- Back to Home »
- High School DxD »
- High School DxD. Bab 2 New Life
“Jadi, seperti yang baru saya jelaskan, saya, Rias Gremory, akan
tinggal di rumah ini. Saya mungkin tidak berpengalaman namun mohon
bantuannya Otou-sama dan Okaa-sama.”
Di rumahku, di ruang tamu. Bishojo berambut merah di sampingku
tengah menyapa orang tuaku. Dan ada Bishojo lain dengan rambut pirang di
sebelahku dengan mata berair. Suasana hatinya sepertinya sedang buruk.
Setelah insiden itu, Buchou bilang dia akan tinggal denganku. Aku tak
bisa memahami apa maksudnya, tapi dia nampaknya memaksa dirinya untuk
membuat ini terjadi.
“Aku ingin memperkuat hubungan dengan budakku.”
Itulah yang dia katakan. Tapi tak apa apakah kalau itu rumahku?
Cara berpikir Iblis Kelas Tinggi mungkin tak bisa kupahami. Dan, seperti
itu, pertunangan diantara keluarga Gremory dan keluarga Phenex
dibatalkan. Buchou juga senang. Jadi itu hal bagus. Raiser mulai
mengurung dirinya setelah mengalami kekalahan pertamanya.
“Oh, aku harus apa? Asia-chan dan Rias-san. Aku akan punya dua anak perempuan.”
Ibuku, setelah tinggal bersama Asia, mulai menyayangi Asia
seperti putrinya sendiri. Jadi dia tak keberatan kalau ada gadis lain
ikut tinggal. Ayahku di sisi lain sudah menangis tersedu sejak tadi.
“Ya, ya. Itulah impian lelaki. Maksudku memiliki banyak wanita!
Impian yang kumiliki saat aku masih muda. Kamu pasti bisa
mewujudkannya!”
Oh, aku paham. Bagaimanapun juga aku adalah putra orang ini. Tak
bisa kupercaya kalau aku punya mimpi sama dengannya. Dan yang penting
adalah lengan kiriku. Masih lengan Naga. Namun berkat penelitian Buchou
dan Akeno-san tentang Naga, ia kembali menjadi lengan manusia di
kehidupan sehari hariku. Sebetulnya, dengan menurunkan kekuatan sihir
Naga, kau bisa menghentikannya berubah menjadi Naga. Aku harus melakukan
sesuatu setiap beberapa hari untuk menurunkan kekuatan Nagaku. Kalau
tidak, bisa kembali jadi lengan Naga. Tapi yang penting aku bisa membawa
kembali Buchou. Jadi itu taruhan yang murah.
Meski cara menurunkan kekuatan Nagaku cukup erotis. Gufufufu.
Buchou dan Akeno-san melakukan hal semacam itu padaku.........dengan
kata lain baguslah kalau lenganku berubah jadi begini. Ddraig menjadi
tenang setelah itu. Biarpun aku mengajaknya bicara, dia tetap tak
membalas. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padanya........si “Orang
Putih” yang Ddraig bicarakan. Katanya orang itu akan datang padaku. Aku
tak tahu apa maksudnya, tapi pertama aku harus lakukan sesuatu dengan
situasi ini.
“Sekarang, Ise. Kita sudah dapat izin orang tuamu. Dengan ini aku
adalah anggota keluarga ini. Bisakah kamu bawa barang barangku ke
kamarku sekarang juga?”
“Y....Ya!”
“Ise-san, aku akan bantu juga.”
Asia mengikuti di belakangku.
“.........Auuuu. Sepertinya hanya ada harapan untuk
poligami.........tapi........tapi.........itu melawan ajaran
Tuhan.........tapi kalau sudah begini.........Auuuuuu.......”
“Huh? Ada apa dengan poligami?”
“Bukan apa apa.”
Saat aku bertanya padanya, dia melihat ke arah lain. Ummm, dia
sepertinya nampak murung sejak Buchou datang kemari........Apa Asia
membenci Buchou.......?
“Ise. Itu taruh disini.”
Dia mulai memerintahku segera setelah aku menaruh barang barangnya di kamarnya.
“Ya!”
“Ise, aku ingin mandi setelah ini..........Ya. Aku akan mencuci punggungmu.”
“Apa kamu serius!?”
Ooooh! Kuharap dia mau mencuci punggungku setiap hari!
“Huuh! Kalau kalian mau mandi bersama, aku juga ikut! Ise-san dan Buchou-san! Mohon jangan tinggalkan aku begitu saja!”
Asia mulai memprotes dengan mata berair. Jangan begitu Asia! Kamu
tak boleh bertanding dengan Buchou! Itu terlalu menstimulasi untukmu!
“Asia. Maaf tapi memang beginilah adanya. Tak apa apakah kalau aku menganggapnya pernyataan perang?”
“Uuu, aku tak mau kalah tapi sepertinya aku akan kalah!”
Entah kenapa, kupikir ada percikan api diantara mereka
berdua.........baik Buchou dan Asia.......aku tak bisa memahami pikiran
gadis! Masih mungkinkah bagiku memiliki harem dalam kondisi ini? Tapi
ada satu hal yang kuketahui. Kehidupan sehari hariku menjadi lebih
hidup.