalau Kamito telah bangun, dengan tangannya di pipi Kamito dan wajahnya semakin mendekatinya. Begitu dekatnya hingga Kamito bisa merasakan embusan nafasnya. Dengan mata merah jernihnya, ia menatap Kamito. Bibir mungilnya gemetaran.
“.......Kenapa?”
“Kenapa, kamu laki-laki, namun bisa menjalin kontrak dengan Roh?”
“......”
Kamito tak menjawab dan perlahan bangun. Merasa diabaikan, Claire mengangkat alisnya dengan penuh kejengkelan.
“I-Itu Roh Pedangku!”
“Sayang sekali ya, beberapa saat lalu aku yang membuat kontrak dengannya.”
Kamito menghembuskan nafasnya sambil menunjukkan punggung telapak tangannya dimana segel Roh itu tertempa.
"Ap-Ap-APaaaaaa!!??"
Ekspresi Claire nampak sangat terkejut dengan mulutnya terbuka lebar.
Yah, itu reaksi yang sangat alami
Dengan mendesah - Kamito merasakan sedikit sakit di dadanya. Tentu saja, ia bisa dengan jelas memahami respon itu. Pada dasarnya, kemampuan yang tak bisa dimiliki oleh siapapun selain gadis perawan - Kontrak Roh.
Eksistensi laki laki yang dapat mengontrak Roh,sepanjang sejarah, hanya ada satu orang.Dan seseorang yang membawa kekacauan dan kehancuran di dunia, yang disebut Kontraktor Roh Raja Iblis.
Sangat alami untuk takut padanya, yang memiliki kekuatan Kontrak Roh seperti si Raja Iblis.
Kamito berdiri dan dengan tenang pergi menjauh.
Ia tak menyesal. Untuk menyelamatkan gadis ini, hanya inilah yang bisa dia lakukan.
"Tunggu, aku bilang tunggu!"
Kamito hampir pergi, namun sebuah suara memanggilnya dari belakang.
Menoleh, ia melihat Claire dengan tangannya di pinggangnya tengah menatap tajam ke arahnya.
"Kamu mencuri....Rohku.....kamu harus bertanggung jawab!"
"Hah?"
Kamito mengernyit.....hal itu tak masuk akal baginya.
Karena reaksi Kamito itu, Claire tanpa sabar menyibakkan rambut kuncir duanya.
"Harusnya akulah yang mendapatkan Roh itu, sudah kubilang, kamu harus bertanggung jawab!"
"Tang....Tanggung jawab?"
Karena kata kata tak terduga itu, Kamito jadi lebih bingung.
.....Gadis itu bicara apa.
"Karena itulah....."
Claire mengayunkan cambuknya, lalu mengarahkan jari telunjuknya ke arah Kamito.
"Kamu harus menjadi Roh Kontrakanku!"

Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 1 Preamble SMA Sihir adalah——

By : Unknown
Sekolah-sekolah menengah atas yang dibentuk pemerintah dengan tujuan untuk mendidik kaum "Penyihir", para praktisi sihir modern.
Secara menyeluruh, terdapat sembilan SMA Sihir yang berdiri di negara ini.
Lokasi dari masing-masing sekolah tersebut adalah sebagai berikut.

SMA Satu : Hachioji (Kanto, Tokyo)
SMA Dua : Nishinomiya (Kinki, Hyogo)
SMA Tiga : Kanazawa (Hokuriku, Ishikawa)
SMA Empat : Hamamatsu (Tokai, Shizuoka)
SMA Lima : Sendai (Tohoku, Miyagi)
SMA Enam : Izumo (Sanin, Shimane)
SMA Tujuh : Kochi (Shikoku, Kochi)
SMA Delapan : Otaru (Hokkaido)
SMA Sembilan : Kumamoto (Kyushu, Kumamoto)

Di antara semua sekolah tersebut, dari SMA Satu sampai SMA Tiga mampu menampung 200 orang siswa yang dibagi dalam dua jenis kelas, jalur 1 dan jalur 2 ( SMA Tiga menggunakan istilah “ kelas spesialis “ dan “ kelas biasa “ ). Perbedaan antara jalur 1 dan jalur 2 ada pada ketersediaan instruktur; jika kita kesampingkan masalah ketersediaan instruktur, maka kurikulum antara kedua kelas itu adalah sama. Sedangkan SMA Empat sampai SMA Sembilan, mampu menampung 100 orang siswa, dan mencukupi ketersediaan instruktur untuk setiap siswa. Meskipun kemampuan instuktur mereka sedikit lebih rendah dibandingkan dengan instruktur dari SMA Satu sampai SMA Tiga. Walaupun setiap sekolah mengikuti pedoman kurikulum yang ditetapkan oleh University of Magic, ada beberapa sekolah yang mempunyai karakteristik khusus. Misalnya, SMA Tiga menitikberatkan pada praktek pertempuran sihir dan SMA Empat berfokus pada Manufaktur sihir yang sangat kompleks yang sangat berharga dalam bidang teknik sihir. Terlepas dari perbedaan fokus pada jenis-jenis sihir, ada juga sekolah yang memiliki spesialisasi sihir yang dapat digunakan pada lingkungan tertentu. Misalnya SMA Tujuh, di samping dari kurikulum normal juga mengajarkan sihir tingkat tinggi yang dapat digunakan di atas air atau laut, sementara SMA Delapan memadukan pelajaran praktik di luar ruangan pada sihir yang berguna pada kawasan yang sangat dingin atau kawasan pegunungan di mana lingkungan hidup sangat ekstrim.

Date A Live (Indonesia):Jilid 1 Prolog Perjumpaan Tak Terduga -restart-

By : Unknown
—Ia menahan nafas.
Benar-benar pemandangan yang sulit dipercaya.
Seakan-akan satu bagian dari kota ini baru saja lenyap ditelan.
Yang menggantikannya adalah sebuah lubang yang luar biasa besar, mungkin meteorit jatuh saja tidak dapat membuatnya.
Sosok sekelompok manusia beterbangan di langit.
Benar-benar tidak masuk akal, bahkan melebihi imajinasi terliarnya.
Namun, Shidou bahkan tidak menyadari semua keabnormalan ini.
—Karena ada sesuatu yang lebih luar biasa lagi di hadapan mata Shidou.


Seorang gadis.
Sesosok gadis, berbalut gaun yang dilingkupi cahaya asing, berdiri disana.
"Ah—"
Diiringi suara pelannya, desah nafasnya perlahan menghilang.
Keberadaan gadis itu begitu menakjubkan sampai-sampai membenamkan keberadaan benda lain disekitarnya.
Seperti logam, tapi juga seperti kain, gaun yang terbuat dari bahan aneh yang menarik mata.
Tersemat pada gaun tersebut, rok yang memancarkan cahaya, saking indahnya dapat membuat orang kehilangan kesadaran.
Akan tetapi, kecantikan gadis itu sendiri membayangi itu semua.
Rambut panjangnya yang berwarna gelap, bagaikan kobaran awan hitam, terpilin di sekitar bahu dan pinggangnya.
Dengan dinginnya menatap angkasa, kedua matanya memiliki warna yang aneh dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Sosoknya, yang mungkin saja bisa membuat iri seorang Dewi, terbelit keletihan, tatkala dia diam berdiri dengan bibir terkatup.
Pandangan sang pemuda;
Perhatiannya;
Bahkan hatinya;
—Pada momen itu, semuanya terambil alih.
Pemandangan itu...
Benar-benar;
Sangat;
Luar biasa indah.


DAL ID v01 000c2.jpg
"—Siapa..."
Terkesima, Shidou berbicara untuk pertama kalinya.
Meski kelancanganku ini akan membuat suara dan mataku hancur, itu pikirnya.
Gadis itu perlahan mengalihkan pandangannya turun.
"... namamu?"
Suaranya, memuat pertanyaan tersebut dari lubuk hatinya, berkumandang.
Namun.
"—Aku tidak punya hal semacam itu"
Dengan tatapan sedih, gadis itu menjawab.
“——”
Pada saat itu.
Mata mereka berdua bertemu—kisah Itsuka Shidou[1], dimulai.

