- Back to Home »
- High School DxD »
- High School DxD. Bab 2 Life 1 : Tugasku Sebagai Iblis
Ketika aku membuka mataku, aku melihat langit-langit kamarku. Aaaah,
jadi itu hanya mimpi. Sepertinya aku baru mendapatkan mimpi yang
terindah dan sekaligus yang terburuk. Awalnya adalah mimpi yang indah.
Pernikahanku dengan Buchou, yang aku kagumi. Tetapi setelah itu...
Jantungku berdetak cepat. Semua orang akan seperti itu jika mendapat
mimpi yang sama. Aku juga bernafas cepat. Aku menegakkan tubuh bagian
atasku dan menyeka keringat di dahi dengan tanganku. Wew. Begitu banyak
keringat. Aku heran dengan jumlah keringat yang tak kusangka. Pada saat
yang sama, aku menyadari bahwa aku menggunakan tangan kiriku untuk
menyeka kerigat itu. Adegan terakhir... Naga merah itu...
Mimpi itu bagaikan cerita fantasi sehingga aku tak dapat mempercayainya.
Di akhir mimpiku, lengan kiriku berubah menjadi lengan monster itu,
tapi tak ada masalah dengannya sekarang. Tapi aku mengerti bahwa ada
sesuatu yang merasuki lenganku. Aku melihat ke arah jam. Masih jam
4.30... Masih terlalu pagi. Aku menarik nafas dalam-dalam akan tidur
lagi... Tidak! Aku ingat sekarang! Sudah waktunya! Aku bangun dari
tempat tidurku dan bersiap-siap! Ketika aku melihat kebawah dari jendela
disana ada seorang perempuan cantik berambut merah, Rias Gremory-buchou
yang mengenakan jersey merah berdiri di gerbang. Dia adalah senior dan
idola di sekolahku. Dia adalah ketua dari klub Peneliti Ilmu-Gaib dimana
aku bergabung, dan identitas aslinya adalah seorang Iblis. Dia melihat
ke arahku setelah menyadari bahwa aku melihat ke arahnya. Cepat. Dia
menggerakkan bibirnya seperti itu sembari tersenyum.
"Aku kesana sekarang!"
Aku mengganti bajuku dari piyama menjadi jersey, dan meninggalkan ruangan untuk melakukan latihan pagi.
"Haaa...haaaa...haaaaa...."
“Hey, jangan lari dengan lembek seperti itu. Akan kutammbahkan 10 putaran lagi setelah ini.”
Aku kehabisan nafas ketika berlari di daerah perumahan. Di belakangku
ada Buchou, yang menyemangatiku di atas sepeda sembari mengomeliku tampa
ampun. Buchou ketat seperti biasanya. Sekitar satu bulan yang lalu, aku
dilahirkan kembali sebagai seorang iblis dari manusia. Aku menjadi
iblis pelayan dari Buchou, Rias Gremory. Iblis dipanggil oleh manusia,
dan memgabulkan permohonan mereka dengan harga tertentu. Seperti itulah,
bekerja menjadi hal utama dalam keseharianku. Buchou juga bukan
pengecualian. Aku telah bekerja setiap hari sebagai iblis pelayan dari
Buchou, dan berjalan menuju cita-citaku selangkah demi selangkah.
Cita-citaku? Itu sudah jelas!
"Aku akan menjadi seorang Raja Harem.... haaaa............"
Kata-kata itu terucap ketika aku berlari.
"Itu benar. Untuk itulah, kamu harus melakukan latihan dasar setiap
hari. kamu harus menjadi kuat, bahkan walaupun itu butuh waktu."
Ya Buchou. Aku tahu itu. Aku sekarang adalah iblis yang baru terlahir
kembali, tapi jika aku aktif dan mendapat promosi, aku bisa mendapat
menerima gelar kebangsawanan. Jika itu terjadi aku bisa mendapatkan
pelayanku sendiri. Itu benar! Aku akan membuat banyak perempuan menjadi
iblis pelayan pribadiku, dan aku akan dapat membuat impianku jadi
kenyataan! Untuk itu aku harus menjadi kuat, seperti yang Buchou
katakan. Di dunia iblis kekuatan adalah mutlak. Sederhananya, semakin
kuat dirimu, semakin mudah kamu naik derajat. Yah, kamu memang bisa
mengangkat derajatmu dengan pengetahuan, kemahiran berdagang, atau
kemampuan lain tapi aku tidak punya bakat dalam hal-hal seperti itu pada
saat ini. Karena itulah aku harus meningkatkan staminaku. Karena itulah
aku melakukan latihan setiap hari. Tapi Buchou bagaikan instruktur dari
Sparta.
"Aku tak akan memaafkan pelayanku jika lemah."
Seperti itulah dia tidak memberikan ampun untuk latihan pagiku. Aku
dibuatnya lari 20 kilometer dan setelah itu berlari cepat untuk 100
putaran lebih. Aku juga dibuatnya melakukan berbagai latihan otot hingga
aku kehilangan hitungan dan latihan lain yang jenisnya berbeda-beda.
Iblis adalah makhluk malam yang dapat menggunakan kekuatannya di waktu
malam. Kupikir lebih baik berlatih di malam hari daripada di pagi hari,
tapi bukan itu masalahnya. Latihan di pagi hari dimana kami lemah akan
membuat kami lebih kuat secara mental juga. Aku menderita peregangan
otot setiap hari, tapi menjadi terbiasa dengan itu adalah sesuatu yang
menakutkan dan sekarang semua ini tidak seberat seperti pada awalnya.
Belakangan ini aku sudah dapat melakukannya dengan cukup mudah. Itu
adalah bukti kalau aku berkembang setiap hari. Aku berada dalam kondisi
baik di kelas olahraga. Rekor lari jarak pendekku semakin pendek dan
lari jarak jauh juga tidak terlalu berat bagiku lagi.
"Haaa......haaa"
Ketika aku mencapat taman yang menjadi tujuanku, aku berhenti berlari. Sekujur tubuhku berkeringat....
"Kerja bagus, Sekarang mari lakukan lari cepat."
Senyum iblis-Buchou sungguh berkilauan.....
"Kemampuanmu hanya bermanfaat kalau kekuatan dasarmu besar."
"Siap!.......65."
Setelah maraton pagi dan berlari kencang, aku melakukan push-up di
taman. Sedangkan Buchou duduk dipunggungku. Sensasi pantat lembut Buchou
dipunggugku luar biasa. Tetapi lenganku jadi kram setiap harinya dan
aku jadi tidak sempat menikmatinya. Tidak, meskipun begitu
After I did the morning marathon and the dashes, I started doing
push-ups in the park. Sensasi pantat Buchou dipunggugku adalah yang
terhebat!
PLAK
"Aduh!"
Pantatku dipukul dan aku mengeluarkan suara.... Aku bukan M[1] lo.....
"Kamu memukirkan hal mesum. Gerakan pinggulmu vulgar."
".....Itu......68......Karena.....Kalau aku memikirkan Buchou yang
menunggangiku......69......Aku bisa jadi kuda sungguhan......70!"
