Popular Post

Archive for August 2016

High School DxD. Bab 5 Life 4.1 Waltz

By : Unknown
Sudah beberapa menit sejak Game sudah dimulai. Aku –Kiba, dan Xenovia memasuki tempat parkir multi-lantai.
Kami terus maju ke depan sambil dengan waspada melihat lihat sepanjang tempat parkir yang sunyi senyap. Karena kami sudah menemui banyak mata mata sepanjang misi kami, bergerak maju seperti ini adalah poin kuat kami.
Aku berjalan ke depan, dan kemudian, setelah aku mengkonfirmasi kalau tak ada seorangpun yang bersembunyi di lokasi di depan sana, aku memanggil Xenovia di belakangku agar dia juga terus bergerak maju. Kami mengulangi ini berkali kali dan perlahan berhasil mencapai tempat parkir.
Rencana kami adalah turun sepanjang lorong mobil di lantai kedua dan turun ke lantai pertama. Elevator disini juga berfungsi, tapi kami takut diserang selagi menaikinya.
Kami tak punya pilihan selain terus bergerak dengan metode yang paling bisa diandalkan.
Kami bergerak turun sepanjang lorong dari lantai kedua dan turun ke lantai pertama dari tempat parkir.
--Ada sebuah sosok di hadapan kami.
Melihat dengan seksama, itu adalah gadis berkacamata dengan rambut hitam panjang—
Aku mengenalnya. [Ratu] Kaichou, “Wakil Presiden dari OSIS”, Shinra Tsubaki-senpai. Dia memegang naginata[1] di tangannya.
Itu benar, kudengar dia adalah pengguna naginata. Dan dia memiliki peringkat tinggi dalam penggunaannya juga.
“Apa kabar, Kiba Yuuto-kun, Xenovia-san. Aku tahu kalau kalian akan datang kemari.”
Shinra-senpai berbicara dengan kalem. Ada dua gadis di sisinya—seorang gadis dengan tubuh tinggi dan seorang gadis langsing yang membawa pedang Jepang.
Gadis tinggi itu bernama Yura-san, seorang [Benteng]. Si gadis yang membawa pedang Jepang bernama Meguri-san, seorang [Kuda].
Yura-san handal dalam teknik bertarung tangan kosong, dimana Meguri-san adalah anggota klan yang menjalani hidup mereka dengan melenyapkan roh jahat.
Begitu, jadi anda menempatkan orang orang di tempat parkir ini, Sona-kaichou. Dia berhasil membaca kami. Dia sudah mengamankan tempat ini.......dia memprediksi kalau kemungkinan kamilah yang akan menyerang.
Xenovia mencabut pedang yang dia bawa di punggungnya dan aku juga menciptakan Pedang Suci Iblis di tanganku.
Xenovia tak menggunakan Durandal. Dengan aturan spesial itu, dia takkan bisa bertarung baik dengan Durandal. Karena kekuatannya tak bisa dikendalikan, nanti bisa menghancurkan seluruh bangunan ini.
[“Peluncur” pertama Rias Gremory-sama kalah.]
--! Kekalahan salah satu rekan kami terdengar dari pengumuman. Sulit membayangkan kalau itu adalah Asia-san. Aku tak paham bagaimana itu terjadi, tapi kemungkinan Gasper lah yang sudah dikalahkan.
“Kalem sekali kamu.”
Shinra-senpai mengatakan itu.
“Ya, karena aku takkan bisa bertahan kalau aku tak terbiasa dengan hal seperti ini.”
Aku merespon dengan sangat kalem. Meski di dalam hatiku, aku merasa miris. Karena aku bahkan meraskana frustasi dan penyesalan karena kehilangan seorang teman.
Gasper-kun. kemungkinan, dia dijatuhkan sebelum bisa menggunakan kekuatannya. Aku akan mengayunkan pedangku untuk membalaskan kekalahanmu.
“Astaga, itu karena dia tak cukup melatih tubuhnya.”
Disampingku, Xenovia mendesah. Dia juga sangat kalem—Itulah menurutku, namun matanya tidak.
“Tapi meskipun begitu, mereka mengalahkan kouhai imutku. Aku harus membalaskannya.”
Tekanan mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tekanan itu bahkan sampai padaku, rekannya. Dia ternyata memiliki sisi lembut bagi temannya juga. Disamping penampilannya, dia juga merasa kalau Gasper-kun sangat imut. Menyadari kekalahannya adalah hal tak termaafkan baginya.
Bersama, kami mempersiapkan senjata spesial kami dan sambil memperpendek jarak diantara kami dan lawan kami – kami menyerbu maju!
Giiiiiiiiiiiin!
Aku dan Shinra-senpai, serta Xenovia dan Meguri-san bersilang pedang. Percikan percikan muncul dari hantaman pedang, dan suara denting keras menggema.
Dalam sekejap itu, Meguri-san menyadari apa yang Xenovia pegang di tangannya dan mengambil langkah mundur.
“.....Pedang Suci!?”
Dia mengeluarkan suara kekagetan.
Ya, Xenovia tengah memegang pedang suci. Lebih jauh lagi, itu pedang Suci Legendaris.
“Ya, ini namanya Ascalon. Ise meminjamkannya untukku.”
[!?]
Azazel-sensei telah menyadari Ascalon, yang terasimilasi ke dalam Boosted Gear.
“Ise, tak bisakah kamu mencabut itu?”
Karena kata kata ini, fakta kalau Ascalon bisa dilepaskan dari Sacred Gear akhirnya terungkap. Sensei kemudian buru buru memberi Xenovia rencana latihan untuk lebih terbiasa dengan Ascalon.
Sepertinya dia telah berlatih menggunakan Ascalon ketika berlatih diluar. Karena kekuatan Pembunuh Naga dan kekuatan Sekiryuutei tertanam di dalam Ascalon, ia telah berubah menjadi senjata spesial yang memiliki kekuatan luar biasa.
Mungkin tidak sebanding kekuatan destruktif Durandal, namun dari segi kemudahan pemakaian, pedang itu lebih mudah ditangani daripada Durandal.
Namun, itu artinya Ise-kun tak memiliki Ascalon pada saat ini. Tapi kelihatannya Ise-kun takkan memerlukan Ascalon kali ini......
Setelah itu, aku dan Xenovia memasuki pertarungan pedang berkecepatan tinggi dengan lawan kami.
Kami memastikan untuk menghindari satu sama lain, namun ada seseorang di pihak lawan, yakni si [Benteng] Yura-san, yang membuatku agak cemas.
Bergantung pada gerakannya, kami akan tahu apakah dia akan menganggap salah satu dari kami berbahaya dan akan mengincar entah aku atau Xenovia.
Sambil tetap waspada pada Yura-san, aku terus menembakkan Pedang Suci Iblisku pada wakil presiden! Pedangku dan Pedang Xenovia memancarkan aura suci! kalau kami berhasil mendaratkan serangan ke tubuh lawan, kerusakan besar akan tercipta. Kalau itu terjadi, mereka akan segera kalah, karena teknik penyembuh tidak ada disini.
Hanya satu serangan pedang. Kalau mereka terkena satu serangan pedang kami, itu akan menjadi kemenangan kami!
Saat ia berganti diantara serangan dan pertahanan, Xenovia tiba tiba membuat lubang di ruang. Normalnya, siapapun akan berpikir kalau dia akan mewujudkan Durandal disini.—Namun ternyata tidak.
Aura suci mengalir dari robekan di ruang dan menyelimuti dirinya disekitar Ascalon yang Xenovia pegang.
“—Sambil terus mengunci Durandal di dalam ruang!? Kamu hanya mengeluarkan aura sucinya!?”
Shinra-senpai nampak kaget saat dia menyadari itu. Xenovia tersenyum.
“Ya. Aku disarankan cara yang menarik untuk memakai Durandal. Aku entah bagaimana bisa memakainya dalam latihanku. Sekarang, aku bisa memakainya lebih efisien.”
Buchou dan Azazel-sensei juga sangat memandang tinggi Durandal Xenovia. Di saat yang sama, mereka merasa kalau sangat disayangkan jika dia tak bisa mengendalikan pedang itu.
Durandal adalah Pedang Suci yang memiliki ketajaman sangat besar. Sehingga, kalau pemiliknya tak bisa mengendalikannya, ia akan menjadi pedang assasin. Kenyataannya, Xenovia memakai Durandal, namun itu juga fakta kalau dia juga dibuat kesusahan dalam mengontrol kekuatan destruktifnya.
Dia mungkin bisa mengontrolnya suatu saat nanti. Namun, sampai saat itu akan berbahaya untuk mengayunkan pedang assasin itu secara sembrono. Sehingga, sensei mendapat sebuah ide.
“Tak bisakah kamu melepaskan hanya aura Durandal saja dari ruang terpisah? Kamu lakukan itu lalu balutkan pada Ascalon atau Pedang Suci yang Kiba ciptakan.”
Aku juga dibuat tercengang oleh ide menakjubkan untuk memakai Ascalon dan pedangku seperti ini.
Durandal hanya perlu dikunci di ruang itu dan ia akan terus menyalurkan aura suci kuatnya. Hanya auranya yang dikeluarkan dari ruang terpisah dan kekuatannya disalurkan ke pedang kami.
Itu bukan Durandal sendiri, namun kekuatan yang sebanding dengan itu sendiri tengah disalurkan tanpa batas ke pedang berbeda. Itu – adalah kekuatan baru Ascalon yang Xenovia pegang di tangannya.
Gubernur Malaikat Jatuh Azazel. Dia telah menunjukkan segala kemungkinan ini pada kami. Malaikat Jatuh seperti itu pernah menjadi musuh kami. Aku bersyukur karena sekarang dia ada di pihak kami.
Xenovia menyerang lawannya dengan aura Ascalon + Durandal!
Giin! Giiiiin!
Cahaya dan percikan perak berkilat dalam kegelapan di tempat parkir. Keahlian dan pedang yang dimiliki oleh [Kuda] Meguri-san memang spesial, namun dia secara perlahan disudutkan oleh kecepatan dan kekuatan Xenovia!
“Rasakan ini!”
Tak melewatkan celah untuk sesaat, Xenovia dengan sekejap menyudutkan lawannya! Kena dia!
Namun, ada seseorang yang melangkah ke dalam ruang diantara mereka—si [Benteng] Yura-san!
Saat dia mengacungkan tangannya di depan Xenovia—
“Reverse!”
Xenovia melepaskan serangannya, namun aura suci telah menghilang dan berubah menjadi aura Iblis!
Tebasan Xenovia menjadi serangan yang terjebak oleh momentum, dan pada momen itu pedangnya ditangkap oleh Yura-san dan ditangkis. Yura-san mencoba mengejarnya dalam kondisi itu, namun Xenovia memulihkan keseimbangannya dan menghindari tendangannya.
Gashaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!
Tendangan itu menghempaskan sejumlah mobil dengan kekuatannya. Serangan langsung akan sangat berbahaya!
Aku menjadi terdiam membisu oleh fenomena barusan itu. Aura suci berubah menjadi aura Iblis?
Yura-san tadi meneriakkan “reverse”. Dengan kata lain, dia mengubah aura suci menjadi aura Iblis? Apa itu kemampuan Yura-san? Atau Sacred Gearnya? Aku tak memahami alasan untuk itu, tapi ini sangat merepotkan.
Mungkin itulah yang disebut tipe-serangan balik. Itu kasus spesial, namun akan gawat kalau serangan balik itu digunakan ketika Yura-san dan Meguri-san bekerja bersama.
Kekuatan suci Ascalon dibalik dan diubah menjadi kekuatan Iblis. Hanya luka biasa yang akan diterima Iblis dari kekuatan Iblis. Karena asal muasal Iblis adalah dari sihir Iblis. Itu hanya akan menjadi tebasan biasa.
Xenovia juga memiliki keahlian luar biasa, namun pertarungannya akan terganggu karena dia telah berlatih dan bertarung berbasis Pedang Suci. kalau dia menerima serangan balik, bahkan Xenovia akan jatuh.
......Baiklah, kelompok Sitri. Kalau sudah begini—
“Xenovia! Tukar posisi denganku!”
Oleh teriakanku, aku dan Xenovia bertukar tempat dan mengganti lawan kami masing masing.
Ini tak apa apa. Dengan Pedang Suci Iblisku, efek dari “reverse” mereka tak akan ada artinya karena tak ada yang bisa dibalikkan ketika kekuatan suci dan Iblis tergabung bersama.
Yura-san juga tak menggunakan posisi “reverse”nya, dan dia mulai menyerangku bersama dengan Meguri-san.
Di samping kami, Xenovia dan Shinra-senpai mulai menebas satu sama lain. Serangan ganas Xenovia begitu kencang dan akhirnya dia berhasil menyudutkan Shinra-senpai di depan dinding!
--Dia pasti menang!
Xenovia, lekaslah selesaikan dia!
Seolah pikiranku dikirimkan padanya, Xenovia mengangkat Ascalon dan memasuki postur untuk serangan penghabisan! Dia bisa melakukannya! Kalau kita bisa menjatuhkan [Ratu], maka seluruh situasi kita akan jadi lebih mudah!
“Dengan ini—pertarungan sudah ditentukan!”
Saat Xenovia mengayunkan Ascalon pada Shinra-senpai dan memberikan serangan kritis—dalam sekejap itu.
“—Sacred Gear, Mirror Alice[2].”
Cermin besar dengan ornamen muncul di depan Shinra-senpai!
Tebasan Xenovia berlanjut tanpa berhenti dan menghancurkan cermin itu!
Zuooooooooooooooooon!
“--!?”
Sebuah gelombang dilepaskan dari cermin yang rusak dan menyerang Xenovia!
Dengan ekspresi kebingungan di wajahnya, Xenovia memuncratkan darah dari sekujur tubuhnya!
“Saat cermin ini dihancurkan, dampak darinya digandakan dan kembali pada lawan.—Aku adalah pengguna serangan balik. Kiba Yuuto-kun, salah besar untuk mengirim tipe-Kekuatan Xenovia-san untuk melawanku.”
Shinra-senpai mendengus.
“Gahah!”
Tergeletak di permukaan jalan, Xenovia batuk batuk darah dari mulutnya dengan kesakitan.
--Mereka mendapat kita! Kemampuannya berbeda dari yang aku sudah dengar. Mungkinkah dia mengalami pertumbuhan berbeda dan memperoleh kemampuan baru!?
“Satu satunya yang tersisa adalah Kiba Yuuto. Hanya kamu yang masih ada.”
Mereka bertiga mendekatiku. Aku memungut Xenovia dan kemudian dengan cepat menyembunyikan diriku di dalam bayangan terdekat.
Aku menempatkan Xenovia di bawah bayangan mobil dan mengeluarkan obat obatan medis yang tadi kuambil dari toko obat sebelum pertandingan.
Kami benar benar kalah barusan. Sampai dia menempatkan dua pengguna serangan-balik disini......sepertinya Sona-Kaichou berniat menghancurkan kami lebih dulu. Jadi dia sudah memprediksi kalau kamilah penyerang utama disini.
Memang, mereka adalah ancaman bagi kami yang memiliki kaki cepat dan pengguna Pedang Suci. Kaichou telah menutup kelemahan mereka masing masing dengan membuat mereka mengeroyok kami dan memaksa kami menggunakan kekuatan suci.
--Mungkinkah dia sudah memprediksi segalanya sampai poin ini!?
Xenovia......berada dalam kondisi serius. Dia telah menerima kekuatan Durandal dan Ascalon yang digandakan!
Kalau Sacred Gear Shinra-senpai adalah tipe yang membalik serangan suci dengan sempurna, maka akan jadi kekalahan seketika bagi kami. Kalau ditangani dengan sembrono, Xenovia bisa saja mati.
Dengan luka luka ini, kemundurannya dari medan tempur sudah takkan lama lagi. Dia akan benar benar kalah dengan serangan berikutnya.
Buchou adalah satu satunya yang membawa “Air Mata Phoenix”. Kami juga tak bisa memakai teknik penyembuh disini.
Xenovia memegang tanganku saat aku mengobatinya dan berbicara.
“......Abaikan aku, Kiba. Aku akan segera lenyap dari tempat ini saat aku mundur tak lama lagi karena luka luka ini.”
Namun aku menjauhkan tanganku darinya dan terus mengobatinya.
“Ya, aku tahu itu. Tapi, tahukah kamu, aku berjanji kalau aku takkan dengan mudah mengabaikan rekanku sendiri.”
“.....Lunak sekali. Kamu jadi seperti Ise.”
Aku tersenyum oleh kata kata itu.
“Itu membuatku senang. Karena bagian dariku juga berpikir kalau aku ingin menjadi seperti dia.”
Itu benar, aku menginginkan semangat yang takkan pernah menyerah seperti Ise-kun. Dia sungguh hebat.
Biarpun dia tahu kalau dia lemah, dia masih tetap maju ke arah lawan. Dia mengecilkan dirinya sendiri, namun faktanya, dia memahami dirinya lebih dari siapapun dan terus berusaha keras.
Lebih tepatnya, aku sudah bukan tandingannya lagi dari segi kekuatan fisik biasa. Usaha dan keberaniannya dalam memasuki teritori musuh layak dikagumi. Maju selangkah demi selangkah dengan usaha keras, perkembangannya lebih terhormat dari siapapun juga.
“Menjadi seperti Ise? Maksudmu menjadi seorang mesum?”
“Itu sifat alaminya Ise-kun – aku ingin memiliki keberanian dan semangatnya.”
Oleh kata kata itu, Xenovia tertawa kering.
“.....Itu sama sekali tak cocok untukmu lho.”
Aku juga berpikir seperti itu.
“Benar. Namun, selama aku bisa menggerakkan meski hanya satu jari, aku takkan jatuh!”
“.....Begitu. Apa kamu menyuruh orang sepertiku untuk bergerak karena aku masih bisa menggerakkan jariku? Kamu lelaki kejam.”
“Kalau aku jatuh, akan kulakukan yang bisa kulakukan, biarpun aku hanya bisa menggerakkan satu milimeter atau inchi. Karena kalau tidak—penyesalan karena tak melakukan apa apa akan lebih menyakitkan sampai aku mau mati!”
[“Pion” pertama Sona Sitri-sama telah kalah.]
Ada pengumuman. Sepertinya seseorang telah menjatuhkan seorang lawan. Kami juga harus bertahan.
Suara langkah kaki musuh semakin mendekat.
--Xenovia.
Kamu akan segera mundur dari sini. Tapi sebelum itu, kupikir akan kutunjukkan ini padamu. Aku kemudian muncul di depan tiga lawan.
“Sudahkah kamu menyiapkan dirimu?”
Bersiap memakai naginatanya, Shinra-senpai mendekat.
Robekan kecil di ruang muncul di belakangku. Xenovia membuatnya terbentuk. Kalau begini takkan terlihat musuh, karena ini adalah titik buta. Kemudian, aura Durandal mengalir padaku.
Baiklah, Xenovia, akan kutunjukkan padamu.
Teknik ini yang diciptakan oleh kau dan aku, dua [Kuda] Rias Gremory!
Zazazazan!
Pedang Pedang Suci Iblis menyembul dimana mana di dalam tempat parkir ini. Aura Suci Iblis yang menyelimuti mereka mungkin sedikit. Tapi, kalau aura Durandal ditambahkan di dalamnya, maka lain lagi ceritanya.
“—Durandal Birth!”
Serangan itu menusuk tubuh Yura-san dan Meguri-san. Tepat saat tubuh mereka mulai bersinar, mereka menghilang dari tempat ini.
Dua sudah jatuh. Shinra-senpai -- Nampaknya sudah kabur dan meninggalkan tempat parkir.
Di lenganku, tubuh Xenovia mulai bersinar.
“Kiba. Itu serangan yang bagus.”
Ekspresinya diselimuti oleh senyum seiring tubuhnya semakin memudar. Lalu aku juga tersenyum dan melihat kepergiannya.
“Ya, saat kamu dan aku bekerja bersama lagi, kita bisa membuat lebih banyak pedang suci bersemi.”
Bobot tubuhnya semakin menghilang dan kemudian dia sendiri juga menghilang.
Pariiiiiiiiin.
Setelah membuat suara berjeda pendek, pedang pedang suci yang menyembul dimana mana sepanjang tempat ini hancur dan lenyap menjadi ketiadaan.

High School DxD. Bab 5 Life 4 Buchou Vs Kaichou : Paruh pertama!