Tag : ,

High School DxD. Bab 6 Life 2 Kekhawatiran Asia-chan

By : Unknown

Bagian 1

“Satu, dua, tiga, empat. Satu, dua, tiga, empat.”
Asia dan aku tengah berlatih untuk balap tiga kaki hari ini juga. Xenovia juga tengah membantu kami. Belakangan kami terus berlatih setiap pagi. Kami berlatih di belakang ruang olahraga. Dibandingkan dengan hari pertama kami mulai berlatih, gerakan kami jadi semakin membaik!
“Auu! Satu, dua! Auu, satu dua!”
Asia mati matian berusaha mengikutiku. Latihan harian adalah keharusan. Dengan berusaha keras sedikit demi sedikit kami bisa terus melangkah ke depan. Fufufu. Aku menyadari hal itu melalui latihan oleh Buchou, Sensei, dan Naga.
“Ya. Kalian sudah memiliki ritme yang bagus sekarang. Sekarang mari membuat kalian berlari seperti di pertandingan sungguhan.”
Xenovia mengatakan itu sambil membetulkan tali kami. Saat aku melihat Asia, dia nampak agak murung.
“..............”
Huh? Apa Asia mengkhawatirkan sesuatu?.........Yah, soalnya lawan kami selanjutnya adalah Diodora Astaroth. Asia jadi semakin nampak kepikiran sejak pertandingan kami selanjutnya diumumkan.
“Asia, beritahu aku apa yang membuatmu kepikiran.”
Asia memasang wajah kebingungan oleh saranku, dan kemudian memberitahuku setelah berpikir sejenak.
“.......Aku tak menyesal karena sudah menolong orang itu pada saat itu.”
Asia menolong Iblis yang terluka saat dia masih menjadi bagian Gereja. Karena hal itu dia diperlakukan sebagai orang sesat dan kehilangan tempatnya, dan kemudian dia merasakan memori menyakitkan. Iblis yang dia selamatkan tiada lain adalah.—Diodora. Aku tak tahu kenapa dia ada disana dan menemui Asia. Namun alasan Asia menolongnya adalah karena ia gadis yang baik. Aku tak menyalahkan dia karena sudah melakukan itu. Tak mungkin aku bisa. Bagaimanapun juga Asia adalah gadis yang baik hati.
Hidup Asia berputar 180 derajat setelah menyelamatkan Diodora, namun sudah pasti kalau dia mendapat kehidupan yang bagus dengan kami disini. Namun aku memikirkan hal itu lagi. Akankah Asia mendapat kehidupan yang lebih baik kalau dia masih seorang Holy-Maiden? Apa dia merasa lebih bahagia bersama kami ketimbang saat masih menjadi Holy-Maiden?
Jadi terkadang aku memikirkan hal itu. Sesuatu yang mungkin kalau saat ini. Bahwa mungkin masih bisa bagi Asia untuk kembali ke tempatnya sebagai holy maiden sekali lagi kalau aku meminta Michael-san? Tidak, karena kemungkinan bahwa sistem yang ditinggalkan oleh Tuhan akan terpengaruh oleh kekuatan Asia, dia takkan bisa kembali ke markas pusat Gereja, institut yang berhubungan dengan itu, atau tempat tempat yang berada di bawah pengawasan Malaikat. Namun dia mungkin bisa mendapat gaya hidupnya yang sebelumnya. Mana yang akan dia pilih kalau aku menanyakan itu padanya? aku begitu takut sampai tak bisa menanyainya. Itu karena aku tak mau kehilangan Asia.......itu adalah keegoisanku. Kalau aku meminta Buchou, itu mungkin bisa terjadi. Kalau itu demi yang terbaik maka.......itu artinya aku adalah si brengsek egois. Aku tak ingin membayangkan Asia lenyap dari gaya hidupku saat ini..........
“........Ise-san?”
Asia menatap wajahku.
“Kamu memasang wajah serius sejak tadi........kamu juga kelihatan sedih......”
“......Hei, Asia, kalau seandainya kamu bisa mendapat gaya hidup yang dulu, apa yang akan kamu lakukan?”
“.........”
Asia terkejut dan membuka lebar lebar matanya.
.....Aku ini bodoh jadi aku akhirnya bertanya juga. Biarpun aku mungkin akan kehilangan dia. Namun aku berharap yang terbaik demi Asia, jadi aku.......
Aku sudah siap pada jawabannya dengan jantung berdegup kencang. Tanganku yang menggenggam tangannya mulai jadi berkeringat. Namun jawaban yang Asia berikan padaku adalah.......
“Aku tak akan kembali.”
Dia tersenyum. Dia bahkan tak memiliki sedikitpun keraguan.
“Aku sudah bertanya pada Ise-san sebelumnya. Aku bertanya padamu “Bisakah aku berada di sisi Ise-san selamanya?”. Ise-san, kamu menjawab “Ya” padaku.”
Ah. Sebelum pertarungan melawan Phenex. Aku memang mengatakan itu.
“Aku menyukai tempat ini. Aku juga menyukai Akademi dan Klub Penelitian Ilmu Gaib. Aku juga menyukai Buchou-san, Akeno-san, Sensei, Kiba-san, Xenovia-san, Koneko-chan, Gasper-kun, Irina-san, dan Kiryuu-san. Aku juga menyayangi.......Ise-san dan orang tua Ise-san. Kehidupan baru yang kumulai di kota ini adalah hal yang sangat penting, dan sesuatu yang sangat kusayangi yang terasa sangat membahagiakan.”
Asia............
Aku benar benar idiot........aku seharusnya paham kalau gadis ini bahagia dengan gaya hidupnya saat ini. Namun kenapa aku.......menanyakan alasan bego itu! Aku kemudian mengatakannya sambil memegangi bahunya.
“Yeah, Asia dan aku akan bersama selamanya! Aku juga takkan membiarkanmu menikah! Asia, jangan terlalu memikirkan Diodora! Tak peduli apapun yang terjadi, kamu tahu kalau kamu bisa mengatakan tidak kalau kamu tak menyukainya, kan?”
Asia menatapku dengan kebingungan, namun segera tersenyum.
“Ya.”
Xenovia kemudian mengatakannya dengan ekspresi dimana dia nampak sangat meminta maaf.
“......Asia. Aku ingin minta maaf padamu sekali lagi. Pertama kali aku menemuimu, aku sudah mengatakan hal jahat padamu. Aku masih menyesalinya bahkan sekarang........Asia, kamu memperlakukan aku dengan baik. Kamu bilang aku adalah te-temanmu......”
Oh, wajah Xenovia memerah dan jarang aku melihatnya seperti itu. Asia mengambil tangan Xenovia dan mengatakannya dengan senyuman lebar.
“Ya. Xenovia dan aku adalah teman.”
Kata kata tulus yang diucapkan secara langsung tanpa ada kecemasan. Ada sedikit air mata di mata Xenovia.
“Terima kasih. Terima kasih, Asia.”
Ya. Aku bahkan mulai jadi emosional sampai mau menangis. Ya, Asia memang gadis yang baik hati. Dialah yang sangat kubanggakan!
“Uuuuuu! Benar benar menyentuh.......”
Aku mendengar suara tangisan sepanjang adegan emosional ini. Saat aku melihat ke arah datangnya suara, itu adalah Irina.
“Irina. Kamu juga datang?”
“Uuu, ya. Xenovia mengundangku......dia bilang “Pagi hari di Akademi Kuou sangat bagus”. Dan saat aku tiba, aku melihat persahabatan indah ini. Ini pasti adalah bimbingan dari Tuhan dan Michael-sama.......”
Irina yang nampak sangat tersentuh mulai berdoa ke arah langit.
“Kalau kuingat ingat, kamu belum bergabung ke Klub Penelitian Ilmu Gaib kan?”
“Ya. Aku memutuskan ikut klub yang lain. Lebih tepatnya, aku memutuskan untuk membuatnya secara pribadi!”
“Hmm, jadi kamu akan memulai klub baru huh. Jadi apa nama dan deskripsi klub itu?”
Irina membusungkan dadanya dan mengatakannya dengan keras.
“Ufufu kagetlah dengan mendengar nama itu! Nama klub itu adalah “Klub penyelamatan dari cinta Shidou Irina”! Penjelasannya simpel! Kami akan membantu mereka yang membutuhkan tanpa menarik bayaran! Aaah, aku akan menyebarkan cintaku pada para pendosa untuk Tuhan dan Michael-sama karena aku memiliki kepercayaan kuat dalam ajaran kami!”
Dia mulai berdoa ke langit sambil memasang pose aneh. Man, matanya sangat berbinar binar. Namun mendengarkan selera buruknya dalam memberi nama klubnya, itu kedengaran seperti klub dimana kalian tak perlu meminta bantuan.
“.........Umm, yeah. Semoga berhasil.”
Aku mengatakan itu dengan sembarangan. Irina kemudian mengatakannya setelah memukul dadanya.
“Serahkan padaku! Tentu saja aku akan membantu Klub Penelitian Ilmu Gaib kalau memerlukan bantuanku! Kali ini aku akan membantu Klub Penelitian Ilmu Gaib untuk balap diantara klub karena permintaan Rias-san!”
Haa, jadi itu artinya dia akan bergabung dengan kami untuk Festival Olahraga.
“Aku mau tanya buat jaga jaga, tapi ada berapa anggota dalam klubmu?”
“Baru aku seorang! Berkat itulah klubku hanya dianggap sebagai asosiasi orang kurang kerjaan, jadi ada pembatasan pada aktivitas dan dana yang diberikan. Aku akan memulai dengan membujuk Sona-kaichou terlebih dulu.”
Itu akan sangat susah. Kaichou itu sangat tegas. Fuku Kaichou juga sama sama tegas. Akan perlu waktu sampai klubmu bisa diakui.
“Jadi sudah diputuskan kalau aku akan diletakkan dalam Klub Penelitian Ilmu Gaib untuk saat ini.”
Berarti pada dasarnya dia memang anggota dari Klub Penelitian Ilmu Gaib! Bukan, aku tak seharusnya mengatakan itu. Aku menyegarkan pikiranku kemudian mengatakannya.
“Kesampingkan itu, mari lanjutkan latihan kita.”
Xenovia dan Irina juga mengikuti latihan kami untuk balap tiga-kaki, dan latihan dilanjutkan kembali.