"Bisa berbicara sambil melakukan push-up. Sepertinya kamu semakin kuat Ise. Jadi perlukah kutambah seratus lagi?"
Buchou mengatakn hal mustahil itu dengan senyuman. Aku akan mati..... Aku akan sekarat di pagi hari.....
"Ummm. Sebentar lagi dia akan datang."
"Hah? Siapa?"
Ketika bertanya, aku mendengar suara yang kukenal.
"Permisi."
Aku melihat kearah datangnya suara itu sambil melakukan push-up.
"Ise-san, buchou-san! Maaf saya terlambat.......Aaaaah!"
Ternyata dia adalah perempuan berambut pirang, Asia, yang terjatuh.
"Ise-san, silahkan teh hijaunya."
"Terimakasih."
Kamu beristirahat sambil meminum teh hijau pemberian Asia. Setelah semua
latihan otot perut dan punggung itu, seluruh tubuhku terasa sakit
semua.
"Asia, kenapa kamu ada disini?"
Ketika aku bertanya pada si cantik pirang itu, wajahnya jadi memerah.
"Saya mendengar Ise-san dan Buchou-san melakukan latihan pagi setiap
harinya...... Jadi saya juga mau ikut membantu Ise-san. Walaupun hari
ini saya cuma bisa menyiapkan teh hijau."
Asia......Kamu benar - benar perempuan baik! Aku sangat tersentuh!
"Hiks....Asia! Aku tersentuh oleh kebaikanmu! Aaaah, aku tidak
pernah menyangka akan datang hari dimana seorang perempuan mengatakan
hal itu padaku!"
Aku meminum teh hijau itu sembari menangis bahagia. Asia adalah mantan
suster-gereja dengan rambut pirang dan mata hijau. Mantan artinya
sekarang bukan lagi. Saat ini dia juga Iblis dari keluarga Gremory.
Bulan lalu dia terlibat dengan suatu insiden dan akhirnya terbunuh oleh
[Da-Tenshi]. Asia sebenarnya sudah mati, tetapi berkat buchou, dia
dibangkitkan kembali sebagai Iblis dan saat ini kembali bersama kami.
Dan [Da-Tenshi] yang kumaksud adalah mahluk yang seperti kamu baca dari
novel dan kitab suci. mereka punya sayap hitam. Dan mereka adalah musuh
bebuyutan para Iblis, dan kami selalu bertarung melawan mereka. Bulan
lalu, aku juga terlibat dalam pertempuran itu. Dan waktu itu aku
menyadari betapa lemahnya diriku, dan mulai berlatih seperti ini untuk
menjadi lebih kuat. Aku tidak mau melihat Asia mengalami hal menyedihkan
lagi. Buchou, tuan kami, sedang melamunkan sesuatu sembari meminum teh
hijaunya.
"Ada apa, Buchou?"
Ketika aku bertanya padanya, Buchou terkejut dan batuk - batuk.
"Tidak, tidak ada apa - apa. Tetapi sekarang adalah waktu yang tepat.
Aku putuskan untuk melakukannya hari ini, jadi ayo kita kerumahmu Ise."
huh? Ada apa? Rumahku? Waktu yang tepat? Apa yang akan kita lakukan dirumahku?
"Sebentar lagi, barang - barangnya akan sampai"
Aku baru menyadari apa maksud Buchou setelah 10 menit kemudian.
Rapat keluarga. Rapat yang diadakan diseluas dunia. Ini juga adalah
rapat yang tertinggi dari semua jenis diskusi. Suara orang-tua yang
memegang kewenangan punya hak untuk menentukan hasil rapat. Kami para
anak harus hati - hati memilih kata yang tepat agar diskusi berjalan
lancar. Tetapi sekarang orang tuaku yang seharusnya memegang kewenangan
bertekuk lutut didepan Buchou. Mata Buchou punya kekuatan yang membuat
hal itu mungkin.
"Oka-sama, dan Otou-sama, karena alasan ini, maukah kalian mengijinkan Asia tinggal disini?"
Buchou meminta hal yang tidak mungkin pada orang0tuaku. Kemudian mereka berdua saling berbisik sambil melihat wajah Asia.
.......Kemudian, mereka juga memandangku, Kemudian ayah berdehem dan menanyakan sesuatu.
Asia-san, kan?
Iya, Ise otou-sama.
Asia menjawabnya dengan grogi.
Otou-sama....uu...., Anak perempuan asing memanggilku ayah berulang kali. Bagaimana ya? Rasanya sangat hangat dihatiku.
Ayah menjaadi emosional, tetntu saja, dipanggil ayah oleh dua
perempuan cantik pasti akan membuatnya bahagia. Bahkan akupun pasti akan
bahagia kalau ada perempuan yang memanggilku Onii-sama.
"Otou-san!"
Ibu memukul ayah. Ayah langsung kembali ke dunia nyata.
"*A,ahem*! Meskipun kamu ingin tinggal disini, tetapi disini ada monster
dengan nafsu seksual tinggi, aitu anak bodoh kami. Sayang sekali,
tetapi bukankah lebih baik kalau kamu tinggak di rumah anak perempuan
yang sebaya denganmu? Kalau sampai terjadi sesuatu, itu akan sangat
memalukan."
Ayah berengsek ini tidak menahan diri mengatai anaknya sendiri. Apa
maksudnya monster dnegan nafsu seksual tinggi?..... Ya memang tidak
terlalu salah jadi aku tidak bisa mengelak. Dan seperti kata ayah, kalau
seorang perempuan ingin tinggal, sebaiknya memang di rumah perempuan
juga. Ibuku juga menyetujui hal ini disebelah ayah. Kalau perempuan
pirang cantik tinggal bersamaku disini, tidak akan ada yang tahu apa
yang akan terjadi. Orang tuaku khawatir ini akan jadi maslaah
internasional. Tetapi aku tidak akan berbuat apapun! Aku tidak dipercaya
ya......? Aku juga belum memberitahu orang tuaku kalau aku dan Asia
adalah iblis dan Asia pernah deperalat oleh [Da-Tenshi]. Walaupun aku
memberi tahu mereka, mereka tidak akan percaya, dan aku tidak ingin
mereka terlibat. Kami banyak menyembunyikan hal saat menceritakan
situasi kami sambil menambahkan cerita buatan didalamnya. Buchou tidak
bergeming oleh penolakan orang tuaku, dan dia masuh bebicara sambil
tersenyum.
"Kalau begitu, bagaimana kalau Asia menjadi anak kalian?"
Apa? Buchou.....? Kedengaranya sangat serius.....
"Apa maksudnya?"
"Otou-sama, Asia percaya pada Ise. Sangat percaya. Aku juga sama. Ise
memang kurang pintar, tetapi dia tidak bodoh. Dia penuh dengan semagat
dan rela menghadapi rintangan apapun dan mengatasinya. Aku dan Asia
begitu tertarik pada bagian itu dari Ise. Terutama Asia. Bukankah begitu
Asia?"
"Iya! Ise-san menyelamatkan saya dengan membahayakan dirinya! Dia adalah
penyelamat saya. Dia juga membantuku disekolah. Di kelas juga dia....."