By : Unknown

Bagian 1

Malam sebelum pertarungan penentuan melawan keluarga Sitri.
Kami berkumpul di kamar Sensei dan mengadakan pertemuan terakhir kami.
Terjadi serangan oleh Bikou dan onee-san Koneko-chan, namun masalah itu sudah terselesaikan untuk sementara waktu berkat mereka dienyahkan oleh kelompok Buchou dan Tannin-ossan, dan hal hal mengenai itu untuk saat ini ditutup.
Ada juga pembicaraan tentang Buchou mendapat pengakuan dan penilaian lebih tinggi berkat pertarungan itu. karena Tim Vali berhasil diusir dan dia membuatku mencapai Balance Breaker. Sepertinya poin untuk semua ini sangat tinggi.
Y-Yaa, nampaknya dia tak bisa melaporkan pada para petinggi kalau aku mencapai balance Breaker dengan memencet payudaranya. Bagaimanapun juga mustahil baginya untuk melaporkan itu.....
Jadi, kami menyelenggarakan pertemuan. Saat ini, Azazel mempertanyakan aku yang sudah mencapai Balance Breaker.
“Ise, bagaimana kondisi Balance Breakermu?”
“Ya. Aku berhasil membiasakannya, namun ada beberapa syarat yang diperlukan.”
Aku memberitahu kawan kawanku tentang syarat syarat itu.
Aku entah bagaimana sekarang bisa memakai Balance Breaker [Boosted Gear Scale Mail], namun disertai dengan beberapa syarat, sehingga aku masih jauh dari mampu memakainya secara bebas.
“Pertama, saat aku berubah menjadi Balance Breaker, perlu waktu sampai tranformasi terjadi. Waktu sampai transformasi ditampilkan di berlian gauntletku. Lebih jauh lagi, saat aku memasuki kondisi menunggu itu, aku tak bisa memakai Sacred Gearku. Baik kekuatan pengganda dan transfer tak bisa kupakai. Selain itu, aku hanya bisa bertransformasi sehari sekali, dan biarpun aku membatalkan transformasi sebelum ia berakhir, Sacred Gearku akan kehilangan hampir semua kekuatannya.”
Sensei mengangguk usai aku menjawab pertanyaannya.
“Ya, seperti yang data katakan. Hampir sama dengan kebanyakan Sekiryuutei masa lalu. Meski ada kasus dimana mereka bisa memakai Sacred Gear bahkan setelah mereka melepaskan armor. Jadi dalam kasusmu, berapa waktu yang diperlukan untuk bisa bertransformasi?”
“Dua menit.”
“Jadi waktunya dipersingkat berkat latihanmu dan kamu sudah membiasakannya. Namun, dua menit itu adalah perkara hidup-mati. Jujur saja, itu sulit digunakan dalam pertarungan nyata. Apalagi, waktu sepanjang transformasi dimana Sacred Gear tak bisa digunakan itu terlalu menyakitkan. Karena ada banyak sekali orang yang bisa menghabisimu dalam jeda dua menit itu. kamu harus berpikir bagaimana cara melindungi dirimu sampai kamu bertransformasi. Dua menit itu adalah kelemahan terbesarmu.”
....Ia dengan sekejap mementahkan Balance Breakerku tepat di depan wajahku. Memang begitulah sensei. Karena itu juga aku jadi lebih mudah melihat masalahku saat ini. Apa yang harus kulakukan sepanjang dua menit transformasi itu? Apa aku tak punya pilihan selain mengelak dan kabur?
“kekuatan pengganda dan transfer dari Boosted Gear juga penting, karena mereka memiliki kegunaan yang luas. Namun, Balance Breaker sangat tak ternilai harganya saat menghadapi musuh kuat. Kondisi normal dan kondisi Balance Breaker masing masing memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri. Jadi, berapa lama kamu bisa memakai Balance Breaker?”
“Ya, dalam kondisi penuh, kira kira tiga puluh menit. Saat aku memakai kekuatanku, waktu itu semakin berkurang.”
“Itu cukup bagus untuk batas waktu pertamamu. Itulah hasil dari latihanmu. Namun, dalam pertandingan resmi, itu masih payah. Sangat payah karena hanya bisa bertahan tiga puluh menit, dan semakin berkurang semakin sering kamu memakainya. Akan ada juga Game dengan jangka waktu panjang dan jarak jauh. Kita tak punya pilihan selain meningkatkan batas waktu Ise mulai dari sekarang.”
Jadi semua latihanku itu masih belum cukup!? Lantas kapan aku bisa mengejar Vali!?
Namun, Balance Breaker juga tergantung pada waktu dan situasi. Aku telah meraih kekuatan yang kuharapkan, namun bergantung pada situasi sepanjang pertarungan, ada juga waktu dimana memakai kekuatan pengganda dan transfer normal secara handal jauh lebih penting dibanding memakai Balance Breaker.
Aku bisa memakai kekuatan transfer dalam mode Balance Breaker sih, tapi aku akan kehabisan bensin dengan cepat kalau aku memakainya. Asal bisa mengalahkan musuh sebelum bensin habis sih tak apa apa, tapi tak ada jaminan untuk itu. Ya, ini benar benar rumit.
Saat aku memikirkan semua ini dengan otak kerdilku, sensei membuat posisi memencet dengan tangannya sambil memasang ekspresi mesum. Aku merespon dengan senyum, dan ikut memencet udara seperti yang dia lakukan.
Melihat itu, sensei mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Aku menerimanya!
Ya, sensei! Aku telah mencapai Balance Breaker dengan memencet payudara Buchou!
Aku dengan sunyi mengkomunikasikan itu pada sensei! Dengan kami berdua terasa penuh oleh emosi, kami kembali ke percakapan pertemuan.
“Rias, Sona Sitri memahami kelompok Gremory sampai derajat tertentu, kan?”
Oleh pertanyaan sensei, Buchou mengangguk.
“Ya, dia memahami kita secara garis besar. Misalnya, dia memahami senjata andalan Ise, Kiba, Akeno, Asia, dan Xenovia. Apalagi rekaman video dari pertarungan kita dengan keluarga Phoenix juga disiarkan secara terbuka pada publik. Lebih jauh lagi, Sacred Gear Gasper dan latar belakang Koneko juga mulai tersingkap.”
“Yah, itu artinya dia memahami kalian semua. Jadi, apa yang kamu ketahui tentang pihaknya?”
“Aku tahu kemampuan Sona, Wakil presiden [Ratu] nya, dan beberapa budaknya yang lain. Meski beberapa kemampuan mereka masih belum terkonfirmasi.”
“Jadi kamu dalam posisi tidak diuntungkan. Yah, hal semacam itu sudah wajar untuk Game atau pertarungan nyata. Itu bahkan sering terjadi baik di Game dan pertarungan nyata. Ada juga kasus dimana Sacred Gear berevolusi dan bertransformasi sepanjang pertarungan. Kamu harus lebih memperhatikan dengan seksama. Jumlah lawanmu adalah delapan.”
“Ya, satu [Raja], satu [Ratu], satu [Benteng], satu [Kuda], dua [Peluncur], dan dua [Pion], totalnya ada delapan lawan. Sepertinya dia belum memakai seluruh bidaknya, namun jumlahnya sama dengan kami.”
Iyaah, percakapan dengan sensei berlanjut! Buchou juga dengan seksama mendengarkan komentar sensei.
Berarti, ada delapan lawan. Di pihak kami, juga ada delapan, diantaranya Buchou, Akeno-san, Kiba, Koneko-chan, Asia, Xenovia, Gasper, dan aku. Jumlah kami sama.
Kemudian, sensei menulis sesuatu di papan tulis yang dia persiapkan.
“Rating Game mengklasifikasikan para pemain ke dalam tipe tipe bertarung tertentu. Kekuatan, Teknik, Wizard, dan Support. Dari semua ini, Rias adalah tipe-Wizard. Tipe yang handal dalam sihir secara umum. Akeno juga sama. Kiba adalah tipe-Teknik. Dia bertarung dengan kecepatan dan teknik. Xenovia adalah tipe-Kekuatan yang handal di area kecepatan. Pemain yang mengincar satu-serangan-pembunuh-mematikan. Asia dan Gasper adalah tipe-Support. Lalu, kalau mau diklasifikasikan lebih rinci, Asia lebih mendekati tipe-Wizard, dimana Gasper lebih mendekati tipe-Teknik. Koneko adalah tipe-Kekuatan. Dan terakhir, Ise. Kamu juga tipe-Kekuatan. Namun, kamu juga bagus untuk menjadi tipe-Support, yakni dengan kekuatan [Gift]mu.”
Aku dibuat bingung oleh semua hal yang tiba tiba harus kuingat dan pelajari ini, namun dengan kata lain ada beragam tipe di dalam keluarga yang mengikuti Game. Jadi aku adalah tipe-Kekuatan yang juga bisa bertindak sebagai tipe-Support, huh.
Sensei menulis garis membentuk silang, dan menulis nama nama empat tipe di dalam tiap tiap empat kuadran dari salib, sehingga membuat sebuah karta.
Nama nama kami ditulis pada karta menurut lokasi tipe. Aku diletakkan di tipe-Kekuatan dimana diposisikan di dekat tipe-Support. Kiba diletakkan pada Teknik. Xenovia di tipe-Kekuatan, dan para anggota yang lain diletakkan di tempat tempat lain pada karta, sehingga membuat ilustrasi diagram yang mudah untuk dipahami.
Saat aku melihatnya seperti ini, bukankah kelompok kami cukup seimbang? Kami tak memiliki tipe-Wizard yang juga diposisikan pada tipe-Kekuatan sih. Juga tak ada [Prajurit Penyihir] di kelompok kami.
Sensei tiba tiba melingkari aku, Xenovia, dan Koneko di tipe-Kekuatan dan berbicara.
“Hal hal yang tipe-Kekuatan harus waspadai adalah – serangan balik. Kelas merepotkan diantara tipe-Teknik, yakni kemampuan serangan balik. Bahkan ada tipe-Serangan balik diantara Sacred Gear, sehingga jika berhadapan dengan tipe lawan seperti ini, tipe-Kekuatan seperti Ise, Koneko, dan Xenovia bisa dibuat kelimpungan hanya dengan satu serangan. Itu karena serangan balik membalikkan kekuatan lawan kembali pada mereka, plus kekuatan dari serangan balik. Kalau seseorang itu kuat, sudah wajar kalau serangan yang dibalikkan juga kuat.”
B-begitu, memang menyeramkan kalau serangan kalian dikembalikan pada kalian. Kalau kekuatan Balance Breakerku sampai dibalikkan, itu tidak hanya akan menghancurkanku, tapi rekan rekanku juga.
“Kalau ada serangan balik, aku hanya perlu melawannya dengan kekuatan.”
Xenovia mengatakan itu dengan berani. Namun, sensei menggeleng kepalanya.
“Memang mungkin untuk melakukan itu, tapi lain ceritanya kalau lawanmu adalah jenius di bidang itu. hindarilah serangan sebisa mungkin. Lebih baik melawan pengguna serangan balik dengan pengguna-sihir Akeno, pengguna-teknik Kiba, atau Gasper dengan kekuatan Vampir spesialnya. Semua ini hanya masalah kompatibilitas. Tipe-Kekuatan itu memang kuat, namun resikonya tinggi saat mereka harus berhadapan dengan tipe-Teknik.”
Xenovia terdiam oleh penjelasan sensei. Karena Xenovia memiliki pengalaman bertarung panjang, dia pasti memahami semua makna ucapan sensei. Sensei kemudian menoleh padaku.
“Ise, kamu punya Balance Breaker sekarang, tapi apa menurutmu kamu bisa menang dari Kiba?”
“....Jujur saja, dia mungkin akan berlarian kesana kemari memakai kecepatannya dan tak menerima seranganku.”
Itulah pemikiran jujurku. Memang, aku telah mencapai Balance Breaker yang dahsyat. Namun, saat ditanya apakah aku bisa menang dari Kiba, jawabannya adalah tidak. Mustahil bagiku, yang baru mencapai Balance Breaker, untuk menang melawan Kiba, yang sudah mencapainya sebulan lalu. Apalagi, pengalaman bertarung kami sejak awal sudah beda jauh.
Kekuatan yang kutunjukkan saat menghadapi Vali itu hanya sementara. Memang bisa saat aku sedang mengamuk. Tapi kekuatan pada aku yang biasa tak akan cukup.
“Jadi begitulah. Entah itu melawan Kiba atau siapapun, kamu memiliki celah untuk serangan balik. Ise, kalau kamu tak menciptakan tindakan penanganan melawan pengguna-serangan balik, kamu takkan bisa menang dari Kiba seumur hidupmu. Itulah arti dari kompatibilitas pertarungan.”
Nuuh, jadi pertama, aku harus melampaui dinding Kiba. Kalau aku tak bisa melewati itu, aku takkan bisa mengejar Vali, bukan?
Sensei berbicara pada Buchou.
“Rias, kalau ada tipe serangan balik pada kelompok Sona Sitri, mereka pasti akan mengincar Ise, tahu? Kalau tipe penyerang balik memangsa kekuatannya, maka habislah sudah. Kamu harus memikirkan dan mengasah sejumlah taktik untuk menanggulangi itu.”
“Tapi, kalau lawannya perempuan, kemungkinan itu terjadi.........akan rendah.”
Buchou, apa maksudmu? Aku keheranan sejenak, namun aku segera mengetahui jawabannya.
“.....Dress Break. Karena dia adalah musuh perempuan, kukira takkan ada satupun dari mereka yang mau melawannya.”
Lidah tajam Koneko-chan! Ah! Sungguh pembunuhan seketika! Begitu, jadi aku adalah musuh wanita! Buchou juga mengangguk! Jadi aku seperti itu di mata kalian!?
Itu benar, mereka takkan mau menghadapi lawan yang bisa memusnahkan pakaian mereka!
Selain itu, Koneko-chan, kamu sudah kembali ke dirimu yang dulu. Aku senang. Karena ada insiden itu di hari sebelumnya, aku khawatir. Apa kamu mungkin sudah berhasil mengalahkan masalahmu itu?
Tapi, itu masalah. Karena aku takkan bisa menghadapi wanita, biarpun aku sudah menciptakan jurus baru sepanjang latihanku di gunung.....sekarang karena aku sudah mencapai Balance Breaker, kupikir itu bisa dilakukan. Jurus baruku yang berada di bidang lebih tinggi dari Dress Break—
“Ngomong ngomong, Ise. Fakta kalau kamu mencapai Balance Breaker sudah disadari oleh orang orang di dekat sana sepanjang serangan Bikou dan yang lain. Sona Sitri juga pasti sudah mengetahuinya. Kamu harus lebih hati hati lagi. karena peluang kamu dihancurkan sebelum bisa bertransformasi sangat tinggi.”
Sensei, ternyata anda secemas itu.......aku memasang senyum pahit.
“Fuh, jangan cemas. Aku ini orang dewasa.”
Sambil meletakkan tanganku di dahi, aku merespon dengan senyum bangga.
“Ada apa? Entah kenapa, kamu bersikap seolah sudah dewasa?”
“Sensei, aku sudah dewasa. Karena aku sudah memencetnya.”
Sambil mengacungkan jempol, aku mengangguk bangga. Ya, aku memiliki eksistensi spesial yang sudah memencet payudara Buchou. Aku sudah mendaki bintang bintang menuju kedewasaan.
“Ah, aku paham. Aku paham.”
Sensei, tolong jangan bicara begitu. Aku baru mencapai titik baru.
“Kiba.”
Aku meletakkan tanganku di bahu Kiba.
“Ada apa?”
Pada Kiba yang terlihat bingung, aku memberinya kata kata agung dengan mata pemahaman.
“Ada dua jenis laki laki. Laki laki yang sudah memencet payudara dan laki laki yang belum memencet payudara. Aku yang pertama. Itu tak tertandingi. Luar biasa. Aku telah menempuh jalur baru.”
Kupikir itu adalah pernyataan paling kerenku. Fufufu, Kiba. Kamu lelaki bahagia. Karena kamu bisa berdiri sebanding dengan lelaki sepertiku yang sudah memencet payudara.
Kiba memasang wajah mengasihani, dan menggeleng kepalanya berkali kali.
“......Buchou, ini tidak bagus. Dia perlu menerima konseling sebelum Game.”
Hmph. Karena aku sudah menjadi makhluk agung, sepertinya ada hal hal yang tak lagi bisa dipahami satu sama lain. Namun, Kiba, itu bukan salahmu. Aku adalah pendosan karena memencet payudara Buchou.
Ya, akulah pendosa jahat. Mulai dari sekarang, aku akan memperkenalkan diriku sebagai [Welsh Dragon Kegelapan]. Fufufu.
“Ise-senpai senyumnya menyeramkan.......aku jadi takut.......”
“....Gya-kun, jangan dekati dia, atau kamu akan terinfeksi oleh kebodohannya kalau dekat dekat dengannya.”
Gasper dan Koneko-chan menatapku dengan pandangan aneh, tapi......Fufufu, pesonaku bahkan dipahami oleh gadis laki laki dan anak loli.....
Sensei menutup bolpennya dan mengucapkan kesimpulan akhir.
“Akan kukatakan kalau peluang kemenangan kalian dalam Game ini sekitar 80 persen. Aku yakin kalian akan menang, tapi—aku tak yakin kalau kalian “pasti” menang. Dan nilai tiap tiap bidak juga tidak absolut. Seperti dalam permainan catur nyata, nilai setiap bidak akan berubah tergantung situasi di atas papan catur.”
Sensei melanjutkan. Semua orang memperhatikan dengan serius dan cermat. Kata kata orang ini – memiliki efek kuat. Hingga berakar ke dalam tubuh dan pikiran.
“Aku sudah hidup sangat lama. Sepanjang waktu itu, aku sudah melihat sejumlah variasi pertarungan. – aku pernah melihat orang orang yang menang meski hanya punya sepuluh persen peluang menang. Jangan anggap enteng satu persen. Jangan yakin kalau kalian pasti akan menang. Namun, berpikirlah kalau kalian ingin menang apapun yang terjadi. Ini nasehat terakhir yang bisa aku berikan pada kalian dalam kamp latihan ini.”
Itulah nasehat terakhir yang sensei berikan pada kami saat ini.
Setelah itu, sensei mendiskusikan taktik dengan para anggota yang sejak tadi dikesampingkan sampai hari pertarungan penentuan.
--Kami pasti akan menang!


Bagian 2

Hari pertarungan penentuan—
Ada lingkaran sihir raksasa di bawah istana Gremory untuk pemakaian eksklusif memindahkan kami ke area Game.
Kelompok kami berkumpul di atas lingkaran sihir, dan bersiap untuk berpindah ke area Game, dimana pertarungan kami akan segera diselenggarakan.
Disamping Asia dan Koneko, kami semua mengenakan seragam musim panas Akademi Kuou. Asia berbusana sister, dan Xenovia mengenakan kostum tempur ketat yang dia kenakan saat kami pertama bertemu. Mereka berdua nampak penuh semangat tempur. Dan pihak Sitri juga sepertinya mengenakan seragam musim panas Akademi Kuou mereka.
Ayah dan Ibu Buchou, Mirikyasu-sama, dan Azazel-sensei berbicara dari luar lingkaran sihir.
“Rias, kamu pernah kalah sebelumnya. Kali ini kamu harus menang.”
“Bertarunglah dengan baik sehingga tak memalukanmu sebagai kepala keluarga berikutnya. Kalian semua juga, oke?”
“Berjuanglah, Rias-nee sama!”
“Yah, aku sudah mengajarimu semua hal hal yang perlu kamu ketahui kali ini. Yang tersisa adalah mengerahkan semua yang kamu miliki dan serbu mereka.”
Sirzechs-sama dan Grayfia-sama tak ada disini, namun mereka nampaknya sudah berpindah ke bangku penonton yang eksklusif untuk VIP. Dikatakan kalau tidak hanya pemimpin dari ketiga Kekuatan Besar yang berkumpul, namun para VIP dari golongan yang lain juga diundang. Sepertinya sensei akan menuju kesana setelah ini.
Game kami mendapat banyak perhatian........sudah diduga, diantara para Iblis muda menjanjikan, pertarungan diantara dua adik perempuan Maou akan menyita pandangan semua orang......
Perasaan tegang mengambang di udara, namun lingkaran sihir tanpa ampun mulai bersinar.
--Setidaknya, Game telah dimulai!