“Fuu, aku agak lelah.”
Asia mengatakan itu sambil menarik seragam olahraganya. Kami memang banyak berlari sejak pagi ini.
Kami berada di gudang penyimpanan olahraga yang terletak di sudut bangunan sekolah. Kami masuk ke sana untuk meletakkan benda benda seperti tali yang dipakai berlatih. Mungkin karena aku terbiasa dengan berlari jadi aku tak ada masalah dengan latihan ini, namun aku melakukannya sambil mencemaskan partnerku Asia jadi ada bagian dariku yang menjadi lelah secara mental; ini masih terlalu pagi untuk datang ke sekolah jadi aku akan pergi ke ruang kelas setelah beristirahat di ruang klub. Hal itu kemudian terjadi tepat saat aku hendak keluar dari gudang setelah meletakkan tali.
CKLAK!
Suara pintu yang ditutup!.......Saat aku melihat, aku melihat Xenovia menutup pintu dengan punggungnya menghadap pintu. A-Apa yang terjadi....? Asia juga nampaknya kebingungan oleh tindakan Xenovia.
“Ada apa? Xenovia-san?”
Asia bertanya. Xenovia kemudian mengatakannya dengan wajah serius.
“Asia, aku dengar tentang sesuatu. Kalau gadis gadis seusia kita mulai bercinta satu sama lain sepanjang periode ini.”
..............
.......Eh? Apa yang kamu katakan? Aku menjadi curiga pada telingaku sendiri oleh apa yang baru saja kudengar.
“B-Bercinta?”
Asia bertanya dengan kecurigaan. Xenovia kemudian mengatakannya dengan jelas.
“Itu artinya membuat dadamu dimainkan oleh seorang laki laki.”
-! G-Gadis ini! Dia mengatakan hal semacam itu di tempat seperti ini? Dan mendadak!? Sambil menutup pintu!? Dan Asia juga berada disini! Mou! Aku sama sekali tak bisa memahaminya! Selain itu makna “bercinta” itu sangat berbeda!
“D-D-Dada........!”
Wajah Asia menjadi sangat merah, dan nada bicaranya juga sangat tinggi!
“Xenovia! Jangan memulai percakapan seperti itu tiba tiba!”
“Ise, tenanglah dulu. Aku akan bicara pada Asia dulu. Peranmu akan datang setelah itu. Maaf tapi kamu bisa memulai pemanasan di sudut ruangan. Dari sini akan jadi lebih menegangkan.”
Peranku dan akan menjadi menegangkan!? Apa maksudmu dengan pemanasan!? Haruskah aku tinggal berlatih dengan membuka dan menutup telapak tanganku!? Pembicaraan Xenovia tak berakhir disana.
“Ada gadis di kelas kita yang meminta dadanya dipijak setiap hari oleh kekasihnya. Aku cukup banyak meneliti soal itu.”
Kenapa kamu meneliti dan menanyakan hal hal itu dengan seriussssss!?
“Asia. Tidakkah menurutmu ini waktu yang bagus bagi kita untuk mengalaminya?”
Xenovia meletakkan tangannya di bahu Asia dan mengatakannya dengan wajah serius. Apa ini!? Bukankah ini mendadak berubah menjadi percakapan serius!?
“A-Auuuu.......! B-Biarpun kamu tiba tiba mengatakan hal itu.......”
Asia juga nampak tak nyaman! Itu reaksi yang benar!
“Tak apa apa. Awalnya mungkin terasa geli, tapi kudengar akan terasa nyaman setelah itu. kalau kamu lakukan itu, maka kalian akan bisa tampil lebih baik dalam balap tiga kaki.”
Kamu bahkan membawa percakapan sampai sejauh itu!? Eeeeeeeeh!?
“.......Apa ‘kombinasi’ terbentuk dengan melakukan itu.........”
Apa Asia-chan tengah dikelabui!? Tak mungkin! Apa kamu tak keberatan dengan itu, Asia!? Xenovia tersenyum pada Asia yang masih kebingungan.
“Asia, kita adalah teman.”
“Ya.”
“Kalau begitu mari kita “bercinta” bersama. Tak akan menakutkan kalau kita melakukannya bersama.”
“......Y-Ya? B-Begitukah.......?”
Diskusi mereka kelihatannya sudah selesai! Tolong jangan cemari Asia dengan diskusi semacam ituuuuuuuuuuu!
Xenovia kemudian melihatku.
“Mari kita lakukan. Aku juga akan berlatih membuat bayi disini.”
“Tunggu dulu! Maksudmu tiba tiba di tempat seperti ini........! Meski aku faktanya terus mengagumi atmosfir dan lokasi dari gudang penyimpanan untuk melakukannya sih.”
Mengabaikanku yang tengah panik, Xenovia mulai melepas pakaiannya.
PURUN.
Itu penampilan oppai besar Xenovia yang tertahan oleh bra!
MIMISAN!
Hidungku mulai menyemburkan darah oleh cara telanjangnya yang menakjubkan! Memang tak sebesar Buchou atau Akeno-san, tapi oppai Xenovia lumayan besar! Aku bahkan tak punya waktu untuk membuat komentar seperti itu karena Xenovia mulai melepas kait di bra-nya.
PURU!
Karena benda yang menahannya sudah tidak ada lagi, payudara mengagumkannya muncul di hadapan matakuuuuuuuuuu! Kenapa gadis gadis di sekelilingku begitu agresif dan memiliki cara menelanjangi diri yang menakjubkan!? Namun putingnya nampak pink dan indah seperti biasanya!
“Ini payudara yang belum disentuh oleh siapapun selain Ise. Apa kamu masih ingat bagaimana rasanya?”
Ya! Aku menyimpan itu baik baik dalam memoriku! Aku tak meremasnya dengan tanganku, tapi mereka benar benar empuk! Ia adalah pendekar pedang yang memiliki tubuh kaku dan kupikir itu juga berlaku untuk oppainya, namun aku salah besar! Kulitnya sangat indah dan licin! Sensasinya terasa seperti marshmallow[1]!
Insiden di ruang ganti kolam renang! Waktu itu dia juga datang padaku sambil berkata “Mari membuat bayi!” Apa gadis ini menyukai ruang penyimpanan dan semacamnya!? Bukankah seharusnya kamar tidur!? Bukan, dalam banyak hal ini justru menggairahkan bagiku! Tapi ini tetap saja tak normal!
“Kamu juga Asia.”
Xenovia bergerak ke arah Asia. Heeeeeeeei! Apa yang kamu lakukan dengan memegang seragam olahraga Asia dan mencoba untuk menelanjanginya!?
“T-tapi......hatiku masih belum siap.......”
High school dxd v6 061.jpg
Xenovia melepas pakaian Asia saat Asia masih malu malu. Dan kemudian Asia hanya mengenakan bra-nya! Aku menjadi emosional melihat bra imutnya!
“Tak apa apa Asia. Kalau kamu gugup, haruskah aku lakukan dengan Ise lebih dulu? Kamu akan paham cara melakukannya dengan melihat aku dan Ise, dan kalian berdua akan siap dan mampu melakukannya sendiri.”
“Eh!.....U-Umm.......”
“Fufufu, bercanda kok. Aku tahu kamu tak mau didahului oleh orang yang datang setelah kamu.”
“M-maksudku bukan seperti itu..........”
“Hari ini adalah kesempatan. Buchou dan Akeno-fukubuchou tak ada disini. Sekarang mungkin satu satunya waktu dimana kita punya kesempatan untuk “bercinta” dengan Ise.”
“--!”
Asia menjadi terdiam oleh kalimat itu! Uuu. Bagiku, diskusi ini menuju ke arah yang salah, jadi aku tak bisa mengikutinya sama sekali. Selain itu tatapan mataku sudah tercuri oleh payudara telanjang Xenovia.
LEPAS!
Tangan Xenovia bergerak perlahan dan dia melepas kait pada bra Asiaaaaaaaaaaaaa!
“—AH.”
Asia menyembunyikan dada tereksposnya dengan wajah sangat merah! Ya! Gadis normal akan bertindak seperti itu! Xenovia-san! Sikapmu terlalu blak blakan! Bukan, sebenarnya aku sangat berterima kasih padamu! Terima kasih banyak!
Xenovia kemudian mengambil tanganku........dan kemudian menekan tubuhku dengan bang!
“Owaa!”
Aku didorong ke bawah. Di dalam debu yang beterbangan, aku menyadari kalau aku sedang didorong ke bawah ke kasur yang digunakan untuk olahraga!
GAPA!
Sesuatu menutupiku! Guncang-guncang! Oppai yang berguncang di hadapan mataku! Xenovia berada di atasku! Xenovia mengambil tangan kiriku dan meletakkannya di payudaranya!
MIMISAN!
Hidungku tak tahu kapan harus berhenti menumpahkan darah!
Kelembutan mematikan terasa jelas dari tanganku! Kelima jemariku terkubur di dalamnya! Puting runcingnya menyentuh tepat di telapak tanganku, dan itu memberiku kegairahan luar biasa! Hei hei hei hei! Aku akan mencapai Balance Breaker sekali lagiiiiiiiiiiiiii!
“Ise-san........aku tak ingin kalah dari Buchou-san..........”
Asia yang duduk di sebelahku mengambil tangan kananku dan meletakkannya di payudaranya.......
SENTUH!
Memang tak sebesar Xenovia, tapi aku bisa dengan jelas merasakan oppai Asia dengan kelima jariku!
Asiaaaaaaaaaaa! Aku senang kamu sudah tumbuh dewasa seperti ini! Bukan, bukan itu maksudku!
“.............Nn............”
Suara manis datang dari mulut Xenovia. Otakku entah kenapa terbius oleh itu!
“Seperti dugaanku, memang berbeda saat kamu menyentuhnya sendiri dan saat disentuh oleh laki laki. Sekarang Ise. Baik Asia dan aku sudah siap. Kamu sekarang bisa mulai meremasnya.”
Xenovia mengatakan itu, tapi Asia adalah seseorang yang harus kulindungi! Namun insting lelakilah yang membuatku meremas oppai Asia tanpa bisa kusadari! Apa boleh buat kalau kamu harus meremas saat kamu adalah lelaki! Kalau ada oppai, maka remaslah!
Kemudian Buchou masuk dalam pikiranku! Buchoooooooooou! Aku juga ingin melakukan ini dengan Buchou, namun kalau dia menyambutku dalam situasi seperti ini.......maka aku..........aku........
BUKA PINTU!
Pintu yang tiba tiba dibuka.
“.......Aku datang kesini karena tak ada dari kalian yang keluar dan.........A-A-A-A-Apa yang sedang terjadi disini!?”
Seorang yang masuk kemari adalah Irina! Sial! Dua wanita setengah telanjang dan seorang laki laki! Situasi dimana aku takkan bisa membuat alasan! Ini Irina yang kita bicarakan jadi dia akan mengatakan sesuatu yang sangat Kristen seperti “Menjijikkan!”.......
“Lakukan di r-ranjang! Tempat ini kotor dan tidak bagus!”
Hal yang dia sebut kotor adalah hal yang sama sekali berbeda.


