- Back to Home »
- High School DxD »
- High School DxD (Bahasa Indonesia). Bab 10 Life 6 MAXIMUM VS Kekuatan : Crimson dan Merah
Crimson.
Aku terselimuti oleh cahaya Crimson. Saat membuka mataku, aku
tengah terbaring di sisi sembari menerima cahaya Crimson yang
dipancarkan oleh Oppai Buchou.
.......Oppainya bersinar! Ya Aku ingat, payudara Buchou bersinar! Namun Buchou bahkan lebih terkejut dariku.
“Ise.........penampilan itu.........”
Buchou membuka lebar matanya. Hmm? aku juga melihat keseluruh tubuhku setelah tersadar.
.............Apa warna armorku lebih gelap? Bentuknya sedikit
berbeda dari yang biasanya.Seperti warna Crimson (merah tua) brilian
ketimbang merah...........sama dengan warna rambut Buchou.
[Oooo! Saat kupikir kalau Sekiryutei terselimuti aura merah
dengan disinari oleh kilatan Oppai Switch Princess, ia berdiri sambil
mengganti armornya!]
Si komentator berteriak. Apa aku dibangkitkan lagi?
Lukaku.........hilang! bagian yang retak di armorku juga sudah
diperbaiki. Aku menemui para senpai-ku di dunia putih.........kemudian
aku terselimuti aura hitam namun.........tertolong oleh suara anak anak,
suara Buchou yang memanggilku, dan Albion-senpai.
[Partner!]
Ooo, Ddraig. Apa yang terjadi?
[Kesadaranmu tadi terlempar jauh kedalam Sacred Gear. Aku mencoba
pergi kesana namun kesadaran pemilikku di masa lalu begitu pekat sampai
aku tak bisa masuk. Dan saat aku berpikir kalau aku membuka mataku, hal
seperti ini terjadi! Apa yang terjadi didalam? Sebagian besar kutukan
yang para pemilik bawa juga telah lenyap]
.............Begitu. Jadi kutukannya sudah..........itu semua berkat Albion-senpai.
[Maksudmu berlian Albion yang membawa bagian kesadarannya? Jadi benda itu benar benar bergerak dalam Sacred Gear........]
Sepertinya begitu. Aku tak begitu paham tapi hal itu sudah menolongku.
[Jadi kau mampu melakukan promotion ke “Ratu” selagi kau melepaskan kekuatan Sekiryutei]
Hm? Apa sekarang aku adalah “Ratu”? aku mengecek bidak di dalamku.
..........Memang betul. Aku berada dalam bentuk “Ratu” yang
kupikir sangat mustahil! Aku terkejut namun aku mendengar analisis dari
Sensei.
[Aura merah.........Tidak, itu bukan merah. Warnanya lebih
brilian dan elegan. Itu adalah.......warna Crimson sejati. Ya, Crimson.
Warna yang sama dengan rambut pria bernama “Satan Crimson”, dan warna
yang sama dengan wanita yang dicintai di bodoh itu!]
Ya. Ini adalah armor berwarna Crimson. Warnanya lebih gelap dari merah, yakni Crimson.
[Keajaiban yang hanya terjadi pada si bodoh itu...........!
tunggu, bukankah kau seharusnya menjadi kuat dengan mengisap dada
Rias!?]
Mana mungkin aku tahu itu, Sensei! Itu sesuatu yang
disalahartikan dalam konferensi pers! Dan hal itu ternyata muncul di
halaman depan koran! Aku juga ingin lebih kuat dengan mengisap dadanya!
Sebenarnya, aku hanya ingin mengisap dada! Melihat perubahan padaku,
Sairaorg-san berujar.
“Sesuatu yang akan kusebut ‘Cardinal Crimson Queen’. Warna itu
sangat mirip dengan warna Maou-sama yang juga Crimson. Warna yang sama
dengan rambut Rias.”