Tempat dimana kami tiba setelah melompat dengan lingkaran sihir adalah – tempat yang dipenuhi meja.
......Ini restoran lebar di suatu tempat? Saat aku memikirkan itu dan melihat sekeliling, sepertinya ini lantai makan, dengan restoran fast-food mengelilingi meja meja.
Apa ini juga replika serupa dari tempat aslinya, dipersiapkan secara eksklusif untuk kami? Kekuatan Iblis sungguh mengagumkan seperti biasanya.
Hah? Aku merasa pernah datang ke tempat ini sebelumnya......hal hal seperti penempatan toko toko terasa cocok entah dimana dalam memoriku.
Aku melangkah keluar dari lantai ini dan melihat bagian interiornya. Ada – Mall perbelanjaan yang luas disana.
Toko toko familiar berbaris di dalam interiornya, dan ada atrium beratap kaca! Cahaya lembut turun melalui kaca kaca itu.
Mall perbelanjaan luas dan atrium kaca ini! Ini semua sangat kukenal!
“Aku tak menduga kalau departemen store di dekat Akademi Kuou akan bertindak sebagai arena.”
Buchou mengatakan itu sambil berjalan ke sampingku.
Ya, arena Game adalah departemen store yang sering kami kunjungi! Pada saat itu, kami mendengar pengumuman di dalam toko!
[Semuanya, saya, sang [Ratu] dari kelompok Lucifer, Grayfia, akan memegang peran sebagai wasit di dalam “Rating Game” diantara kelompok Gremory dan kelompok Sitri pada kesempatan ini.]
Seperti saat pertarungan dengan Raiser, pembicaranya adalah Grayfia-san. Namun, bukankah perkenalannya sedikit berbeda dengan waktu sebelumnya? Waktu itu dia menyebut dirinya pelayan dari keluarga Gremory, namun kali ini dia jelas jelas menyatakan dirinya sebagai bagian kelompok Lucifer. Apa karena kualitas Game ini sedikit berbeda dari yang terakhir kali.....?
[Dengan nama Majikan saya, Sirzechs Lucifer, saya akan mengawasi pertarungan diantara kedua keluarga ini. Mohon kerjasamanya. Mari kembali pada topik, arena pertarungan hari ini adalah departemen store di dalam wilayah “Akademi Kuou” yang Rias-sama dan Sona-sama masuki, yang telah dipersiapkan di dalam ruang terpisah sebagai arena Game.]
Karena arena Game dibuat menyerupai lokasi yang familiar dengan kami, anggap saja kalau itu akan membuat kami lebih nyaman, namun hal yang sama juga berlaku pada kelompok Sitri. Karena mereka juga beberapa kali datang ke Departemen store ini.
Departemen store ini yang telah menjadi arena pertarungan kami adalah bangunan dua lantai. Dari segi ketinggian tidak terlalu besar.
Namun, ini adalah mall perbelanjaan panjang sepanjang dua lantai dan atriumnya, jadi secara horizontal ini sangat besar. Lantai atapnya adalah tempat parkir. Disamping itu, juga ada garasi parkir berlantai banyak di tempat lain.
[Kedua kelompok telah dipindahkan ke “Markas” mereka masing masing. “Markas” Rias-sama berada di lantai kedua di sisi timur, dimana “Markas” Sona-sama berada di lantai pertama di sisi barat. Agar [Pion] mampu berpromosi, mohon menuju ke “Markas” lawan kalian.]
Markas kami dan markas musuh kami berada di ujung berlawanan departemen store. Kami berada di lantai kedua di sisi paling timur. Lawan kami ada di lantai ketiga di sisi paling barat. Disekitar markas kami, ada toko peliharaan, Game center, lantai makan, toko buku, dan toko obat. Di lantai pertama di bawah markas kami, terdapat toko cabang dari perusahaan toko buku bekas, dan toko spesialis perangkat olahraga.
Sepanjang sisi lawan, terdapat toko sayuran, toko peralatan listrik, toko junk food, dan toko barang barang umum.
Sepanjang pertarungan, tiap tiap sisi akan secara masing masing melaju ke sisi lain dari departemen store. Ini simpel dan jelas, namun tidak semudah itu.
[Kali ini, akan ada aturan spesial. Dokumen tentang ini telah dikirim ke tiap tiap kelompok, jadi mohon dicek lagi. satu botol berisi “Air mata Phoenix” telah disediakan pada tiap tiap tim. Lebih jauh lagi, waktu menyusun strategi sebelum pertarungan adalah tiga puluh menit. Kontak dengan lawan sepanjang waktu ini dilarang. Game ini dijadwalkan dimulai setelah tiga puluh menit. Kalau begitu, silahkan memulai waktu menyusun strategi.]
Setelah pengumuman itu, kami semua berkumpul dengan cepat. Kami tak boleh membuang kesempatan ini meski hanya semenit.
“Medan tempur dimodel dengan Departemen Store di dekat Akademi Kuou. Jadi ini pertarungan dalam ruangan.”
Buchou mengatakan itu sambil melihat peta panduan interior Departemen Store yang dibentangkan di lantai ruang makan. ada juga diagram pribadi tempat tempat yang dibagi ke kotak kotak catur di tangan Buchou.
Kami tengah berada di lantai makan yang tadi disebutkan dan merencanakan strategi kami.
Aku berpikir tentang bagaimana tiap tiap pihak memiliki markas yang berjauhan membuat medan tempur ini sangat luas, dan tentang kita harus berlarian kesana kemari di dalam arena ini. Dalam pertarungan Phenex juga seperti itu.
Selain itu, arena ini adalah departemen store di dekat sekolah kami! Ini adalah tempat yang sering kami datangi saat pulang dari sekolah.
Lebih dari sembilan puluh persen siswa yang bersekolah di Akademi Kuou mengetahui penampilan interior toko. Aku, Buchou, dan Asia juga sering datang kesini di hari libur. Buchou melihat dokumen dengan aturan khusus yang telah dikirimkan pada kami.
“Aturan kali ini menyatakan [Jangan merusak departemen store yang sudah menjadi medan tempur]; dengan kata lain, kita tak bisa bertarung secara berlebihan.”
Buchou menyipitkan matanya dan sepertinya tengah memikirkan aturan ini.
“.....Begitu, jadi bagi aku, Fuku-Buchou[1], dan Ise, ini medan tempur yang tidak menguntungkan. Kita tak bisa melakukan serangan yang mempengaruhi area luas.”
Seperti yang Xenovia katakan. Dengan berkata kalau ini adalah pertarungan interior dan lebih jauh lagi bangunan ini tak boleh dihancurkan, aku tak bisa memakai Dragon Shot Boosted Gear max-ku! Serangan api besar yang memakai sihir api digandakan, yang aku dapatkan dengan susah payah di latihan dengan ossan, juga mustahil dipakai disini! Nanti bisa berubah jadi kebakaran besar! Akeno-san juga tak bisa memakai serangan petir ekstra besarnya dengan menciptakan awan petir kecuali dia berada di lantai atap, kan? sepertinya kalau dia tak menekan kekuatannya, dia bisa menghancurkan seluruh bangunan ini.
Xenovia juga tak bisa melepaskan gelombang tebasan sucinya dengan Durandal juga. bahkan di saat normal, itu adalah pedang yang melepaskan aura suci bahkan dalam kondisi tersarungkan, sehingga dia tak bisa dengan sembrono mengayunkannya supaya tak melanggar aturan.
“Itu benar benar merepotkan. Pertarungan dengan serangan berskala besar sudah tersegel.”
Akeno-san meletakkan tangannya di pipinya dengan wajah resah. Dia menyampaikan opininya sambil mendesah.
“Mata Gasper-kun juga tak akan efektif. Ada terlalu banyak tempat untuk bersembunyi di dalam departemen store. Semua barang dan produk disini juga dirakit secara sempurna, jadi ada banyak sekali objek yang akan merintangi pandangannya. Ada juga kemungkinan serangan kejutan di kegelapan........memang menyusahkan. Ini medan tempur tak menguntungkan bagi karakteristik spesial kita. Karena ciri khas kelompok Rias Gremory adalah pertarungan berskala besar, kali ini kita benar benar tersegel.”
Sial! Aku percaya kalau kita semua kuat, namun semua itu berubah total hanya karena aturan ini!
Buchou menggeleng kepalanya oleh ucapan Akeno-san.
“Tidak, sejak awal mata Gasper tak bisa digunakan. Mereka menulis pembatasan itu disini. [Pemakaian Sacred Gear Gasper Vladi dilarang], katanya. Alasannya jelas dan simpel. Karena dia masih belum bisa mengontrolnya dengan sempurna. Mereka menganggap kalau akan berbahaya jika seluruh Game dikacaukan oleh matanya yang lepas kendali. Memberi dia darah Ise juga dilarang. Sepertinya mereka sudah menyediakan kita kacamata penyegel Sacred Gear yang dikembangkan oleh Azazel. [Karena itu dibuat secara eksklusif untuk Gasper, itu takkan memberi pengaruh buruk untuk tubuhnya]—Itu juga yang tertulis disini. Astaga, dia benar benar kurang kerjaan.”
Lagi lagi masalah! Jadi Sacred Gear Gasper tak bisa digunakan!? Meskipun demikian, kudengar latihan Gasper juga berjalan mulus dalam mengontrol Sacred Gearnya. Dia membuat banyak kemajuan, tapi sepertinya masih akan memakan banyak waktu sebelum Gasper bisa menguasai kedua matanya. Selain itu, aku ragu situasi akan bagus kalau dia sekedar melepaskan itu.
“Berarti, akankah Gasper bertarung memakai sihir dan kekuatan Vampirnya?”
Buchou mengangguk oleh pertanyaanku.
“Itu benar. Dari sejak awal, kekuatan penghenti waktunya memiliki resiko besar. Lawan kita tidak hanya memiliki tipe serangan balik yang kusebutkan sebelumnya, tapi juga Saji-kun, dengan Sacred Gear yang bisa menyerap kemampuan orang lain, jadi kita tak tahu serangan balik seperti apa yang mereka akan gunakan. Seperti menekannya dengan genjutsu. Ada juga teknik lain untuk membutakan pandangan seseorang. Saat berbicara tentang hal hal seperti itu, akan mustahil memakai kekuatan itu entah dalam Game atau pertarungan nyata. Memakai metode untuk menetralkannya itu sudah wajar.”
Vali juga mengatakan hal sama dengan Buchou. Asal kalian tahu kalau kemampuan diaktifkan dari matanya, akan mudah untuk menanganinya. Buchou melanjutkan. Ah, Gasper sudah mengenakan kacamatanya.
“.....Rating Game bukan sesuatu yang bisa dimenangkan hanya dengan kekuatan besar. Situasi tempur akan berubah total tergantung medan tempur dan aturan. Karena ini adalah arena dimana bahkan Iblis yang berkekuatan rendah bisa bergantung pada kebijaksanaannya dan naik lebih tinggi, ini sudah menjadi populer di Dunia Bawah dan diantara golongan yang lain. Aturan kali ini mungkin tak menguntungkan bagi kita. Namun, kalau kita tak bisa melewati ini, kita tak akan bisa menang dan terus maju ke Game berikutnya. [Bahkan “Pion” bisa menjatuhkan “Raja”]—Ini hanya aturan dasar dalam catur, namun juga terbukti dalam Rating Game. Dengan kata lain, [Siapa saja bisa menang asal memakai metode yang tepat].”
Akeno-san juga menyetujui kata kata Buchou dan mengangguk.
“Itu benar. Mungkin akan ada pertarungan dalam ruangan di medan tempur nyata mulai dari sekarang. Kalau memang begitu, kita tak akan bisa menampilkan kekuatan kita secara penuh seperti hari ini. Ini mungkin kesempatan bagus untuk kita. Pertarungan hari ini sangat cocok untuk membiasakan diri dengan pertarungan di dalam ruangan.”
Diantara diskusi ini dimana orang orang pandai tengah berbicara, aku dengan kikuk mengangkat tanganku.
“U-Umm, Buchou. Meski aku mati matian berlatih untuk mencapai Balance Breaker dan meningkatkan kekuatanku, aku tak berlatih cara menahan kekuatanku dalam bertarung......”
“Aku tahu. Kali ini, situasi menjadi berkebalikan drastis dari yang kita duga. Meski medan tempur dan aturan disini diputuskan secara acak, Game ini mungkin menjadi sistem terburuk bagi Ise. Kekuatanmu terlalu besar. Menurut aturan, menghancurkan bangunan berarti diskualifikasi. Namun, pasti ada suatu tempat dimana kamu bisa memakai Balance Breakermu. Namun tolong tahanlah kekuatanmu sebisa mungkin saat bertarung. jangan tembakkan Dragon-Shotmu terlalu kuat juga. nanti departemen store bisa hancur. Mohon bertahanlah dengan pertarungan jarak dekat saja......maaf sudah meminta banyak hal hal sulit padamu.”
“....Y-Ya, selain itu, jujur saja, aku sangat cemas, tapi......”
Yang benar saja. Sebagai tipe-Kekuatan, aku benar benar dirugikan dalam situasi seperti ini. Biarlah. Karena aku mengincar posisi top dan akan ikut serta dalam Rating Game dari sekarang dan seterusnya, aku harus membiasakan diri dengan pertarungan seperti ini.
.....Aku mau menangis karena menghadapi banyak hal sulit. Aku tak pernah membayangkan kalau latihan susah payahku sepanjang musim panas tak akan ada artinya dalam Game ini! Kalau dipikir pikir, Azazel-sensei juga pernah berbicara soal itu.
[Mencapai balance Breaker memang akan menjadi senjata bagimu. Namun, itu bukan sesuatu yang absolut dalam Game. Ada banyak Iblis dengan para budaknya tanpa balance Breaker yang berhasil mencapai posisi top, tahu?]
Waktu itu aku tak paham apa maksudnya, tapi sekarang aku mengerti.
Dengan medan tempur dan aturan seperti itu, Balance Breaker tak selalu menjadi senjata pamungkas!
Saat aku jatuh dalam keputusasaan, Buchou melanjutkan rencana strateginya.
“Biarpun kita menyerang, atrium di mall perbelanjaan inilah masalahnya. Kalian bisa menyadari perkembangan lawan dari lantai pertama dan kedua. Itu juga sama untuk sisi yang lain.”
Buchou mengatakan itu sambil memandang bagian interior toko. Akeno-san juga menyatakan opininya.
“Aku mempertimbangkan untuk menyerang dari garasi parkir juga, namun mereka pasti sudah mengantisipasi itu.”
“Ya, sama halnya berpindah ke lantai atap. Entah itu menyerang melalui area tengah, dari lantai atap, atau dari garasi parkir, kita harus maju sepanjang rute rute ini. Karena kita tak bisa meninggalkan departemen store ini sendiri.”
“Mungkin ada banyak mobil di garasi parkir disana. Itulah yang kurasakan, setelah melihat kalau mereka juga merakit ulang bahkan semua produk dan rak raknya. Mereka mungkin juga menyalin mobil yang diparkir disana.”
Diskusi diantara Buchou dan [Ratu]nya Akeno-san entah kenapa menjadi sangat cerdas. Ya, ini mengkonfirmasi sekali lagi apa itu sang [Ratu] bagi sang [Raja].
Kiba mengangkat tangannya dan memberi usul.
“Buchou, biar aku yang pergi melihat lantai atap dan garasi parkir. Karena ada tangga di dekat sini, aku akan mengeceknya.”
Buchou mengangguk.
“Lakukanlah, Yuuto.”
Kiba segera pergi keluar dengan langkah cepat.
“Apa mobil mobil itu memang penting?”
Aku menanyakan itu dengan jujur. Kenapa mereka harus mencemaskan keberadaan mobil disini?
“Kalau mereka menyerbu ke dalam toko dengan mobil, itu akan serius, tahu? Selain itu, kita sudah memikirkan peluang bahwa mereka akan memakai mobil itu sebagai bom. Meski aku tak berpikir kalau seseorang seperti Sona akan melakukan hal sembrono seperti mengendara di dalam departemen store.”
Ujar Buchou. Ah, begitu. Dia memikirkan ini masak masak. Semua benda di medan tempur bisa menjadi senjata. Saat aku memikirkan itu, sebuah mobil adalah senjata besar.
“Kamu waspada sekali.”
“Wajar saja. Aku masih merasa ini tidak cukup. Mungkin saja ada seseorang yang bersembunyi atau menguntit di dalam mobil. Kalau kupikir pikir lagi, kita belum melihat ruang staf sebelumnya. Kita harus pergi mengeceknya......Biarpun kita punya [Dress Break] Ise, ada banyak toko pakaian di dalam mall........karena ini departemen store, ada banyak sekali hal untuk dipertimbangkan.”
Buchou nampaknya memikirkan segala hal sampai yang terkecil. Dia tak mau melewatkan apapun.
Buchou kemudian memberi instruksi pada Gasper.
“Gasper, tolong berubahlah menjadi kelelawar dan terbang ke tiap lokasi di dalam departemen store. Di saat pembukaan Game, kamu akan memberitahu kami situasi di dalam departemen store secara terperinci.”
“P-Paham!”
Ooh, Gasper juga memasang semangat tempur. Benar juga, bagi dia, ini adalah Game pertamanya.
Rencana strategi berlanjut setelah itu dan kami memutuskan taktik menit demi menit.
Kemudian, sekali setengah waktu telah berlalu sejak sesi strategi dimulai, kami telah memadatkan rencana kami.
Buchou melihat ke arah kami dan berbicara.
“Game akan dimulai lima belas menit dari sekarang. Kita akan berkumpul disini lagi dalam sepuluh menit. Kalian semua, tolong tetap standby dengan cara rileks kalian masing masing sampai saat itu.”
Oleh kata kata Buchou, kami membubarkan diri dan berjalan pergi. Namun, Buchou memanggil dan menghentikan hanya aku.
“Ise, karena kamu mencapai Balance Breaker, kekuatan delapan bidak [Pion] yang kutanamkan padamu telah dilepaskan secara paksa.”
Ya, seperti yang Buchou katakan. Dengan mencapai Balance Breaker, kekuatan di dalam bidak tersegel di dalamku telah dilepaskan.
“Dengan ini, mungkin kamu bisa memakai kekuatan Ddraig secara sempurna, tapi tubuhmu masih belum kuat menanganinya. Ddraig juga pasti menahan kekuatannya supaya tidak merusak tubuhmu. Hati hatilah. Kalau kamu membuat kesalahan dalam memakai kekuatan Sekiryuutei, tubuhmu sendiri yang akan hancur.”
“Ya! Aku pasti akan hati hati, Buchou!”
Akhirnya dilepaskan juga. suatu hari, aku ingin menguasai kekuatan Ddraig secara keseluruhan. Sejak awal, nilaiku sebagai [Pion] sepenuhnya diakibatkan oleh nilai kekuatan Ddraig.
Kekuatan yang mengalir di dalamku adalah kekuatan Ddraig.
Mampu mengendalikan kekuatan Ddraig adalah nilai sejatiku! Harus aku camkan itu!
Setelah itu, Buchou memasuki toko di lantai makan dan mulai menuangkan teh untuknya. Jadi dia ingin menikmati teh sampai waktunya tiba. Gasper tengah memakan donat di toko donat.
Asia dan Xenovia tengah mengobrol tentang ini dan itu di depan toko hamburger. Kiba tengah berjalan jalan sepanjang toko obat disamping lantai makan. begitu, karena sepertinya obat obatan dan sejenisnya juga tersalin disini, dia mencoba mengambil yang ia perlukan.
Semua orang tengah menikmati waktu mereka sampai waktu pertandingan dengan cara rileks mereka sendiri sendiri. Kalau begitu, aku juga—
Aku meninggalkan tempatku dan memasuki toko buku di dekat lantai makan.
Gufufufu. Ternyata seperti dugaanku! Toko buku ini adalah replika sempurna seperti bagian mall yang lain! Aku menuju ke sudut buku ecchi, dan melihat lihat buku ero sendirian di dalam toko yang kosong! Ini dia, ini dia, menakjubkaaaaaaaan! Aku bisa membaca semua buku ero ini sebanyak yang aku mau! Jadi ada juga medan tempur membahagiakan seperti ini! Ah, mana yang harus kulihat dulu!? Inikah perasaan seorang Pemburu Harta Karun yang menemukan harta karun emas dan perak? Aku bisa memilih yang manapun sesukaku!
Mungkinkah bagiku membawa ini semua ke rumah!? Aku ingin membawa ini semua denganku! Sejak aku mulai tinggal dengan Buchou dan yang lain, dua teman sialanku dan cowok cowok di kelas berkata kalau aku tak membutuhkan buku ero!
Itu salah besar! Itu sama sekali salah! Itu ya itu, ini ya ini. Karena, biarpun aku tinggal dengan Buchou seperti ini, aku mungkin dibenci kalau aku mencoba berbuat apa apa padanya; di sisi lain, tak mengetahui apa yang harus kuperbuat dengan hasrat seksualku sebagai siswa SMA sehat membuatku merintih menderita setiap hari.
Karena ini, aku harus menebus diriku setiap hari untuk hal hal yang tak bisa kulakukan dengan Buchou dan yang lain. Ah, kalau aku bisa membuat harem, aku bisa melakukan hal hal ecchi setiap hari dan aku takkan memerlukan buku semacam ini lagi!
Sampai hari itu tiba, aku akan tetap membaca buku ero! Karena Buchou dan Asia ada di kamarku, jadi sulit untuk membaca buku ero!
Kemudian, aku mengambil dan membaca salah satu buku di depanku. Uhyoh! Payudaranya sangat hebat tapi, sudah kuduga, saat dibandingkan dengan payudara cantik nan indah Buchou dan Akeno-san, yang satu ini tak ada apa apanya.
Fufufu, tapi lezat sekali melihat payudara di dalam buku ero ini sambil mengingat sensasi menyentuh payudara mereka!
“Ise-kun♪. sedang apa kamu? Ara-ara, sedang membaca buku porno ya? Ini waktu tersisa sebelum pertandingan penentuan, tahu?”
Munyuuu,
Aku merasakan sesuatu dengan kelembutan tingkat top di punggungku! Itu payudara! Apalagi, aku mengingat tekstur lembut ini! Dan suara ini! Sudah kuduga, itu Akeno-san!
Dia menggelayutiku dari belakang dan melihat apa yang sedang kubaca dari samping.
“A-Akeno-san! I-Ini! Aku hanya sedang mengecek apakah semua objek memang sudah dirakit ulang disini!”
Itu hanya alasan payahku. Tapi Akeno-san tidak kelihatan marah, dan masih tetap tersenyum manis.
“Ufufu, aku tidak marah padamu karena ini. Aku juga tak membencimu oleh hal ini. Justru, aku lega dengan Ise-kun yang seperti ini.”
Akeno-san nampak lebih toleran daripada Buchou. Kemudian, Akeno-san menatap buku yang sedang aku baca dengan ekspresi serius.
“....Begitu, jadi Ise-kun menyukai hal seperti ini.....”
Entah kenapa, matanya menjadi serius.....sudah kuduga, apa onee-san ecchi ini juga sangat tertarik dengan buku ecchi?
“A-Akeno-san?”
Selagi aku kelimpungan dengan reaksinya, Akeno-san menunjuk pada aktris yang terfoto di dalam buku ero.
“Bisakah aku mengenakan pakaian seperti ini lain kali?”
Hal yang Akeno-san sedang tunjuk adalah—kostum cosplay untuk Game ecchi yang si aktris kenakan! Tapi, ini hampir sama dengan telanjang! Area yang ditutupi oleh pakaiannya sangat sedikit! Kamu juga takkan bisa mengenakan pakaian dalammu!
“S-Serius!?”
Aku secara refleks mengatakan itu. masa sih!?
“Aku serius. Ufufu, karena itu Ise-kun, ini spesial.”
Dia membalas dengan wajah tersenyum! Hebat! Akeno-san akan mengenakan busana seperti itu! Aku harus benar benar memesan ini lain kali. Begitu, jadi cosplay-ero benar benar ada.......
Ini gawat. Khayalanku tak mau berhenti! Ini bagus, dan itu juga bagus.......
Selagi aku menikmati khayalan non-stop seperti ini, Akeno-san memelukku dari belakang lebih erat lagi.......
“A-Akeno-san, apa yang kamu lakukan?”
“....Aku meminta keberanian dari Ise-kun.”
Akeno-san bersuara menyakitkan. Aku terkejut oleh perubahan tiba tiba itu.
Tapi keberanian, huh. kalau kupikir pikir, Buchou juga berkata kalau dia mendapat keberanian dengan menggenggam tanganku seperti ini sepanjang pertemuan dengan tiga Kekuatan Besar.
“....Aku memerlukan keberanian untuk bertarung.....Karena aku mungkin memakai kekuatan lainku yang mengalir di dalamku kali ini, aku takut. Aku membencinya. Karena itu, aku meminta keberanian dari Ise-kun.”
Akeno-san......jadi dia teguh untuk memakai kekuatan Malaikat Jatuh yang dia benci.
Itu adalah kekuatan yang ia harapkan tak mengalir di dalam dirinya. Namun, situasi kita saat ini tak mengizinkan adanya penyangkalan diri.—Kalau dia tak menerimanya, dia takkan bisa maju.
Itu sesuatu yang tak aku pahami, namun kupikir itu adalah hal yang sulit.
“Kalau kamu tak apa apa denganku, mohon dapatkan seluruh keberanianmu dariku.”
Aku menggenggam tangan Akeno-san sambil ia memelukku dan berbicara dengan senyum. Kalau Akeno-san bisa mendapatkan keberanian dari orang sepertiku, itulah yang terbaik!
“Saat aku memakai kekuatan cahayaku, maukah kamu menyaksikannya, Ise-kun? kalau Ise-kun yang menyaksikan, aku pasti bisa memakainya.”
“Y-ya! Kalau Akeno-san bisa memakai kekuatannya hanya dengan aku menyaksikan, itu harga yang murah!”
“....Aku senang. Kalau aku bersama dengan Ise, pasti......kamu adalah milik Rias, tapi meskipun begitu aku akan selalu...........di sisimu.....”
Akeno-san nampaknya mengatakan sesuatu dengan sangat pelan sampai aku tak bisa dengar.
Akeno-san bergerak menjauh dari punggungku. Namun, matanya basah—Tiba tiba, Akeno-san mendekatkan wajahnya ke wajahku kali ini—Bi-Bibir Akeno-san hampir—“
“.....Ise-senpai, sudah waktunya untuk berkumpul.”
Saat bibirku dan bibir Akeno-san hampir bersentuhan, Koneko-chan tanpa sadar muncul!
Uaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah! K-K-Ka-Kami berdua kelihataaaaaaaaaan!
Ini buruk! Ini buruk! Tinggal sedikit lagi dan aku akan benar benar mencium Akeno-san!
Karena! Karena, itu bibir Akeno-san! Bibir yang sangat menarik! Tapi kalau Buchou mengetahui hal ini, aku akan dibunuuuuuuuuuuh!
Kalau aku, budak dan piaraannya, menjadi intim dengan orang lain, dia akan menghancurkanku!
“K-Koneko-chan! Ini, umm!”
Aku mencoba mengarang alasan sambil gugup, namun Koneko-chan hanya mendesah dengan mata setengah terbuka.
“Ara-ara, Koneko-chan. Kamu melihat kami. Ufufu. Ise-kun, terima kasih. Aku sudah tak apa apa sekarang.”
Akeno-san kembali ke senyum senangnya yang biasa, dan mencoba meninggalkan tempat ini.
Namun—
“.....lain kali, pasti......dengan kamu......”
Dia meninggalkan semacam bisikan. Ekspresinya nampak sangat menyesal karena harus berpisah.
Tidak, itu kesalahanku. Akeno-san pasti hanya mendekatiku dalam mode-S.
Saat aku mengangguk dengan meyakini itu—Koneko-chan menggenggam tanganku.
“K-Koneko-chan?”
Aku kaget oleh tindakan tiba tiba Koneko-chan, namun dia berbicara sambil tersipu.
“…..Tolong beri aku keberanian juga.”
--.
Begitu. Gadis ini juga akan memakai kekuatan yang telah ia segel sampai sekarang. Tangannya bergetar. Dia sangat ketakutan. Dia takut kalau kekuatan nekomatanya akan menguasai dirinya—
“Tentu. Kalau kamu tak apa apa denganku.”
Aku menggenggam balik tangannya dengan wajah tersenyum.
Kalau Akeno-san dan Koneko-chan bias mendapatkan keberanian untuk mengalahkan masalah mereka dengan menggenggam tangan orang sepertiku, itu harga yang murah untuk dibayar.
“…..Ise-senpai, tidakkah kamu takut padaku, sebagai seorang nekomata?”
Koneko-chan menanyakan itu dengan ekspresi cemas.
“Tidak, sama sekali tidak.”
Aku menjawab dengan kalem. Eh? Kenapa aku harus takut pada Koneko-chan? Selain itu, mana mungkin aku terganggu oleh mode telinga kucingnya yang imut itu? Aku memahami kondisinya, tapi aku tak melihat alasan kenapa aku harus takut pada Koneko-chan.
Mendengar itu, Koneko-chan nampak sangat tercengang. Namun, ia menundukkan kepalanya.
“……Sebelum latihan dimulai, aku sudah mengatakan hal kejam pada Ise-senpai.”
Ah, itu saat aku berbicara dengan santai dan membuat Koneko-chan marah.
“Kamu tak perlu mencemaskan hal itu. Waktu itu aku juga yang salah. Meski aku tak memahami kondisimu, aku—memang senpai tak berguna.”
“Itu tidak benar!”
Koneko-chan menggenggam tanganku lebih keras lagi.
“……Aku akan menggunakan kekuatan nekomataku.”
“—!”
Aku terkejut oleh kata kata Koneko-chan!
“…..Aku benci menjadi seperti nee-sama. Tapi dengan situasi saat ini, aku mungkin tak akan berguna bagi kalian semua. Karena itu, aku akan menggunakannya.”
Dia memasang wajah serius. Jadi dia sudah mengalahkan masalah itu saat dia menemui kakaknya dan menyatakan kalau dia akan memutuskan hubungan darinya.
“Koneko-chan, kamu pasti akan bisa menguasai kekuatan nekomatamu di masa depan dan suatu hari nanti menjadi Kucing Neraka.”
“….Kucing Neraka?”
“Ya, itu tertulis sebagai “Kucing Dunia Bawah” dan dibaca sebagai Kucing Neraka[2] seperti ini!”
Meski itu metode pendorong semangat yang asal asalan, aku mendeklarasi lebih jauh lagi!
“Akan kunyatakan ini pada Koneko-chan juga. Biarpun kamu lepas kendali dengan kekuatan nekomatamu, aku akan menghentikanmu. Aku ingin memakai kekuatan Sekiryuutei ini bukan hanya untukku sendiri, namun untuk teman temanku juga. Dan biarpun onee-san seram itu dating lagi, aku pasti akan menolongmu. Karena aku akan mengenyahkan nee-chan dengan tinjuku, kamu tak perlu takut.”
Itulah pendorong semangat terbaikku! Karena sayangnya aku ini idiot, aku tak bisa memberi kata kata yang lebih keren dari ini. Karena itu, kalau situasi jadi lepas kendali, aku akan mengorbankan nyawaku dan menyelamatkan gadis ini.
“……Kamu memang Sekiryuutei yang baik hati.”
Dia nampaknya menggumamkan sesuatu, tapi aku tak mendengarnya. Kupikir aku mendengar kata “Baik hati”, tapi……
Ngomong ngomong, pipimu kelihatan merah sekali, Koneko-chan. Kenapa? Apa aku membuat wajah-ero lagi?