Kemudian Asia mulai menceritakan bagaimana aku membantunya disekolah
setiap harinya. Dia bahkan menceritakan hal kecil dan membesar -
besarkannya. Oooooooh..... Aku maku sekali sampai rasanya mau pergi saja
dari sini. Orang tuaku berkata, "Ummm, benarkah? Ise melakukannya?" dan
"Membantu orang lain?", dan mereka sepertinya sedikit bangga dengan hal
itu. Kemudian buchou mengatakan rayuaan terakhir.
"Bagaimana kalau selama tinggal disini dia juga berlatih sebagai calon istri?"
"Istri!?"
Apa itu!? Aku, Ayah, dan Ibu berteriak terkejut. Asia cuma berekspresi, "?".
[TEARS]
Kemudian air mata mulai mengalir dari mata Ayahku. Ayah menyeka air matanya dan mengatakan.
".......Karena Ise seperti ini, sebelumnya aku yakin kalau aku tidak
akan melihat cucu. Aku depresi kalau memikirkan Ise akan tinggal sendiri
pada saat kami sudah lanjut usia......."
Apa...... Ayah tiba tiba mengungkapkan isi hatinya..... Maksudku kenapa
dia membayangkan masa depan suram begitu untukku? Ibu juga menyeka air
matanya disebelah ayah. Tunggu, Ibu juga menangis!?
"Akupun berpikir kalau Ise tidak akan menikah. Karena Ise, Dia anak
bodoh. Aku berusaha mendidiknya sehingga tidak menjadi oran memalukan di
lingkungan sosial, tetapi semuanya gagal dan dia menjadi seperti ini.
Kalau aku bisa kembali ke masa lalu, aku akan meyakinkan diriku di masa
lalu untuk membuang semua DVD Porno Ise yang disembunyikan didalam kotak
model plastik didalam lacinya."
Celakaaaaaaa! Lokasi penyimpanan material pornoku! Ibu tahu!? Kemudian ayah menggenggam tangan Asia.
"Asia-san! Dia memang anak tidak berguna, tetapi maukah kamu mengurusnya?"
"Anda salah..... Ise san bukannya tidak berguna. Dia adalah orang yang mengagumkan."
Asia tidak mengerti apa maksud ayah, dan tersenyum. Ibuku juga yang
melihatnya, semakin menangis menjadi - jadi. Apa ini? Adegan dari
sinetron mana ini?
"Rias-san! Kami akan menjaga Asia Argento dirumah ini!"
Buchou tersenyum setelah mendengarkan keputusan ayah.
"Terima kasih banyak otou-sama. Jadi Ise, jagalah Asia. Asia mulai
sekarang kamu akan tinggal dirumah Ise dan keluarganya. Baik - baiklah
dengan orang tua Ise.”
"Apakah ini tidak apa apa? Apakah...... Saya tidak menjadi beban.... Kalau saya tinggal disini?"
Buchou kemudian mengatakn ini kepada Asia yang kebingungan.
"Untuk terbiasa dengan budaya jepang dan cara hidupnya, lebih baik kalau
kamu tinggal bersama orang dari jepang. Ketika aku bertanya dimana
tempat kamu paling ingin tinggal, tanpa pikir panjang kamu menjawab
Ise."
Oh begitu, jadi itu alasannya. Sebelumnya Asia tinggal ditempat Buchou. Dia meminjam salah satu ruangan di gedung sekolah lama.
"Ya. Saya memang mengatakan itu tetapi....."
"Tidak apa apa Asia-san! Terbiasalah dengan jepang dirumah kami! Kalau mau kamu bisa tinggal disini selamanya!"
Ayah telah memutuskan menjadikan Asia istriku.
"Lihat? otou-sama juga mengatakannya.”
Asa kebingungan tetapi setelah melihat senyum Buchou, dia juga tersenyum.
"Baiklah, Buchou-san. Kalau ada hal yang tidak kumengerti saya mohon bimnbingannya otou-sama dan oka-sama."
Buchou benar benar berhasil menipu ayah dan ibu..... mungkin kata
"istri" tadi adalah pukulan telak bagi mereka.... Seperti ini Asia
sekarang tinggal bersama kami.
"Istri, ya.........?"
Aku mendapat firasat buruk setelah melihat wajah sedih Buchou waktu itu.
"Otou-san!"
Ibu memukul ayah. Ayah langsung kembali ke dunia nyata.
"*A,ahem*! Meskipun kamu ingin tinggal disini, tetapi disini ada monster
dengan nafsu seksual tinggi, aitu anak bodoh kami. Sayang sekali,
tetapi bukankah lebih baik kalau kamu tinggak di rumah anak perempuan
yang sebaya denganmu? Kalau sampai terjadi sesuatu, itu akan sangat
memalukan."
Ayah berengsek ini tidak menahan diri mengatai anaknya sendiri. Apa
maksudnya monster dnegan nafsu seksual tinggi?..... Ya memang tidak
terlalu salah jadi aku tidak bisa mengelak. Dan seperti kata ayah, kalau
seorang perempuan ingin tinggal, sebaiknya memang di rumah perempuan
juga. Ibuku juga menyetujui hal ini disebelah ayah. Kalau perempuan
pirang cantik tinggal bersamaku disini, tidak akan ada yang tahu apa
yang akan terjadi. Orang tuaku khawatir ini akan jadi maslaah
internasional. Tetapi aku tidak akan berbuat apapun! Aku tidak dipercaya
ya......? Aku juga belum memberitahu orang tuaku kalau aku dan Asia
adalah iblis dan Asia pernah deperalat oleh [Da-Tenshi]. Walaupun aku
memberi tahu mereka, mereka tidak akan percaya, dan aku tidak ingin
mereka terlibat. Kami banyak menyembunyikan hal saat menceritakan
situasi kami sambil menambahkan cerita buatan didalamnya. Buchou tidak
bergeming oleh penolakan orang tuaku, dan dia masuh bebicara sambil
tersenyum.
"Kalau begitu, bagaimana kalau Asia menjadi anak kalian?"
Apa? Buchou.....? Kedengaranya sangat serius.....
"Apa maksudnya?"
"Otou-sama, Asia percaya pada Ise. Sangat percaya. Aku juga sama. Ise
memang kurang pintar, tetapi dia tidak bodoh. Dia penuh dengan semagat
dan rela menghadapi rintangan apapun dan mengatasinya. Aku dan Asia
begitu tertarik pada bagian itu dari Ise. Terutama Asia. Bukankah begitu
Asia?"
"Iya! Ise-san menyelamatkan saya dengan membahayakan dirinya! Dia adalah
penyelamat saya. Dia juga membantuku disekolah. Di kelas juga dia....."
Kemudian Asia mulai menceritakan bagaimana aku membantunya disekolah
setiap harinya. Dia bahkan menceritakan hal kecil dan membesar -
besarkannya. Oooooooh..... Aku maku sekali sampai rasanya mau pergi saja
dari sini. Orang tuaku berkata, "Ummm, benarkah? Ise melakukannya?" dan
"Membantu orang lain?", dan mereka sepertinya sedikit bangga dengan hal
itu. Kemudian buchou mengatakan rayuaan terakhir.