Bagian 2

Hari yang sama sepulang sekolah. Saat ini waktu kegiatan klub.
Aku ingin melakukan sesuatu dengan wajah menyeringaiku ini, namun karena itu terjadi di pagi hari, aku terus mengingat sensasi payudara Asia dan Xenovia sepanjang hari. Asia dan Xenovia tengah bermain Othello. Aku tak bisa mengajak mereka bicara sama sekali sepanjang hari. Itu karena aku masih memiliki sensasi payudara mereka di tanganku! Tak mungkin aku bisa berfokus pada kehidupan sekolahku! Aku terus memikirkan oppai sepanjang jam pelajaran! Oppai Xenovia sungguh hebat. Namun miliknya Asia juga........tidak tidak! Aku menggeleng kepalaku untuk menyingkirkan pikiran jahat! Asia adalah eksistensi penting! Aku tak seharusnya memiliki perasaan mesum terhadap dia! Ta-Tapi aku memang berpikir kalau tubuhnya sudah lebih dewasa.......kalau terus begini, maka oppai Asia mungkin akan tumbuh sebesar oppai Buchou atau Akeno-san? Aku pernah dengar sebelumnya. Kalau Iblis bisa memakai kekuatan Iblis untuk mengubah penampilan mereka sampai derajat tertentu. Apa Asia membuat tubuhnya tumbuh tanpa menyadari......? Bukan, bukan, ini hanya imajinasiku.........tapi itu akan sangat manis.......
“........Wajah mesum.”
SQUEEZE
Koneko-chan mencubit pipiku.
“Ovch (Ouch), itu chakit (sakit) Koneko-chan........”
Rasanya belakangan ini Koneko-chan menjadi tegas seperti Buchou......tidak, pada dasarnya dia hanya menunjuk sikap mesumku, namun dia juga menjadi tak nyaman saat aku akrab dengan anggota wanita klub yang lain. Apa itu hanya imajinasiku katamu? Kupikir mungkin begitu.......
“Sepertinya semua orang sudah berkumpul.”
Setelah mengkonfirmasi kalau semua orang berada disini, Buchou mengeluarkan sesuatu yang nampak seperti video.
“Ini rekaman video yang berisi pertandingan para Iblis muda. Pertandingan kita melawan kelompok Sitri juga ada di dalamnya.”
Rekaman dari pertandingan. Ya, sudah ditentukan kalau kami akan menonton rekaman dari pertandingan hari ini. Jadi monitor besar sudah disiapkan. Sensei kemudian mengatakannya sambil berdiri di depan monitor.
“Bukan hanya kalian, namun para Iblis muda lain juga mengikuti Game. Keluarga dari Great-King Bael dan keluarga Maou Asmodeus Glasya Labolas, keluarga dari Arch-Duke Agares, dan keluarga Maou Beelzebub Astaroth. Tiap tiap dari mereka bertanding setelah kalian. Ini adalah rekaman dari semua pertandingan itu. ini video para pesaing kalian jadi tontonlah dengan teliti.”
[YA!]
Semua orang mengangguk dengan serius oleh ucapan Sensei.
Hal itu membuatku cemas. Pertandingan macam apa yang dialami orang orang selain kami? Mereka semua Iblis yang sebaya dengan kami kan? Aku jadi cemas, aku ingin tahu bagaimana mereka bertanding.
Semua orang juga merasakan hal yang sama dan semua mata mereka diarahkan pada monitor. Koneko-chan yang duduk di pangkuanku juga berfokus ke arahnya.
“Pertama, adalah pertandingan diantara Sairaorg.......keluarga Bael melawan keluarga Glasya Labolas.”
Pertandingan antara Sairaorg-san dan si Yankee! Video dimulai dan beberapa jam telah berlalu. Rasa senang menonton pertandingan dari mereka selain kami lenyap segera setelah kami menontonnya. Wajah dari setiap anggota berubah serius dan mata mereka juga nampak serius. Yang kami saksikan adalah “kekuatan” yang sangat luar biasa.
Pertandingan satu lawan satu antara Sairaorg-san vs si Yankee. Si Yankee terpukul mundur satu sisi. Pertarungan diantara para budak mereka hampir selesai. Kedua pihak memiliki budak budak kuat, dan selesai dalam klimaks. Namun masalahnya adalah pertandingan diantara kedua [Raja].
Si Yankee, Zefardoll yang kehilangan semua bidak[2]nya memprovokasi Sairaorg-san. Dia memintanya bertarung satu lawan satu. Sairaorg-san menerimanya tanpa ragu ragu. Semua tipe serangan yang diciptakan oleh si Yankee dipukul balik oleh Sairaorg-san. Biarpun kena, Sairaorg-san terus bertarung seolah tak ada apapun terjadi. Setelah menyadari kalau serangannya tak bekerja, si Yankee mulai nampak tak sabaran dan kehilangan ketenangannya. Dan kemudian tinju Sairaorg-san diluncurkan!
Sejumlah besar teknik pertahanan dihancurkan dengan sangat mudah seperti lembaran kertas, dan tinju Sairaorg-san menghantam dalam dalam ke perut si Yankee. Aku bahkan tahu dari monitor kalau satu pukulannya itu berisi kekuatan sangat besar yang bahkan membuat sekelilingnya berguncang. Si Yankee jatuh di tempatnya, dan pingsan dalam kesakitan sambil memegangi perutnya.—Sairaorg-san hanya memakai tinju dan tendangannya! Namun kekuatan serangannya berada pada level yang sangat berbeda. Saat si Yankee mengelak darinya, serangan Sairaorg-san menembus bangunan dan menghancurkan seluruh bangunan itu, dan sekelilingnya hancur berantakan. Hal semacam itu.......sudah jelas kalau kalian akan menerima kerusakan fatal kalau sampai kena meski hanya satu pukulan!
“.........Seorang yang disebut sebagai si anak nakal. Pewaris baru dari Glasya Labolas yang dibenci bahkan tak bisa melawannya sama sekali. Dia adalah orang sekaliber sangat tinggi, pria Sairaorg Bael itu.”
Kiba juga menyipitkan matanya pada yang dia baru lihat. Ekspresinya juga serius. Dia adalah as kelompok kami. Pasti ada banyak hal di dalam pikirannya saat ini. Kecepatan Sairaorg-san juga tidak main main. Aku bahkan tak bisa melihat apa apa saat dia bergerak, dan Kiba bahkan tercengang oleh kecepatannya. Bisakah Kiba mengikuti kecepatannya hanya dari video?
Dia memiliki kekuatan sebesar ini meski tak ada apa apa di tangannya.........Gasper mulai gemetar dan bergelayut di tanganku. Jangan takut Gasper.......
“Rias dan Sairaorg. Kalian berdua memiliki terlalu banyak pertandingan satu lawan satu saat kalian adalah [Raja]. Pada dasarnya [Raja] hanya perlu memerintahkan “bidak” mereka untuk maju dimana [Raja] tidak perlu bergerak. Kalian tahu kalau Game akan berakhir kalau [Raja] sampai dijatuhkan kan? Mungkin orang orang yang memiliki darah Bael adalah tipe yang berdarah panas.”
Sensei mengatakannya sambil mendesah. Buchou membuat wajahnya merah karena rasa malu. M-Memang, Buchou adalah tipe yang suka bergerak maju........
“Ngomong ngomong, berapa kuatkah si Iblis Yankee itu?”
Buchou kemudian menjawab pertanyaanku.
“Kalau kita tak membatasinya pada enam keluarga saat ini, maka dia tidaklah lemah. Namun karena mantan pewaris mereka meninggal dalam kecelakaan, dialah yang ikut serta sebagai perwakilan pengganti.......”
Akeno-san melanjutkan.
“Dalam peringkat yang dibuat oleh Komite Penggemar Game, Bael peringkat pertama, Agares peringkat kedua, Gremory peringkat ketiga, Astaroth peringkat keempat, Sitri peringkat kelima, dan Glasya Labolas peringkat keenam. Itu membandingkan peringkat rata rata dari kekuatan mereka, dengan menyertakan Raja dan para budak mereka. Meski tiap tiap dari mereka mengubah hasil yang ada setelah pertandingan.”
“Namun hanya Sairaorg Bael ini yang unggul........maksudnya begitu kan, Buchou.”
Buchou mengangguk oleh ucapanku.
“Ya. Dia adalah monster. Dikatakan kalau “Mungkin dia akan terus melesat dalam waktu singkat saat dia ikut serta dalam Game official.”. Dengan kata lain anggap saja kalau popularitas kita akan meningkat kalau kita bisa mengalahkannya.”
Begitu. Dia dianggap sebagai peringkat terkuat, jadi popularitas kita memang akan meningkat kalau bisa mengalahkan orang sekaliber itu.......
“Apa dia lebih kuat dari Raiser?”
Aku bertanya pada Buchou dengan kikuk. Raiser memang abadi, namun bukan berarti tak bisa dikalahkan. Namun tidak salah untuk menganggapnya lawan yang kuat.
“Aku takkan tahu kecuali mereka berdua saling bertarung, namun dari pandanganku pribadi, aku merasa kalau Sairaorg yang lebih kuat.”
Uheeeeeeee! Sampai seperti itu!? Ada seseorang yang sekuat itu bahkan sebelum berpartisipasi dalam Game official!?
“Oke, akan kutunjukkan grafiknya pada kalian. Ini juga disebarkan ke tiap tiap golongan.”
Sensei mengaktifkan tekniknya, dan pandangan holografik tentang sebuah grafik muncul di udara. Pada grafik terdapat wajah Buchou, Kaichou, Sairaorg-san, dan tiga Iblis muda yang lain. Dibawahnya, sesuatu yang nampak seperti parameter bergerak dan menjadi semakin panjang ke atas. Itu tertulis dalam bahasa Jepang. Grafik itu menunjukkan kategori Kekuatan, Teknik, Support, dan Wizard. Jadi ini tipe yang diberikan sepanjang Game. Yang lainnya, kategori “Raja” juga muncul. Mungkin itu adalah kualitas sebagai [Raja]. Buchou, Kaichou, dan Onee-san dari keluarga Agares sangat tinggi. Pada poin saat ini, Kaichou lebih tinggi dari Buchou. Sairaorg-san di sisi lain memiliki posisi tertinggi. Si Yankee di posisi terendah.
Pada parameter Buchou di kategori Wizard, kekuatan Iblis, meningkat paling besar dan kategori kekuatan juga meningkat cukup tinggi. Kategori lain dari Teknik dan Support sedikit di atas poin tengah, dan terposisi di level rata rata.
Dan Sairaorg-san........dari semua Iblis muda, dia memiliki kategori Support dan Wizard terendah. Namun masalahnya terletak pada Kekuatannya. Grafik meningkat pesat dan terus naik semakin tinggi sampai mencapai langit langit! Sungguh peningkatan abnormal! Itu terlalu ekstrim, namun seperti itulah betapa luar biasanya kekuatan yang dia miliki! Dari kelima Iblis muda, tidak termasuk Sairaorg-san, Zefardoll memiliki yang tertinggi namun Sairaorg-san memiliki kekuatan beberapa kali lipat melebihi dirinya.
“Sairaorg bahkan tak bertarung dengan serius sepanjang pertarungan satu lawan satu dengan Zefardoll.”
Sensei mengatakan itu. Dia tak bertarung dengan serius.......bahkan hanya dengan melihat kekuatannya, bukankah itu lebih tinggi dari kekuatanku pada kondisi Balance Breaker? Apakah mungkin mencapai kekuatan sebesar itu bahkan tanpa bantuan dari Naga Legendaris!?
“Jadi orang ini, Sairaorg-san, pasti juga adalah orang jenius.”
Tak peduli bagaimana kalian melihatnya, dia sangat handal dalam pertarungan tangan kosong. Namun Sensei menggeleng kepalanya ke sisi seolah menolak opiniku.
“Tidak, Sairaorg adalah Iblis murni pertama dari keluarga Bael yang tak memiliki bakat apa apa. Dia juga tak mewarisi salah satu ciri yang diwariskan dari keluarga Bael, yakni [Power of Destruction]. Orang orang yang mewarisi [Power of Destruction] justru adalah sepupunya, yakni Gremory bersaudara.”
-!
Hal semacam itu terjadi.......Ibu Buchou berasal dari keluarga Bael. Jadi [Power of Destruction] diwariskan kepada Buchou dan Sirzechs-sama, dan kekuatan itu justru tak diwariskan pada darah murni yakni Sairaorg-san! Sungguh ironis!
“Namun dia yang terkuat diantara para Iblis muda kan?”
“Dengan melakukan sesuatu yang normalnya Iblis murni yang mewarisi kemampuan unik dari klan mereka takkan lakukan, dia berhasil melampaui para jenius.”
“Normalnya tak akan lakukan?”
Sensei mengatakannya dengan wajah serius padaku.
“-Yakni latihan yang amat sangat keras. Sairaorg adalah Iblis murni langka yang memperoleh kekuatan dengan melakukan latihan dalam jumlah abnormal. Dia hanya memiliki tubuhnya sendiri. Jadi dia melatihnya sampai ekstrim.”
Yang Azazel katakan padaku adalah sesuatu yang mencengangkan. Itu karena aku berpikir kalau Iblis Kelas Tinggi dan Iblis murni adalah sekelompok orang dengan bakat segunung. Buchou diberkahi oleh bakat. Namun Sairaorg-san tidak. Buchou yang menatap pertandingan Sairaorg-san memasang wajah rumit. Sensei melanjutkan seolah sedang menceritakan dongeng pada kami.
“Dia terus diecehkan dan terus menerus dilecehkan sejak dia terlahir dan terus dikalahkan. Diantara para Iblis Kelas Tinggi dan Iblis murni yang diberkahi oleh lingkungan brilian, dia adalah satu satunya yang berjalan di atas jalur berlumpur dan penuh darah.”
Jadi begitu rupanya. Karena itu aku merasakan tekanan dan kepercayaan diri berbeda datang darinya yang berbeda dari Buchou dan Kaichou.
“Orang tanpa bakat untuk menjadi dipilih sebagai pewaris selanjutnya. Apa kalian tahu sekeras apa usaha yang dia lakukan? Dialah orang itu karena dia memahami perbedaan besar dari penghinaan oleh kekalahan dan kebahagiaan dari kemenangan. Yah, dalam kasus Sairaorg kekuatannya juga datang dari sesuatu yang merupakan rahasia.”
Video pertandingan berakhir. Itu adalah kemenangan Sairaorg-san........kemenangan Bael. Pada akhirnya, si Yankee dari Glasya Labolas menyembunyikan dirinya dibalik bayangan, dan pertandingan berakhir ketika dia menyatakan kekalahannya sambil ketakutan atau semacamnya. Si Yankee menjadi ketakutan dan jatuh sambil menangis. Sairaorg-san meninggalkan tempatnya sambil tak meresponnya sama sekali.
“Si Yankee itu menyedihkan!”. Tidak, aku bahkan tak bisa mengatakan itu. Bahkan kami tertekan oleh perasaan kekuatan luar biasa dari layar monitor. Aku merasakan sesuatu yang kuat darinya yang membawanya dalam kemenangan. Ekspresi Sairaorg-san sama sekali tak bergeming pada apapun dan hanya terus berjalan lurus pada jalannya. Video selesai, dan Sensei kemudian mengatakannya di ruangan yang menjadi sunyi.
“Akan kuberitahu kalian sebelumnya, namun setelah pertandingan dengan Diodora, lawan kalian berikutnya adalah Sairaorg.”
“--! Apa anda serius!?”
Aku bertanya padanya sambil terkejut, dan Sensei hanya mengangguk. Buchou juga dengan ragu bertanya pada Sensei.
“Apa itu tidak terlalu awal? Kupikir kita akan menghadapi Glasya Labolas sebelum dia?”
“Dia sudah tak bisa apa apa sekarang.”
Buchou dan yang lainnya memasang ekspresi terkejut oleh ucapan Sensei.
“Zefardoll dihancurkan dalam pertandingan melawan Sairaorg. Jiwanya terukir dengan rasa takut dalam pertandingannya melawan Sairaorg. Dia takkan bisa bertarung sekarang. Sairaorg sudah menghancurkan jiwanya. Pikirannya. Karena itu sisa pertandingan akan dilakukan oleh para peserta yang tersisa. Keluarga Glasya Labolas berakhir disini untuk pertandingan diantara Iblis muda.”
--! Dalam mataku, Zefardoll yang masih bergetar ketakutan bahkan setelah pertandingan muncul. Kalau sudah begini, si Yankee itu sudah......
Menghancurkan pikiran mereka.......begitu. Jadi itukah maksud Buchou bahwa dia jauh lebih kuat dari Raiser. Biarpun dia adalah Phoenix yang abadi, dia takkan bisa bangkit kembali kalau pikirannya dihancurkan.
“Kalian juga harus hati hati. Dia akan datang pada kalian dengan semangat tinggi sambil menghancurkan semangat bertarung dari lawannya. Dia sangat serius untuk menjadi Maou. Bahkan tak ada sedikitpun keraguan atau kehendak untuk menyerah terdapat pada dirinya.”
Peringatan Sensei sungguh kena telak kedalam diriku. Ya, kami pokoknya tak boleh sampai lengah! Apalagi aku sudah mencapai Balance Breaker! Aku akan bekerjasama dengan semua orang dan mengalahkan Sairaorg-san! Buchou kemudian mengatakannya sambil menghela nafas panjang.
“Pertama, kita harus fokus pada pertandingan berikutnya. Kita juga akan menonton video Astaroth yang akan jadi lawan kita berikutnya.—Kudengar kalau mereka mengalahkan lawan mereka, pewaris selanjutnya dari Arch-Duke, Seekvaira Agares.”
“Arch-Duke kalah!?”
Jadi onee-san dengan kacamata yang melawan si Yankee itu kalah. Budak budaknya padahal nampak kuat.......pria itu Diodora yang sudah mengalahkannya, kekuatan macam apa yang dia punya......
“Sona yang membuat kita kelimpungan menerima tanda bintang emas, dan seperti yang Akeno katakan tadi kalau Astaroth yang mengalahkan peringkat kedua Agares menerima tanda bintang besar. Itu memang disesalkan, namun itu adalah peringkat yang diberikan sebelum pertandingan dimulai dan semua itu tak lebih dari prediksi. Jadi tak ada siapapun yang bisa menebak apa yang akan terjadi saat pertandingan sudah dimulai. Itulah Rating Game.”
Buchou mengatakan itu. Jadi orang orang selain kami juga kerepotan. Aku memikirkannya sepanjang musim panas, tapi kami tak akan tahu apa yang terjadi sepanjang Game.
“Namun aku tak pernah menduga kalau Agares akan kalah.”
Buchou mengatakan itu sambil mencoba memainkan video berikutnya. Dan kemudian itu terjadi.
FLASH!
Di sudut ruangan, sebuah lingkaran sihir transportasi untuk satu orang muncul! Eh! Apa yang terjadi!? Apa seseorang datang? Itu simbol yang tak kukenal!
“-Astaroth!”
Akeno-san mengatakan itu. Dan setelah sebuah kilatan, seorang yang muncul di sudut ruangan adalah pria berwajah lemah lembut dengan senyum menyegarkan. Dan hal pertama yang dia katakan adalah..........
“Bagaimana kabar kalian? Ini aku, Diodora Astaroth. Aku datang untuk menemui Asia.”