Bagian 3

--Waktu untuk berkumpul.
Kami telah berkumpul di lantai makan dan tengah menanti waktu permulaan.
Kemudian, sebuah pengumuman disiarkan di dalam toko.
[Waktunya untuk dimulai. Lebih jauh lagi, batas waktu untuk Game ini akan memakai gaya-Blitz selama tiga jam. Maka tanpa penundaan lagi, Game Start!]
Game Start!
Tunggu, blitz!? Jadi mereka juga menentukan batas waktunya!? Jadi ada juga kasus seperti ini!? Jadi karena inikah mereka memberi kami waktu strategi sebelum ini. Itu karena mereka mengubah aturan setiap waktu, huh. Rating Game sungguh rumit. Buchou berdiri dari tempat duduknya dan berbicara dengan ekspresi penuh semangat bertarung.
“Instruksi kalian seperti yang kita setujui sebelumnya. Ise dan Koneko, dan Yuuto dan Xenovia akan berpencar ke dalam dua kelompok terpisah. Ise dan Koneko akan maju sepanjang interior toko. Yuuto dan Xenovia akan maju sepanjang garasi parkir. Gasper akan bertransformasi menjadi banyak kelelawar dan melakukan pengintaian dan melaporkan kondisi di dalam toko. Menurut kondisi perkembangan kalian, aku, Akeno, dan Asia akan melaju dengan rute kelompok Ise.”
Kami mendengarkan instruksi Buchou dan kami memasang mikropon komunikasi di telinga kami semua.
“Baiklah, Iblis Iblis budak manisku! Kita tak akan kalah lagi! kali ini, kita akan menang!”
[Ya!]
Semua orang terisi dengan semangat bertarung. sudah wajar! Kami tak akan kalah seperti waktu itu lagi! kami akan menang! Pasti!
“Kalau begitu, Xenovia, ayo pergi!”
“Ya, Kiba.”
Kiba dan Xenovia pergi lebih dulu. Mereka menyerbu keluar dari lantai makan dan menuju ke jalur yang terhubung dengan garasi parkir. Menurut Kiba, sudah dikonfirmasi kalau ada banyak mobil di tempat parkir. Namun, semua itu nampaknya hanya imitasi. Sehingga melaju dengan mobil itu mustahil.
Baiklah, kami selanjutnya yang pergi setelah Kiba dan Xenovia.
“Koneko-chan, ayo pergi!”
“Ya.”
Aku dan Koneko-chan pergi meninggalkan tempat itu dan bergerak keluar. Koneko-chan sudah memberitahu semua orang kalau dia akan menggunakan kekuatannya.
Inilah yang direncanakan Buchou. Dia memprediksi kalau musuh akan membaca pergerakan kita sebagai berikut.
Aku akan menyerbu ke markas musuh sambil menghindari pertarungan sebisa mungkin. Agar bisa mempromosi diriku menjadi [Ratu].
Kiba dan Xenovia yang berkecepatan tinggi akan bergerak bersama dan melaju sepanjang garasi parkir menuju markas musuh. Disana mereka akan mengganggu formasi musuh dan menarik perhatian musuh. Agar aku bisa berpromosi menjadi [Ratu], mereka akan dengan cepat mengalihkan perhatian dan menarik musuh menjauh dari markas mereka. Saat aku menjadi [Ratu], semua orang akan sementara mundur dan kemudian menyerang sekali lagi. Buchou juga akan mulai bergerak di waktu ini.
Yang jelas, membuat Sekiryuutei berpromosi menjadi [Ratu] dianggap hal terpenting – atau seperti itulah seharusnya.
Buchou berasumsi kalau kaichou akan membaca kami seperti itu, sehingga dia melakukan hal kebalikannya.
Aku bergerak maju seperti yang Kaichou prediksi. Mereka juga akan menerima serangan. Namun, pasukan penyerang utama kami adalah Kiba dan Xenovia. Itu bukan pengalih perhatian, namun serangan sungguhan. Justru, aku yang akan jadi pengalih perhatian.
Karena lawan akan mengincar aku dan mengirim beberapa assasin mereka, Buchou memprediksi kalau area disekitar [Raja] akan kekurangan orang. Tentu saja, assasin juga akan dikirim setelah kelompok garasi parkir, namun kami menduga tempat itu tak terlalu dijaga ketat dan akan diserbu oleh Kiba dan Xenovia.
Sementara itu, kami akan mengincar [Raja] dan skakmat!
Taktik untuk memakai kekuatan Sekiryuutei ini berbeda. Kali ini, aku tak memainkan peran tipe-Kekuatan aktif. Karena aku adalah anggota keluarga Buchou paling terdepan. Aku harus menggabungkan kekuatanku dengan semua orang.
“Ise, semoga berhasil.”
“Ise-san! Berjuanglah! Jangan kalah!”
“Ufufu, aku ingin melihat sisi kerenmu!”
Buchou, Asia, dan Akeno-san semuanya memiliki harapan tinggi untukku! Oooh! Aku harus tunjukkan sisi kerenku! Tunggu, biarpun aku bertarung, mereka hanya bisa menontonnya kemudian dari video rekaman.....
Aku dan Koneko-chan melaju dengan langkah sedang yang tidak berlari atau berjalan.
Karena suara bisa menggema sepanjang interior toko, lawan akan bisa menilai jarak kami dari mereka kalau kami berlari. Lebih jauh lagi, interior toko adalah mall perbelanjaan panjang horizontal yang membentang dalam garis lurus ke arah kedua ujung. Kami tak punya pilihan selain maju sambil menyembunyikan keberadaan kami.
Yah, biarpun kami menyebutnya departemen store, bahkan takkan memerlukan sepuluh menit untuk berjalan dari satu ujung ke ujung lain. Kami bergerak sambil memperhatikan itu.
....Hmm. Tak ada musuh sejauh mata memandang. Lima menit sudah berlalu sejak Game dimulai, namun karena kami bergerak maju sambil terus siaga, kami baru bergerak maju sepanjang seperempat dari tempat ini.
Kami nampak menghindari pertarungan, dimana kami sebenarnya adalah pengalih perhatian. Aku merasa gugup.
Kemudian, di sampingku, Koneko-chan – telinga kucing menyembul di kepalanya!
Telinga itu bergerak dengan PIKO-PIKO! Apalagi, dia bahkan mengeluarkan ekornya! Sungguh keimutan mematikan! Aneh. Kenapa aku segirang ini!? Biarpun aku tak memiliki fetish loli, apa aku punya fetish loli-hewan!? Mode nekomata Koneko-chan benar benar imut!
Koneko-chan menunjuk ke arah yang agak jauh dan berbicara.
“......Mereka bergerak. Ada dua orang lurus di depan sana bergerak ke arah kita.”
“Kamu bisa tahu?”
“......Ya, karena aku melepaskan sebagian senjutsu dalam kondisiku saat ini, aku bisa membaca aliran jiwa dengan sangat baik. Alaminya, aku bisa memahami rincian mereka, tapi......”
Begitu. Tapi, apa kuping kucing itu seperti sensor? Benar benar berguna sekali!
Inilah senjutsu yang bisa membaca jiwa dari sekeliling seseorang! Berpikir soal itu, nekomata bisa memahami segalanya yang terjadi sampai derajat tertentu melalui aroma. Karena dia kucing, hidungnya pasti lebih baik dari Iblis sepertiku yang berasal dari manusia.
“......Berapa lama sampai kita bertemu dengan orang orang itu yang menuju ke arah kita?”
“.....Dengan kecepatan mereka, kira kira dalam sepuluh menit.”
--Sepuluh menit, huh.
Kami lebih baik mempersiapkan diri kami. Haruskah aku memakai Sacred Gearku secara normal? Atau haruskah aku memakai Balance Breaker? Aku kebingungan diantara keduanya, namun aku masih tak tahu kemampuan macam apa yang lawan miliki.
Poin kuatku adalah – hanya kekuatan fisikku yang cukup kubanggakan. Aku nyaris tak punya sihir. Biarpun aku meningkatkan kekuatan sihirku dengan Sacred Gearku, aku akan kehabisan bensin dengan cepat.......biarpun aku memiliki kekuatan besar, kalau aku salah memakainya, aku akan kalah dalam sekejap!
......Aku selalu dalam situasi berbahaya. Aku setidaknya harus camkan itu baik baik.
Koneko-chan memandangku dengan serius. Apa hanya imajinasiku atau pipinya nampak merah?
“.....Tidak. Ise-senpai memasang wajah prajurit dalam situasi genting. Biarpun biasanya kamu memasang wajah cabul......”
.....Serius!? Apa aku memang normalnya memiliki wajah mesum seperti itu!? Y-Yah, karena aku memiliki khayalan erotis setiap hari, apa boleh buat......
Saat aku menyentuh wajahku dengan tanganku—
“--!”
Koneko-chan tiba tiba menengadah ke langit langit di atas kami.
“.....Diatas!”
Apa, apa? Saat aku mengikuti arah pandangan Koneko-chan yang terkejut—
Merentang jauh sampai ke langit langit adalah tali—bukan, benang! Seorang yang turun dari langit langit memakai tali seperti Tarzan itu adalah—
“—Hyodou! Yang pertama menyerang adalah kami!”
Itu Saji! Dia bersiap menyerangku sambil memposisikan dirinya dalam tendangan lutut! Lebih jauh lagi, ada seseorang di punggung Saji!
Aku dengan cepat berlindung memakai gauntletku sebagai tameng.
Dogon!
Dampak dari kekuatan gabungan momentum jatuh + tendangan + bobot mereka berdua disalurkan ke tubuhku melalui gauntletku!
Posisiku berguncang dari kekuatan serangan itu, namun aku akhirnya bisa memulihkan diri dan bersiap menuju ke –musuh di hadapanku.
“Yo, Hyodou.”
Saji telah muncul. Di sampingnya, seorang yang menaiki punggungnya tadi—seorang gadis. Anggota dari OSIS, huh. kupikir dia siswa kelas satu. Dia sering terlihat bersama Saji dari belakangnya.
Lengan kanan Saji—memiliki luka ular hitam disekitarnya beberapa kali. Bentuknya berbeda dari sebelumnya! Sebelumnya hanya ada bentuk Kadal tak sempurna disitu. Apa Sacred Gearnya berubah!?.....Tunggu, ada luka ular hitam disekitar gauntlet di lengan kiriku juga, dan tersambung dengan Sacred Gear Saji. Dia pasti menaruhnya padaku dalam serangannya tadi!
Ada juga benang yang terhubung ke tangan kiriku, tapi......itu tidak terhubung dengan Sacred Gear Saji. Justru, itu nampaknya terikat ke tempat yang agak jauh. Apa benang ini tersambung sampai ke markas musuh?
Ini terasa aneh, namun rasanya kekuatanku tidak sedang disedot.
Saji menyadari kalau aku memandang Sacred Gearnya, dan berbicara sambil tersenyum pahit.
“Yah, aku sudah berlatih keras. Hasilnya adalah ini. Jadi, saat aku memasang benang di langit langit dan naik ke atas untuk bisa mengobservasi interior toko dari atas, aku melihat dua orang berjalan mengendap endap dari kejauhan. Karena kalian tak menyadariku, aku memakai kesempatan singkat itu untuk melakukan serangan Tarzan.”
Begitu. Jadi itu caramu sampai kemari. Ya, aku merasa bisa memahaminya.
Kalau aku datang kemari lebih awal, aku juga akan lakukan hal yang sama denganmu. Jadi aku bisa memahami maksudnya.
Kau juga berpikir seperti itu, kan? Hei, Saji.
Kita berdua mirip, kau dan aku. Dari kepala sampai jempol, kita berdua serupa. Dari segi sifat mesum, kesetiaan kita terhadap majikan, kebodohan kita, dan kecenderungan kita untuk hanya bergerak lurus ke depan.
Kita benar benar terlalu mirip. Karena itu aku segera memahaminya. Kalau kau dan aku akan bertarung hari ini.
“Aku juga berlatih. Aku menghabiskan hampir seluruh musim panasku dengan dikejar kejar Naga.”
Maaf, Saji. Aku akan mengalahkanmu dan terus maju. Kemenangan hari ini adalah yang terpenting bagi kami.
Aku harus bisa mengejar Vali. Dia akan mengincarku pada poin tertentu. Pada saat itu, dia bisa saja melukai Buchou, Asia, dan yang lain.
Agar bisa mencegah itu, aku akan menjadi kuat! Aku tak bisa berhenti di tempat seperti ini!
Ya, pada momen itu aku terisi dengan semangat bertarung. kemudian pengumuman yang sulit dipercaya mencapai telingaku dan Koneko-chan!
[“Peluncur” pertama Rias-Gremory sama, kalah.]
--! Apa!? Yang mana!? Bukankah Game baru saja dimulai!? Asia bersama dengan Buchou, jadi – Saji menyeringai.
“Seorang yang baru dijatuhkan kemungkinan adalah Gasper-kun.”
......Gasper dijatuhkan!? Itu terlalu cepat, bukan!? Bukankah dia bertransformasi menjadi banyak kelelawar dan berkeliaran di dalam toko demi pengintaian?
“Gasper tertangkap.”
Saji melanjutkan saat aku sedang berpikir keras.
“Kami menerima informasi dan diberitahu kalau Sacred Gear Gasper-kun disegel menurut aturan. Karena itu, tak terhindarkan kalau ia akan memakai kekuatan Vampirnya. [Dia akan berubah menjadi kelelawar dan mengobservsi situasi di dalam toko]. Inilah yang Kaichou pikirkan. Jadi kami sedikit membenahi markas kami.”
Markasmu!? Itu kan toko sayuran. Saji melanjutkan lebih jauh.
“Pertama, salah satu anggota kami bergerak secara mencurigakan di markas Sitri. Kemudian, Gasper-kun yang melakukan pengintaian secara alami akan tertarik dan mengikuti mereka, tahu? Lalu, saat kami menunjukkan kebiasaan yang lebih mencurigakan, dia akan memanggil kelelawar lain yang dia luncurkan dan mulai mengobservasi beberapa dari mereka. Saat semua kelelawar sudah terkumpul, disanalah itu terjadi. Kalau sesuatu terjadi pada kelelawar saat mereka semua berkumpul, mereka akan kembali menjadi tubuh Gasper. Di dekat tempat semua kelelawar itu berkumpul terdapat – bawang putih, objek yang paling dibenci Vampir. Markas kami adalah toko sayuran di lantai pertama sisi barat. Ada banyak sekali bawang putih disana. Sehingga mudah untuk menangkap Gasper seperti itu.”
Jadi mereka menangkap dan menghabisinya saat dia dibuat tak berdaya oleh aroma bawang putih! Tak mungkin! Jadi ada cara semacam itu untuk bisa menangkapnya!?
“Itu cukup sederhana, kan? Tapi biarpun aku mengatakan itu, metode menjatuhkannya ini takkan bekerja lagi. kaichou berkata kalau, tak peduli sekeras apapun latihannya, dia masih takkan mampu mengalahkan kebenciannya terhadap bawang putih. Sungguh beruntung markas kami terletak di lokasi seperti itu, namun kalah ya tetap saja kalah.”
.....Jadi maksudmu itu adalah titik kelemahannya!? Tidak, tak peduli seberapapun lemahnya dirimu, kamu seharusnya bisa menahan bawang putih sampai poin tertentu, Gaspeeeeeeeeeeeeeer! Sejak awal, lelucon itu sudah terlalu berlebihan!
Gyasuke! Setelah ini, kita akan lakukan latihan yang membuatmu bisa mengatasi bawang putih! Aku akan mengganti makanan normalmu dengan nasi bawang dan bawang panggang! Kamu tak bisa begitu saja mundur dari pertandingan tanpa melakukan pengintaian dengan benar!
Merasa kesal, aku mencoba mengaktifkan Sacred Gearku, namun—
[Partner, penggandaan kekuatan itu berbahaya. Sekarang karena kau terhubung dengan Sacred Gear orang itu, bagian dari kekuatanmu akan dicuri olehnya kalau kau gandakan.]
--! Benar juga, Sacred Gear Saji memiliki kemampuan menyedot energi dari benda yang terhubung dengannya. Sekarang karena Sacred Gearku dan Sacred Gearnya terhubung, penggandaan akan berbahaya!
[Untuk melepas hubungan ini, kau tak punya pilihan selain memusnahkannya memakai paska-kejutan dari mengaktifkan Balance Breaker!]
Sialan! Sejak awal aku sudah dipaksa melakukan itu! – Aku akan mengaktifkan Balance Breakerku dan menghancurkan sambungan ini!
“Start!”
[Count Down!]
Waktu sampai Balance Breaker bisa digunakan ditampilkan di berlian dan penghitungan sudah dimulai. Karena sudah begini, aku tak bisa memakai kemampuan Sacred Gear normalku! Aku juga tak bisa memakai penggandaan atau transfer sampai aku bertransformasi ke Balance Breaker!
Selama dua menit, aku tak punya pilihan selain menghindari serangan Saji!
Ini adalah pertarungan singkat, namun menentukan. Kami akan memakai momentum pengaktifan Balance Breaker untuk terus melaju ke arah [Raja]! Dan kemungkinan yang bisa melakukan itu adalah Kiba dan Xenovia. Aku akan bertindak sebagai pengalih perhatian dan menyibukkan mereka disini!
Agar bisa mengambil jarak, aku mencoba mundur untuk sementara dari sini, namun – aku ditarik oleh benang dan kehilangan keseimbanganku! Sudah kuduga, Sacred Gear Saji memang merepotkan!
“Apa kau mau kabur, Hyodou!?”
Dalam sekejap, ruang diantara kami dipersempit dan – Don! Tendangan dihantamkan ke perutku!
Gahoh! Tubuh atasku terdorong ke bawah oleh tendangan Saji. Tapi, aku sudah memusatkan kekuatan di tulang dadaku dan menghindari kemungkinan luka terburuk. Hehehe, ini karena aku melakukan latihan dasar dengan tepat. Aku sangat percaya pada kekuatan otot perutku!
“Heh, biarpun aku menendangmu cukup serius disana. Kau juga sepertinya tak melakukan latihan setengah setengah.”
Tak memberikan luka yang dia pikir akan fatal, Saji tersenyum pahit.
Mustahil untuk kabur disini! Kalau begitu, aku hanya perlu menyerang dari depan!
Aku menyerah untuk mengambil jarak dari Saji dan tiba tiba menyerbu ke arahnya! Aku tak terlalu handal dalam adu tinju dengan tubuhku, tapi aku sudah mengakumulasi banyak latihan dasar! Aku sudah membentuk tubuhku untuk pertarungan jarak dekat! Yang tersisa hanya percaya pada tubuhku!
Aku meremas tinjuku dan mencoba memukul Saji, namun – Saji menembakkan benang padaku dari lengan kanannya! Apa dia berniat menghisap kekuatanku!? Aku mencoba bertahan, tapi benang itu melewatiku dan melekatkan dirinya ke lampu toko.
“Nimura! Pakai kacamata hitam yang kita dapatkan di toko sebelumnya!”
Saji dan si kouhai Saji mengeluarkan kacamata hitam dari saku mereka dan mengenakannya! Apa yang mereka—saat aku kebingungan sejenak, aku segera memahami maksud dibaliknya.
Kah!
Lampu toko mengeluarkan cahaya menyilaukan dan menyerang mataku dan Koneko-chan! Sial! Mereka membutakan kami!
[Mereka mengenaimu. Dia membuat ledakan cahaya hanya dalam sekejap dengan mengaitkan benangnya ke lampu dan mengirim kekuatan sihir ke dalamnya]
Jangan menjelaskannya setenang itu, Ddraig! Gawat! Aku tak bisa membuka mataku—
Dogon!
“Guhah!”
Sekali lagi, aku menerima hantaman di perutku! Karena aku tak memperkuat otot perutku kali ini, aku menerima hantaman dengan keras! Kemudian, saat tubuhku tengah terhuyung, aku menerima serangan lain dari Saji di punggungku!
Oooooowwwww! Rasa sakitnya mengumpul di tubuhku, dan kemudian rahangku—
Bagan!
Serangan telak dari Saji dengan tajam menghantam rahangku!
Dari serangan bertubi tubi itu, aku jatuh ke lantai.
...Kuh....dia mengenaiku. Dia benar benar sudah mencuri start......lebih jauh lagi, dia memukulku sangat telak.
Gigiku bergeretak oleh hantaman di rahangku. Mulutku juga terluka oleh itu. rasa darah menyebar di mulutku. Daya pandangku pulih kembali dan – saat masih menundukkan kepala ke tanah, aku menengadah dan......
Aku melihat Saji mengarahkan tangannya padaku dan mencoba menembakkan peluru sihir ke arahku! Dia berniat melakukan serangan penghabisan! Aku dengan cepat bangkit dan bergulung ke sisi.
Don!
Lubang besar tercipta di lantai dari peluru sihir yang dia tembakkan! Kekuatan apa itu!? itu benar benar serangan penghabisan! Itu berbahaya! Aku hampir saja dikalahkan sebelum mengaktifkan Balance Breaker! Aku takkan bisa berkata apa apa tentang yang terjadi pada Gasper nanti!
“.....Tidak buruk, Saji.”
“Hyodou, aku serius. Aku akan benar benar mengalahkanmu, Sekiryuutei.”
--. Mata Saji terisi penuh oleh keyakinan kuat. Aku bisa tahu kalau keseriusannya sangat besar.
Kemudian, Saji mengangkat tangannya dan mencoba menembakkan hembusan sihir lain.
Don!
Dia menembakkan massa sihir bervolume besar lain! Namun ukurannya tidak terlalu besar. Kemungkinan, dia mencoba mengikuti aturan yang memerintahkan supaya tak merusak bangunan sebisa mungkin.
Namun, serangan itu sudah cukup untuk menjatuhkan lawan sepertiku!
Aku mengelak, dan toko tempatku berdiri sebelumnya hancur oleh hembusan sihir.
Namun, bagaimana Saji meluncurkan serangan seperti itu!? Kudengar dia memiliki sihir rendah sepertiku. Namun, bagaimana dia bisa meluncurkan serangan semacam itu!?
Pada momen itu, aku mataku terbelalak. Karena Sacred Gear Saji menghubungkan benangnya dengan dadanya – ke jantungnya.
--Sumber serangan berturut turut Saji adalah energi kehidupannya!?
“Saji! Kau! Apa kau mengubah energi kehidupanmu sendiri.......menjadi kekuatan sihir!?”
“Itu benar. Dengan sihir payahku, hanya ini cara bagiku untuk menembakkan serangan kuat. Aku mengubah energi kehidupanku menjadi energi sihir memakai kemampuan Sacred Gearku. Seperti yang kau lihat, aku [Mengorbankan Nyawaku] disini.”
“Apa kau benar benar berniat mati....!?”
Saji – tersenyum dengan ekspresi serius.
“Ya, aku berniat untuk mati. Aku berniat mengalahkanmu dengan niat mati – apa kau memahami frustasi kami, dimana impian kami ditertawakan!? Apa kau paham betapa kerasnya kami mempercayai impian kami!? Pertarungan ini tengah disiarkan di seluruh Dunia Bawah. Kami harus menunjukkan keseriusan kelompok Sitri di depan orang orang yang mentertawakan kami!”
Tiba tiba, aku mengingat adegan itu!
--Ya, ini sangat mirip dengan saat aku menyerbu ke dalam pesta pertunangan Buchou!
Aku tak mempedulikan nyawaku sendiri dan menyerbu begitu saja demi menyelamatkan Buchou. Aku hanya berpikir untuk menolong Buchou, biarpun harus mati. Pertarungan ini sangat mirip dengan adegan itu.
Saji, kau sama denganku pada saat itu.
Saat aku dan Saji tengah bertarung sengit dengan mengelak dan menghajar pada saat itu, Koneko-chan dan kouhai Saji sudah mulai saling menyerang dan bertahan di samping kami.
Koneko-chan lebih superior dalam pertarungan tangan kosong. Meskipun begitu, wanita lawannya bisa mengimbanginya dan pertarungan menjadi sangat sengit.
Namun, setelah tinju Koneko-chan menghantam pipi lawannya, sebuah perubahan terjadi. Tubuh kouhai Saji berguncang sedikit. Matanya juga nampak sedikit nanar. Apa dia menerima luka dari gelombang kejut tinju Koneko-chan!?
Koneko-chan tak melewatkan celah itu! Dia menyelimuti tinjunya dalam aura putih pucat dan menghantamkannya ke dada lawannya!
Bang!
Suara yang terdengar bagus menggema sepanjang sekeliling. Dalam sekejap itu, kouhai Saji terjatuh di atas lututnya.
High school dxd v5 287.jpg
“......Aku menghantamkan tinju yang terlapisi energi jiwa padamu. Karena luka ini juga ikut merusak aliran pembuluh darah dalam tubuhmu saat itu, kamu takkan bisa memakai sihir lagi. Lebih jauh lagi, serangan itu juga menembus sampai ke organ dalammu.......kamu takkan bisa bergerak lagi.”
Itulah kata Koneko-chan!
Sensei pernah mengatakan ini sebelumnya!
[Gaya bertarung sejati Koneko, yang menggabungkan senjutsu dan pertarungan tangan kosong, akan menjadi senjata ampuh. Serangan yang tidak hanya merusak tubuh lawan, namun juga pembuluh darah yang mengalir dalam tubuh mereka akan merusak aura musuh sampai ke dasar dasarnya. Namun, kalau dia menjadi termangsa oleh kekuatan, dia harus segera berhenti memakainya. Senjutsu bisa membaca dan memakai energi jiwa, namun juga menyerap kejahatan dan hasrat jahat yang mengalir di dunia. Kakak Koneko menjadi seperti itu karena dia terlalu banyak menyerap kejahatan juga.]
Ini ledakan tinju Koneko-chan!? Dia menembakkan tinju yang terisi energi jiwa. Ia memberi luka luar, tentu saja, namun kekuatan destruktif utamanya adalah – luka yang dihantamkan ke dalam tubuh! Ia mengirim energi jiwa yang menyelimuti tinjunya ke tubuh lawannya dan memberi kerusakan pada organ internal mereka!
Biarpun serangan dari tinju itu tidak terlalu kuat, asalkan energi jiwa yang ditembakkan bisa masuk ke dalam tubuh lawan – efeknya akan mematikan!
Seperti yang pernah kulihat di buku. Aku sendiri tak terlatih dalam organ internal!
Tinju yang memberi luka pada organ dalam! Jadi ini serangan yang Koneko-chan telah segel. Kalau dia memakainya baik baik, dia mungkin bisa menjadi budak dengan serangan paling efektif diantara kami.
“.....Saji-senpai, maafkan aku.”
Setelah dia mengeluarkan kata kata itu, tubuh si kouhai bersinar dan dia menghilang dari sini. Dia telah kalah dan telah dipindahkan ke tempat lain karena dia telah menerima luka serius.
[“Pion” pertama Sona Sitri-sama, kalah.]
Kami mendengar pengumuman lain. Dengan ini, tiap tiap tim sudah kehilangan satu orang.
“.....Aku sudah menjadi Kucing Neraka. Aku takkan kalah.”
Baiklah, karena Koneko-chan sudah memutuskan sambil bersikap cool, aku juga harus menunjukkan kehebatanku sebagai senpai!
Namun, aku sudah kesulitan dengan hanya menghindari peluru sihir Saji. Aku akan menerima luka serius kalau serangan itu menyentuh tubuhku. Dengan kekuatan sihir sebanyak itu diisi ke dalam tiap tembakan, akan mematikan kalau sampai mengenaiku. Itu benar benar kekuatan jiwa dan semangatnya!
“Haahaaa.......haahaa....”
Tapi, kelelahan Saji dari terus menerus menembakkan peluru sihir juga sangat parah. Dia takkan bisa bertahan lebih lama lagi!
“.....Ise-senpai, akan kubantu.”
Koneko-chan mencoba mendekat.
“Tidak, Koneko-chan. Tolong biarkan aku melakukan ini diantara aku dan Saji saja.”
Saat aku menolak bantuannya, Koneko-chan menggeleng kepalanya.
“Itu tidak bagus. Ini pertarungan tim. Mari bekerja bersama.”
“Ya, seperti ucapanmu, Koneko-chan. Namun, selagi dia bertarung melawanku, Saji tak membuat serangan langsung ke Koneko-chan. Kalau dia mau, dia bisa saja melekatkan benang itu ke Koneko-chan dan menghisap kekuatanmu. Menurutmu kenapa dia tak melakukan hal itu?”
Koneko-chan tak bisa menjawab pertanyaanku, namun Saji menjawabnya sambil tersenyum penuh keteguhan.
“.....Maaf, Toujou Koneko-chan. Aku ingin menang melawan Hyodou, melawan Sekiryuutei satu lawan satu. Bukankah sudah kukatakan? Impian kami serius. Kami akan membangun sekolah. Kami akan mendirikan sekolah tanpa diskriminasi di Dunia Bawah. Dan aku akan menjadi Guru......itulah impianku.....pertarungan ini sedang disiarkan sepanjang Dunia Bawah. Karena itu ini memiliki arti. Aku, seorang [Pion]! Akan menang melawan [Pion] yang sama, Sekiryuutei, Hyodou Issei! Aku akan mengalahkan Sekiryuutei! Aku akan menang dan mengatakannya dengan berani! Kalau aku akan menjadi Guru!”
Saji serius. Tatapannya begitu kuat dan tak terisi kesuraman atau kemurungan sama sekali.
Aku juga berbicara pada Koneko-chan.
“Jadi seperti itulah. Kalau aku kabur begitu saja dari tantangannya, aku takkan kelihatan cool, kan? kalau aku tak melakukannya – karena itu, aku harus melakukannya. Karena aku temannya, aku tak punya pilihan selain melawannya dengan serius. Aku harus melakukannya! Kalau tidak, aku takkan bisa menunjukkan wajahku pada Buchou!”
Ya, kami berdua sangat mirip. Dari kepala sampai jempol, kami serupa – kami berdua idiot tak berpengalaman.
Setelah mendengar itu, Koneko-chan menurunkan tinjunya dan mengambil jarak dari kami.
“ “ Terima kasih “ “
Aku dan Saji berterima kasih pada Koneko-chan di saat yang sama.
Tapi, kenapa Saji mengaitkan benang tidak hanya ke Sacred Gearku, tapi juga secara langsung di lengan kiriku?
[Dia ingin mencegah kemampuan pengganda Sacred Gearmu dari dipulihkan dan mengalir ke tubuhnya di saat yang sama saat dia menghisap kekuatanmu. Dia tahu itu, kalau dia menghisap baik kekuatanmu dan kekuatan Sacred Gear di saat yang sama, tubuhnya takkan kuat menerimanya dan akan meledak. Dia berencana menghentikan penghitungan Balance Breaker dan mengembalikanmu ke wujud normal.]
Sungguh Sacred Gear yang kompleks!
“—Ini tak ada habisnya, huh.”
Saat Saji mendesah, dia mengumpulkan kekuatan sihir yang sangat berbeda dari tadi diantara kedua tangannya! Ukurannya besar! Itu akan mempengaruhi seluruh sekeliling kita!
Saat aku merasakan itu, kekuatan sihir itu ditekan dan mengecil. Kemudian, peluru sihir seukuran softball diciptakan diantara tangan Saji.
“Dengan ini, takkan mempengaruhi area sekeliling, dan hanya akan menghancurkan tubuhmu.”
Setelah membuat itu, Saji – dia bernafas terengah engah. Serangan yang terisi seluruh kehendaknya. Itulah yang dia baru ciptakan.
Dia berniat membunuhku dengan itu. Saji tersenyum tipis.
“Aku sangat iri padamu. Kebanggaan dari majikan dan senpaimu. Sang Sekiryuutei. Semua orang mengenal tentangmu. Tapi, meski aku [Pion] yang sama denganmu, aku tak punya apa apa! Tak punya apa apa! Karena itu, aku memakai seluruh kebanggaan dan kepercayaan diriku. Aku akan membunuhmu, sang Sekiryuutei!”
Itulah teriakan Saji. Aku tak paham. Ternyata dia memandangku seperti itu.......
Tapi, aku – akan mengalahkan impianmu! Aku memiliki impianku sendiri, Buchou memiliki impiannya sendiri! Demi memenuhi semua itu, kita mengorbankan nyawa kita, bersama!
Tooon!
Saji akhirnya menembakkan serangan yang terisi segenap keyakinannya! Aku mencoba menghindarinya, namun—
Saji melepaskan benang yang melekat pada Boosted Gearku di ujungnya dan menembakkannya ke arah kakiku!
Boosted Gearku dan lantai di kakiku terikat satu sama lain oleh benang itu! Aku mencoba menariknya, namun benang itu terlalu keras dan liat, dan aku tak bisa membebaskan Boosted Gearku dari lantai!
Ini gawat! Kalau terus begini, aku takkan bisa menghindari sihir yang mendekat! Balance Breaker akan aktif tak lama lagi, tapi ternyata waktunya tidak tepat!
Aku tak punya pilihan selain meneguhkan diriku sendiri! Peluru sihir mengenaiku!
Doooooooooooooon!
Momen ia menghantam, peluru sihir itu meledak terbuka dan auranya menyebar sepanjang sekeliling!
Dalam sekejap itu.
[Divide!]
Gauntlet putih muncul di tangan kananku dan menangkap serangan Saji.
.......Aku menerima setengah serangannya. Namun, sisi yang lain dilenyapkan oleh kekuatan Hakuryuukou. Tubuhku tak bisa menahannya lagi......tapi, aku takkan menerima luka lebih besar lagi!
“—Peluru sihirku dibagi dua!?”
Saji terkejut.
“Aku bisa mengaktifkan kekuatan ini meski hanya sedikit saat berlatih di pegunungan. Tapi, ada beberapa syarat pengaktifannya. Pertama, kesempatan pengaktifannya kurang dari sepuluh persen. Ini mendekati judi. Kedua, ini juga memerlukan keteguhan. Ini adalah energi kehidupanku. Tak peduli aktifasi itu berhasil atau gagal, energi kehidupanku akan tersedot saat aku mencoba memakainya. Ini judi yang cukup menyeramkan, bukan?”
Judiku telah berhasil. Namun energi kehidupanku tersedot banyak. Usai menyelesaikan tugasnya, gauntlet putih itu segera lenyap dari lengan kananku. Aku masih bisa memakainya, tapi tak mampu membuatnya tetap terwujud.
Namun, berkat itu, akhirnya sempurna juga. penghitungan Boosted Gear – selesai!
“Aku juga mempertaruhkan nyawaku. Aku tak bisa berhenti di tempat seperti ini. Ayo majuuuuuuu! Bersinarlah! Boosted Geaaaaaaaaaaaaaar!”
Menanggapi teriakanku, suara Sacred Gearku membahana!
[Welsh Dragon Balance Breaker!!!!!]
Aura merah sangat besar yang menyilaukan mengelilingiku dan berubah menjadi armor.
Di saat yang sama, kekuatan luar biasa mengalir ke dalam tubuhku.
--Sekitar sepuluh menit telah berlalu sejak Game dimulai.

High School DxD. Bab 5 Life 3 Kucing dan Naga!