"Bagaimana kalau selama tinggal disini dia juga berlatih sebagai calon istri?"
"Istri!?"
Apa itu!? Aku, Ayah, dan Ibu berteriak terkejut. Asia cuma berekspresi, "?".
[TEARS]
Kemudian air mata mulai mengalir dari mata Ayahku. Ayah menyeka air matanya dan mengatakan.
".......Karena Ise seperti ini, sebelumnya aku yakin kalau aku tidak
akan melihat cucu. Aku depresi kalau memikirkan Ise akan tinggal sendiri
pada saat kami sudah lanjut usia......."
Apa...... Ayah tiba tiba mengungkapkan isi hatinya..... Maksudku kenapa
dia membayangkan masa depan suram begitu untukku? Ibu juga menyeka air
matanya disebelah ayah. Tunggu, Ibu juga menangis!?
"Akupun berpikir kalau Ise tidak akan menikah. Karena Ise, Dia anak
bodoh. Aku berusaha mendidiknya sehingga tidak menjadi oran memalukan di
lingkungan sosial, tetapi semuanya gagal dan dia menjadi seperti ini.
Kalau aku bisa kembali ke masa lalu, aku akan meyakinkan diriku di masa
lalu untuk membuang semua DVD Porno Ise yang disembunyikan didalam kotak
model plastik didalam lacinya."
Celakaaaaaaa! Lokasi penyimpanan material pornoku! Ibu tahu!? Kemudian ayah menggenggam tangan Asia.
"Asia-san! Dia memang anak tidak berguna, tetapi maukah kamu mengurusnya?"
"Anda salah..... Ise san bukannya tidak berguna. Dia adalah orang yang mengagumkan."
Asia tidak mengerti apa maksud ayah, dan tersenyum. Ibuku juga yang
melihatnya, semakin menangis menjadi - jadi. Apa ini? Adegan dari
sinetron mana ini?
"Rias-san! Kami akan menjaga Asia Argento dirumah ini!"
Buchou tersenyum setelah mendengarkan keputusan ayah.
"Terima kasih banyak otou-sama. Jadi Ise, jagalah Asia. Asia mulai
sekarang kamu akan tinggal dirumah Ise dan keluarganya. Baik - baiklah
dengan orang tua Ise.”
"Apakah ini tidak apa apa? Apakah...... Saya tidak menjadi beban.... Kalau saya tinggal disini?"
Buchou kemudian mengatakn ini kepada Asia yang kebingungan.
"Untuk terbiasa dengan budaya jepang dan cara hidupnya, lebih baik kalau
kamu tinggal bersama orang dari jepang. Ketika aku bertanya dimana
tempat kamu paling ingin tinggal, tanpa pikir panjang kamu menjawab
Ise."
Oh begitu, jadi itu alasannya. Sebelumnya Asia tinggal ditempat Buchou. Dia meminjam salah satu ruangan di gedung sekolah lama.
"Ya. Saya memang mengatakan itu tetapi....."
"Tidak apa apa Asia-san! Terbiasalah dengan jepang dirumah kami! Kalau mau kamu bisa tinggal disini selamanya!"
Ayah telah memutuskan menjadikan Asia istriku.
"Lihat? otou-sama juga mengatakannya.”
Asa kebingungan tetapi setelah melihat senyum Buchou, dia juga tersenyum.
"Baiklah, Buchou-san. Kalau ada hal yang tidak kumengerti saya mohon bimnbingannya otou-sama dan oka-sama."
Buchou benar benar berhasil menipu ayah dan ibu..... mungkin kata
"istri" tadi adalah pukulan telak bagi mereka.... Seperti ini Asia
sekarang tinggal bersama kami.
"Istri, ya.........?"
Aku mendapat firasat buruk setelah melihat wajah sedih Buchou waktu itu.
Beberapa hari semenjak Asia mulai tinggal dirumah kami.
"Hari ini cuacanya bagus, iya kan Ise-san? Kita akan bermain softball
pada saat jam olah raga hari ini. Katrena ini pertama kalinya, saya jadi
bersemangat."
Asia berjalan kesekolah dengan bahagia, dan aku berjalan disebelahnya.
Aku tidak pernah membayangkan bisa berjalan bersama perempuan secantik
dia. Tatapan para siswa yang berjalan searah dengan kami sangat tajam.
"Mengapa Asia bisa berjalan dari arah yang sama dengan Hyodou?"
"Tidak mungkin......Apa yang terjadi......?"
"Pasti ada kesalahan..... Pertama Rias-oneesama, sekarang bahkan Asia-san pun...."
Seperti itulah ada banyak siswa berteriak kearahku. Ya, bagi mereka yang mengenalku, situasi ini akan terdengar mustahil.
Aku dulunya adalah siswa mesum tidak populer, tetapi sekarang aku akrab
dengan idola sekolah. AKu juga berjalan bersama murid baru berambut
pirang yang banyak dibicarakan orang - orang semenjak kedatangannya. Ada
banyak siswa yang menyatakan cintanya pada Asia karena mereka berpikir
"Kalau Hyoudou bisam maka aku juga bisa" Tetapi mereka langsung ditolak
mentah - mentah. Karena itulah, banyak yang menaruh dendam padaku. Jadi
saat inipun banyak dari mereka yang menatapku dengan tatapan penuh
dendam. Hey, itu bukan salahku...... mereka berpikir kalau aku
mempermainkan tubuh para bishoujo[2]
itu. tetapi kenyataanya tidak sesimple itu. Tetapi tidak masalah.
Fufufufu. Ini di satu sisi juga menyenangkan. Walaupun ini cuma salah
paham, mereka berpikir kalau aku populer dikalangan perempuan. Yes!
Irilah padaku para laki - laki! Aku masih akan terus meningkat!
Fuhahaha!
"Apakah ada yang lucu?"
Asia memandangku dengan tatapan ahawtir. Wajahku langsung merona kalau
wajah bishoujo didekatkan padaku..... Sepertinya aku masih hijau.
"Ti, tidak ada apa - apa. Ngomong - ngomong Asia, apakah ada maslah
disekolah? Apakah kamu bisa akrab dengan anak perempuan lainnya?"
Itulah yang paling aku khawatirkan. Dia adalah mantan suster-gereja yang
baru pindah sekolah. Karena dia dulu punya gaya hidup yang jauh berbeda
dengan orang umum, dia mungkin merasa kebingunga disekolah. Pada saat
itu aku pasti akan membantunya, tetapi akan lebih baik kalau dia bisa
dibantu oleh anak perempuan lain. Asia memang akrab dengan anggota
perempua klub peneliti ilmu-gaib, tetapi aku penasaran apakah dia bisa
akrab juga dengan anak perempuan di kelas. Dan sepertinya dia juga tidak
dijahili karena tidak terbiasa dengan gaya hidup disini, tetapi.....
Aku tidak bisa berhenti khawatir padanya. Selama dalam pengawasanku
tidak ada yang terjadi padanya, tetapi bisa saja dia dijahili saat aku
tidak melihatnya. Tetapi Asia tersenyum dari lubuk hatinya yang menepis
semua rasa khawatirku.