Orang orang yang duduk disekitar meja adalah Buchou, Diodora, dan Azazel-sensei yang duduk disana sebagai Pembina.
Setelah menuangkan teh hijau untuk Diodora, Akeno-san duduk di samping Buchou. Kami, para budak yang lain, tengah melihat mereka dari sudut ruangan. Ini agak mengingatkanku dengan insiden Raiser. Saat itu juga seperti ini. Yakni perbedaan antara Iblis Kelas Tinggi dan Iblis Kelas Rendah. Yang berbeda dengan insiden Raiser adalah kali ini bukan tentang Buchou tapi mengenai Asia. Asia yang duduk di sampingku memasang ekspresi tak nyaman. Aku memegang Asia yang gugup dan dia juga menggenggam erat tanganku. Kegugupannya bahkan mencapaiku.
Buchou tahu apa yang dia lakukan. Dan Asia........Tak peduli apapun yang terjadi, aku akan melindungimu jadi jangan cemas.
-Aku bahkan akan berubah menjadi Balance Breaker untuk bisa menolaknya.
.......Meski kalau aku sampai melakukan itu pada Iblis Kelas Tinggi, maka akan menimbulkan masalah. Aku sudah merusak pertunangan Buchou dengan melakukan itu sekali. –aku bahkan bisa melakukannya lagi!
Diodora yang bahkan tak tahu kalau aku punya keyakinan mengatakannya pada Buchou sembari memasang senyum lembut.
“Rias-san, akan kukatakan terus terang saja. Aku ingin melakukan “pertukaran” [Peluncur].”
[Pertukaran].—Sistem Rating Game dimana sang [Raja] bisa menukar budak yang merupakan [Bidak] mereka. Kudengar hal itu bisa dilakukan diantara tipe bidak yang sama menurut Ravel.
Kalau itu [Peluncur].......berarti antara Asia atau Gasper!
“Iyan! Apa dia membicarakan soal aku!?”
Gasper mencoba melindungi tubuhnya sendiri, tapi aku menepuk kepalanya.
“Tentu saja tidak.”
Orang ini memang jadi lebih kuat. Sampai baru baru ini dia akan berteriak “Heeeeee! A-Apa dia membicarakan soal akuuuu!?” dan mungkin menyembunyikan dirinya ke dalam kotak. Jadi ada hasil dari latihan di Dunia Bawah bahkan bagi Gasper. Selain itu latihannya dalam melawan bawang putih juga tengah dalam proses. Kadang kadang dia berbau seperti bawang putih, dan sekarang sudah seperti aroma sehari harinya.
.......Tapi pasti [Peluncur] yang Diodora inginkan adalah Asia. Momen Asia mendengarnya berkata [Peluncur], dia menggenggam tanganku erat erat.—seolah dia berkata “Aku tidak mau”.
“Budak yang aku inginkan dari Rias-san adalah.........[Peluncur] Rias Argento.”
Diodora mengatakan itu tanpa keraguan dan memandang Asia. Senyumnya nampak menyegarkan.
Sial! Seperti dugaanku, dia mengincar Asia! Bukan hanya itu! Bukankah kejam kalau dia mencoba mendapatkan Asia melalui pertukaran!? Asia-lah yang sudah dia lamar!
“Dan seorang yang ingin aku tukar adalah...........”
Diodora mencoba mengeluarkan katalog yang mungkin berisi para budaknya, namun Buchou mengatakannya tanpa jeda.
“Kupikir begitu. Tapi maafkan aku. Kupikir aku harus mengatakannya sebelum kamu menunjukkan katalog berisi para budakmu, jadi biar kukatakan lebih dulu. Aku tak punya niat melakukan pertukaran. Bukan karena [Peluncur]mu tak sebanding dengan [Peluncur]ku, tapi aku hanya tak ingin kehilangan Asia.—Dia adalah budak Iblisku yang berharga.”
Buchou mengatakannya tanpa keraguan!
Uooooooooooo! Buchooooooooooooou! Aku menjadi emosional! Alasan dia tak melihat katalog itu adalah karena dia tak ingin menunjukkan pada kami kalau dia akan membanding bandingkan kami!
“Apa karena kemampuannya? Atau karena dia memiliki pesona secara individual?”
Namun Diodora bertanya dengan normal. S-Si brengsek ini! Buchou sudah bilang tidak, jadi menyerah dan pergi sana! Buchou kemudian memberikan jawaban terbaik padanya.
“Dua duanya. Aku sudah menganggapnya seperti adik perempuanku sendiri.”
“-Buchou-san.”
Asia meletakkan tangannya di mulutnya, dan mata hijaunya berair. Kupikir dia pasti merasa senang karena Buchou menganggapnya seperti adik perempuannya sendiri.
“Kami tinggal bersama. Kami memiliki hubungan dekat dan tak ingin melepasnya bukankah itu alasan yang bagus? Kupikir itu alasan yang paling tepat. Aku tak bisa memahami kamu yang ingin mendapat Asia dariku dengan metode semacam itu, Diodora. Apa kamu paham makna dari lamaran?”
Buchou mengatakan itu dengan senyum berisi ketegangan. Dia mengatakannya dengan cara terbaik yang dia bisa, namun semua orang bisa tahu kalau dia sangat kesal!
Diodora masih tersenyum. Itu saja sudah membuatku jijik.
“-Aku paham. Aku akan kembali untuk hari ini, tapi aku tak akan menyerah.”
Diodora bangkit dan berjalan ke arah kami.......ke arah Asia. Dia berdiri di depan Asia yang memasang wajah bingung. Dia kemudian berlutut dan mencoba mengambil tangan Asia.
“Asia. Aku mencintaimu. Tak apa apa, takdir takkan mengkhianati kita. Biarpun semua di dunia ini menolak kita, aku akan melampaui mereka semua apapun yang terjadi.”
Dia mengatakan sesuatu yang sama sekali tak kupahami dan mencoba mengecup tangan Asia!
SNAP!
Sesuatu terasa menyentak dalam diriku!
GRAB!
Saat aku menyadarinya, aku menggenggam bahu Diodora dan menghentikan ciumannya. Diodora lalu mengatakannya dengan senyum menyegarkan.
“Bisa tolong lepaskan aku? Aku merasa muak disentuh oleh Naga kotor sepertimu.”
-S-Si brengsek ini! Dia mengatakannya sambil tersenyum! Jadi itu wajah sejatimu! Aku hampir kehabisan kesabaran namun........
SLAP!
High school dxd v6 083.jpg
Tamparan Asia mengenai wajah Diodora. Asia memelukku dan mengatakannya setengah berteriak.
“Tolong jangan katakan itu!”
......Aku tak pernah menduga Asia akan menamparnya. Tapi aku merasa lega! Pipi Diodora menjadi merah karena tamparan itu. Namun, senyumnya belum pudar. Dia masih bisa menjaga senyumnya, dan itu sangat menjijikkan sampai membuatku mual......
“Begitu. Aku paham.—Bagaimana kalau begini saja. Dalam pertandingan berikutnya, aku akan mengalahkan Hyodou Issei sang Sekiryuutei. Lalu aku ingin kamu, Asia, untuk menjawab cintaku.....”
“Tak mungkin aku akan kalah denganmu!”
Aku akhirnya mengatakan itu dengan tegas. Bukan. Itu karena dia memutuskan hal itu seenaknya sendiri!
Tapi ini tak apa apa. Mudah untuk dipahami. Aku hanya perlu mengalahkannya. Orang sialan ini!
“Sekiryuutei.........Hyodou Issei. Dalam pertandingan berikutnya, aku akan mengalahkanmu.”
“Diodora Astaroth. Akan kutunjukkan padamu kekuatan Naga yang kau sebut kotor sampai ekstrim!”
Diodora dan aku saling tatap. Takkan kuserahkan Asia padanya! kemudian, telepon sensei berdering. Setelah bercakap cakap sejenak, sensei memberitahu kami.
“Rias. Diodora. Waktu yang tepat. Tanggal untuk Game sudah ditentukan.—Lima hari lagi.”
Hari ini berakhir disitu, dan Diodora pulang. Jangan pernah datang ke ruang klub ini lagi! Dengan keyakinan baru, aku merasa bersemangat untuk Game berikutnya. Informasi resmi tentang Game yang datang dari Maou mencapai kami beberapa hari kemudian.