By : Unknown

Bagian 1

“Oryaaaaaaaaaah!”
[Explosion!]
Kekuatan yang ditingkatkan oleh Sacred Gearku mengalir ke tubuhku, dan kekuatan fisikku meningkat dalam sekejap!
“Cobalah menghindari ini!”
Tannin-ossan membuka mulutnya lebar lebar!
Gooooooooooooooon! Doooooooooooooooon!
Aku dengan lincah menghindari bola api yang dia tembakkan berturut turut, dan mengacungkan tanganku ke depan!
Aku membayangkan imej peluru sihir besar! Dan menembakkannya! Dragon Shot!
Don! Aku menembakkan peluru sihir besar dari tangan kiriku! Itu hampir setengah ukuran ossan! Itu pasti lebih kuat dari serangan yang meledakkan gunung sebelumnya! Berkat itu, kekuatan sihirku hampir kosong dengan yang kutembakkan plus peningkatannya! Titik lemahku adalah aku hanya bisa menyimpan sedikit kekuatan sihir! Batas berapa banyak aku bisa meningkatkan kekuatanku juga hanya sebesar ini!
“Hmph! Jadi akhirnya kau memberiku sesuatu yang sedikit layak!”
Ossan berniat menerima peluru sihir dari depannya tanpa mengelak sama sekali!
Dooooooooooooh!
Ossan menangkapnya di depannya dengan lengan tebalnya dan kemudian dengan tangkas menembakkan nafas dari mulutnya!
Doh! Guoooooooooooh!
Peluru sihirku terlempar jauh ke langit kesana hanya oleh satu nafas ossan!
[Reset]
Kekuatanku yang ditingkatkan di-reset dan aku segera tumbang oleh kelelahan.
Ossan menatap kedua tangannya. Kepulan asap tipis keluar dari keduanya. Apa peluru sihirku berhasil membakar tangan ossan!?
“Tembakan bagus. Dibanding pertama aku menemuimu, kekuatan nagamu sudah meningkat. Kekuatan fisikmu juga tak perlu dikritik lagi. kau juga sudah mencapai poin dimana kau bisa terus menerus bermain denganku selama seharian penuh.”
Tak seperti biasanya, ossan memujiku.
Aku bernafas tersengal sengal dan sedang meneguk air dari kantong air yang selalu kupersiapkan di punggungku. Kantong air ini, dan air yang ada di dalamnya, mampu sedikit mengurangi dan menurunkan nafas api ossan dengan meningkatkan kekuatan air melalui kekuatan Sacred Gearku. Yah, aku juga sudah memikirkan beragam metode menyalin untuk itu.
Penampilanku juga compang camping. Jerseyku tak lagi berfungsi, dengan hanya bagian penting tubuhku yang terlindungi, dan tubuh bagian atasku telanjang dan penuh luka. Ya. Dadaku juga menjadi lebih tebal. Dan lemak tak perlu dalam tubuhku juga sudah lenyap.
Aku sudah menemukan tanaman dan hewan di pegunungan, dan sudah memasak serta memakan mereka. Aku sudah mendapat cukup banyak keahlian liar. Aku tak bisa percaya kalau aku sudah hidup seperti kera gunung sepanjang liburan musim panasku.
Berkat bertahan hidup di alam liar seperti ini, aku sudah menguasai sihir api, dan dengan menggabungkannya dengan kemampuan Sacred Gearku, aku bisa melakukan teknik api yang diajarkan padaku oleh ossan. Kekuatan api besar! Kapan kapan akan kutunjukkan pada kalian!
Sehingga, beberapa hari telah berlalu sejak aku membuat janji di kamar Koneko-chan. Pertarungan dengan keluarga Sitri diadakan tanggal 25 Agustus. Hari ini adalah 20 Agustus. Lima hari tersisa. Tepat waktu, kami berada pada periode dimana kami hampir menyelesaikan latihan.
Waktu untuk berkumpul bersama juga sudah dekat. Direncanakan kalau ada hari untuk kami dimana kami akan berkumpul kembali untuk beristirahat. Demi memulihkan pada hari itu dari kelelahan yang terkumpul sepanjang latihan kami.
Setelah itu, sepertinya akan ada pesta yang disponsori oleh Maou-sama sebelum Game, dan keluarga kami serta para Iblis muda lain sepertinya juga diundang. Dengan kata lain, tak ada waktu tersisa untuk latihan lagi.
“Kamu sudah berjuang bagus sampai saat ini. Tapi, sayang sekali. Mungkin kau masih bisa bertahan satu hari lagi. Latihanmu berakhir besok, tapi.........mungkin mustahil.”
Tannin-ossan mendesah. Ya, aku paham. Aku tak mampu mencapainya sepanjang periode waktu itu. aku sudah berkembang dari segi kekuatan fisik dan hal hal lain.—Namun, aku akan menyelesaikan latihanku bahkan tanpa mencapai Balance Breaker.
Aku tak bisa – menyelesaikan target latihanku.


Bagian 2

“Kalau begitu, aku pergi dulu sekarang. Aku juga mau mengikuti pesta yang disponsori maou. Mari bertemu lagi disana, Hyodou Issei. Dan Ddraig.”
Kami saat ini berada di depan kediaman Gremory. Aku sudah kembali dengan menaiki punggung Tannin-ossan. Tidak, punggung monster Naga ternyata cukup nyaman, dan menakjubkan! Itu hanya perjalanan singkat di udara, namun itu adalah yang terbaik!
“Ya. Terima kasih, ossan! Sampai jumpa di pesta!”
[Maaf sudah merepotkanmu, Tannin. Kita akan bertemu lagi.]
“Ya, aku juga cukup senang. Karena aku bisa bekerja bersama dengan Ddraig. Aku benar benar panjang umur. Oh iya, apa kalian mau mengikuti pesta dengan mengendara punggungku?”
“Sungguh? Apa tak apa apa?”
“Ya, itu tak masalah. Aku akan bawa kelompokku dan datang kemari di hari pesta. Aku akan mengontak Gremory nanti untuk lebih banyak informasi.”
Sungguh, ossan memang Naga yang perasa!
“Kalau begitu, aku akan datang lagi kemari besok. Sampai jumpa!”
Setelah mengatakan itu saja, ossan mengepakkan sayapnya dan menghilang ke angkasa.
Aku melihatnya pergi sambil melambaikan tanganku.
[Sungguh Dragon King yang mudah diajak akrab.]
“Kupikir dia orang baik. Saat kami pertama bertemu, dia menakutkan, tapi.....dia Naga yang keren!”
[Aku dan kau juga Naga, tahu?]
Itu benar, tapi........kupikir Naga yang asli benar benar besar dan menakjubkan. Aku dan kau, kita adalah Iblis tereinkarnasi yang pada dasarnya manusia dan merupakan bagian dari Sacred Gear.
[Yah, itu benar]
Benar? Seperti yang kuduga, itulah “DRAGON!”
“Hei, Ise-kun.”
Saat aku menoleh ke arah suara laki laki familiar – Kiba berada disana. Dia mengenakan jersey, namun sudah sobek sobek. Jadi bukan hanya aku saja.
Wajahnya yang keren dan tampan sekarang nampak kucel.
“.....Badanmu jadi tambah bagus.”
Kiba mengatakan itu sambil melihat tubuh bagian atasku. Aku menutupi tubuhku!
“H-Hentikan, ada apa dengan mata itu.......jangan melihat tubuhku dengan mata itu!”
Entah kenapa, aku merasakan bahaya pada tubuhku! Karena, dia terkadang menakutkan, pria ini!
“K-Kejam sekali. Aku hanya ingin berkata kalau ototmu jadi berkembang bagus.”
“Kamu......belum berubah.”
“Yah, karena aku punya tipe tubuh yang sulit menambah daging. Aku jadi iri.”
“Oh, Ise dan Kiba.”
Kali ini suara gadis.—Itu adalah Xenovia. Tunggu, tubuhnya penuh perban!? Dengan seluruh tubuhnya dipenuhi perban, penampilan Xenovia juga compang camping!
“Tapi, k-kamu, ada apa dengan penampilan itu......?”
Saat aku dengan kikuk menanyakan itu, Xenovia melihat penampilannya lagi dan berbicara.
“Ya. Aku menjadi seperti ini karena aku berlatih, terluka dan membalut diriku, dan lalu berlatih, dan terluka dan membalut tubuhku lagi.”
“Kamu jadi seperti wanita mumi.”
“Kasar sekali. Aku tak punya niat terus tampil bagus selamanya, tahu?”
“Bukan itu maksudku!”
Astaga, dia susah dipahami seperti biasanya. Tapi, aku merasa kalau aura disekitar tubuhnya lebih sunyi dan tebal dari sebelumnya. Ngomong ngomong, aura Kiba juga lebih padat.
Hah? Kemampuanku untuk melihat aliran kekuatan sihir juga sudah meningkat dari sebelumnya? Apa ini juga hasil latihanku dengan ossan? Apa inderaku menjadi lebih tajam dari menjadi satu dengan alam di Dunia Bawah?
“Ise-san! Kiba-san, dan Xenovia-san juga!”
Datang dari gerbang istana adalah – Asia dalam busana sisternya. Ah, itu memang Asia!
“Asia, lama tak jumpa.”
“I-Ise-san! T-Tolong cepat berpakaian!”
Asia panik saat melihat ketelanjanganku. Mungkin maksudnya adalah, karena dia malu pada situasiku ketimbang malu oleh ketelanjanganku, jadi aku disuruh mengenakan sesuatu. Ada apa dengan gadis ini, dia sudah terbiasa melihatku telanjang.
“Ara, nampaknya semua orang dalam kelompok sudah kembali.”
Yang muncul berikutnya adalah – Buchou! Lama tak jumpaaaaaaaa! Buchouku! Onee-samaku! Dia masih tetap cantik seperti biasanya!
“Buchooooooou! Aku ingin menemuimu!”
“Ise......kamu jadi kelihatan lebih garang, kan? Dadamu juga lebih tebal.”
Dia memelukku erat erat sambil mengatakan itu. Ah, perasaan Buchou.......Juga, karena hasrat duniawiku tersegel sepanjang pengucilan di pegunungan, level nafsuku semakin meningkat hanya dengan mengendus aroma wanita yang lama kurindukan......sudah kuduga, wanita itu lezat!
“Baiklah, semuanya. Silahkan masuk. Sekali kalian sudah mandi dan berganti pakaian, kita akan bertemu untuk melaporkan hasil dari latihan kita.”
Sepertinya aku sekali lagi tinggal di kota yang sangat kurindukan.
Namun, untuk melaporkan kalau aku belum mencapai Balance Breaker – itu sangat memalukan.


Bagian 3

Ini sebenarnya kali pertama semenjak dua minggu dimana kami kelompok Gremory semuanya berkumpul seperti ini.
Setelah kami menerima rencana latihan kami dari Azazel-sensei, aku sudah diurus oleh Naga, namun sepertinya semua orang sudah berpencar setelah itu juga. karena itu ini adalah pengumpulan pertama kami semenjak saat itu.
Jujur saja, ini mungkin kali pertama dimana kami semua harus hidup secara terpisah dari anggota kelompok lain dalam waktu lama.—Lebih tepatnya, kupikir ini kali pertama sejak aku bergabung sebagai anggota. Karena aku tak tahu tentang apa apa sebelum aku disini.
Setelah orang orang yang berlatih diluar aku, Kiba, dan Xenovia sudah mandi dan mengganti pakaian kami, kami semua berkumpul di kamarku. Kenapa kamarku? Aku mendapat keraguan tanpa akhir oleh hal itu, tapi sepertinya karena lebih mudah bagi mereka untuk berkumpul disini. Sepertinya ada masalah dengan berkumpul di kamar Buchou. Apa ada sesuatu yang tak bisa dia tunjukkan pada kami?
Jadi, kami telah berkumpul dan membicarakan tentang isi latihan kami. Kiba menyampaikan penjelasan rinci tentang latihan bersama Gurunya. Xenovia juga mengulas ulang konten latihannya. Aku berbicara tentang gaya hidup liarku bersama Tannin-ossan juga.
Semua orang nampak lebih mudah. Kiba dan Xenovia juga berlatih diluar, tapi mereka nampaknya berlatih sambil tinggal di pondok di gunung dan villa yang merupakan milik keluarga Gremory, dan gaya hidup dengan memburu hewan dan tanaman di pegunungan sambil menghindari hembusan api dari naga sepertinya sama sekali tak terbayangkan bagi mereka.
Hah? Haaaaaaah? Itu aneh. Apa apaan ini!? Mungkinkah hanya aku saja yang menjalani gaya hidup seperti itu!? aku tidur diluar, tahu!? Tanpa selimut, tanpa bantal. Aku harus tidur sambil berbaring di atas daun besar di Dunia Bawah.
“Umm, sensei, bukankah hanya aku yang menjalani gaya hidup kejam......?”
“Aku sendiri kaget karena kamu bisa bertahan hidup dalam kondisi itu. kupikir kamu akan kabur di tengah jalan. Sampai kamu bisa bertahan hidup secara normal di pegunungan juga sama sekali diluar perhitunganku.”
“Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh!? Apa apaan itu!? A-Aku berburu, menyembelih, memasak, dan memakan hewan seperti-kelinci dan hewan seperti-babi liar di Dunia bawah, tahu? Aku menyimpan air di kantong air setelah merebus dan mensterilkannya di atas panci besi yang kutemukan di pegunungan.......”
“Makanya aku merasa kaget. Kamu tangguh juga. Dalam banyak hal, kamu sudah melampaui Iblis.”
“Kejam sekali! Aku hidup sambil diuber uber kemana mana hari demi hari oleh Naga di pegunungan ituuuuuuuuuuu! Apa anda tahu berapa kali aku nyaris mati!? Ueeeeeeeeeeeeeh!”
Aku menangis sekeras kerasnya! Karena! Karena! Karenaaaaaaaa!
“Aku mau, aku mau menemui Buchou! Aku membungkus tubuhku dalam daun dan tidur sambil mengingat kehangatan Buchou setiap malaaaaaam! Itu sangat sulit! Naga ossan itu tak kenal ampun dan sering menyerangku saat aku sedang tidur! Dia melelehkan batu! Aku diserbu di hutan dengan apiiiiiiii! Aku kabuuuuuuuur! Kalau aku tidak kabur, aku akan matiiiiiiiiiiiiii!”
“Ise yang malang.......kamu sudah berusaha keras, bukan? Ya, Ise. Kamu menjadi lebih kuat.......pegunungan itu tak memiliki nama, tapi aku akan menamainya [Gunung Ise] mulai dari sekarang.”
Buchou menarik kepalaku ke dadanya dan memelukku! Perasaan dada Buchou berhasil menyembuhkan masa lalu sengsaraku!
Telah menahan shock sebesar itu, aku juga memeluk Buchou dan menangis sekeras mungkin! Kejam sekali! Azazel-sensei sungguh kejam! Dia membiarkan aku diculik Naga! Aku masih ingat Buchou melambaikan tangannya di bawahku! Itu penculikan! Dipikir seperti apapun juga, itu penculikan!
“Tidak, meski begitu, kekuatan fisikmu sudah meningkat pesat. Dengan ini, waktu ketika kamu mengenakan armor dalam Balance Breaker sudah hampir tiba.—Tapi, kamu tak berhasil mencapai Balance Breaker, kan?”
Azazel-sensei nampaknya tak kecewa sama sekali meski aku tak mencapainya.
“Yah, kemungkinan kamu tak mencapainya juga berada dalam lingkup prediksiku. Ya, kamu tak menerima shock apa apa, Ise. Maksudku, mustahil mencapai Balance Breaker saat tak ada perubahan dramatis. Kupikir kalau sesuatu akan berubah di dalam dirimu melalui bertahan hidup keras dan melakukan kontak dengan Naga sekelas Dragon King, tapi waktunya tak cukup. Kalau setidaknya dilakukan satu bulan lagi...........”
Mustahil! Kalau aku harus hidup sebulan lagi dalam gaya hidup semacam itu, aku akan mati karena penyakit kekurangan-Buchou! Kalau aku tak bisa merasakan kehangatan Buchou seperti ini secara periodik, aku akan mati!
Aku mengubur wajahku ke dalam dada Buchou dan menggeleng kepalaku tanda menolak! Tidak, tidak! Aku tak sudi pergi ke pegunungan itu lagi! Buchou juga dengan lembut membelai kepalaku! Ueeeh! Buchou!
“Yah, tak apa apa. Pertemuan laporan berakhir disini. Besok ada pesta. Kalian semua bubar untuk hari ini.”
Pertemuan laporan berakhir dengan suara sensei.
Dengan ini, gaya hidup kerasku akhirnya berakhir.


Malam pada hari itu.
Ini waktunya tidur, namun entah kenapa Asia dan Xenovia berada di kamarku. Sudah ditentukan bahwa aku, Asia, dan Xenovia membagi ranjang yang sama.
Tak mampu menenangkan diriku dengan Asia dan Xenovia di ranjang, aku menggeliat di atas ranjang.
Asia sudah tertidur nyenyak. Mungkin karena ranjang yang kami bagi sangat lebar, Xenovia berbaring agak menjauh dariku. Lebih jauh lagi, entah kenapa, dia nampaknya tak bisa tidur karena dia hanya menatap langit langit.
Kalau kupikir lagi, mungkin dia tak bisa tidur sampai larut karena ini adalah malam pertama kami membagi kamar yang sama.
“.......Kamu kenapa, masih tak bisa tidur?”
“....Yeah. kalau kupikir pikir, aku belum terbiasa tidur dengan laki laki. Biarpun tak ada makna seksual di baliknya......aku tegang........”
Hei, hei, hei! Masa sih!? Kamu tegang setelah mengatakan hal seperti itu!?
Yah, bukan berarti aku tak paham.
“I-Itu benar. Biarpun aku sangat senang dan tak bisa tidur di waktu pertama aku tidur bersama Buchou dan Asia. Itu wajar kalau ini waktu pertama laki laki dan wanita yang seusia tidur bersama, tahu?”
“B-begitu. Jadi ini wajar, ya? Tapi, Asia hebat juga. Dia sepertinya tidur dengan nyenyak.”
“Itu karena Asia.......selalu tidur dengan aku dan Buchou di rumah. Awalnya dia masih malu malu, tapi sekarang dia sudah terbiasa. Dengan Asia berbaring di sampingku memberiku rasa kedamaian pikiran yang hebat.”
“....Ise-san, tolong jangan tinggalkan aku.......munya.......”
Asia bergumam dalam tidurnya.......
“Fufufu. Aku paham alasan kenapa Ise dan Buchou menganggap Asia sangat imut.”
Xenovia mengatakan itu sambil tersenyum masam. Iya kan? keimutan Asia adalah yang terbaik.
Dan kemudian, sebelum aku menyadarinya, kesadaranku terasa makin kabur........dan aku tenggelam dalam malam.


Bagian 4

Saat ini sore di hari berikutnya dan aku tengah mengenakan seragam musim panas Akademi Kuou sembari menanti di ruang tunggu. Itu karena hari ini adalah malam pesta. Aku sudah tidur selama sehari penuh hari ini. Berkat itu, aku merasa sudah memulihkan semua rasa lelah yang menumpuk.
Sudah lama sejak aku terakhir mengenakan seragam ini. Itu karena sampai belakangan ini aku hanya mengenakan jerseyku. Baju ini terasa sangat pas untukku.
Buat jaga jaga, aku juga mengenakan tanda lengan dengan pola Gremory terukir padanya. dengan ini, nampaknya aku sudah oke untuk pesta.
Para gadis telah dibawa oleh semua maid, sambil mengatakan kalau perlu waktu agar mereka bisa siap.
Hmm, Kiba dan Gasper juga sudah pergi entah kemana karena ada urusan tertentu.......
“Hyodou?”
Saat aku menoleh aku melihat pemilik suara familiar itu – Saji berada disana. Kenapa Saji disini?
“Saji, kenapa kamu disini?”
“Ah, Kaichou akan pergi ke tempat pertemuan bersama dengan Rias-senpai dan aku mengikutinya kemari. Jadi, Kaichou pergi menemui senpai dan setelah itu aku akhirnya malah berkeliaran sepanjang mansion, sampai aku tiba disini.”
Kediaman utama ini memang lebar luar biasa. Jadi dia tiba disini setelah kesasar.
Saji mengambil tempat duduk sedikit agak jauh dariku dan berbicara sambil memasang ekspresi serius.
“Game akan diselenggarakan tak lama lagi.”
“Ya.”
“Aku sudah berlatih.”
“Aku juga. Aku terus dikejar oleh Naga di pegunungan setiap hari.”
“A-Apa iya? Kamu menjalani gaya hidup keras seperti biasanya. Yah, aku juga menjalani menu yang berat.”
Begitu. Dia juga sudah berusaha keras dalam latihannya. Itu wajar saja. Itu akan mempengaruhi kemenangan atau kekalahan majikan kami. Aku juga memiliki semangat tempur tinggi. Saji berbicara sambil menggaruk pipinya.
“Hyodou. Apa kamu ingat di saat pengumpulan Iblis satu bulan yang lalu?”
“Ya. Memangnya kenapa?”
“Kami serius.......I-Impianku.......adalah menjadi Guru!”
Tiba tiba, Saji mengatakan itu dengan wajah merah.
“Guru? Apa yang akan kamu ajarkan?”
Biarpun dia merona merah, Saji menjawab pertanyaanku dengan tulus.
“Kaichou mencoba mendirikan sekolah khusus Rating Game di Dunia Bawah. Itu bukan sekolah biasa. Itu adalah sekolah terbuka bagi semua orang dan menerima siswa Iblis tak peduli apakah mereka Kelas Tinggi atau Kelas Rendah, aristokrat atau rakyat jelata. Aku mendengar dari Kaichou kalau hal seperti diskriminasi dan tradisi sudah melunak di industri Iblis sedikit demi sedikit, namun masih ada bagian akar dari itu yang menolak menerima perubahan. Karena itu sekolah rating Game yang ada saat ini hanya menerima Iblis Kelas Tinggi dari keluarga aristokrat. Game harus adil bagi semua orang – inilah yang para Maou-sama saat ini telah putuskan. Meski dibuat adil, jalur untuk Game masih jauh bagi Iblis rakyat jelata Kelas Rendah. Itu aneh, kan? meski bahkan Iblis non-aristokrat bisa dipromosikan menjadi Iblis Kelas Tinggi tergantung kerja keras mereka. Dan kemungkinan itu tidak nol!”
Sambil merasa kaget, aku juga mengagumi opini serius dari Saji.
Orang ini melihat masa depannya dengan sangat serius, huh.
“Kaichou memberitahuku kalau dia ingin melakukan sesuatu tentang itu. Bahwa dia ingin mengajar supaya bahkan Iblis Kelas Rendah bisa ikut serta dalam Game. Karena itu dia akan membuat sekolah yang bisa diikuti siapa saja di Dunia Bawah! Kaichou bahkan belajar di dunia manusia demi hal itu! untuk memberi kesempatan pada mereka yang tak pernah bisa tampil mengemuka! Biarpun hanya 1%! Biarpun hampir nol! Selama tidak nol, siapa saja bisa menjadi Iblis Kelas Tinggi! Hyodou! Bahkan kita mempercayai kemungkinan itu dan mencoba menjadi Iblis Kelas Tinggi, kan?”
“Ya, itu benar sekali.”
Benar sekali. Aku sudah mengincar posisi Iblis Kelas Tinggi. Biarpun kemungkinannya nol, aku memiliki semangat bertarung untuk menjadikannya 100%. Saji membuat deklarasi sambil mengangkat tinjunya.
“K-Karena itu, aku akan bekerja sebagai Guru disini. Aku akan belajar tekun, bertarung dalam banyak Game, dan mempelajari banyak hal. Aku akan menjadi Guru yang mengajar tentang [Pion] dengan itu. Kaichou juga berkata kalau dia ingin membantuku. Bahkan orang sepertiku bisa menjadi Guru sekolah.......a-aku hanya melakukan hal hal bodoh di masa lalu. Aku selalu membuat masalah untuk orang tuaku dan selalu tak disukai orang orang disekitarku. Tapi, kalau ada Kaichou, aku bisa melihat impianku! Aku akan terus berada di sisi Kaichou dan membantunya seumur hidupku! Impian Kaichou juga adalah impianku!”
Saji bebicara sambil merasa malu!
“Hehehe. Aku merahasiakan fakta kalau aku menjadi Iblis dari ibuku, tapi meskipun begitu dia menangis saat aku memberitahunya soal impian masa depanku. [Kamu, menjadi Guru!] dia mungkin mengatakan itu karena itu tak cocok untukku. Tapi, itu tidak buruk. Wajah lega dari Ibuku.”
Jadi itu impian Saji. Ia memiliki jalan berbeda dariku. Karena kami [Pion] yang sama, aku berpikir kalau kami mungkin sama, tapi tiap tiap orang tetap saja memiliki perbedaan. Dia memiliki impiannya sendiri.
Aku ingin menjadi independen dari majikanku di masa depan dan mengincar tujuanku sendiri. Dia berniat melayani majikannya sepanjang hidupnya. Biarpun kami menjadi Iblis di saat yang sama, jalan yang kami lalui ternyata berbeda!
Aku merasa kalau ada sesuatu yang sedikit menakjubkan tentang hal kecil seperti itu.
“Kupikir itu impian mengesankan, Saji. Jadilah Guru yang hebat.”
“Ya, demi impian itu juga kami harus mengalahkan kalian kali ini.”
“Ah, begitu. Sayang sekali ya, karena kamilah yang akan menjadi pemenang!”
“Bukan, tapi kami. Karena kita bertindak begitu bodoh sebelumnya, kita harus membuktikan diri kita dengan hasil kita.”
Meski kami tertawa di saat yang sama, matanya serius. Dia sama sekali tidak bercanda.
Namun, seorang Guru, huh. Aku tiba tiba mengingat Azazel-sensei, tapi.......yah, orang ini mana mungkin menjadi seperti dia, sudah kuduga,
“Ngomong ngomong, Saji.”
“Ada apa?”
Aku menyentil udara dengan jariku.
“Sepertinya puting wanita itu seperti tombol bel saat dipencet.”
“.....A-Apa apaan itu!?”
Oh, Saji mendengarkan dengan sangat tertarik. Sudah kuduga, dia juga mesum sepertiku!
“Aku mendengarnya dari Azazel-sensei. Kalau kemungkinan dari payudara itu tiada batas. Mungkin tidak bagus untuk menuju ke dunia selanjutnya tanpa mendapat pengalaman memerasnya, namun juga melakukan hal hal lain seperti memencetnya. Bicara soal memencet.........”
“.......Hei, Hyodou. Bagaimana dengan aku? Kapan aku akan bisa membelai payudara majikanku?”
Dia mendiskusikan itu dengan serius.
“M-Mana kutahu. Bahkan aku belum pernah membelainya. Setelah seseorang banyak mendapat keberuntungan, baru dia bisa membelainya.”
Saji mendekatiku dengan mata penuh amarah!
“Apanya yang “Keberuntungan”!? Tak satupun pernah datang padaku, tahu!?”
“Tidak, aku sudah bicara berlebihan. Biasanya, kami hanya sampai poin dimana kami tidur bersama dan masuk ke bak mandi bersama—“
Aku hanya berkata sebanyak itu, tapi itu saja cukup. Saji menampakkan ekspresi yang menunjukkan shock yang dia terima dari lubuk hatinya.
Dia dengan gontai menjauh denganku dan duduk dengan keras di atas kursi dengan GAKUN! Dia berada dalam kondisi mengerikan. Matanya terbuka lebar lebar, dan seluruh tubuhnya berguncang!
“......Tidur?.......Mandi?......apa apaan itu....? Aku....aku belum pernah melakukan hal hal itu dengan Kaichou.......”
“S-Saji.....? Hei.....?”
Aku memanggilnya, tapi tak ada reaksi, dia hanya terus komat kamit dengan nada pelan.
“Ise, maaf membuatmu menunggu. Ara, jadi Saji-kun datang.”
Saat aku melihat ke belakangku – Ada Buchou yang mengenakan gaun disana! Dan semua anggota klub yang lain juga!
Luar biasaaaaa! Semua orang mengenakan make up dan berbusana gaun! Rambut mereka juga ditata rapi!
Mereka semua nampak bagai Tuan Putri! Akeno-san mengenakan gaun barat hari ini, juga! Uwaaaaah! Ini gawaaaaaaaat, dia begitu mempesona. Dia begitu cantik sampai mengalahkan bidadari!
Asia juga malu malu, tapi gaunnya nampak sangat cocok baginya. Xenovia nampaknya tak familiar mengenakan busana seperti itu, tapi dia benar benar nampak seperti seorang ojou-sama!
Koneko-chan mengenakan gaun berukuran lebih kecil, namun dia memiliki keimutan yang akan membuatnya diculik oleh lolicon!
Masalahnya ada pada Gasper.
“Kenapa kamu juga mengenakan gaun!?”
Gasper juga berbusana gaun! Nampak begitu cocok sampai aku tak kuasa berkata apa apa! Kupikir dia menghilang karena dia punya keperluan untuk diselesaikan, tapi ternyata untuk hal ini!
“T-Tapi, aku ingin mengenakan gaun juga.”
Anak ini sungguh......kebiasaan berbusana wanitanya benar benar menghebohkan bahkan sampai poin ini.
“Saji. Saji, ada apa denganmu?”
High school dxd v5 179.jpg
Sona-Kaichou yang nampak anggun dalam gaun tengah menatap bingung pada kondisi Saji.
Jadi kamu kaget sampai seperti itu, Saji.........
Saat para gadis yang berdandan sudah keluar, ada suara keras sesuatu yang terbang di taman disertai goncangan lembut di tanah.
Tak lama kemudian seorang butler datang dan memberitahu kami.
“Tannin-sama dan keluarga beliau telah datang.”
Ossan telah datang untuk menyambut kami seperti janjinya!