"Semuanya sangat baik pada saya. Mereka mengajariku banyak hal senhingga
saya bisa terbiasa dengan jepang. Saya juga berteman dengan banyak
orang. Saya juga pernah diajak berbelanja dengan mereka."
Syukurlah kalau begitu. Sepertinya hubungannya dengan teman kelasna
positf. Sekarang satu kekhawatiranku hilang. Kami sampai disekolah
sambil berbicara. Sekarang setelah masalah kehidupan seokolah Asia
selesai, sisanya adalah......
"Selamat pagi, Asia-chan!"
"Selamat pagi, Asia-san. Rambut pirangmu berkilau sepeti biasanya."
Tepat pada saat kami tiba di ruang kelas, si laki - laki gundul Matsuda,
dan si berkacamata Motohama, mendekati Asia. Mereka adalah sahabatku.
Kemesuman mereka, sudah terkenal, dan aku juga termasuk.
"Selamat pagi Matsuda-san, Motohama-san."
Mereka berdua langsung emosional begitu Asia menyambut salam mereka.
"Ini dia, iya kan Motohama-kun?"
"Benar, Matsuda-kun. Disalami oleh bishoujo benar benar memberi kita kehidupan."
......Seperti biasa mereka bahagia hanya karena hal kecil. Tetapi sampai
beberapa saat lalu aku juga sama dengan mereka. Fufufu, aku tidak
pernah menyangka akan berubah sertelah mengenal banyak perempuan akhir -
akhir ini.
PUNCH!
"Uugh!"
Ketika aku bertingkah keren, Motohama meninju perutku.
"Apa - apaan kamu gundul!?"
Aku protes padanya tetapi dia terus tertawa sambil menendang kakiku. Sakit sekali! Apa yang siidiot ini lakukan!?
"Hahaha. Ise-kun, aku mendengarnya."
"Mendengar apa?"
"Sepertinya kamu berjalan dengan Asia-chan setiap harinya."
"Lalu kenapa?"
"Itu aneh bukan? Kenapa kalian datang dari arah yang sama?"
Hmm. Aku tidak tahu kalian mendengar dari mana, tetapi sepertinya mereka
juga mendengar rumor itu. Aku tersenyum pada mereka dan memasang wajah
yang bisa membuat mereka kesal dan mengatakan :
"Dengarkan ini Matsuda, Motohama. Saat ini aku berada didunia yang berbeda dengan kalian. Mau bagai mana lagi."
"Kenapa kamu sok bangga begitu?!"
"I, itu benar ise. Hanya karena kamu akrab dengan Asia-chan...."
Kemudian aku memberikan pukulan telak. dan memasang wajah kemenangan.
"Aku tinggal dengan Asia. Dibawah satu atap. Benarkan Asia?"
"Iya. Saya saat ini tinggal dirumah Ise-san."
"!?"
"!?"
Mereka berdua langsung terdiam setelah Asia menjawabku dengan senyuman.
Sepertinya mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. Fu. Fuhahahaha!
Hahahaha! Aku menang! Aku menang!
"Itu bohong!"
Matsuda menolaknya dengan keras. Dia bahkan sampai menangis. Air mata
kecemburuan. Fuhahaha! Menangislah! Berteriaklah! dan Matilah!
"Ti...Tidak....Tidak mungkin.....Ise tinggal....Seatap.....dengan
bishoujo pirang......? Tidak mungkin...... Ini berlawanan dengan semua
logika yang ada didunia ini...."
Motohama membetulkan kacamatanya dengan tangannya yang gemetaran. Dia juga merinding sekalipun mencoba tetap tenang.
"Apakah kamu juga dibangunkan oleh Asia-chan!?"
Pertanyaan Matsuda. Meneydihkan.
"Asia, kamu juga membangunkan aku pagi ini, kan?"
"Itu karena Ise-san tidak mau bangun. Fuhuhu."
Oh. Matsuda berlutut di tanah.
"Apakah dia juga mengisikan piringmu?"
Sekarang Motohama bertanya.
"Ibu mengatakan kalau kamu sangat membantunya kan, Asia?"
"Heheh.....Ise-san membuatku malu."
Asia menaruh tangannya dipipinya dan wajahnya memerah. Aku memandangnya
dengan tatapan tenang tetapi jantan. Melihat kami, Motohama menatap
tajam dari balik kacamatanya, sepertinya matanya mau mengeluarkan darah.
Ya ampun, di cremburui teman rasanya menakutkan. Kehidupan sungguh bisa
berbalik seratus delapan puluh derajat. Berteman dengan seorang
bishoujo bisa membuatmu mempunyai masa depan cerah. Ya, meskipun semua
perempuan mengacuhkanku, aku hanya butuh Asia sebagai temanku. Tunggu,
itu salah. Cita - cita ku adalah mendapatkan gelar kebangsawan menjadi
Iblis hebat, dan kemudian mempunyai banyak bishoujo sebagai pelayanku.
Untuk itu aku harus populer dikalangan perempuan, bukan? Kalau begini
terus cita citaku takkan tergapai.....
"Kau!! Kamu rupanya mengenal banyak perempuan cantik ya!?
Rias-senpai! Akeno-senpai! si "2 One-sama Tertinggi" di sekolah ini!
Kemudian juga idola cilik, Tojo Koneko-chan! Lalu sekarang sipirang
cantik yang baru pindah sekolah, Asia-chan! Ini salah! Ini sangat tidak
adil! Aku akan meledak!"
Matsuda meremas kepalanya sambil berteriak dan menangis. Menangislah
sebanyak - banyaknya teman. Seperti katanya aku memang akrab dengan
banyak bishoujo belakangan ini. Terutama Asia, yang berjalan kesekolah
denganku. Rias-senpai dan Akeno-senpai juga kelihatannya memanjakanku
juga.... Ya dia benar. Aku ada di kelompok pemenang sekarang. Benar -
benar pemenang. M ungkin ini adalah titik terbaik dalam hidupku. Aku
harus mengalaminya dan memngingatnya sehingga tidak menyesal dikemudian
hari. Ketika aku memikirkan hal ini, Motohama membetulkan kacamatanya
dengan tenang.
"Ise, bukankah mengenalkan satu perempuan kepada kami bukan hal buruk. Tidak, tolong kenalkan kami pada seseorang. Aku mohon."
Motohama mengatakannya sambil mendekatkan wajahnya kepadaku. Suaranya
terdengar serius. Tetapi mengenalkan...... Bishoujo yang kukenal
hanyalah yang tadi mereka sebutkan. Dengan kata lain aku tidak tahu
perempuan selain mereka. Perempuan yang akrab denganku semuanya
Iblis.... Tetapi meskipun mereka Iblis, mereka cantik, jadi tidak apa -
apa kan? Huh? Hmmm. Oh iya. Ada seseorang yang kukenal. Aku mengambil
ponselku dan memeriksa daftar telepon. Ya, ini dia. Kalau begitu dia
saja.
"Tunggu sebentar."
Aku meminta kedua sahabatku dan Asia menunggu, kemudian aku pergi ke
sudut ruangan. Aku menelepon-Nya untuk konfirmasi. Kami berbicara
beberapa menit dan kata-Nya adalah OK. Baguslah.