Bagian 3

“Iblis Kelas Tinggi huh........”
Para Iblis bekerja di larut malam.
Aku telah menyelesaikan satu permintaan dan aku tengah mengayuh sepedaku karena aku tengah di jalan pulang ke rumah. Berkat latihan di Dunia Bawah, aku bisa berpindah memakai lingkaran sihir. Tapi pelanggan setiaku berpikir kalau “Aku=naik sepeda”, jadi saat aku muncul dari lingkaran sihir, mereka akan protes. Karena itu, aku kembali ke kebiasaan lama dengan mengayuh sepeda. Biarpun aku bisa berpindah memakai lingkaran sihir, akhirnya percuma juga. Tapi aku tak boleh mengkhianati harapan pelanggan setiaku. Dan kupikir jumlah permintaanku akan meningkat kalau aku menjadi “Iblis bersepeda”. Aku juga harus katakan kalau mengendara sepeda adalah latihan yang bagus.
.......Berlatih dengan keras telah menempa tubuhku lebih kuat saat ini.......itulah yang kupikirkan selagi mengayuh. Ini soal Iblis Kelas Tinggi. Aku mengalaminya di Dunia Bawah, bahwa Iblis bangsawan cenderung memandang rendah Iblis lain dibawah mereka. Buchou dan orangtuanya tak melakukan itu. Tapi seperti insiden dengan Raiser dan Diodora, pada dasarnya Iblis Kelas Tinggi dari keluarga lama tak memiliki opini bagus terhadap Iblis tereinkarnasi dan Iblis Kelas Rendah.
Itu tidak adil! Mudah berpikir seperti itu, tapi kalau kupikir baik baik mereka adalah Iblis dengan sejarah panjang jadi mereka takkan berpikir baik pada mereka yang muncul tiba tiba dan mengacaukan kekuasaan mereka. Hal hal semacam itu dibenci oleh orang orang yang sudah ada sejak zaman dulu sekali. Aku sama sekali tak memahami apa apa soal mereka. Aku adalah Iblis tereinkarnasi dan Kelas Rendah. Jadi aku mati matian bekerja keras supaya aku bisa diakui.
“Buha! Sport drink terasa enak sekali!”
Sepanjang jalan, aku beristirahat di depan mesin penjual minuman. Tapi aku melangkah mundur oleh hawa kehadiran tiba tiba--! Siapa itu!?
Seorang yang muncul dari dalam kegelapan adalah.........seorang pria berpakaian kasual.
“Lama tak jumpa, Sekiryuutei.”
“Bikou! Kenapa kau ada disini!?”
Ya, itu adalah Sun Wukong dengan senyum menyegarkannya! Kali ini dia tak mengenakan armor China, dan dia berdandan seperti pemuda penuh gaya. Maksudku, kenapa orang ini ada disini!?
“Yah, aku datang untuk menemani partnerku.”
Bikou melihat ke belakangnya.
-Jangan jangan itu........
Dan seorang yang muncul adalah.......
“Sudah dua bulan ya, Hyodou Issei.”
Vali muncul dengan mengenakan kaos putih!
“Vali!”
Aku memasang kesiagaan maksimum dan membuat posisi bertarung di tempatku berdiri!
Sial! Kenapa orang orang ini ada disini!?
“Kudengar kau mencapai Balance Breaker sempurna? Itu membuatku senang.”
Aku merasa tersentak oleh senyumannya. Dia sungguh suka memandang rendah aku seperti biasanya.
“Yo, sang jenius Hakuryuukou. Apa kau mau melanjutkan urusan kita yang sebelumnya?”
Aku mencoba mengaktifkan Boosted Gear, tapi dia hanya tertawa.
“Kau cukup agresif hari ini, Hyodou Issei.”
“Bagiku, kau adalah rintangan terbesar untuk rencana masa depanku.”
“Untuk menjadi Iblis Kelas Tinggi?—Biarpun kau tak mencemaskan soal itu, kupikir kau akan menjadi Iblis Kelas Tinggi dalam waktu beberapa tahun saja.”
Sampai dikritik oleh Hakuryuukou tentu membuat hal itu terasa bisa diandalkan. Dalam kasusku, kupikir tak semudah itu jadi aku mati matian mencapai posisi lebih tinggi lagi.
“Aku tak datang kemari untuk mengatakan itu hari ini.”
“Lantas kenapa kau datang kemari?”
“Kudengar kau akan mengikuti Rating Game? Dan lawanmu adalah pewaris berikutnya dari keluarga Astaroth?”
Darimana dia dengar soal itu? tapi pria ini adalah boss dari tim spesial para teroris. Dia mungkin punya banyak koneksi pribadi.....
“Memangnya kenapa?”
“Kau harus lebih hati hati.”
Sembari tak kehilangan posisi bertarungku, aku menanyai Vali dengan ragu.
“......Apa maksudmu!?”
Tapi Vali hanya mengangkat bahunya.
“Kau melihat rekaman videonya kan? Pertandingan diantara keluarga Astaroth dan Tuan Putri dari Arch-Duke.”
Seperti ucapan Vali, setelah Diodora kembali kami, kelompok Gremory, menyaksikan rekaman pertandingan diantara Diodora dan onee-san dari keluarga Agares.
Pertandingan itu diakhiri oleh kemenangan Diodora.......tapi kekuatan Diodora sungguh luar biasa. Hanya dia yang menunjukkan kekuatan abnormal sepanjang Game, dan dia mengalahkan onee-san Agares beserta semua budaknya. Para budak Diodora hanya mendukungnya dari belakang, dan sang [Raja] bertarung seorang diri dan menunjukkan kekuatan ikkitousen[3]. Diodora adalah tipe-wizard yang terspesialisasi dalam kekuatan Iblis. Dia menghabisi Agares dengan menunjukkan kekuatan Iblis luar biasa yang bahkan melampaui Buchou.
Dan kami semua merasa curiga setelah menyaksikan semua itu. kami tak memperhatikan Game, tapi Diodora sendiri. Itu karena dia tiba tiba menjadi kuat secara aneh. Sebelum itu, onee-san dari Agares nampak lebih unggul. Apa dia menyembunyikan kekuatannya sampai saat terakhir? Sensei menonton pertandingan itu secara langsung, dan dia juga merasa ragu. Karena perbedaan kekuatan Diodora dibandingkan data yang disajikan sebelum pertandingan terlalu aneh. Buchou juga memiliki opini sama. “Diodora bukan Iblis yang sekuat itu”. Kedua opini mereka sama. Diodora sudah cukup kuat sebelum peningkatan kekuatan itu. Ia adalah Iblis Kelas Tinggi yang memiliki kekuatan Iblis lebih rendah dari Buchou. Namun sepanjang pertandingan, Diodora menunjukkan kekuatan yang membuat semua orang tercengang.
Semua orang merasa. “Bisakah kau menjadi sekuat itu dalam waktu singkat?”. Namun pertandingan ini juga menjadi pertandingan antara [Raja] di tengah tengahnya. Apa semua Iblis muda memiliki ide berbahaya bahwa awal dan pertengahan Game difokuskan pada strategi dan akhir Game harus dilakukan dengan pertarungan langsung?
Tiap tiap VIP dari semua golongan yang menyaksikan pertandingan nampak sangat senang karena melihat pertandingan tipe baru.......khususnya pertandingan diantara kedua [Raja] yang sangat panas.
“Yah, itu takkan mungkin mencapai telinga para Iblis Kelas Tinggi kalau itu keluar dari mulutku. Tapi kupikir tak masalah selama kau mengetahuinya.”
........Haruskah aku ucapkan terima kasih atau apa? Dan itu terjadi saat pikiranku tengah campur aduk. Sebuah bayangan muncul. Vali dan Bikou tak mengantisipasinya sehingga mereka juga melihat ke arah itu. Siapa itu!?
Nuu.......
Seorang yang muncul dari kegelapan adalah.........”Putri terlahir dari laki laki” berbadan kekar yang memiliki jumlah otot sangat banyak dan mengenakan pakaian gothic lolita.......! Dan dia mengenakan telinga kucing di kepalanya seperti biasa!
-Mil-tan!?
Pelanggan setiaku!? Apa dia kebetulan sedang lewat!? Tapi sampai dia bisa datang tanpa disadari di depanku yang seorang Iblis, pasti ada kekuatan misterius dibalik Mil-tan ini! Momen dia muncul, Vali melihatnya dua kali. Dia mungkin tak percaya apa yang dia lihat.
“Nyo.”
Dia mengangkat tangannya dan menyapaku dan berjalan melewatiku. Aku juga mengangkat tanganku dan menyapanya dengan senyum terpaksa.......
“Menilai dari telinganya, apa dia Nekomata? Bahkan aku tak merasakan kehadirannya sampai dia mendekat. Apa itu senjutsu?”
Vali bertanya pada Bikou dengan wajah serius. Bukan itu! aku membuat komentar pada Vali di dalam kepalaku.
“Bukan, itu.........apa itu semacam tipe Troll?.........Troll-kucing?”
Bikou juga memiringkan lehernya dan bingung bagaimana harus menjawab. Aku juga bingung bagaimana harus menjawab, jadi jangan tanya aku! Tapi karena kemunculan Mil-tan, ketegangan disini menghilang. Rasanya Vali juga melunakkan hasrat bertarungnya. Kau sungguh hebat, Mil-tan!
“Yah, siapa peduli. Ayo kembali Bikou.”
Setelah hanya mengatakan itu, Vali mencoba kembali dengan Bikou.
“Tunggu. Kau datang menemuiku hanya untuk memberitahu hal itu?”
Vali tertawa kecil oleh pertanyaanku.
“Aku kebetulan lewat, jadi aku memutuskan memperingatkan rival-dono masa depanku.”
“Sampai jumpa Sekiryuutei. Hei, Vali, mari pergi ke toko ramen dalam rumor itu sepanjang jalan~”
Setelah mengatakan itu, Vali menghilang kedalam kegelapan sambil membawa Bikou bersamanya. Astaga! Aku tak paham! Aku tak paham apa yang terjadi! Bagaimana bisa dia muncul di depanku dengan senyum menyegarkan setelah membuat masalah sebanyak itu? Dan dia muncul seolah baru berjalan jalan!
[Rivalmu sungguh aneh.]
Ddraig juga mengatakan itu. Benar! Aku juga berpikir begitu!
[Tapi, kau sendiri juga aneh.]
Itu tak sopan, hei!
[-Tapi aku cukup senang.]
Ada apa, begitu tiba tiba!?
[Rasanya kau yang paling banyak berbicara denganku dibanding para pemilik sebelumnya. Kau adalah pemilik pertama yang membuatku nyaman saat mengobrol.]
Itu karena aku bodoh dan aku harus menanyakan banyak hal, kalau tidak akan ada banyak hal yang tak kuketahui!
[........Mungkin itu hal bagus. Kau tak memperlakukanku sebagai alat, namun sebagai makhluk.]
......Kau adalah makhluk!? Aku justru kaget oleh informasi itu! Ddraig, kau adalah Sekiryuutei kan? a-apa aku salah?
[Kukuku. Kau memang aneh.]
.......Hmm. Aku sama sekali tak memahami cara berpikir Naga Langit.