Aku melepas nafas dari mulutku. Aku lalu mengumpulkan pikiranku
dan berbicara. Entah kenapa aku merasa bisa mengatakannya. Apalagi
Sensei sudah membocorkan perasaanku barusan.
“Inilah warna dari wanita yang kucintai. Buchou. Rias Gremory
adalah wanita yang kucintai. Aku ingin wanita yang kucintai menang. Aku
ingin melindungi wanita yang kucintai. Aku ingin bertarung demi wanita
yang kucintai. Aku...........aku!”
Aku mengatakannya! Aku akhirnya mengatakannya! Sekarang, aku tak
peduli apa yang akan terjadi! Aku akan menembaknya! Aku berteriak
sekeras kerasnya!
“Aku akan mengalahkanmu di depan wanita yang kucintai dan anak
anak yang menantikanku! Demi impianku! Demi mimpi anak anak! Demi mimpi
Rias Gremory! Hari ini aku akan mengalahkanmu! Aku menciiiiiiiiiintai
Rias Gremory!”
Wajah Buchou menjadi sangat merah sampai aku belum pernah
melihatnya semerah itu. Aku mengucapkan isi hatiku! Aku hanya perlu
mengucapkannya setulus hatiku! Aku tak peduli apa yang akan terjadi
setelah ini!
“Hahahahahahahaha!”
Sairaorg-san tertawa tawa senang.
“Sepertinya kau mencapai sesuatu setelah menerima cahaya yang
dipancarkan dada Rias. Jadi aku akan mengalahkanmu dan menjadikannya
batu pijakan menuju impianku!”
Aku terselimuti oleh aura Crimson dalam jumlah besar, dan meluncur maju dalam kecepatan Dewa!
[Star Sonic Booster!!!!!!]
Sepertinya pemandangan di sekitarku akan meledak kalau aku hanya
memikirkannya. Kecepatannya sendiri seperti Triaina-Knight. Tidak,
sepertinya masih bisa lebih cepat lagi. Mungkin tergantung latihanku
setelah ini......? Sairaorg-san juga melapisi tubuhnya dengan touki
mempersiapkan hantaman denganku.
[Solid Impact Booster!!!!!!]
Serangan dan pertahanannya seharusnya sama dengan Triaina-Rook!
Tapi aku bisa menyerang dengan konsumsi energi lebih rendah! Tidak!
Asalkan bisa meningkat lagi, ini sudah cukup! Bisakah ini menjadi lebih
kuat lagi!?
[Tidak! Pertahanan armor ini masih belum stabil! Sama halnya
kepiting yang baru berganti cangkang! Kalau kau berlebihan memakainya,
akan menimbulkan kerusakan parah!]
Benarkah itu, Ddraig!? Tapi! Aku takkan menang melawan pria ini kalau tak mengerahkan segenap kekuatanku.
Aku memukulnya! Dan aku juga dipukul! Aku hanya terus memukulnya!
Dia juga terus memukulku! Wajah. Perut. Dada. Lengan. Aku hanya terus
memukul dan aku juga terus dipukul. Armorku retak. Meskipun diperbaiki
tepat waktu, dia mengincarku di bagian itu. Masing masing hantaman yang
Sairaorg-san dan aku saling berikan mulai merusak tubuh kami. Medan
tempur bergetar kapanpun hal itu terjadi. Tanah hancur berkeping keping
dan lubang lubang mulai bermunculan di dimensi ini. Ini semua hanya
serangan langsung bodoh dan serangan berintensitas sangat tinggi. Itulah
perang tinju yang kami alami. Aku tak peduli soal pertahanan. Aku tak
punya waktu bertahan. Kalau aku tak memukulnya........kalau aku tak
terus memukulnya, pria ini takkan bisa dijatuhkan. Karena itu aku terus
memukulnya! Ini takkan selesai meskipun kami menghancurkan tubuh kami!