"Aku berhasil menemukan orang yang mau menemui kalian. Dia juga akan
membawa temannya. Ini nomor telepon orang itu. Kirimlah pesan terlebih
dahulu. Dengan begitu, kalian akan bahagia."
"Terima kasih!"
Matsuda yang berlutut dilantai dari tadi bangkit dan mengambil ponsel
dari tanganku. hey hey, perubahan mood yang cepat! Baru beberapa saat
yang lalu dia masih menangis....... Orang ini benar benar..... Mereka
berdua menyalin nomer telepon itu ke ponsel mereka.
"Terima kasih banyak, ise-sama! Aku tidak akan melupakan hutang ini!"
"Ya! Mari kita kapan - kapan mengadakan kencan bertiga! Tunggu saja! Kami juga akan segera mendapatkan pacar!"
"Mereka berdua memberikan senyum lebar. Merekas sekarang bahagia, tepatnya pikiran mereka sudah ada didunia lain."
"Jadi orang macam apa dia?"
Matsuda bertanya tentang penampilan orang yang kukenalkan. Aku menjawab sambil menggaruk kepalaku.
"Ummm, Ya. Dia berhati perempuan. Paling tidak hal itu aku yakin."
"Begitukah.....! Cantik.....! itu sempurna Ise-kun!"
"Kami benar - benar kehabisan kata terima kasih untukmu ise-sensei."
Mereka ini sungguh menyedihkan. Sikap mereka padaku terus berubah.
Tidak. Kalau aku tidak bertemu Buchou dan Asia, maka aku juga akan sama.
Maaf aku mangambil semua kesenangan, kawan. Kemudian Matsuda bertanya
padaku dengan senyuman:
"Oh Ise-kun. Ngomong - ngomong, kenapa dia dipanggil "Mil-tun"?"
Aku rasa sebaiknya kalian bertanya langsung padanya, bahkan akupun tidak tahu alasanya.
Malamnya.
Aku mengayuh sepedaku disekitar area pemukiman.
"Oryaaaaaaaaaaaaa!"
Aku mengayuh sepedaku dengan kekuatan penuh. Ketika sampai ketempat
tujuan, Asia yang duduk dibelakangku menaruh selebaran di kotak surat.
"Selesai."
"OK."
Aku kembali mengayuh sepedaku setelah memastikan Asia duuduk
dibelakangku. Selebaran yang kami bagikan digunakan untuk memanggil kami
para Iblis. Sebenarnya untuk memanggil Iblis seseorang perlu menggambar
lingkaran sihir, tetapi di jaman modern ini tidak banyak orang yang mau
menggambar lingkaran sihir. Aku juga begitu sampai belakangan ini. Jadi
para Iblis yang berada di posisi sulit membuat selebaran dengan gambar
lingkaran sihir untuk memanggil kami. Setiap Iblis punya gambar
lingkaran sihir miliknya sendiri di selebaran itu, dan seperti iklan
pada umumnya, tertulis juga kata - kata untuk menarik minat manusia.
Selebaran ini tidak ada gunanya bagi mereka yang sudah punya kehidupan
mapan, tetapi bagi mereka yang menginginkan sesuatu, tertanam sihir agar
mereka mau menggunakannya. Kami akan muncul didepan orang yang
mengadakan perjanjian dengan kami melalui lingkaran sihir. Kami
mengabulkan permintaan mereka dengan suatu harga. Begitulah cara kerja
kami. Begitulah cara memanggil iblis dijaman sekarang. Jadi ini juga
adalah tugas pertama bagi mereka yang baru menjadi pelayan Iblis untuk
menyebarkan selebaran. Kami menggunakan alat portabel untuk menemukan
manusia dengan ketamakan besar, dan menaruh selebaran dikotak surat
mereka lalu kami berlanjut ke rumah berikutnya dan begitu terus, inilah
pekerjaan Iblis. Sebenarnya aku telah selesai dengan tugas membagikan
selebaran. Jadi kenapa sekarnag aku masih melakukannya?
"......Ise-san, apakah tidak apa - apa? Membantu saya menyebarkan selebaran......"
"Ya, bukan masalah."
Benar, aku sedang membantu Asia menyebarkan selebaran. Dan seperti ini,
aku melanjutkan mengayuh sepedaku selama sekitar dua jam.
"Asia, kamu tidak bisa naik sepeda kan? Kalau begitu seseorang harus mengayuhkan untukmu."
"uu. Maaf. Saya tidak pernah naik sepeda...... Tetapi saya bisa melakukannya dengan berjalan....."
"Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya. Aku khawatir padamu Asia."
Itu yang sesungguhnya. Aku khawatir bukan karena dia tidak bisa naik
sepeda. Tetapi aku tidak akan membiarkan dia berjalan di tanah yang dia
tidak kenal. Asia baru datang kejepang dari Eropa utara bulan lalu. Dia
juga tidak tahu banyak tentang budaya jepang. Ketika berubah menjadi
Iblis, Asia memang memperoleh kemampuan untuk mengerti bahasa jepang,
tetapi masalah membiasakan diri dengan gayahidup jepang, itu masalah
lain. Dan lagi Asia terlalu baik kesemua orang dan tidak tahu seperti
apa dunia ini. Kita tidak akan tahu hal buruk apa yang bisa menimpanya.
Kalau kupikirkan hal itu, aku jadi khawatir. Jadi aku mengatakan kepada
Buchou kalau "Aku akan membantu Asia menyebarkan selebaran!". Buchou
langsung menerima usulku. Terima kasih banyak Buchou! Seperti itulah aku
mulai membantu Asia. Jadi aku berkeliling di daerah pemukiman dimalam
hari dengan sepedaku.
"Lihat Asia. itu adalah kuil. Kita ini iblis, jadi kita tidak bisa masuk."
Aku menunjuk ke suatu kuil saat kami melewatinya.
"Ya. Iblis tidak bisa pergi ketempat dimana dewa tinggal, kan? Agak
sulit bagi saya untuk memahami dewa jepang, karena saya dulunya adalah
orang kristen......"
Buchou mengatakan kalau akan agak sulit bagi Asia untuk mengerti budaya
Jepang karena dia dibesarkan dengan ajaran yang mengajarkan hanya ada
satu [Kami]. Jadi aku mengajarkan Asia banyak hal tentang Jepang dan
sambil membagi - bagikan selebaran.
"Oh lihat disana. Sekarang memang tutup, tetapi toko itu menjual roti yang enak. Apa kamu mau mecoba membelinya lain kali?"
"Iya! Roti Jepang itu manis, saya suka!"
"Walaupun ini mungkin hanya pembicaraan kecil tetapi menyenangkan.
Kencan di malam hari. Ini hebat sekali! Aku dari dulu ingin naik sepeda
dengan membonceng perempuan dibelakangku."
"Ise-san, apakah ise-san pernah menonton film "Roman Holiday"?"
"Asia bertanya padaku. Roman Holiday? oh, Film ya."
"Itu film lama kan? Maaf aku belum pernah lihat."
"Begitu......?"
"Asia kedengaranya sedih dengan jawabanku."
"Memangnya kenapa dengan film itu?"