Bagian 4

“Begitu. Jadi itu yang Vali katakan padamu.”
Saat aku kembali ke ruang klub setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku menceritakan pada Buchou apa yang sudah terjadi. Buchou meletakkan tangannya di dagunya seolah sedang berpikir rumit.
“.......Kalau dia memasuki kota, maka seharusnya kita sudah mengetahuinya.........tapi kita tak bisa menemukan mereka sama sekali. Teknik untuk melenyapkan hawa kehadiran seseorang? Penerapan senjutsu tertentu? Atau mereka memakai perisai ruang Kuroka?”
Buchou mengaktifkan lingkaran sihir kecil, dan sepertinya dia sedang menghubungi seseorang.
“Aku akan laporkan ini pada Onii-sama dan Azazel buat jaga jaga.”
Buchou kemudian membuat senyum kecil setelah selesai melaporkan hal itu.
“Kita juga harus waspada dengan Diodora. Bukannya aku percaya kata kata Vali, tapi kita memang harus waspada padanya. Sekarang, bisakah kita pulang ke rumah?”
“Ya.”
Seperti itu, Buchou dan aku pulang ke rumah.
Aku mengayuh sepeda dan Buchou duduk di belakangku. Saat Buchou melingkarkan lengannya disekitarku, itulah yang terbaik karena oppainya tertekan ke punggungku! Semuanya pasti sedang beristirahat di rumah sekarang. Para anggota selain Kiba dan Gasper tinggal di rumahku. Kudengar Kiba dan Gasper tinggal bersama di mansion dekat rumahku. Gasper-kun sudah bisa meninggalkan gedung sekolah lama sekarang[4]. Dia sungguh cepat tumbuh. Rumah Kiba terletak di dekat rumahku, jadi kalau sesuatu terjadi dia bisa segera datang. Saat Buchou dan aku sampai, kami langsung menuju ke kamarku. Saat kami membuka pintu.......
“Ara ara. Ise-kun, selamat datang.”
Orang yang berdiri disana adalah Akeno-san yang mengenakan kostum erotis!
“A-Akeno-san! Kostum itu!”
Kostum karakter dari Game tertentu yang bagian terbukanya banyak sekali! Miko[5]........itu seperti kostum shaman dan memperlihatkan seluruh pahanya, dan juga hampir seluruh payudaranya kelihatan dimana hanya menutupi bagian bagian penting. Hebat! Erotis! Kamu nampak ecchi Akeno-san! Kalau kamu melompat sambil mengenakan itu, oppaimu akan tumpah! Itu kostum yang tak memiliki cara untuk mengenakan pakaian dalam, jadi aku yakin kalau dia tak mengenakan bra! Akeno-san kemudian tersenyum padaku.
“Ufufu. Ingat yang kamu katakan padaku terakhir kali? Kalau aku boleh mengenakannya, maka aku akan mengenakan ini untukmu..........apa kamu tak menyukai ini?”
AH! Kami memang berdiskusi seperti itu sebelum pertandingan melawan Sona-Kaichou di toko buku! Aku tak pernah menduga kalau Akeno-san akan mengingatnya!
“T-Tidak! Itu yang terbaik!”
Aku memasang senyum cabul dan membuat balasan kebahagiaan. Itu memang yang terbaik!
“Aku senang. Ufufu. Kita harus apa sekarang? Haruskah kita adakan pesta observasi? Atau.......”
Akeno-san memberi tatapan erotis padaku sambil memeluk payudaranya!
“Apa kamu ingin lakukan pesta pribadi di atas ranjang dengan sentuh menyentuh denganku!?”
MIMISAN!
Darah mengucur dari hidungku oleh kata katanya yang mengguncang pikiranku! Ya!
-Aku hendak mengatakan itu, tapi tubuhku membeku oleh hasrat membunuh yang terasa di belakangku! Saat aku menoleh, itu adalah Buchou yang memasang senyum berbahaya dan dia kemudian mengatakannya pada Akeno-san.
“........Akeno? Apa yang kamu lakukan?”
“Ara, Rias. Jadi kamu ada disini?”
Akeno-san mengatakan itu dengan sengaja. Akeno-san memang memanggil Buchou “Rias” di rumah. Di sekolah dan saat kami sedang melakukan pekerjaan, ia memanggilnya “Buchou”.
“Aku disini, karena ini adalah kamarku dan Ise, sudah jelas aku ada disini.”
“Begitu. Kalau begitu tunggulah sebentar. Aku sedang ingin memberi Ise-kun hiburan.—Kamu menghalangiku.”
Buchou membeku sembari tersenyum oleh kata kata Akeno-san, dan dia mengatakannya dengan suara bergetar.
“.....Mengha.....langi......”
Uwaaaaaaaaaaaaaaah! Aura merah memancar dari tubuhnya! Ini gawat! Pertandingan akan dimulai! Aku merasakan bahaya, namun beberapa gadis muncul dari sudut kamar.—Itu Asia, Xenovia, dan Koneko-chan! Apa yang kalian semua kenakan!?
Desainnya sedikit berbeda, tapi Asia dan Xenovia tengah mengenakan kostum shaman yang mirip dengan Akeno-san! Berarti tentu saja tubuh mereka banyak yang terekspos! Uwaah......Asia menunjukkan pahanya sebanyak itu! dia punya kaki bagus, tapi Onii-san jadi merasa kacau! Nampak sangat bagus karena kaki putih dan langsingnya.
“Ya. Ini mudah untuk bergerak. Tapi aku tak bisa mengenakan pakaian dalamku, tapi cukup bagus karena jadinya lebih mudah untuk bergerak.”
Xenovia mengatakan sesuatu yang seorang prajurit akan katakan! Apa, no bra!? Kamu juga tak mengenakan pakaian dalam!?
“T-Tapi kalau kita tak mengenakan bra, nanti.........bisa kelihatan........”
Asia mengatakannya dengan malu sambil menyembunyikan dadanya. Seperti ucapannya aku bisa melihat benda pink saat kulihat dengan teliti.........tidak tidak! Tak peduli betapa indahnya benda pink Asia, aku tak boleh melihat!
LANGKAH KAKI.
Selagi aku tengah kegirangan, seorang yang mendekatiku adalah Koneko-chan yang mengenakan kostum cosplay hewan! Dibandingkan gadis gadis lain dia hampir tak mengekspos tubuhnya, tapi telinga dan ekor kucingnya nampak sangat indah!
“........Apa aku terlihat bagus? Nyan.”
Pose barusan saat dia mengatakan “nyan” membawa dampak luar biasa padaku! Imut! Loli-loli Koneko-sama ini terlalu imut! Para gadis tengah bercosplayyyyyy! Mimpi luar biasa macam apa ini!?
“........Aku juga akan mengenakannya!”
Buchou dengan mata berair tak mau kalah begitu saja, jadi dia pergi ke sudut ruangan untuk melihat lihat tumpukan kostum cosplay.
“T-Tapi kenapa bisa jadi begini?”
Tentang turnamen cosplay tiba tiba ini. Jadi aku bertanya pada Akeno-san.
“Soalnya saat aku memberitahu mereka semua kalau aku ingin menepati janjiku denganmu, mereka bilang mereka juga mau mengenakannya. Jadi beginilah hasilnya.”
Begitu. Mereka semua pasti mengenakannya karena penasaran. Tapi semua orang punya bentuk tubuh yang bagus jadi cosplay mereka nampak hebat! Hmmm, mungkin aku harus merekam mereka dengan kamera video. Bisakah aku menggunakannya sebagai “Generator tenaga pribadiku”[6]!?
BUKA!
Seorang yang keluar dari ruang ganti adalah Buchou, yang mengenakan kostum Iblis erotiiiiiiiiiiiis! Dia mengepakkan sayap Iblis aslinya dengan gaya menggoda!
“Sekarang, Ise. Aku terlihat lebih bagus, kan? Aku tahu kostum seperti apa yang Ise sukai.”
Buchou membuat pose dengan seksi! Oppainya berguncang!
“Ya! Kamu terlihat bagus dengan itu!”
Tapi Buchou sungguh memiliki rasa persaingan kuat dengan Akeno-san.
“.....................”
Akeno-san berjalan ke ruang ganti setelah melihat itu! saat dia keluar dengan cepat, saat ini dia mengenakan kostum yang pada dasarnya hanya seutas tali!
MIMISAN!
Mimisanku tak mau berhenti! Dia sama saja telanjang! P-Putingnya bisa kelihatan kalau dia bergerak sedikit!
“Ise-kun, kostum yang lebih banyak mengekspos itu yang terbaik, kan?”
Hebat..........di hadapan mataku sesuatu yang sulit dipercaya tengah berlangsung!
“Ise-kun. Angkat tanganmu ke atas dan acungkan jarimu ke atas juga.”
Hah? Seperti yang Akeno-san minta, aku mengacungkan jari telunjukku ke atas. Kemudian Akeno-san menggenggam tanganku dan membuatnya melaju ke payudaranya......ZOOM! Munyuuuuuuu!
Jari telunjukku terhisap ke dalam payudara Akeno-san!
MIMISAN!
Mimisanku semakin mengalir deras!
Kelembutan sukar dipercaya yang melampaui marshmallow bisa terasa di jari telunjukkuuuuuuuu!
“Aaaan..........ini.........h-hebat.........jari Ise-kun..........saat aku melihat Ise-kun memelototi Diodora Astaroth, jantungku berdegup kencang........Ise-kun menunjukkan sisi kejantanannya, jadi.........aku tak bisa menahan diriku........”
Akeno-san mengatakannya dengan suara nafas seksi! Listrik tak diketahui mengalir sepanjang tubuhku! Kenapa Onee-sama ini sangat erotis!? Ini gawat! Aku akan mencapai Balance Breaker sekali lagi! Rasanya aku akan mencapainya lagi! Rasanya aku terus menerus menyentuh payudara wanita!
“...........................”
Buchou mengambil tangan kiriku dengan tenang! Dia kemudian mengarahkannya ke payudaranya.....
Munyuuuuuuuuu!
Seluruh tangan kiriku menyentuh payudara Buchoooooooooooou! Uwaaaa! Saat ini aku tengah menyentuh payudara dari dua Onee-sama terhebat di saat yang sama!
“.........Nuuuu........sudah kuduga, dadaku terasa panas.........saat aku disentuh oleh Ise.........perasaan nyaman apa ini.........terus meningkat seiring aku disentuh oleh Ise........jadi aku semakin tak tahan..........Aaaan........”
Hidungku mulai mengucurkan darah seperti air terjun dengan suara seksi Buchou! Aku akan mati oleh kehabisan darah! Tapi tak peduli berapa kalipun aku menyentuh oppai Buchou, aku tak pernah merasa bosan! Kulit lembutnya yang seperti sutra dan elastis terasa begitu lembut sampai bisa memantul dan memantul terus! Lebih dari itu, payudaranya yang tak bisa kupegang dengan penuh terasa jelas diantara kelima jariku dan terasa menakjubkan! Dan saat aku menutup jemariku, sensasi payudara luar biasanya semakin dahsyat!
Aku akan mencapainya! Aku pasti akan mencapainya! Sepertinya aku akan mencapai kekuatan baru! Tangan kiriku yang menyentuh payudara Akeno-san saat ini sedang meremasnya tanpa kusadari! Aku memfokuskan konsentrasiku di kedua tanganku jadi aku bisa menikmati puding kenyal ini! Aku tak tahu apa aku bisa mendeskripsikannya sebagai liat, tapi ini pada dasarnya menunjukkan kelembutan dari tubuh wanita!
Aaah, saat aku membandingkannya seperti ini, oppai Buchou dan Akeno-san memang berbeda! Payudara Akeno-san sedikit lembut? Tapi oppai Buchou lebih elastis! Biarpun mereka membuatku menyentuh payudara mereka, ada percikan percikan api diantara mata mereka! Buchou kemudian berteriak dengan mata berair!
“Aku takkan kalah pada Akeno!”
Kali ini Buchou pergi ke ruang ganti!? Ah, Akeno-san juga ikut ke dalamnya!
“Tidak, aku pasti bisa menunjukkan postur lebih baik pada Ise-kun daripada Rias!”
“Ise bilang aku yang lebih atraktif!”
“Itu tidak benar! Terakhir kali Ise bilang tubuhku terasa lebih nyaman!”
“Kamu pasti membuat dia mengatakan itu dengan paksa! Tunggu, apa kamu memanggil Iseku secara kasual dengan namanya!?”
“Kenapa tidak boleh!? Ise! Ise! Ise! Ise! Rias, kamu bodoh!”
“Akeno, dasar kamu keras kepala! Hari ini aku takkan mengampunimu!”
Kedua Onee-sama mulai berantem di dalam ruang ganti! Apa mereka sedang rukun atau cekcok........? Aku mulai berpikir kalau mereka memang teman baik.
“........Ise-senpai. Ini tissunya. Kamu harus hentikan mimisanmu.”
Koneko-chan, terima kasih. Ah sial, aku tak punya darah tersisa lagi.......
“Ini gawat. Kalau mereka berdua mulai cekcok, kita tak bisa menghentikan mereka. Ayo ganti tempat. Kita pergi saja Asia.”
“Y-Ya!”
Aku begitu pusing oleh kekurangan darah jadi Asia dan Xenovia mengambil tanganku. Buchou dan Akeno-san mulai berteriak dengan mengatakan hal hal seperti “Waa!” dan “Kyaa!” di dalam ruang ganti, jadi kami berpindah ke kamar sebelah.