Saat kami keluar ke arah taman, bagian terbaik ada disana.
Bersama dengan Tannin-ossan, ada sepuluh Naga dengan ukuran sama dengan Ossan!
Besar sekaliiiiiiiiiii! Hebat! Semua anggota kelompok Ossan adalah Naga!
“Aku datang sesuai janjiku, Hyodou Issei.”
“Ya! Terima kasih, Ossan!”
“Selagi kalian menaiki punggungku, aku akan memasang tameng khusus disekitar kalian. Dengan itu, rambut dan pakaian kalian takkan berantakan oleh angin. Karena hal hal itu sangat penting untuk wanita.”
“Terima kasih, Tannin. Kami akan mengandalkan anda sampai kami tiba di tempat pertemuan. Orang orang Sitri juga ada disini, apa tak apa apa?”
“Ooh, Nona Rias. Kamu cantik sekali malam ini. Serahkan saja masalah itu padaku.”
Lalu, kami menaiki punggung Naga dan terbang ke langit Dunia Bawah! Aku naik di puncak kepala Tannin-ossan! Kursi spesial! Aku berpegangan ke sisi dan melihat ke arah langit!
Uwahah! Seperti dugaanku, pemandangan yang terlihat dari punggung Naga itu sangat mengagumkan! Sejak datang ke Dunia bawah, aku tak pernah bosan dengan pengalaman ala fantasi ini! Tapi, itu kalau tanpa menyertakan bagian dikejar kejar Naga.
[Sampai aku bisa melihat pemandangan ini di atas Naga. Ini pengalaman yang tak bisa dideskripsikan.”
Ddraig memasang senyum pahit yang langka. Wajar, karena Ddraig juga awalnya memiliki tubuh seekor Naga.
“Hahahaha, itu pengalaman menarik, Ddraig. Namun, hanya ada tiga Naga terkuat yang masih aktif saat ini termasuk aku. Tidak, karena aku terlahir kembali sebagai Iblis, satu satunya yang masih asli adalah Ophis dan Tiamat. Yang lainnya mungkin tersegel, atau sudah mundur. Yu-Long dan Midgardsomr tak pernah muncul ke permukaan lagi. dan Ddraig, Albion, Fafnir, dan Vritra telah disegel kedalam Sacred Gear.—di semua zaman, Naga kuat terus ditekan. Itu wajar karena Naga kuat adalah eksistensi menakutkan.”
Ossan mengatakan itu dengan nada sedikit kesepian.
“Kalau dipikir pikir, kenapa Naga ossan harus menjadi Iblis?
Ossan menjawab pertanyaanku dengan serius.
“Satu alasannya adalah, di era ini dimana tak ada peperangan besar lagi, kupikir aku akan bisa bertarung melawan orang orang kuat kalau aku ikut serta dalam Rating Game. Dan ada satu alasan lain.”
“Alasan lain?”
“....Apa kamu tahu buah bernama Apel Naga? Itu adalah apel yang Naga makan.”
“Tidak, ini kali pertama aku mendengarnya. Justru, itu nama aneh dan dan asing bagiku.”
“Ada ras Naga tertentu yang hanya bisa hidup dengan memakan apel naga itu. Namun, jenis yang tumbuh di dunia manusia sudah punah karena perubahan lingkungan tiba tiba. Sekarang, buah itu hanya tumbuh di Dunia Bawah. Namun, Naga dibenci di Dunia Bawah. Mereka dikucilkan baik oleh Iblis maupun Malaikat Jatuh. Tak mungkin mereka akan memberikannya dengan Cuma Cuma, kan? – Karena itulah, aku menjadi Iblis sehingga wilayah yang menumbuhkan buah itu bisa menjadi wilayahku. Saat kamu melampaui Iblis Kelas Tinggi, kamu bisa menerima bagian wilayah Dunia Bawah dari Maou. Itulah yang menjadi incaranku.”
“Lalu, apa para naga yang memiliki masalah makanan tinggal di wilayah Ossan?”
“Ya, berkat itulah, mereka terhindar dari kepunahan. Dan aku juga melakukan penelitian tentang bagaimana menumbuhkan apel naga secara artifisial di wilayahku secara sukses. Itu adalah buah spesial, jadi penelitian perlu waktu lama. Namun, asal masih ada masa depan demi ras itu, lebih baik terus melanjutkan.”
Hebat. Jadi dia berbuat sampai sejauh itu demi menolong ras itu. kupikir dia memang layak menerima titel “Dragon-King”.
“Ossan ternyata Naga baik.”
Ossan tertawa keras oleh kata kataku.
“Naga baik!? Gahahahahahahahaha! Ini kali pertama ada yang memberitahuku hal semanis itu! lebih jauh lagi, aku merasa terhormat menerima pujian dari Sekiryuutei! Namun, nak, hasrat untuk melanjutkan ras seseorang itu sama diantara semua makhluk hidup. Itu sama, bagi manusia, Iblis, dan Naga. Aku hanya berpikir untuk menyelamatkan sesama Naga sepertiku. Itulah yang Naga dengan kekuatan lakukan bagi Naga yang tak memiliki kekuatan.”
“.....Hebat. Aku hanya secara mentah mentah ingin menjadi Iblis Kelas Tinggi. D-Dan, aku berusaha terus maju karena aku ingin mengumpulkan harem. Apa sikap mental semacam ini tidak bagus?”
“Hal semacam itu tak apa apa selagi kamu masih muda. Kalau kamu laki laki, wajar jika kamu mengincar wanita dan kekayaan. Berlebihan dalam hal itu tidak bagus, tapi tak masalah selama itu menjadi dorongan yang memberimu semangat. Namun, Hyodou Issei, sangat disayangkan kalau menjadikan harem sebagai tujuan akhirmu. Kalau kamu menjadi kuat, sudah wajar kalau banyak wanita akan mendekatimu. Masalahnya adalah setelah kamu berhasil mendapatkan wanita dan kekayaan.......itu mungkin terlalu sulit untuk dipahami seseorang semuda dirimu.”
Ya, itu mungkin sedikit sulit bagiku.
Namun, karena sejumlah Iblis yang kutemui sejak aku datang kemari, aku mulai sedikit memikirkannya.
-- Semua orang hidup dengan memiliki tujuan.
Ingin memenangkan turnamen, ingin menjadi Maou, ingin menyelamatkan sesama Naga, ingin menjadi Guru.
Mereka semua Iblis, namun yang mereka cita citakan sama sekali berbeda. Bagiku, adalah menjadi Raja Harem.
Itu masih belum berubah, tapi mungkin tak bagus untuk tak bergerak ke arah itu secara realistis dan menjauhi khayalan biasaku.
-- Banyak hal diperlukan untuk menjadi Raja Harem yang kuinginkan.
Dengan itu, setelah aku memikirkan hal hal ini dengan otak kerdilku sambil mengobrol tentang ini dan itu selama sekitar satu jam, cahaya terang mulai menyebar di hadapanku.
Sepertinya kami akhirnya sampai di tempat pertemuan.

Bagian 5

Hotel megah Kelas Tinggi yang digunakan sebagai tempat perkumpulan untuk pesta terletak di bagian terbuka di dalam hutan lebat yang berada di sudut wilayah Gremory.
Skalanya bukan tidak sempurna sama sekali! Aku bisa melihat seluruh daratan dari kepala Tannin-ossan, namun wilayah ini benar benar luas sampai kotak tempatku tinggal bisa muat dimasukkan ke dalamnya.
Naga yang kami naiki kemudian turun ke tempat yang terlihat seperti daratan yang digunakan untuk pertandingan olahraga. Saat ossan turun dari angkasa ke area pertandingan ini, sejumlah cahaya secara bersamaan disorotkan ke arahnya dari bawah, membuatnya nampak seperti sesuatu yang keluar dari film monster.
“Kalau begitu, kami akan pergi ke ruang tunggu yang eksklusif untuk Iblis berbadan besar.”
“Terima kasih, Tannin.”
“Ossan! Terima kasih!”
Buchou dan aku menyampaikan terima kasih kami pada ossan! Ossan dan para Naga yang lain mengepakkan sayap mereka lagi dan berpindah ke area pesta yang lain.
Kemudian, kami dituntun oleh pegawai hotel yang telah datang untuk menjemput kami di area olahraga......dan kami masuk ke limusin yang kelihatan mahal!.......Hahaha, ini benar benar cara mengejutkan untuk bepergian setelah datang sejauh ini.
Buchou dan Asia yang berbusana gaun duduk di sampingku. Semua orang dari keluarga Sitri duduk di belakang limusin.
Buchou memberi penjelasan sambil membetulkan kerah bajuku.
“Ada juga fasilitas yang terletak di sekitar hotel, dan ada pasukan yang menjaga disana. Jauh lebih ketat disini daripada di area urban, tahu?”
Buchou kemudian mengeluarkan sisir dari tas yang kelihatan mahal dan menyisir rambutku. Sepertinya rambutku jadi acak acakan karena aku naik di kepala ossan bukannya di punggungnya. Meski aku tak merasakan angin kuat berkat tameng yang dia sebutkan.
“Buchou, bagaimana dengan Azazel-sensei?”
“Sepertinya dia akan kemari setelah bergabung dengan Onii-sama dan yang lain di rute berbeda. Karena mereka adalah teman baik, itu wajar......”
Hahaha......jadi mereka sangat serasi satu sama lain sebagai Pemimpin yang kuat.
Aku tengah tersenyum, namun kemudian Buchou memasang tatapan serius.
“Ise, kamu tadi tak mendengar karena kamu berada di kepala Tannin, tapi tepat sebelumnya, aku menyatakan perang pada Sona. –Berkata kalau [Kami akan mengalahkan kalian demi impian kami].”
Jadi hal seperti itu terjadi di punggung ossan! Aku terlalu terlena dalam melihat pemandangan dari udara pada saat itu.
“Sebuah sekolah – Sekolah Rating Game. Demi membangun itu, Sona belajar dengan sistem sekolah di dunia manusia dengan hidup sebagai siswa disana. Sekolah di dunia manusia, yang siapapun boleh masuki, sangat penting bagi Sona.”
Saji juga mengatakan hal yang sama. Bahwa Kaichou belajar di Akademi Kuou demi impiannya.
“Buchou, Saji juga mengatakannya. Bahwa dia akan [Menjadi Guru]. Matanya bersinar saat dia mengatakan itu, tapi itu tujuan yang serius baginya........”
“Meski begitu, kita akan menang. Kita juga memiliki impian dan tujuan kita sendiri.”
Keyakinan Buchou sangat teguh. Dia tak akan lengah terhadap lawannya, meski itu adalah temannya sendiri.
Kalau begitu, aku juga akan menyerang lawan yang ada di hadapanku. Benar kan, Saji? Aku akan datang menyerang dari depanmu.
Sembari aku memikirkan itu, limusin akhirnya tiba di hotel. Saat kami keluar, kami disambut oleh banyak pegawai. Kami kemudian masuk ke dalam, dan setelah Akeno-san mengkonfirmasi kami di meja depan, kami masuk ke dalam elevator.
“Sepertinya pesta diadakan di lantai besar teratas, Ise. Kalau kamu dipanggil oleh orang orang dari keluarga yang lain, pastikan untuk menyapa mereka dengan sopan, oke?”
“Y-Ya. Tapi, Buchou. Pesta malam ini.......dipersiapkan oleh Maou-sama untuk para Iblis muda, kan?”
“Itu pernyataan resminya. Kenyataannya, orang orang takkan bersuka ria bahkan setelah kita memasuki ruangan. Ini adalah tradisi tahunan. Lebih tepatnya, ini lebih seperti perkumpulan semua anggota berbeda untuk bertemu. Kami, kepala keluarga berikutnya, hanya orang orang ekstra, dimana sebenarnya itu adalah pesta untuk orang tua kami. Kenyataannya, membuat pemesanan di fasilitas terdekat sampai waktu pesta keempat atau kelima. Buktinya adalah mereka datang ke tempat pesta yang berbeda dari kita. Mereka mungkin berkumpul bersama sebelum para orang muda tiba dan mungkin sudah menyelesaikan alkohol mereka.”
Buchou menggerutu dengan wajah tak senang. Akeno-san dan Kiba juga memasang senyum pahit.
Haah, Buchou sepertinya tak senang dengan pesta seperti itu......atau lebih tepatnya, dengan tindakan ayahnya dan yang lain. Dengan kata lain, meskipun disponsori oleh Maou, karena itu nampaknya adalah jenis pesta santai yang berbeda dari pesta kelas tinggi biasa, Ayahnya dan yang lain sangat menantikannya, karena itu adalah waktu dimana mereka bisa mengobrol dengan santai.
Pintu elevator terbuka, dan kami melangkah keluar, pintu masuk ke ruang pertemuan juga terbuka.
Kami dituntun ke dalam aula mewah! Di lantai yang amat sangat luas ini terdapat kerumunan Iblis dan sejumlah makanan yang kelihatan sangat lezat! Langit langitnya – seperti yang kuduga, memiliki chandelier besar! Aku tak bisa berhenti melihat lihat pada chandelier disini dan disana.
[Ooh.]
Semua orang menyadari kedatangan Buchou, dan kata kata kekaguman mulai dilontarkan.
“Tuan Putri Rias, anda menjadi semakin dan semakin cantik.”
“Sirzechs-sama pasti sangat bangga.”
Semua orang tengah memandang Buchou. Buchou berkata kalau mereka takkan heboh, namun mereka sangat heboh saat ini! Aku juga merasa agak senang. Selain itu aku juga bangga.
--Akulah lelaki yang sudah menggenggam payudara orang ini!
Fufufu, wajahku menjadi menyeringai barusan. Perasaan superior macam apa ini? Ini mungkin disebut perasaan menyenangkan dimana hanya aku yang mengetahui rahasia wanita yang semua orang nantikan.
“Uuu, banyak sekali orangnya.......”
Gasper berbusana gaun masih lengket di punggungku. Kamu lagi.......bukankah kamu mengenakan gaun supaya dilihat orang lain? Bagaimana bisa kamu masuk kemari dengan semangat hikikomori itu......? Seperti biasa, hobi crossdress-nya masih susah untuk dipahami.
Ah, tapi, dia sudah sedikit berkembang, kan? Biarpun dia terekspos oleh banyak tatapan penasaran semua orang disini, dia tak mencoba kabur. Jadi dia juga sudah terlatih untuk hal ini.
Itu bagus, Gasper. Nanti kamu akan kuberi permen.
“Ise, ini giliran kita untuk sapaan.”
“Hah?”
Aku memasang wajah idiot, namun meskipun begitu, sepertinya fakta kalau Naga legendaris telah menjadi Iblis sangat terkenal dan ada banyak Iblis Kelas Tinggi yang ingin menyapaku.
Untuk alasan itu, aku akhirnya dituntun oleh Buchou sambil kami mengelilingi lantai. Aku jadi kaget tentang bagaimana sikap gentleman yang Ibu Buchou ajarkan padaku jauh lebih efektif dari yang aku bayangkan.
Begitu, karena aku sudah menjadi bagian dari kelompok Buchou, ini kemampuan yang tak ternilai harganya.
Ibu Buchou. Terima kasih banyak! Berkat anda, aku tak memalukan diriku sendiri!


“Ah, aku capek sekali.”
Usai menyelesaikan sapaanku, aku dibebaskan, namun......
Aku, Asia, dan Gasper duduk di atas kursi yang dipersiapkan di sudut ruangan. Buchou dan Akeno-san tengah berada agak jauh sambil mengobrol dengan sejumlah Iblis wanita.
Kiba tengah – dikelilingi oleh banyak Iblis wanita! Brengsek! Mati sana, cowok tampan!
Meski biarpun aku mengatakan itu, karena ini kali pertama aku memasuki pesta seperti ini, aku dan Asia dan yang lain merasa lelah secara mental dan benar benar kelelahan di sudut.
Kadang kadang, ada juga Iblis laki laki yang menyapa si imut Asia. Sudah kuduga, keimutan Asia juga sangat dipahami bahkan di dunia para Iblis. Karena dia amat sangat imut.
“Ise, Asia, Gasper, aku dapat banyak hidangan, ayo makan.”
Xenovia, yang bangkit dari kursinya beberapa saat lalu, dengan handal tengah membawa sejumlah besar hidangan. Semua hidangan itu adalah makanan yang nampak sangat mewah.
“Maaf ya, Xenovia.”
“Tidak, tak apa apa. Jumlah segini sih tak masalah bagiku. Lihat, lebih baik Asia juga ikut minum.”
“Terima kasih banyak, Xenovia-san........karena ini kali pertama aku melakukan hal seperti ini, aku jadi gugup dan kerongkonganku terasa kering.......”
Asia menerima segelas jus dari Xenovia dan mulai meminumnya.
Aku mulai menyantap hidangan yang kuterima......lengkap dengan sumpitnya. Yah, karena ada banyak Iblis tereinkarnasi di samping kami disini, mereka pasti sudah menyiapkan semua cara untuk menikmati hidangan.
Dan kemudian, ada sebuah sosok di hadapanku. Itu adalah gadis berbusana gaun. Dia tengah menatapku lekat lekat. Siapa dia?
Hah? Aku merasa pernah melihat dia sebelumnya?
“Ah, kamu—“
“L-Lama tak jumpa, Sekiryuutei.”
“Adik perempuan dari si brengsek yakitori[1] itu.”
Ya, dia adalah adik perempuan dari mantan tunangan Buchou, Raiser Phenex.
Jadi nostalgia. Sudah beberapa bulan sejak saat itu, kan?
“Itu Ravel Phenex! Astaga, karena inilah Iblis Kelas Rendah begitu lamban dan tak sopan!”
Dia langsung marah marah. Sudah kuduga, dia marah karena drama dari pembatalan pertunangan, ternyata.
“Maaf. Jadi apa kakakmu baik baik saja?”
Saat aku berbicara soal kakaknya, Ravel mendesah.
“......Berkat kamu, mentalnya jatuh drastis. Sepertinya kekalahannya dan kehilangan Rias-sama oleh kamu menjadi shock hebat baginya. Yah, karena dia selalu bergantung pada bakatnya dan kelewat sombong karena itu, itu mungkin bisa jadi pelajaran bagus untuknya.”
Arara, kasar sekali. Jadi dia bisa mengkritik pedas kakaknya juga. Sungguh berlidah tajam.
“Hahaha.......ternyata kamu tak punya ampun. Kamu juga bagian dari kelompok kakakmu, kan?”
“Soal itu, saat ini aku sudah menyelesaikan pertukaran, dan sekarang aku menjadi budak Ibuku. Ibuku menukar bidak yang tak terpakai sebagai penggantiku. Karena Ibuku berkata kalau dia akan menukarku lagi saat aku mendapatkan seseorang yang aku ingin bergabung ke dalam keluarganya, pada dasarnya aku [Peluncur] bebas saat ini. Karena Ibuku tak ikut serta dalam Game.”
“Pertukaran?”
Aku kebingungan oleh kata tak familiar itu.
“Hah? Kamu tidak tahu? Pertukaran. Menurut aturan dalam Rating Game, dimungkinkan untuk menukar bidak diantara kedua [Raja]. Dengan syarat kalau keduanya adalah jenis bidak yang sama.”
Heeh, jadi ada juga hal seperti itu.
“Ng-Ngomong ngomong, Sekiryuutei—“
“Tolong jangan pakai Sekiryuutei. Namaku Hyodou Issei. Kamu seumur denganku, kan? kalau begitu, berbicara dengan normal padaku itu tak apa apa. Semua orang memanggilku [Ise], tahu?”
Ujarku, tapi karena dia Iblis, dia bisa bebas memilih penampilannya, kan? meski dia kelihatan seumur denganku, bisa saja dia lebih tua? Tidak, menilai dari waktu kita saling bertemu sebelumnya, aku mendapat perasaan kalau dia seumuran denganku.
“A-Apa tak masalah kalau aku memanggilmu dengan namamu?”
Eh.....? Ada apa dengan reaksi itu? Dia sedikit senang? Mustahil. Sejak dulu dia selalu memandang rendah aku.
“*U-Uhuk* K-Kalau begitu, aku akan patuh dan memanggilmu Ise-sama tanpa ragu ragu.”
“’Sama’? tidak, tidak, tak perlu memakai itu segala.”
“Tidak, itu penting!”
......hahaha, gadis ini ternyata lebih susah dipahami daripada Xenovia. Nampaknya sulit untuk akrab dengannya. Kemudian, seorang Onee-san yang aku kenal juga muncul.
“Ravel-sama. Teman Danna-sama[2] sedang memanggilmu.”
Kalau kuingat baik baik, orang ini berasal dari keluarga Raiser. Onee-san bernama Isabella, yang sudah melukai wajahku dengan tinjunya. Tubuh telanjangnya yang kulihat setelah pakaiannya kumusnahkan masih tersimpan dalam otakku.
“Aku paham. Ise-sama, lain kali kita bertemu, maukah kamu minum teh bersamaku? D-D-D-Dan kalau kamu tidak keberatan, maukah kamu menikmati kue buatan tangan yang a-a-a-aku persiapkan?”
Ravel tiba tiba mengangkat hem gaunnya, nampak panik dan kemudian pergi.
Entah kenapa, aku tak memahami gadis itu sama sekali.
“Hei, Hyodou Issei.”
Kali ini Isabella-san yang berbicara padaku.
“Kamu Isabella-san dari keluarga Phenex, kan?”
“Ya. Kamu memberiku serangan bagus saat itu. Aku masih mengingat itu. nampaknya kamu menjadi lebih kuat lagi. Saat kamu menjadi lebih kuat dari ini, aku akan bisa menyombongkan ceritaku tentang bertarung denganmu.”
“Umm apa kamu pengawal gadis itu......Ravel?”
“Yah, anggap saja begitu. Karen gadis itu memiliki banyak hal yang tak bisa dia pahami saat kecil, seperti majikan kami Raiser-sama.......sejak pertarungan di pesta pertunangan itu, Ravel terus membicarakan kamu. Dia sepertinya menganggap pertarungan diantara kamu dan Raiser-sama sangat mengesankan.”
“Bukankah dia hanya komplain? Karena aku sudah menghancurkan pertunangan kakaknya, dan membuat pernyataan ngawur juga padanya.”
“....Tidak, justru kebalikannya. Yah, tak masalah. Suatu saat kamu pasti akan memahaminya.”
“? Yang jelas, beritahu dia kalau aku tak keberatan kalau dia mengundangku minum teh.”
“Sungguh? Syukurlah kalau begitu. Ravel pasti senang. Kalau begitu, aku permisi dulu. Mohon nikmati waktumu dalam pesta ini.”
Dengan itu, Isabella-san melambaikan tangannya dan pergi berlalu. Aku benar benar tak paham......
Yah, memusingkan hal itu juga percuma saja, minum teh itu tak apa apa, kan?
“.....Ise-senpai, tak kusangka kamu memiliki banyak teman Iblis..........”
Gasper mengatakan itu dengan tatapan kagum, tapi.......apa aku memang terlihat seperti itu?
Hmm, aku tak tahu. Tapi, aku sudah menemui sejumlah Iblis sejak datang kemari.
Namun, pertemuanku dengan sejumlah Iblis selain Buchou dan teman temanku memiliki nilai berharga untukku. Hal hal yang sekarang kuketahui, seperti masalah diskriminasi dan tentang Naga, sangat banyak. Kupikir aku senang bisa memahami semua hal itu.
Bukan hanya kekuatan, namun hal hal seperti itu mungkin akan sangat penting bagiku untuk mengejar Vali. Tapi, aku yang bodoh ini memiliki kapasitas otak terbatas!.......Hah, kuharap aku terlahir pandai.
Saat aku mendesah tentang itu, bayangan kecil masuk dalam pandanganku.
--Itu adalah Koneko-chan.
Entah kenapa, dia dengan cepat pergi meninggalkan ruangan pesta. Ekspresinya nampaknya tertuju pada sesuatu. Apa ada yang tidak beres? Aku tiba tiba diserang oleh rasa cemas. Aku merasakan firasat buruk.
“Asia, Xenovia, tolong tunggulah disini.”
“Ise-san, ada apa? Sapaan dari Maou-sama akan segera dimulai.”
“Tidak, ada kenalanku disini yang ingin aku temui. Aku akan kembali saat waktu sapaan nanti!”
“Baiklah, kami akan menunggumu disini.”
“Ya!”
Aku membohongi mereka berdua. Aku ingin mereka tetap aman. Kemudian, aku berdiri dari kursiku dan menuju ke arah yang Koneko-chan tuju—
Koneko-chan turun dengan elevator? Apa dia mau turun ke lantai bawah?
Usai aku mengkonfirmasi kalau elevator di lantai sebelah terbuka, aku memasukinya. Kemudian, seseorang juga masuk ke dalam elevator. Saat aku menoleh, itu adalah Buchou!
“Ada apa? Ekspresimu berubah.”
“Aku melihat Koneko-chan pergi seolah sedang mengikuti sesuatu.”
“Begitu, jadi kamu juga cemas. Aku paham, aku juga akan pergi.”
“Ya! Tapi bagaimana kamu tahu kalau aku akan menaiki elevator?”
Pada aku yang bingung, Buchou mengatakan kemungkinan terbaik sambil tersenyum.
“Itu karena aku selalu melihatmu.”