Aku takkan bisa menjatuhkan pria ini sampai aku menghancurkan
semangatnya!
Kemudian komentator berteriak kencang.
[Itu perang tinju! Perang tinju luar biasa tengah terjadi di
pusat medan tempur! Tak memiliki taktik hebat apapun! Juga bukan
pertarungan kekuatan Iblis yang sudah terasah! Itu adalah pertarungan
jarak dekat seperti perkelahian anak anak! Mereka memukul! Dan mereka
dipukul! Hal sederhana seperti itu luar biasa menegangkan dan sepertinya
bisa menghancurkan seluruh area ini! Seluruh penonton berdiri! Muda dan
tua! Pria dan wanita! Semuanya dibuat terpana! Hebat! Mereka berdua
sungguh luar biasa!!!!!!]
[[[[[[[Sairaorg! Sairaorg!]]]]]]]
[[[[[[[Oppai-Dragon! Oppai-Dragon!]]]]]]]
Begitu. Jadi para penonton juga sudah dibuat panas. Kalau mereka
bisa dibuat panas oleh perang tinju sederhana dan tanpa keahlian seperti
ini, berarti aku hanya perlu terus memukul! Asalkan bisa mengalahkan
orang ini, aku akan memukulnya sebanyak mungkin!
[Partner! Bentuk ‘Ratu’ masih belum tersinkronisasi sepenuhnya
denganmu! Peningkatan kekuatan akan dimulai dari sekarang, tapi kalau
ini terus berlanjut, Balance-Break-mu akan terhenti!]
Kalau begitu bagaimanapun juga pertahankanlah,Ddraig! Tinggal
sedikit lagi! Aku takkan kalah! Aku akan bergerak maju dengan
mengalahkan orang ini! Bagi Buchou. Dan bagiku sendiri.
“Aku.........! aku akan mengalahkanmu! Dan aku akan bangkit!.........”
Aura Crimson melapisi tangan kananku, dan tangan kananku berubah
menjadi bentuk Triaina-Rook! Aku akan meningkatkan daya hantaman dengan
menghujamkan Palu Penghancurku dan meningkatkan daya rusaknya!
[Solid Impact Booster!]
Tinjuku menghujam dalam kedalam perut Sairaorg-san! Aku
menghancurkan armor singanya! Tinjuku bahkan melaju kencang kedalam
tubuh fisiknya! Aku melakukan hal yang sama yang dia lakukan padaku
sebelumnya...........! menerima pukulan, Sairaorg-san jatuh diatas
lututnya. Kakinya bergetar hebat. Sepertinya lukanya sangat serius.
Sairaorg-san kemudian mengamuk pada kakinya.
“Apa yang terjadi,kakiku!? Kenapa kau bergetar!? Belum! Ini baru permulaan!”
Sairaorg-san mengambil langkah besar, dan berdiri. Dia masih
punya touki di sekitar tubuhnya. Tapi jumlah touki itu sudah jauh
berkurang dari sebelumnya. Aku bisa menang! Aku bisa menang melawan
orang ini! Aku merasa kalau kemenangan ada dalam genggamanku! Namun pria
di hadapanku ini, meningkatkan hasratnya untuk bertarung!
“Tahanlah, tahanlah, tubuhku...........! apa kau kira aku bisa
menyebut diriku sendiri sebagai pewaris selanjutnya dari Keluarga Great
King Baal kalau aku tak mencicipi pertarungan dahsyat seperti
ini.......!?”
Sungguh semangat luar biasa......! aku juga! Sepertinya aku tak
bisa bergerak maju kecuali aku mengalahkan dirimu yang sekarang! Aku
mencoba memukul Sairaorg-san yang menyerbu ke arahku. Aku lalu menarik
lenganku dan meluncurkan tendanganku ke arah kakinya. Ada sedikit celah
dalam pertahanannya karena kecepatan tinggiku. Aku berhasil menciptakan
kesempatan dalam pertarungan seperti ini! Usaha lain dalam latihanku
menunjukkan hasilnya! Latihan sehari hariku tidak sia sia!