“Jadi pertandingan diadakan dalam lima hari. Cepat sekali.”
Xenovia mengatakannya sambil memindahkan bidaknya untuk “Game of Life”[7] gaya Iblis. Di kamar sebelah kami berempat, Asia, Xenovia, Koneko-chan, dan aku mulai memainkan “Game of Life”. “Game of Life” gaya Iblis adalah versi Dunia Bawah dari “Game of Life”. Kami memulai sebagai Iblis Kelas Rendah dan menaikkan peringkat kami ke Kelas Menengah, Kelas Tinggi, dan kemudian Kelas Tertinggi. Kalian menang kalau berhasil menjadi Maou. Dunia Bawah yang sebenarnya tidaklah sesederhana ini, tapi seperti di dunia manusia, Game ini sangat populer di Dunia bawah.
Kami duduk mengelilingi meja. Koneko-chan duduk di pangkuanku. Aku kadang kadang kehilangan diriku saat aku bisa merasakan pantat lembutnya tapi aku harus tetap tenang.
Karena aku menyentuh payudara Xenovia, Asia, Buchou, dan Akeno-san berulang ulang otakku serasa mau meleleh.......kupikir aku bisa bermasturbasi berulang ulang dengan sensasi yang masih bisa kurasakan di tangan kiriku. Kalau itu diantara kekasih maka kalian bisa mengalami hal itu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.......aku ingin membuat harem dengan cepat jadi aku bisa mendapatkan lingkungan dimana aku bisa meremas payudara sepuas puasku!
Karena aku kehilangan banyak darah, kesadaranku nyaris terpotong........Apa aku kehilangan terlalu banyak darah dalam kehidupan sehari hari dan sepanjang pertarungan? Ya ampun........
“~!”
“~!”
Aku bisa mendengar suara kedua Onee-sama dari balik dinding. Mereka kadang kadang bertarung secara serius. Akulah penyebabnya tapi Koneko-chan memberiku saran “.......Kalau mereka mulai berantem, daripada menghentikan mereka, lebih baik biarkan saja mereka, menurutku.”. Menurut Koneko-chan “........Ise-senpai harus lebih memahami perasaan wanita.”. Perasaan wanita. Akankah aku menjadi populer kalau aku lebih memahami mereka? Haaa, aku ingin populer dengan wanita. Kemudian seseorang mengetuk pintu dan masuk kamar. Itu Irina.
“Waa, saat aku pulang ke rumah Rias-san dan Akeno-san bertengkar seru sekali. Aku kaget sekali. Ah! Apa itu “Game of Life”? Aku mau ikut juga.”
Irina yang tadi pergi ke Gereja telah menyelesaikan tugasnya dan nampak antusias dengan Game of Life.
“Yang gaya Iblis? Waa, aku jadi tertarik! Untuk Malaikat tereinkarnasi sepertiku, kupikir aku bisa menikmatinya dengan perasaan campur aduk karena aku bisa mengalami kehidupan palsu seorang Iblis!”
Gadis ini nampaknya bisa bersenang senang dalam segala hal.
Hihi.
Asia membuat tawa kecil.
“Hmm? Ada apa, Asia?”
Saat aku bertanya, Asia mengatakannya sambil tersenyum.
“Ya. Kupikir ini sangat menyenangkan.”
“Iya, ini menyenangkan. Tapi kenapa tiba tiba mengatakan itu?”
“Ise-san. Aku menyukai gaya hidupku yang saat ini. Dan aku juga menyayangi semua orang.”
“Aku tahu. Jangan cemas soal Rating Game berikutnya. Kita hanya perlu melakukan peran kita secara normal.”
Saat aku menghiburnya, Xenovia mengangguk.
“Itu benar, Asia. Asia dan aku adalah teman. Aku akan menjadi pedangmu dan menghajar siapapun yang berani melukaimu.”
Dia sungguh bisa diandalkan. Itu pasti cara Xenovia sendiri dalam menghibur Asia.
“Asia, mari selesaikan Game dengan cepat jadi kita bisa mendapat posisi pertama di balap tiga kaki!”
“Ya.”
Asia tersenyum lebar. Ya. Aku......aku akan melindungi Asia! Aku takkan membiarkannya pergi ke sisi Diodora!
Kemudian pintu terbuka dan Buchou masuk. Dia mengenakan busana kelinci. Apa mereka mengadakan pertarungan kostum atau apa........? Ku, rasanya makin banyak darah yang mengucur dari hidungku........
“Maaf sudah tiba tiba. Tapi.”
“?”
Saat Buchou melihat kami semua, dia memasang ekspresi ragu.
“Kita akan diwawancara. Kita semua akan muncul di program televisi di Dunia Bawah. Kita akan muncul sebagai Iblis muda dan menerima wawancara.”
“.............”
Termasuk aku, semua orang terbengong bengong. Kemudian......
“““Program Televisi!?”””

- Copyright © Light Novel Animeku - Date A Live - Powered by Blogger - by Heryadi Saputra -