Bagian 6

Elevator tiba di lantai pertama. Setelah aku dan Buchou melangkah keluar, kami mendeskripsikan Koneko-chan pada para Iblis terdekat dan bertanya apa dia sudah lewat.
Setelah mengetahui kalau Koneko-chan telah dilihat oleh banyak orang baru saja pergi keluar, Buchou buru buru memanggil kelelawar familiarnya dan mengirimnya ke langit. Buchou dan aku menunggu di depan pancuran air yang berdiri diluar hotel sampai kelelawar itu kembali.
“Sudah kuduga, sikap Koneko-chan sangat tidak wajar.”
“Ya. Tapi, apa yang Koneko ikuti sampai jauh jauh kemari?”
Buchou nampak merenung oleh pertanyaanku, namun dia hanya berbicara dengan ekspresi cemas kalau Koneko sudah menjumpai sesuatu yang sangat serius. Lebih tepatnya, sepertinya Buchou baru menyadari sesuatu.
Setelah beberapa saat, kelelawar Buchou kembali.
“Sepertinya dia sudah ditemukan.—dalam hutan? Jadi dia pergi ke dalam hutan yang mengelilingi hotel?”
Hutan! Koneko-chan! Sebenarnya kenapa kamu pergi ke sana!?
Buchou dan aku mulai berlari mengejar si kelelawar.


Setelah kami meninggalkan tempat sebelumnya, Buchou dan aku berlari ke dalam hutan di gelapnya malam. Entah kenapa, meski kami buru buru mengejarnya, aku masih tak kelelahan berlari seperti ini. Berkat hasil dari gaya hidup kerasku, sekarang aku bisa bergerak dengan lebih mudah. Sensei, aku jadi takut kalau aku mungkin sudah tumbuh ke arah yang salah!
Setelah kami terus bergerak sepanjang hutan selama beberapa menit, Buchou menarik lenganku dan menyembunyikan kami di bayangan sebuah pohon. Saat aku sedikit menjulurkan kepalaku keluar, aku melihat Koneko-chan disana!
Koneko-chan tengah gelisah menolehkan wajahnya ke depan dan belakang di tengah tengah hutan seolah sedang mencari sesuatu.
Kemudian, dia menyadari sesuatu dan mengalihkan tatapannya ke arah itu. kami juga mengikuti tatapan Koneko-chan dan melihat.
“Lama tak jumpa, ya?”
Suara yang tak kukenal.
Muncul tanpa membuat suara – adalah wanita berbusana kimono hitam. Entah kenapa, dia nampak mirip dengan Koneko-chan.....Tunggu, ada telinga kucing di kepalanya!? Jangan jangan dia.......
Aku hampir menyadari sesuatu, namun Buchou menarik kepalaku dan menyuruhku agar mengawasi dengan tenang.
“!....Kamu.”
Seluruh tubuh Koneko-chan berguncang denga kekagetan luar biasa.
“Hallo, Shirone. Ini aku, Onee-chanmu.”
Shirone? Ini kali pertama aku mendengar nama itu, tapi mungkinkah itu nama asli Koneko-chan? Aku mengetahuinya dari Ibu Buchou kalau ‘koneko’ adalah nama pemberian Buchou.
“Kuroka-neesama........”
Koneko-chan dengan serak mengucapkan nama itu.
--! Onee-sannya Koneko-chan! Aku merasa itu benar karena mereka sangat mirip! Jadi dugaanku tak salah!
Jadi onee-san nekomata cantik ini adalah “Iblis buangan” yang membunuh majikannya sendiri.......di masa depan, akankah Koneko-chan terlihat seperti kakaknya? Saat aku membayangkannya, aku jadi sedikit bergairah!
Ada kucing hitam yang menggeliat di kaki onee-san itu.
“Onee-chan sangat terkesan kamu datang sejauh ini dengan mengikuti kucing hitam yang menyelinap ke dalam pesta ini—nya[3].”
Begitu, Koneko-chan menemui kucing hitam itu di pesta dan datang kemari mengikutinya.
“.....Nee-sama. Apa apaan ini?”
Ada kemarahan di suara Koneko-chan. Tapi, Kuroka hanya tersenyum.
“Jangan buat wajah seram begitu. Aku hanya punya sedikit keperluan untuk diurus. Kudengar para Iblis sedang mengadakan pesta disini, iya kan? karena itu aku jadi sedikit tertarik, Nyan♪”
Onee-san itu mengibaskan tangannya seperti kucing dan berkedip dengan manis! Manis sekali!
Ooooooow..........tolong jangan mencubit pipiku, Buchou.......
“Hahahaha, mungkinkah kamu adalah anggota dari kelompok Gremory?”
Suara yang pernah kudengar sebelumnya tiba tiba terdengar.—kemudian seorang pria tampan yang mengenakan armor China kuno datang – itu adalah Son Goku Bikou! Rekan Vali! Apa yang dia lakukan disini? Tunggu, dia kan anggota [Khaos Brigade]. Apa mereka merencanakan serangan teroris ke aula pesta?
Tiba tiba, tatapan Bikou beralih dan melihat ke arahku dan Buchou! Jadi dia menyadari kami!?
“Biarpun kalian menghapus hawa keberadaan kalian, itu sia sia saja. Dengan orang sepertiku dan Kuroka yang menguasai senjutsu, kami bisa dengan teliti mendeteksi kalian dengan hanya sedikit perubahan pada aliran jiwa kalian.”
Cih! Kita akhirnya kepergok! Biarpun aku lebih suka untuk tidak bertarung!
Buchou dan aku menyiapkan diri kami dan melangkah keluar dari bayangan pohon. Koneko-chan terkejut saat melihat kami.
“......Ise-senpai, Buchou.”
“Yo, Monyet sialan. Apa Vali baik baik saja?”
“Hahaha, lumayan sih. Kalau untuk kamu.......Heh, sepertinya kamu tambah kuat, ya?”
Hmm? Apa dia memahami kekuatanku hanya dengan melihat tubuhku sedikit?
Sembari aku memikirkan itu dengan bingung, Bikou berbicara sambil tersenyum.
“Bukankah sudah kukatakan? Aku ini ahli dalam senjutsu, dan aku mengetahui aliran jiwamu sampai derajat tertentu. Volume aura di dalam tubuhmu sudah meningkat sejak kita terakhir ketemu.”
......Begitu. Saat orang lain mengatakannya, nampaknya latihanku memang sudah membuahkan hasil.
“Ngomong ngomong Buchou, apa itu senjutsu? Apa itu berbeda dengan sihir dan mantra yang biasa dipakai para Penyihir?”
Sambil mendesah, Buchou memberi penjelasan pada pertanyaanku.
“Ya, senjutsu itu berbeda dari sihir dan mantra. Perbedaan terbesarnya adalah senjutsu menekankan betapa pentingnya sesuatu bernama chakra, aura yang merupakan kekuatan orisinil yang mengalir dalam jiwa seseorang, dengan kata lain energi kehidupan seseorang, dan mengubahnya menjadi aliran konstan. Itu adalah kekuatan yang mirip namun berbeda dengan sihir pada Iblis dan kekuatan cahaya pada Malaikat. Kekuatan destrktifnya memang tak bisa menandingi sihir atau kekuatan cahaya, namun senjutsu bisa memanfaatkan bagian tersembunyi dalam tanaman, hewan, dan orang orang. Untuk contoh, kalau seseorang mempelajari senjutsu, dikatakan kalau mereka akan handal dalam membaca aliran jiwa seseorang, dari aura mereka, dan mereka juga bisa membaca pergerakan target yang jauh sampai derajat tertentu.”
“Kami juga bisa mengendalikan aliran jiwa dan bisa memperkuat baik interior atau eksterior tubuh kami, atau mengontrol jiwa dari pepohonan di sekeliling, membuat mereka mekar, atau membuat mereka gugur, nyan♪. Senjutsu adalah kemampuan yang memanipulasi aliran kehidupan. Kami bisa merusak jiwa lawan kami, dan memicu kerusakan pada energi kehidupan mereka dengan memotongnya. Karena metode memperbaiki energi kehidupan seseorang itu terbatas untuk sihir Iblis dan sihir pada Penyihir sebagai perbandingan, metode serangan ini hampir selalu berdampak pada kematian—nyan♪.”
Onee-san Koneko-chan menjelaskan itu sambil berkedip! Aku heran kenapa dia bisa bersikap begitu riang sambil menciptakan atmosfir berbahaya di saat yang sama........
Aku tak terlalu memahami penjelasan itu, tapi dengan kata lain kekuatannya seperti melengkapi matanya dengan scouter[4], kan? Dan lebih jauh lagi kekuatannya bisa mempengaruhi energi kehidupan lawannya dengan satu sentuhan jari, benar?
Yah, kesampingkan itu dulu, masalahnya adalah kenapa orang orang ini ada disini.
“Kenapa kalian ada disini? Apa ini serangan teroris?”
Aku bertanya blak blakan, namun mereka berdua hanya tersenyum.
“Tidak, kami tak datang kemari untuk hal seperti itu. hanya saja perintah untuk standby telah keluar di Dunia Bawah. Aku dan Kuroka sedang bebas tugas saat ini. Saat perintah diturunkan, Kuroka menyarankan untuk menyambangi pesta para Iblis. Karena dia mungkin tak akan kembali dengan mudah, aku datang menyertainya, oke?”
Dia berbicara seenaknya, monyet-san ini. Tapi, selama dia tak berbohong, aku bisa memahami intinya.
Dengan kata lain, ketika Onee-san Koneko-chan menginspeksi aula pesta dengan kucing hitam familiarnya atau apalah itu, Koneko-chan kebetulan menemukannya dan mengejarnya sampai kemari.
“Bikou, siapa pria ini?”
Onee-san Koneko-chan menunjukku dan menanyakan itu pada Bikou.
“Dia Sekiryuutei.”
Saat dia mendengar itu, mata si Onee-san melebar.
“Sungguh—nyan? Heh~~. Jadi ini Sekiryuutei pecinta payudara saat ini yang mengenyahkan Vali sebelumnya.”
.....Jadi itu caranya dalam memandangku. Yah, tapi ucapannya betul. Sekiryuutei pecinta payudara, heh? Itu juga tak apa apa.
Bikou berbicara sambil menguap.
“Kuroka~, ayo kita kembali. Toh kita kan tak bisa mengikuti pesta itu, buang buang waktu saja disini.”
“Ya, mari kita kembali. Tapi aku akan membawa Shirone bersamaku-nyan. Karena aku gagal membawanya pada saat itu♪.”
“Arara, kalau kamu membawanya seenakmu sendiri, Vali bisa marah, tahu?”
“Saat mereka tahu kalau dia memiliki kekuatan yang sama yang mengalir dalam diriku, baik Ophis dan Vali takkan keberatan, kan?”
“Yah, itu mungkin saja.”
Onee-san Koneko-chan tersenyum lebar dengan menyipitkan matanya. Melihat itu, tubuh kecil Koneko-chan berguncang. Dia ketakutan! – Kalau sudah begini—
Aku melangkah diantara mereka berdua dan berbicara tepat di depan mereka.
“Gadis ini adalah teman penting diantara kami kelompok Gremory. Takkan kubiarkan kalian membawanya pergi.”
Melihat tindakanku, baik Bikou dan si onee-san tertawa.
“Tidak, tidak, kuakui kamu pemberani, tapi apa kamu benar benar berniat menjadikan aku dan Kuroka sebagai lawanmu? Kali ini, kami akan segera pergi setelah mengambil gadis itu, jadi itu tak masalah untukmu, kan?”
Omong kosong apa yang Bikou katakan!? Monyet sialan ini!
Buchou melangkah ke depan dengan ekspresi marah.
“Anak ini adalah budakku. Takkan kubiarkan kalian menyentuh bahkan satu jari padanya!”
“Ara ara ara ara, apa yang kamu bicarakan, nya? Dia adalah adik perempuanku. Aku punya hak menyayanginya. Iblis Kelas Tinggi sepertimu tak memiliki hak seperti itu.”
Biri.
Aku memahami kalau atmosfir di tempat ini telah berubah drastis. Buchou dan onee-san memelototi satu sama lain, dan membawa aspek situasi menegangkan! Onee-san itu berhenti memelototi lebih dulu. Dia berbicara sambil menyeringai lebar.
“Karena kamu merepotkan, aku akan membunuhmu-nyan♪”
--.
Dalam sekejap itu, aku diserang oleh perasaan tak terjelaskan! Apa ini, perasaan seolah aku dipindahkan ke ruang lain? Biarpun pemandangan disekitar kami belum berubah, seolah udara dan suasana disini terasa berubah atau apalah itu......
“.....Kuroka, jadi kamu tidak hanya mempelajari senjutsu, youjutsu, dan sihir Iblis, namun juga kemampuan untuk mengendalikan ruang?”
Buchou mengatakan itu sambil memasang wajah masam.
“Aku tak berlebihan seperti berlatih mengontrol waktu, tapi aku cukup memahami cara mengontrol ruang. Kalau aku memakai teknik perisai yang diperlukan, itu akan jadi sangat mudah. Aku menutupi seluruh hutan ini dengan perisai dan mengisolirnya dari dunia luar-nyan. Karena itu biarpun kita melakukan hal hal menghebohkan disini, tak akan bocor keluar dan para Iblis diluar takkan tahu apa apa. Kamu akan dibunuh dengan tenang disini dan berkata sampai jumpa-nyan♪”
Apa!? Itu artinya kita terkurung di dalam hutan ini!? Parahnya lagi, meskipun kami bertarung, tak seorangpun diluar akan menyadarinya!? Ooh! Jadi orang orang itu tak bisa dikalahkan hanya dengan aku dan Buchou!? Haruskah kita kabur? Tidak, sepertinya mereka takkan membiarkan kita kabur!
Pada saat itu – dari atas langit, sebuah suara terdengar.
“Saat aku menerima informasi kalau Nona Rias dan Hyodou Issei telah masuk ke dalam hutan ini dan aku secepatnya datang untuk melihat, tak kusangka aku akan terkurung dalam perisai ini......”
Suara ini! Saat aku menengadah, disana terdapat—
“Tannin-ossan!”
Si Naga monster! Tannin-ossan! Waktu yang tepat! Uwah, aku sangat senang! Sepertinya dia memasuki tempat ini tepat sebelum onee-san Koneko-chan membentangkan perisainya!
“Sungguh aura mencengangkan. Para tamu ini sama sekali tak cocok untuk pesta ini.”
Bikou terlihat terpana untuk melihat Naga seperti ini di langit.
“Oh, oh, oh! Ternyata itu sang mantan Dragon-King [Blaze Meteor Dragon] Tannin! Jadi kau datang! Ini sudah masalah besar, Kuroka! kita tak punya pilihan selain bertarung sekarang!”
“Kamu kelihatan senang, monyet-san. Baiklah. Kalau kita menjatuhkan dua leher yang berada di atas kelas Dragon-King, Ophis pasti takkan mempermasalahkan hal ini.”
Dua leher!? Jadi aku juga dihitung!? Bukan, bukan aku kan!? Tidak, aku akan mati!
“Kintoun[5]!!!”
Saat ia meneriakkan itu, segumpal awan emas muncul di kaki Bikou dan dia mulai terbang ke langit dimana Tannin-ossan berada!
“Nyoi-bo[6]!”
Sebuah tongkat panjang muncul di tangan Bikou dan melepaskannya sambil mengincar ossan!
“Memanjaaaaaang! Nyoi-Bo!”
Gyuuuuuuuun!
Tongkat itu memanjang dan mencoba mengenai ossan, namun – dia menghindarinya dengan kecepatan yang tak cocok dengan tubuh besarnya!
Cepat! Biarpun dia sangat besar, dia bisa bergerak selincah itu!
“Sekali lagi!”
Bikou menggerakkan tongkat secara horizontal dimana ia masih memanjang dan mengejar ossan yang sudah menghindarinya! Tapi ossan memakai sayapnya dengan handal dan berputar di tengah udara, dan menghindarinya! Ossan yang masih berputar membuka lebar lebar mulutnya!
Gobaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!
Api dalam jumlah besar menutupi seluruh langit! Hebaaaaaaat! Api itu jauh lebih besar dari yang selama ini ia tembakkan padaku! Melihat ke atas, tak ada apa apa di langit selain api!
Itu benar, sensei pernah mengatakannya. Kalau nafas api ossan sama levelnya dengan hantaman meteor.
Yang lebih signifikan adalah kemampuan mengelak dengan tubuh sebesar itu! biarpun dia monster besar, dia bisa bergerak lincah! Benar juga, kalau dipikir pikir, sepanjang Game kejar kejaran denganku, dia bisa bergerak kemana mana dengan gesit meski berbadan besar.
Jadi seorang Dragon-King memiliki spec tinggi dalam setiap jenis kemampuan.
[Tidak, Tannin masih menahan kekuatan apinya disana.]
Serius, Ddraig!? Api sekuat itu, dia masih menahan dirinya!?
[Karena, kalau dia melepaskan hembusan sejatinya, bukan hanya aula pesta, namun kita disini juga akan lenyap. Dia memikirkannya masak masak. Bahkan dengan itu, jumlah orang yang bisa mengalahkan Tannin sangat terbatas.]
Aku selama ini dikejar kejar di gunung oleh orang sehebat itu? itu seram! Setelah semua massa api lenyap, sosok Bikou yang mengepulkan asap dari seluruh tubuhnya muncul di udara.
“Ahaha! Tidak buruk, mantan Dragon-King!”
Dia benar benar tertawa! Armor dan pakaiannya terbakar, namun tubuhnya masih tak apa apa! Dia bertahan hidup di tengah kobaran api sehebat itu! Memang Son Goku!
“Hmph! Aku bertanya tanya orang macam apa Son Goku ini! Kau nampaknya cukup senang karena menerima serangan dari aku, Tannin!”
“Namaku Bikou! Senang bertemu denganmu, Boss Naga!”
“Kukukuku. Kau berbicara seperti monyet sungguhan. Apa kau paham siapa yang menjadi lawanmu saat ini?”
“Aku juga keturunan dari youkai legendaris, tahu? Mana mungkin aku kalah secepat itu.”
“Kalau begitu, biar aku jadi lawanmu, monyet. Sementara itu, Nona Rias dan Hyodou Issei akan mengalahkan kucing itu.—Mereka adalah majikan Sekiryuutei dan sang Sekiryuutei, tahu? Kalian masih harus menghadapi mereka.”
Biarpun anda mengatakan hal seperti itu! onee-san di depan kami ini tak bisa dikalahkan oleh aku dan Buchou!
“Hahahah! Kau besar kepala juga! Aku sendirian tak apa apa!”
“Jangan bicara sok arogan, monyet! Kau hanya seekor monyet. Kau bukan masalah bagiku! Selain itu, apa yang terjadi dengan pertapa babi dan setan[7]? Apa kau berpisah dari mereka?”
“Maksudmu keturunan dari Hakkai dan Gojou[8]? Hahaha! Mereka, termasuk orang orang dari keluargaku, semuanya terlalu konservatif! Mereka semua hanya puas dengan kondisi yang sudah ada! Namun, aku menyukai hal hal yang menyenangkan! Karena itu aku dengan senang hati menerima undangan [Khaos Brigade] dan sekarang beraksi bersama sang Hakuryuukou Vali!”
“Hmph! Temperamenmu mungkin mirip dengan Son Goku generasi pertama, tapi apa yang kau rencanakan dengan Hakuryuukou!? Menurut rumor, hanya unitmu yang diizinkan bergerak terpisah dari yang lain! Aku juga mendengar kalau kalian adalah satu satunya tim yang tak menerima [Ular] Ophis.”
“Kalau kau mau tahu, kalahkan aku dulu.”
“Jaga mulutmu, monyet sialan! Tempat ini adalah Dunia Bawah-seperti Neraka, bernama [Dunia Kematian]! Ketahuilah kalau ini tempat terbaik untuk orang orang kecil sepertimu untuk dimusnahkan!”
Don! Dogon!
Ossan dan si monyet mulai bertarung dengan sengit satu sama lain di udara! Yah, karena sepertinya ossan akan mengalahkan monyet itu, aku lega, namun masalahnya adalah........
“Nyan♪”
Onee-san Koneko-chan! Dia menampakkan senyuman mempesona, namun terdapat aura gelap yang memancar dari sekujur tubuhnya yang bahkan bisa kurasakan!
Aura sensei juga gelap, tapi yang satu ini lebih berisi perasaan jauh melebihi jahat! Yang satu ini benar benar jahat! Aku juga bisa merasakan hasrat membunuh dan permusuhan kuat diarahkan pada kami!
“.....Nee-sama, aku akan ikut denganmu. Jadi tolong lepaskan dua orang ini.”
--!? Koneko-chan tiba tiba mengatakan hal seperti itu!?
“Bicara apa kamu—“
Aku mulai berbicara, namun—
“Bicara apa kamu, Koneko!? Kamu adalah budak dalam kelompokku! Takkan kubiarkan kamu berbuat sesukamu!”
Dalam sekejap, Buchou memeluk Koneko-chan erat erat!
Namun, Koneko-chan menggeleng kepalanya.
“......Tolong jangan. Aku sangat memahami kekuatan Nee-sama. Kekuatan Nee-sama menandingi Iblis Kelas Tertinggi. Bagi Buchou dan Ise-senpai.......bahkan dengan kekuatan sang Dragon-King, aku tak berpikir kalian bisa menangkap kakakku yang handal dalam youjutsu dan senjutsu......”
“Tidak, meskipun begitu, aku takkan pernah mau menyerahkanmu pada orang itu! pada Nekomata ini yang tak mencoba membantu Koneko yang terus menangis!”
Onee-san tersenyum pada kemarahan Buchou.
“Itu karena youkai tak bisa menolong youkai yang lain. Namun, kali ini, aku hanya mau Shirone karena aku menginginkan bidak lain di bawah kendaliku. Aku memahami kekuatan Shirone lebih baik dari Onee-san berambut merah sepertimu, tahu?”
Koneko-chan menggeleng kepalanya oleh kata kata si Onee-san.
“....Tidak......aku tak membutuhkan kekuatan seperti itu.....aku tak mau kekuatan gelap semacam itu.......aku tak butuh kekuatan yang membawa bencana pada orang lain semacam itu.......”
Dia mulai berguncang dan meneteskan air mata. Buchou memeluk Koneko-chan lebih erat lagi.
“Kuroka.......kamu yang telah dibutakan oleh kekuatan menyisakan luka di hati gadis ini yang takkan menghilang untuk seumur hidupnya. Setelah kamu membunuh majikanmu dan pergi, anak ini telah melihat neraka. Saat aku pertama menemuinya, hampir tak ada perasaannya yang tersisa. Koneko dikhianati oleh kamu, yang merupakan satu satunya keluarganya, kehilangan masa depan untuk digantungkan, dan dilecehkan dan dicemooh oleh para Iblis lain, sampai dia hampir dimusnahkan.....dia melihat banyak hal kejam. Karena itu aku akan membuatnya bahagia! Gadis ini adalah Toujou Koneko, [Benteng] dari kelompok Rias Gremory! Budak Iblis berhargaku! Takkan kubiarkan kamu menyentuhnya meski hanya seujung jari!”
Mendengar itu, Koneko-chan – Mulai menangis deras.
Buchooooooooooou! Aku terharu oleh kasih sayang Buchou! Biarpun aku bukan Koneko-chan, aku sangat tersentuh! Karena menerima kata kata yang dipenuhi cinta seperti itu melebihi yang para budak Iblis layak dapatkan! Inilah kenapa Buchou yang terbaik! Wanita yang kusayangi adalah yang terkuat!
“......Aku tak mau pergi......aku adalah Toujou Koneko. Kuroka-neesama, aku tak mau pergi denganmu! Aku ingin hidup bersama Rias-Buchou! Aku ingin hidup!”
Koneko-chan meneriakkan itu! itu pernyataan yang juga bisa dikatakan sebagai caranya dalam memutus hubungan dengan kakaknya!
Baiklah! Karena kamu mengatakan itu, aku juga tak boleh mundur! Aku akan melindungi Koneko-chan!
Setelah mendengar itu, si Onee-san menampakkan senyum pahit, dan kemudian mulai tertawa picik yang terasa membekukan seluruh tubuhku.
“Kalau begitu, matilah.”
Suu.
Zat seperti kabut tipis mulai menyebar dari si Onee-san. Itu perlahan menyebar dan mencapai kami. Dan kabut tak berhenti disitu, namun terus menyelubungi seluruh hutan.
Kabut itu menjadi sangat tebal. Aku bisa mengkonfirmasinya di depanku. Namun, ada udara mengerikan darinya yang membuat bulu kudukku bergidik. Saat kami melakukan kontak dengan kabut—
“—Ah.”
Ton.
Pada momen itu juga, Buchou jatuh berlutut di sebelahku! Eh!? Apa yang terjadi!?
“.....Ini—“
Koneko-chan di sampingnya juga tumbang di atas lututnya sambil menutupi mulutnya! Tunggu, apa Buchou dan Koneko-chan menerima suatu serangan!?
“Hmm, jadi kabut ini tak bekerja padamu karena kamu Sekiryuutei, ya? Itu kabut beracun yang hanya bekerja pada Iblis dan youkai-nyan. Karena kabutnya tipis, kalian akan menderita perlahan lahan sampai menyebar ke seluruh tubuh. Itu tak akan membunuh kalian dengan cepat. Aku akan membunuh kalian dengan perlahan—nyan♪”
Sebelum aku menyadarinya, si Onee-san sudah duduk di cabang pohon tinggi dan melihat kami dari atas!
Selain itu, kabut beracun!? Tunggu dulu, itu cara membunuh yang kejam! Sungguh niat jahat! Namun, hanya aku yang tak terpengaruh. Apa itu karena aku memiliki Ddraig di dalamku!? Aku sama sekali tak memahami alasannya!
Buchou mulai menembakkan peluru sihir api dari sampingku.
Don! Serangan itu kena telak pada si Onee-san! Tubuhnya lenyap!
Kena dia.....atau tidak. Buchou nampaknya tak merasakan ada efek dari serangannya.
“Itu serangan bagus. Tapi sia sia, sia sia saja. Aku bisa dengan mudah menciptakan klon diriku dengan esensi genjutsu.”
Suara si Onee-san menggema sepanjang hutan. T-tiba tiba, banyak sosok tercipta satu demi satu di dalam kabut dan semuanya adalah wanita berbusana kimono! Mereka adalah onee-san Koneko-chan! Klon!? Jadi ini semua ilusi!?
Mereka semua terlihat asli, dan aku tak bisa membedakan mereka! Semua Onee-san ini juga memiliki aura sama pada tubuh mereka!
“.....Kalau kamu tak bisa membaca aliran jiwa, maka kamu tak bisa menghadapi genjutsu yang digunakan oleh praktisi berpengalaman.”
Koneko-chan mengatakan itu sambil terjatuh merangkak. Dia sepertinya kesakitan! Kalau ada semacam metode serangan balik......mungkinkah Asia melakukan sesuatu kalau dia ada disini!? Tidak, kesampingkan luka luka, aku bahkan tak tahu apa dia bisa menyembuhkan racun!
“Boosted Gear!”
Aku membuat gauntlet merah muncul di lengan kiriku, namun tak muncul suara mekanik seperti biasanya! Saat aku melihat, cahaya di berlian nampak redup dan menjadi gelap! Ada apa ini!?
[.....Partner, Sacred Gear tak mau bergerak.]
Apa maksudmu, Ddraig!? Kenapa jadi begini di saat saat krusial!?
[Sacred Gear telah memasuki mode ambigu.]
Ambigu!? Kenapa jadi seperti itu!?
[Dengan latihan keras itu, kau mencapai persimpangan jalan. Kupikir Sacred Gear akan berubah dengan satu dorongan lagi, tapi aku tak tahu apakah perubahan itu hanya sekedar peningkatan kekuatan, atau Balance Breaker.]
Dengan kata lain, Sacred Gearku sudah berhenti sebelum persimpangan jalan, dan sedang berayun ayun diantara peningkatan kekuatan normal dan Balance Breaker!?
[Sederhananya, iya. Dalam situasi dimana ada beragam pilihan berbeda, sistem Boosted Gear sendiri kebingungan harus memilih jalan yang mana.]
Jadi baik peningkatan kekuatan dan Balance Breaker hampir akan terjadi!?
[Iya. Kalau mengalami peningkatan kekuatan normal, maka kau akan bisa mencapai kemenangan dalam sekejap, namun kalau perubahan dramatis tak tercipta di dalammu, kau takkan mampu mencapai Balance Breaker. Tapi ingatlah ini. Saat ini, adalah satu satunya kesempatanmu untuk mencapai Balance Breaker. Sisanya tergantung padamu.]
Biarpun kau memberitahuku hal semacam itu! Aku harus apa.......? Aku tak tahu harus berbuat apa kalau tiba tiba disuruh mengalami perubahan dramatis! Aku harus apa supaya bisa mencapai Balance Breaker!? Sialan! Kalau tahu akan seperti ini jadinya, aku harus bertanya dulu pada Kiba perasaan macam apa yang dia dapat saat mencapai Balance Breaker!
Hei, Ddraig. Apakah buruk kalau aku mengesampingkan peningkatan kekuatan dan Balance Breaker untuk lain kali?
[Kau takkan mampu mendapatkan kondisi ini lagi kapanpun kau mau. Mungkin bisa berbulan bulan atau bertahun tahun sampai kesempatan itu datang lagi.]
Berarti, aku mendapat kesempatan berharga saat ini!? Akan sia sia kalau hanya kupakai untuk peningkatan kekuatan! Aku harus apa supaya bisa mencapai Balance Breaker! Aku tak tahuuuuuuuuuuu!
“Arara, apa Sekiryuutei-chan tak bisa mengaktifkan Sacred Gearnya? Tapi aku akan menembak, Nyan♪.”
Salah satu ilusi si Onee-san mengacungkan tangannya – dan mulai menembakkan sesuatu yang terlihat seperti peluru sihir pada Buchou dan Koneko-chan yang masih terkena efek racun!
Jangan bercanda! Aku menyerbu ke depan dan menghadang untuk menjadi tameng bagi mereka!
Doooooooooooooooooooon!
“Guhah!”
Aku ditembak oleh peluru sihir berkekuatan besar! Itu sakit! Sialan! Itu sangat sakiiiiiiiiiit! Aku ditembak telak dari depan!
Seragamku juga hancur oleh serangan langsung itu! berkat itu, tubuh depanku telanjang! .......Dadaku nampak hangus dan darah mengalir darinya.
“Ise.......”
Buchou mencoba bergerak ke depan, namun karena efek racun, dia tak bisa berdiri!
“Buchou! Tolong jangan bergerak! Racun akan menyebar ke sekujur tubuhmu! Jangan cemas, serangan semacam ini bukan apa ap—“
Doggooooooooooon!
Sebelum aku selesai bicara, aku dihajar oleh peluru sihir lagi! Guhhah......!
Karena itu serangan kejutan yang kuterima sebelum aku siap, rasa sakitnya sungguh menyakitkan......!
Dari serangan kedua itu, aku jatuh di atas lututku......ini gawat. Kalau terus begini, aku takkan bisa menahan lima serangan lagi....
“Lemah amat. Jadi inikah rival Vali? Apa kamu memang berhasil mengenyahkannya?”
Onee-san itu mencibir padaku.....Hehehe, sungguh, berapa kali lagi aku akan terus dilecehkan seperti ini.....aku sungguh payah. Aku tak bisa memakai kekuatanku dalam kondisi terjepit.
--Aku selalu seperti ini.
Aku tak bisa memakai kekuatanku di waktu kritis.
Apa aku menolong Asia? Apa aku menyelamatkan Buchou?
Semua orang sudah memujiku, namun kenyataannya salah besar. Aku tak sehebat dugaan mereka.
--Asia pernah mati.
--Buchou pernah menangis.
Karena aku tak bisa berbuat apa apa di kedua waktu itu, hasilnya jadi seperti itu.
Kekuatan yang tak bisa dipakai untuk menolong teman temanku......itu sangat konyol! Aku sekali lagi mencoba mengulangi hal yang sama......
--Aku tak bisa menyelamatkan Koneko-chan disini dan sekarang!
Aku membuat orang orang yang kusayangi mengalami perasaan mengerikan sebelumnya karena kekuatanku tidak cukup.
Setelah tiap tiap waktu, aku diberi kesempatan kedua untuk menolong mereka berkat bantuan orang lain.
Selama ini terus seperti itu. sungguh sia sia!
--Naga legendaris macam apa yang bahkan tak bisa menolong orang lain!?
“......Takkan kubiarkan kau menyentuh Buchou dan Koneko-chaaaaaaaaaaaan!”
Dooooooooooooo!
Aku dihajar oleh tembakan yang lain! Aku terhempas ke belakang oleh kakuatannya dan punggungku menghantam pohon besar!
Idiot.......terhempas ke belakang......kesadaranku pudar dalam sekejap karena rasa sakit luar biasa......sialan, tubuhku sulit digerakkan!
Tubuhku telah berhenti berfungsi lebih karena shock hantaman di punggungku ketimbang rasa sakitnya......meski aku masih sadarkan diri.......
“Sialan........”
Aku -- berdiri. Aku begitu payah dan menyedihkan sampai air mata mengalir di pipiku. Itu bukan karena rasa sakit.
--Menggelikan sekali.
Tak mampu memakai kekuatan sejatiku dalam kondisi terdesak......biarpun aku tak ingin siapapun terluka, biarpun aku ingin menyelamatkan semua orang, kekuatanku tak bisa menghentikan orang dari terluka lagi dan lagi......
Sambil menangis, aku merangkak di tanah dan mendekat ke tempat Buchou dan Koneko-chan berada.
Saat aku datang ke depan mereka, aku mendorong semangat tempur dalam tubuhku!
“Nuuuuuuuuuuuu!”
Aku entah bagaimana bisa menahan rasa sakitnya dan berdiri dengan gemetar......baiklah, aku masih bisa berdiri.
Namun, air mata frustasiku tak mau berhenti.
“Kau mungkin onee-san Koneko-chan, tapi.......aku takkan mengampunimu karena membuat Koneko-chan menangis.......”
Aku mengatakan itu secara jujur dan terbuka, namun si onee-san hanya tertawa.
“Sampai pria lemah sepertimu mengatakan hal seperti itu.....Shirone juga serius. Tak masalah kalau pangeran tampan dan kuat dengan pedang mengatakan itu, tapi saat seseorang sepertimu yang mengatakannya dengan darah lengket di tubuhmu, para gadis hanya akan kabur—nyan♪. Sungguh menjijikkan.”
“........Ise-senpai.”
Koneko-chan berbicara padaku.
Aku berbicara sambil tersenyum pahit.
“Koneko-chan.......meski aku punya Naga Legendaris dalam tubuhku, aku tak bisa berbuat apa apa......kalau aku lebih kuat di saat dengan Asia dan Buchou, kalau aku bisa menunjukkan kekuatan Nagaku, mereka takkan mengalami hal mengerikan itu.—Aku sungguh Iblis tak berguna dan tak berbakat.”
Aku.......Iblis tak berguna. Aku juga tak bisa menggunakan kekuatan Sacred Gearku dengan baik.....aku sungguh sia sia.
“Biarpun para Sekiryuutei masa lalu mencapai Balance Breaker dalam waktu singkat......entah perlu berapa bulan bagiku. Aku memahami itu. Aku sudah memahami itu dari sejak awal. Biarpun aku memiliki kekuatan Sekiryuutei.......aku tak bisa berbuat apa apa untukmu, Koneko-chan. Kupikir aku setidaknya bisa menjadi tameng untukmu, tapi.......”
Namun, Koneko-chan menggeleng kepalanya.
“.......Ise-senpai bukan tak berguna......apa kamu tahu? Kebanyakan Sekiryuutei masa lalu adalah orang orang yang tenggelam dalam kekuatan mereka sendiri......kupikir mereka terlena dengan kekuatan besar yang mereka miliki......Nee-samaku juga serupa.......Meski seseorang memiliki kekuatan.......kalau mereka tak memiliki kebaikan hati......mereka pasti akan lepas kendali....Ise-senpai adalah Sekiryuutei yang baik hati......biarpun kamu kekurangan kekuatan......itu saja sudah bagus.......kamu mungkin yang pertama diantara para masa lalu yang merupakan Sekiryuutei baik hati. Karena itu—“
Koneko-chan tersenyum biarpun dia tengah menahan rasa sakit dari racun. Itu senyum yang melegakan.
“Mohon jadilah [Welsh Dragon] yang baik hati.......”
Koneko-chan.......aku.......
Setelah mendengar ucapan Koneko-chan, aku merasa seolah aku memahami sesuatu di dalamku.
“—Buchou, kupikir aku sedikit memahami apa yang kuperlukan untuk mencapai Balance Breaker.”
Ya, aku merasa seolah melihat makna sejati dalam kata kata Koneko-chan barusan.
“Aku mungkin akan memerlukan kekuatan Buchou untuk bisa mencapai Balance Breaker.”
Aku akan mencapainya dengan meminjam kekuatan Buchou—
“......Aku paham. Kalau kamu tak apa apa denganku, akan kupinjamkan kekuatanmu! Jadi, apa yang aku harus lakukan?”
Buchou mengangguk meskipun ia masih kesakitan oleh racun. Aku meneguhkan pikiranku, menghirup nafas dalam dalam, dan berbicara.
“—Tolong izinkan aku meraba dadamu.”
“--!”
Oleh permintaanku, Buchou—menjadi terdiam membisu. Namun, setelah berpikir sejenak, dia berbicara dengan tatapan yakin.
“.....Aku paham. Kalau aku bisa menyadari harapanmu dengan itu.......”
--!?.......aku dibuat tercengang oleh persetujuan tiba tiba itu! Mustahil! Apa hal semacam itu boleh dilakukan!? Itu bukan bercanda! Buchou, aku memang ingin memencet putingmu!
“S-Sungguh!? Aku bisa merabanya!? Aku boleh memencet puting Buchou dengan jariku? Apa itu tak apa apa!?”
Burun!
Buchou melorotkan gaunnya dan mengekspos dada depannya dengan kedua tangannya, dan memanggil tetek besarnya! Karena benda yang mengekang mereka sudah lenyap, payudara suburnya berguncang!
Bubah! Sampai membuka pakaian seperti ini, aku hanya bisa bereaksi dengan memuncratkan mimisan!
“.......Tolong lakukan secepatnya. I-Ini memalukan......”
Buchou menjadi pucat oleh racun dan merah oleh rasa malu! Maafkan aku, Buchou! Aku tak berpikir kalau ujung ujungnya akan jadi begini!
“H-Hei! Apa yang kalian lakukan di tengah tengah pertarungan!?”
Dari jauh di atas kabut tipis, Tannin-ossan berteriak dengan keras.
“Ossan! Tolong dukunglah aku saat memencet puting majikanku!”
“Memencet putingnya!? Memencet putingnya, katamu!? Bicara apa kamu!? Apa yang mau kamu lakukan di tengah tengah medan tempur begini!?”
“Kalau aku memencetnya, kemungkinan aku mencapai Balance Breaker akan tinggi!”
“Jadi semua latihan denganku itu sia sia saja!? Kamu benar benar idiot!”
Pada saat itu, Onee-san Koneko-chan memasang ekspresi tercengang.
“Hei, Bikou! Apa itu semacam strategi? Rias Gremory memperlihatkan payudaranya dan berniat melakukan sesuatu dengan Sekiryuutei.”
“Jangan tanya aku! Cara berpikir Sekiryuutei itu ada pada dimensi berbeda dari kita, tahu!”
Dasar monyet tak sopan! Aku serius disini! Kupikir aku tak punya pilihan selain memencet puting Buchou demi mencapai Balance Breaker!
Percakapan dengan sensei telah membawa dampak dahsyat padaku. Perubahan dramatis yang pertama kupikirkan setelah percakapan dengan Koneko-chan adalah – memencet puting.
Karena! Setelah sensei memberitahuku soal itu, hanya itulah hal yang mengisi otakku, dan aku mendapat khayalan liar kapanpun aku hendak memencetnya! Kalau aku memencetnya, aku pasti akan bisa berubah!
--.Dengan payudara Buchou tepat di hadapanku, hatiku goyah.....Oh tidak. Ini gawat.
“O-Ossan! Aku punya masalah besar!”
“Ada apa!? Memangnya ada apa!?”
Kupikir lebih baik bertanya pada mantan Dragon-King disini.
“Payudara kanan atau yang kiri!? Mana yang harus kupencet dulu!?”
“Dasar idiooooooooooooot! Kanan atau kiri, itu sama saja! Pencetlah saja dan capailah Balance Breakeeeeeeeeeeeeer!”
“Jangan bercanda! Kanan dan kiri sama sekali berbedaaaaaaa! Itu penting! Ini adalah tombol bel pertamaku! Ini hanya sekali seumur hidup! Jawablah dengan seriuuuuuuuuuuuuus!”
Entah kenapa, aku dan Ossan malah bertengkar! Sial! Ossan tak memahami! Payudara mana yang akan kupencet adalah perkara penting!
“Buchou! Apa rekomendasimu!?”
Kalau sudah begini, akan kutanyakan langsung pada orangnya saja.
“Huuh! Kamu bodoh! Kalau begitu, kamu hanya perlu memencet keduanya bersamaan!”
“--!?”
Sungguh ide yang menakjubkan! Aku meneteskan air mata oleh jawaban majikanku!
Aku mengarahkan kedua jari telunjukku pada puting Buchou. Ini tak apa apa. Dengan ini, aku takkan terlewat.
High school dxd v5 223.jpg
Tubuhku dalam kondisi buruk karena serangan bertubi tubi dari Onee-san Koneko-chan, tapi situasi ini dimana aku bisa memencet puting memberiku energi misterius!
Kemudian, setelah menelan ludah, aku tiba tiba memajukan jari telunjukku dan mengincar kedua putingnya—Zumuh!
Munyun.
Munyu, munyu, munyuuun.
Dengan elastisitas ini, kelembutan, dan perasaan dari kulitnya, payudara Buchou benar benar yang terbaik!
Tanpa terlalu kasar, aku dengan lembut dan perlahan mengubur jariku dalam payudaranya.
Bubuh!
Melihat payudara Buchou membungkus jariku, aku memuncratkan banyak darah dari mimisanku. Pada saat itu—
“......Iyan.”
Buchou merintih dengan kecil--. Aku tak melewatkan suara itu!
Di dalam diriku, hal revolusioner terasa sedang meletup letup—
Itu menyebar. Sesuatu yang luas—menguasai pikiranku.
Di dalam air mataku yang tak mau berhenti, aku melihatnya.