"....Aku suka sekali film itu. Dan sama seperti ini..... Walaupun cuma naik sepeda. Tetapi saya..... Fufufu."
Huh? Sekarang dia kelihatan bahagia. Tanganya juga memeluk pinggangku
semakin erat. Aku tidak tahu kenapa, tetapi sudahlah. Asalkan Asia
bahagia itu sudah cukup. Hari ini anginnya juga terasa nyaman.
"Kami sudah kembali!"
Asia dan aku sudah selesai menyebarkan brosur dan kembali keruang klub,
di gedung sekolah lama dibelakang sekolah. Salah satu ruangan di lantai
tiga adalah ruangan klub Peneliti Ilmu-Gaib dan juga tempat berkumpulnya
anggota keluarga Gremory.
"Ara. Terima kasih. Akan kubuatkan kalian teh."
Yang pertama menyambut kamu adalah wakil ketua klub kami, Himejima
Akeno-san, yang adalah tangan kanan Rias-Buchou. Dia adalah senpaiku,
yanga dalah siswi kelas tiga yang murah senyum. Rambutnya halus dan
panjang dan sangat cocok dengan sebutan perempuan cantik jepang. Dia
juga memakai model rambut ponytail yang sudah langka dewasa ini. Bersama
dengan Rias-Buchou mereka adalah "2 Onee-sama" di sekolah kami. Mereka
populer dikalangan para siswa maupun siswi seperti seorang idola.
"Jadi, bagaimana kencan tengah malamnya?"
Laki - laki yang memberiku senyuman adalah Kiba Yuto, laki laki ganteng.
Dia adalah pangeran sekolah kami yang telah memikat banyak hati para
siswi. Dia adalah lawanku karena dia ganteng.
"Tentu saja hebat."
Aku mengacungkan ibu jariku kearah kiba.
"......Perbuatan mesum di tengah malam."
Yang baru saja memberikan komentar pedas padaku adalah Toujou
Koneko-chan, seorang siswi kelas satu. Kalau dilihat sepintas, dia
terlihat seperti anak SD, tetapi karena dia adalah kategori perempuan
loli, disekolah dia menjadi populer sebagai maskot. Asia dan aku
berjalan mendekati Buchou, yang sedang duduk diatas sofa. "Raja" kami,
Rias-Buchou. Malam inipun rambut merah anda egitu indah.
Aku melapor kepada Buchou, tetapi Buchou melamun dan melihat ke arah
lain. Apakah dia sedang memikirkan sesuatu? Buchou juga terkadang
menghela nafas panjang. Asia dan aku melihat kearah yang dilihat Buchou.
"Buchou, Kami sudah kembali!"
Kali ini aku meninggikan suaraku. Akhirnya Buchou mendengarku dan menjadi sadar.
"Oh...Maaf. Aku sedikit melamun. Kerja bagus Ise, Asia."
Akhir - akhir ini Buchou sering memikirkan sesuatu. Memang dia masih
terlihat elegan pada saat memerintah kami, tetapi selain itu sepertinya
pikiran Buchou selalu berada ditemapat lain. Jumlah hela nafasnya juga
bertambah akhir - akhir ini. Mungkin Buchou punya masalah yang harus
dihadapi dimana kami tidak bisa membantunya. Ya, bagaimanapun juga dia
adalah Iblis kelas tinggi.Begitu pula dengan anggota klub Peneliti
Ilmu-Gaib dan anggota keluarga gremori lainnya. Selai aku mereka semua
adalah orang populer disekolah. Ya aku juga terkenal sih, sebagai orang
mesum. Hahaha, aku merasa grogi bersama orang orang ini sampai mungkin
aku perlu meminta maaf ke semuanya. Setelah buchou memastikan semua
anggota hadir, dia mengatakan :
"Sekarang, Asia akan memulai debutnya sebagai Iblis."
"Ya, Buchou."
Akeno-san meletakkan tangannya kedahi Asia setelah diminta Buchou.
Cahaya redup bersinar dari ujung jarinya, dan sepertinya Akeno-san
sedang membaca sesuatu.
"Karena ada insiden dengan Ise sebelumnya, jadi kali ini kita periksa dulu."
Aku jadi merasa bersalah mendengar kekhawatiran Buchou. Seperti yang dia
bilang. Debutku sebagai Iblis berantakan. Untuk menggunakan lingkaran
sihir, diperlukan sedikit tenaga sihir. Tetapi aku bahkan tidak punya
sedikit tenaga sihir itu. Karena itu aku tidak bisa berpindah tempat
menggunakan lingkaran sihir dan harus naik sepeda ke rumah klien.
Sepertinya aku adalah iblis pertama yang melakukannya. Sekarangpun aku
harus naik sepeda untuk mengunjungi klien. Aku tidak tahan dengan
ini.....
"Buchou, tidak apa apa. Tidak ada masalah. Dan sepertinya dia punya
potensi sihir yang tinggi setelah Buchou dan aku. Potensi kekuatan
sihirnya bagus."
Buchou tersenyum mendengar laporan Akeno-san.
"Itu berita bagus. Jadi dia bisa menggunakan kekuatan Menterinya dengan maksimal."
"Menteri" yang Buhcou sebutkan tadi adalah peran asia sebagai Iblis.
Iblis dewasa ini membuat peraturan berdasarkan permainan catur manusia
kepada pelayan mereka.Iblis yang menjadi tuan adalah "Raja" dan para
pelayannya adalah "Ratu", "Benteng", "Menteri", "Kuda", atau "Pion". Itu
adalah sistem yang saat ini digunakan oleh para Iblis dan pelayannya
yang disebut dengan "Bidak Iblis". Itu adalah sistem yang diciptakan
untuk melawan kelompok lain dengan jumlah Iblis yang kecil. Sistem ini
dibuat setelah para Iblis menderita sejumlah besar kematian setelah
peperangan melawan [Da-Tenshi] dan [Kami] pada saat perang besar. Itulah
yang dikatakan Buchou. Akeno-san adalah "Ratu", Kiba adalah "Kuda",
Koneko-chan adalah "Benteng", Asia adalah "Menteri" dan aku adalah
"Pion"! Sekilas "Bidak Pion" kelihatan lemah, tetapi bergantung dari
cara penggunaannya, dia bahkan bisa mengalahkan "Bidak Raja"! Itulah
yang dikatakan Buchou! Aku harus mempercayainya karena aku bercita -
cita menjadi "Pion Terhebat". Kembali ke topik, karena Asia mempunyai
banyak kekuatan sihir dia bisa menggunakan lingkaran sihir untuk
berpindah tempat. Ya karir Asia dimulai denga awal yang bagus. Aku lega
mendengarnya. Kalau begitu Asia pasti akan cepat akrab dengan
kliennya.... kemudian aku merasakan firasat buruk.... Asia baik kepada
semua orang dan dia tidak tahu bagaimana sebenarnya dunia ini. Bagaimana
kalau yang memanggil Asia adalh orang yang tamak....?
Kasus 1
"Oooh! devil-san manis! Bisakah kamu tunjukan pakaian dalammnu!? Bisakah kamu tunjukan dadamu!?"
.....Itu gawat......