GASHA!
Aku menghancurkan kakinya beserta armor yang melindunginya. Kalau
kakimu menjadi lemah, maka aku akan mengincarnya! Tubuh Sairaorg-san
bergetar kuat. Tanpa waktu jeda, aku menghantamkan tinjuku ke wajahnya!
Helmnya pecah menjadi dua, dan tinjuku langsung mengenai wajahnya!
Sairaorg-san terlempar jauh ke belakang. Aku membentangkan sayap Nagaku
dan membuat meriam muncul darinya. Dalam bentuk “Ratu” ini, meriam
disimpan dalam sayap Naga.
DUUUUUU!!!!
Ia mengumpulkan energi dengan tenang dan energi terkumpul lebih cepat ketimbang dalam mode Triaina-Bishop!
[Dari komentar Azazel sebelumnya, katakan saja kalau Sacred Gear
Lion memiliki daya tahan terhadap senjata proyektil! Ketimbang
meluncurkan tembakan ke seluruh area, bukankah akan lebih merusak kalau
kau hanya perlu mengkonsentrasikan tembakan ke satu titik?]
Ya, Ddraig! Minimalkan area tembakan sekecil mungkin untuk meningkatkan daya rusak yang bisa kuberikan padanya!
“Crimson Blaaaaaaaaaaaster!”
[Fang Blast Booster!]
Aura Crimson tertembakkan dan menghantam Sairaorg-san! Setelah
menciptakan ledakan hebat, asap berhenti dan menciptakan kawah di tanah.
Di pusat kawah, Sairaorg-san terbaring di tanah. Dia sepertinya tak
akan bergerak lagi. Tembakanku kena telak! Pada saat itu, penonton mulai
bersorak riuh. Dia takkan mampu berdiri sekarang.Ia mendapat banyak
kerusakan dan sepertinya dia menggunakan seluruh kekuatannya dalam
serangan yang kulakukan barusan. Aku mengkonfirmasi kemenanganku.
Kemudian seorang wanita muncul di depanku yang berjalan sangat lemah.
Tak ada seorangpun selain aku yang menyadarinya.......? apa hanya aku
yang bisa melihatnya? Hantu? Hantu yang tak bisa pergi ke nirwana karena
memiliki penyesalan?
“...........Bangun.”
Wanita itu berbicara jelas meski suaranya kecil. Hal mengejutkan
tengah terjadi di hadapanku.......Sairaorg-san bergerak sedikit. Ia
kemudian mengangkat wajahnya. Wajah yang penuh dengan luka. Matanya
nanar. Namun aku bisa merasakan kekuatan besar di matanya. Wanita itu
lalu memanggil Sairaorg-san.
“Sairaorg.”
Apa dia...........Ibunya Sairaorg-san? Saat kulihat baik baik
wajahnya, dia memang Ibunya Sairaorg-san yang kutemui di rumah sakit.
Sepertinya Sairaorg-san tak bisa melihat Ibunya juga. Apa dia hanya
mengirim kesadarannya? Dia mendekati Sairaorg-san seolah ingin melihat
putranya dari dekat. Ia berbicara dalam suara kecil yang hanya bisa
kudengar. Itu bukanlah dukungan dari seorang Ibu yang perhatian pada
putranya yang bertarung habis habisan.
“Bangunlah. Bangunlah! Sairaorg!”
Ibunya Sairaorg-san memiliki ekspresi lembut dan rapuh. Suaranya
bukan seperti dukungan, namun lebih seperti Ibu yang menasehati
putranya.
“Bukankah kau berjanji kalau kau akan menjadi lebih kuat dari semua orang?”
.........Tubuh Sairaorg-san bergerak. Ia memang mulai bergerak.
Tangan, lengan, kakinya bergerak, membuat ia mengangkat tubuhnya.