--Asal mula dari alam semesta.

[--Kau mencapainya. Kau benar benar berhasil mencapainya!]
Ddraig tertawa di dalamku dan melepaskan teriakan girang.
[Welsh Dragon Balance Breaker!!!!]
Cahaya kembali pada berlian, dan setelah itu mulai memancarkan aura merah dalam jumlah besar yang tak kumiliki sampai saat ini! Aura itu lalu menyelimuti seluruh tubuhku!
“.....Kamu yang terburuk. Dasar Sekiryuutei mesum.......”
Biarpun wajahnya nampak kaku pucat, Koneko-chan masih bisa meledekku. Maaf kalau aku Sekiryuutei yang mesum.
Kemudian – aura yang menyelimuti seluruh tubuhku berubah menjadi armor, dan membungkus tubuhku di dalamnya!
“Balance Breaker, [Boosted Gear Scale Mail]! Telah tercapai disini dengan memencet payudara majikanku!”
Douuuuuuuuuuuuuuuuuuuun!
Sekelilingku terhempaskan oleh aura yang kulepaskan! Kawah kecil tercipta dengan aku di tengahnya....Bagus, tubuhku dialiri oleh kekuatan besar! Ini adalah – Balance Breaker!
[Partner, selamat. Tapi kau terlalu kejam. Aku akan benar benar menangis!]
Ddraig memberiku pujian. Namun suaranya seperti hampir menangis.
“Ya, terima kasih. Dan maaf karena bersikap mesum! Jadi, bagaimana kondisiku?”
[Kau bisa mempertahankan Balance Breaker selama tiga puluh menit. Hasil dari latihanmu sudah tercapai. Untuk kondisi Balance Breaker pertama bagi kau yang lemah, itu batas waktu yang cukup bagus.]
Berapa kali aku bisa melakukan penggandaan max?
[Kupikir di tiap tiap kali akan menggunakan lima menit kalau kau melepaskannya sampai max. Kau bisa melakukannya paling banter lima kali. Saat kau menyertakan jurus yang lain, kali keenammu sama dengan kosong. Itu sama saat kau memakai kekuatan transfer juga.]
Jadi kalau aku memakai kekuatan ini baik baik, aku bisa bertarung selama lima belas menit.
[Kau tak perlu selama itu.—Lihat, julurkan tanganmu, dan coba tembakkan peluru sihir api seperti biasa.]
Mengikuti instruksi Ddraig, aku mengulurkan tanganku dan kuarahkan pada Onee-san Koneko-chan.
Doh! Ia tertembak dalam sekejap! Ia lewat tepat di samping Onee-san dan melaju jauh ke dalam hutan.
Doddoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooon!
Gemuruh ledakan terdengar dari kejauhan, dan hembusannya bahkan sampai mencapai kemari.
........Eh?.......Apa? Aku tak bisa bereaksi oleh peristiwa tiba tiba ini.
Kabut beracun mulai buyar oleh hembusan seranganku dan menghilang.
“Hahaha! Sudah lama sejak aku melihat tembakan merah seperti itu! Hyodou Issei! Seluruh gunung yang jauh disana sudah lenyap sama sekali! Juga, perisai yang menutupi area ini juga sudah musnah!”
Tannin-ossan mengatakan itu dari atas langit.
Gunung!? Seluruh gunung sudah lenyap!? Aku bahkan tak menembakkannya dengan kekuatan pengganda!
[Itu tipe serangan yang menembakkan kekuatan yang terkumpul dari seluruh auramu melalui tanganmu. Karena jumlah yang kau simpan masih sedikit, kau tak bisa menembakkannya berturut turut sih.]
“Fuhahahahaha! Akhirnya kau mencapainya! Begitu, begitu! Itu aliran kekuatan dahsyat! Itulah syarat bagi aura yang bagus!”
Ossan juga tertawa keras keras dari atas. Terima kasih, sudah kuduga latihan dengan ossan membuahkan hasil!
Selain itu, perisai di area ini juga sudah lenyap. Orang orang diluar pasti sudah menyadari apa yang terjadi disini dengan seranganku barusan.
“Ahahaha!”
Ada seseorang lagi yang tertawa. Itu adalah Onee-san Koneko-chan – Kuroka!
“Ha! Menarik sekali! Kalau begitu, aku juga akan tunjukkan tembakan campuran senjutsu dan youjutsu!”
Di masing masing tangan Kuroka mulai diselimuti oleh kekuatan berbeda.
Dou!
Seperti itu saja, dia mulai menembakkan dua aliran energi berbeda dari kedua tangannya! Aku menerimanya secara telak!
Dodon!
......Aku merasakan dampak dari serangan itu, namun tak ada rasa sakit. Asap mengepul dari armorku – namun tak ada kerusakan. Armorku masih padat seperti biasa.
“Apa ini saja?”
Ekspresi Kuroka berubah melihat ketiadaan luka padaku dan terkejut.
“Itu tidak bekerja!? Tak mungkin. Aku sudah memberimu kekuatan spiritual yang besar!”
Doh!
Aku melompat ke depan kuat kuat dan menutup jarak diantara aku dan Kuroka dalam sekejap!
“Jangan merasa hebat!”
Kuroka mulai menembakkan sejumlah serangan seperti sebelumnya, tapi aku entah menerima semua itu atau menangkisnya dengan tinjuku, dan mendekat tepat di depannya!
Buuuuuuuuuuuuuh!
Aku mengayunkan tinjuku, namun berhenti tepat di depan hidung Kuroka. udara sekelilingku bergetar dari gelombang kejut ayunan itu, dan tumbuhan di sekitarku berguncang dengan keras. Di depan Kuroka yang ketakutan oleh serangan tinjuku, aku berbicara.
“Jangan buat Kouhai manisku menangis.”
“—“
“Kalau kau mengincar Koneko-chan lagi, lain kali tak akan kuhentikan seranganku. Kau mungkin wanita dan onee-san Koneko-chan, tapi kau adalah musuhku!”
Saat aku menarik mundur tinjuku, Kuroka segera melompat balik dan mengambil jarak diantara kami.
“.......Bocah sialan!”
Kuroka mengutukku, tapi aku melihat rasa takut di matanya. Karena armor yang kukenakan melepaskan aura yang tidak normal. Di saat seperti ini, dampak dan kekuatan armor sekujur tubuhku ini cukup efektif.
Bikou tertawa keras keras setelah melihat itu!
“Hyahahahaha! Ini benar benar menarik! Sekarang ada dua boss Naga! Bohong kalau aku berkata tak menikmati ini!”
Memutar mutar Nyoi-Bo di tangannya, Bikou menunjukkan niatnya untuk terus bertarung. orang ini juga pecinta pertarungan seperti Vali! Astaga, kenapa semua musuhku seperti itu!? Ada banyak hal yang jauh lebih menyenangkan ketimbang bertarung. seperti menjadi populer dengan wanita? Karena nilai standar kami berbeda, aku hanya tak bisa memahami cara berpikirnya!
Tak peduli bagaimana aku memikirkannya, meremas payudara Buchou jauh lebih mengasyikkan daripada bertarung!
Yah, itu juga tak apa apa. Mengalahkan mereka disini sudah bukan masalah lagi.
Dengan empat lawan dua, tak ada yang tak bisa kami lakukan! Tak lama lagi, para Iblis yang menyadari ada keanehan akan datang kemari untuk membantu! – Tapi, tepat saat kami mempersiapkan diri kami, sebuah robekan muncul di ruang di depan kami! A-apa itu!?
Muncul dari dalam robekan adalah—seorang pria. Lelaki muda berbusana jas. Yang dia pegang di tangannya adalah Pedang Suci yang melepaskan aura suci sampai max. A-apa apaan pedang itu......apa itu Pedang Suci!?
“Itu sudah cukup, Bikou, Kuroka, para Iblis sudah menyadari.”
Mengenakan kacamata, si pria mengatakan itu pada Bikou dan Kuroka. Rekan mereka!? Yang benar saja, anggota lain dari [Khaos Brigade] akan ikut dalam pertarungan!
Shutah.
Bikou turun dari angkasa!
“Bukankah kau sedang menyertai Vali?”
Si pria menekan kacamatanya dan berbicara.
“Karena Kuroka lama sekali, aku datang untuk melihat. Dan bahkan Bikou ada disini. Astaga, apa yang kalian berdua lakukan?”
Si pria mendesah.
“Kalian semua, jangan dekat dekat pria itu! benda yang dia pegang di tangannya sangat mematikan!”
Tannin-ossan meneriaki kami!
“Pedang Raja Suci Collbrande. Juga dikenal sebagai Caliburn. Collbrande juga disebut dengan Pedang Suci Terkuat, sampai berada di pihak Hakuryuukou.......”
Tannin-ossan tertawa pahit.
Pedang yang melebihi Pedang Suci!? jadi itu artinya dia lebih kuat dari Kiba atau Xenovia.....?
“Tapi, dua pedang!? Yang ada di sarung pedangnya juga Pedang Suci, kan!?”
Si pria menunjuk sarung pedang di punggungnya oleh pertanyaan ossan.
“Ini adalah Excalibur akhir yang ditemukan baru baru ini, yang terkuat dari ketujuh Excalibur, [Excalibur Ruler].”
--! Excalibur!? Pedang yang patah di zaman kuno dan menjadi tujuh keping itu!? memang, aku pernah dengar kalau satu bagiannya menghilang, tapi.........apa itu memang benar?
“Sampai berbicara seperti itu, kau cukup kalem, bukan?”
Si pria mengangguk oleh pertanyaan Kuroka.
“Ya, sebenarnya aku juga merasa sangat tertarik dengan rekan rekan orang orang ini. Sekiryuutei-dono, bisakah kau sampaikan sapaanku pada Pengguna Pedang Suci Iblis dan Pedang Suci Durandal? Aku suatu saat ingin menghadapi mereka sebagai sesama Pendekar pedang – mengerti?”
--. Sikapnya sopan sekali. Aku penasaran bagaimana reaksi Kiba dan Xenovia kalau mereka mendengar ini.
“Baiklah, mari kita mundur.”
Pria itu menebas udara dengan pedang bernama Collbrande dan robekan ruang lain muncul dan menyebar, sampai cukup lebar untuk dimasuki manusia.
“Sampai jumpa, Sekiryuutei.”
Pria itu pergi setelah meninggalkan kata kata itu dan rekan rekan Vali lainnya juga menghilang ke dalam robekan ruang.
Setelah itu, kami dirawat oleh sejumlah Iblis yang sudah mendeteksi masalah, dan pesta yang disponsori oleh Maou buru buru dibatalkan karena serangan [Khaos Brigade].

- Copyright © Light Novel Animeku - Date A Live - Powered by Blogger - by Heryadi Saputra -