Kasus 2
"Bishoujo devil-san! Ijinkan aku meremas dadamu sesukaku dan akan kubayar dengan nyawaku!”
........Asia’s?
Kasus 3
"Akan kuberikan nyawaku, asalkan kamu mau tidur denganku sepanjang malam ini!"
..........
"Ise, kenapa kamu menangis?"
Buchou melihatku dengan khawatir.
"Buchou, tidak! Pokoknya tidak boleh!"
Aku menggelengkan kepalaku dan air mata mengalir dari mataku. Tidak
boleh. Ya, itu tidak boleh! Karena Asia!? Asia tidak akan mengatakan
"Tidak" terhadap permintaan seseorang! Asia yang serius dengan
pekerjaannya akan mengorbankan bahkan tubuhnya untuk menyelesaikannya!
"Buchou! Aku tidak tenang kalau Asia pergi sendiri! Aku tidak terima
kalau ada orang mesum meminta permintaan aneh - aneh ke Asia!"
Buchou jadi sedikit merasa kesulitan setelah aku mengatakannya sambil menangis.
"Ise. Kita para Iblis keluarga Gremory tidak menerima permintaan semacam
itu. Memang ada manusia yang meminta permintaan seperti itu, jadi ada
juga Iblis yang menerima klien seperti itu sebagai pekerjaannya. Tetapi
pekerjaan kita aman. Iblispun punya bidang pekerjaan keprofesionalan."
"Benarkah, Buchou? Itu tidak bohong kan? Tetapi aku masih tidak tenang!"
Buchou menghela nafas, melihatku sangat khawatir.
"Baiklah, untuk sementara, aku akan menugaskanmu untuk membantu Asia. Sekarang kamu puas?"
"Terima kasih banyak! Asia! Aku yang akan menangani para orang mesum! Kamu bisa mengadakan kontrak dengan tenang!"
"I, iya."
Aku bernafas lega setelah menggenggam tangannya. Walaupun Asia sendiri
khawatir kalau dirinya menyusahkanku, tetapi tidak masalah. Aku harus
melindungi Asia. Karena aku telah berjanji pada Buchou, dan aku sendiri
ingin melindungi Asia. Mungkin aku sedikit berlebihan, tetapi Aku akan
terus menjaganya sampai dia sendiri mengatakan kalau dia bisa mandiri.
Aku harus melakukannya sampai dia bosan. Dan aku akan melindungi Asia
meskipun itu membuatku dibenci olehnya.
"Jadi Asia, kalau kamu mendapat panggilan, berpindahlah menggunakan lingkaran sihir ini, dan ajaklah Ise juga."
"Iya, saya mengerti Buchou."
Setelah meng-iyakannya, lingkaran sihir besar dilantai mulai menyala.
Akeno-san yang bertugas menyiapkan lingkaran sihir membaca huruf Iblis
yang muncul dibagian lingkaran sihir.
"Area-ara, ada klien yang ingin memanggil kita dan klien ini ingin membuat permintaan yang bisa dipenuhi bahkan oleh Asia."
Buchou tersenyum mendengar laporan Akeno-san.
"Kebetulan sekali. Asia juga bisa mengsuplai energi sihir yang dibutuhkan Ise. Ayo kita lakukan."
Seharusnya akulah yang membantunya, tetapi sepertinya justru aku yang
membutuhkan bantuan..... Tidak masalah. Aku hanya ingin memastikan Asia
bisa menyelesaikan pekerjaan pertamanya dengan lancar.
"Ayo, Asia!"
“Iya Ise-san!”
Asia dan aku masuk ke tengah kingkaran sihir dengan bersemangat.
Aku kembali kerumah pada larut malam.
Asia menyelesaikan pekerjaan pertamanya dengan aman. Tidak seperti debutku, dia melakukannya dengan lancar.
"Maaf. Saya mau mandi terlbih dahulu."
Asia masuk kekamar mandi setelah mengatakannya. Dia terus tersenyum
karena menyelesaikan pekerjaan pertamanya. Aku juga masuk kekamarku dan
beristirahat sejenak. Seperti setiap malam, tubuhku sangat kelelahan.
Setelah Asia menyelesaikan pekerjaannya, kami kembali ke ruang klub dan
melapor kepada Buchou. Setelah itu barulah tugas kami selesai. Aku juga
khawatir tentang Buchou yang berwajah muram..... Pada saat memikirkan
perasaanku terhadap Buchou tetapi kemudian sekarang tiba giliranku untuk
mandi. Memakai bak mandi yang sama dengan yang dipakai anak
perempuan.... Aku tahu aku tidak boleh berpikir seperti itu, tetapi aku
ada diusia dimana aku pasti memikirkannya. Tidak! Tidak! Aku
menggelengkan kepalaku dan mencoba menyingkirkan semua pikiran kotorku.
Aku seharusnya melindungi Asia! Kalau aku terangsang terhadap Asia, maka
aku adalah orang paling rendah didunia! Mesum! Dasar mesum aku ini!
Sialan! Aku harap saat ini aku punya pikiran seperti biksu! Ya untuk
menyingkirkan pikiran kotorku aku akan duduk seperti biksu! Aku duduk
dan menutup mataku dan berkonsentrasi. Aku bukan orang mesum. Aku bukan
orang mesum. AKu akan melindungi Asia. Walaupun aku tinggal dengannya
aku tidak boleh berpikir kotor. Namu-namu. Aduh! Kemudian kepalaku
terasa sakit! Oh iya! Kenapa aku malah berdoa!? Aku ini Iblis! Aku akan
kesakitan kalau berdoa! Aku hampir membunuh diriku sendiri! Sialan! Apa
yang sedang kulakukan!? Tunggu, apa yang sedang kulakukan dikamarku
sendiri......?
FLASH
Kemudian lantai dikamarku bersinar. Lantai dikamarku bersinar terang dan
tanda yang kukenal muncul diatasnya. Ini adalah simbol group kami!
Lingkaran sihir milik keluarga Gremory. Siapa yang datang? Maksudku,
kenapa di kamarku? Apakah seseorang mencoba berpindah tempat kekamarku!?
Lingkaran sihir itu bersinar terang menerangi seluruh ruangan, dan
seseorang keluar dari dalamnya. Itu adalah bayangan seorang perempuan.
Perempuan dengan rambut merah menyala.
“Buchou.....?”
Orang yang muncul dari lingkaran sihir itu tidak lain adalah Rias-Buchou
sendiri! Tetapi kenapa kekamarku? Wajah Bushou seperti orang yang
terpojok. Ekspresi wajah yang sama seperti yang kulihat di ruang klub.
Buchou datang mendekatiku dan menatapku. Kemudia dia mengatakan hal yang
mengejutkan padaku.
"Bercintalah denganku."
...............Apa? Karena kata kata mengejutkan yang dia
ucapkan, pikiranku jadi kosong. Apa yang barusan Buchou katakan? Apa
pendengaranku bermasalah? Buchou mengatakan hal luar biasa lainnya
setelah melihatku kebingungan:
"Aku ingin kamu mengambil keperawananku. Sekarang."
Bahasa jepang Buchou menakjubkan seperti biasanya.