“Penuhilah impianmu! Demi dunia yang kau harapkan! Demi masa
depan Dunia Bawah! Agar tidak membiarkan orang lain merasakan sakit yang
pernah kau rasakan! Bukankah itu alasan kau terus berpegang erat pada
tinjumu!?”
Aku tak yakin apakah kata katanya sampai pada Sairaorg-san. Dia mungkin tak mendengarnya.
“Di Dunia siapapun bisa menempatkan dirinya di suatu tempat
dengan kemampuan mereka dan bukan karena asal kelahiran mereka! Bukankah
itu dunia yang kau impikan!? Dunia dimana anak anak yang terlahir
takkan mengalami kesedihan lagi!? Apa kau tak akan menciptakan dunia
seperti itu!?”
Ibu Sairaorg-san tersenyum ketika hampir akan menghilang. Itu
adalah wajah seorang Ibu yang menatap putranya yang sangat ia banggakan.
“Majulah. Sairaorg-ku tercinta. Kau adalah putraku.”
Itu terjadi hanya dalam sekejap mata. Pria di depanku benar benar berdiri lagi dari tanah sambil berdarah darah.
“Ooooooooooooooooooooooooooooo..........!!!!!”
Sang Singa mengaum.
Groooooooooooooooarrrrrrrrrrrr.......!!!!!
Itulah auman dari Singa luar biasa yang terdengar berani namun
juga sedih. Arena bergetar hebat. Bahkan aku juga bergetar. Ketakutan.
Kegelisahan. Kegembiraan. Kejayaan. Semua perasaan itu bercampur aduk
dalam diriku membuat seluruh sel tubuhku mendidih! Aku masih bisa
bertarung melawan pria ini........aku bisa menyelesaikan pertarungan
dengannya. Hanya memikirkan itu sudah membuat seluruh kekuatanku
meningkat drastis yang menyebar ke seluruh tubuhku.
“Hyodou Issei! Aku takkan kalah! Ada impian yang harus kugapai!!!!”
Sairaorg-san menyerbu ke arahku! Dalam kondisi terluka dan susah payah!
“Aku.....! aku juga takkan kalah!”
Aku menyerbu maju sambil mengucapkan itu! Kedua tinju kami saling
menghantam wajah kami! Berapa kali kami sudah saling meninju wajah!?
Sial! Ini benar benar sakit!
Dia takkan jatuh. Sairaorg-san takkan jatuh berapa kalipun aku
memukulnya! Dia terus memukulku sambil tak kehilangan cahaya di matanya.
Semua pukulannya terasa seperti sesuatu yang akan membawa pergi
segalanya dariku. Darimana? darimana dia mendapatkan semua kekuatan
itu.......!? biarpun aku memukul perutnya, biarpun aku memukul wajahnya,
lawan tangguh di hadapanku tak memberi tanda akan menghentikan
tinjunya. Aku akan tamat kalau berhenti meski hanya sesaat! Dia akan
membawa lari kesadaranku! Berapa kali aku harus memukulnya untuk
menjatuhkannya!? Sang Great-King yang tak diberkahi [Power of
Destruction]! Pria di hadapanku ini sangat kuat dan luar biasa tangguh
meskipun dia tak memiliki kekuatan yang sama dengan Buchou dan
Sirzechs-sama.
Tidak! Aku akan segera dijatuhkan kalau aku berpikir tentang
“kalah”! Vali juga lawan tangguh. Cao Cao juga lawan mengerikan.
Sairaorg-san tak kalah kuatnya; kekuatan, kecepatan, pertahanan. Namun
ada perbedaan nyata diantara mereka. Orang yang memiliki pikiran
terobsesi tentang kemenangan. Ia akan kehilangan segalanya kalau dia
kalah. Tak ada kesempatan kedua. Hasil dari menerima kematian. Semangat
dimana dia bisa mempertaruhkan segalanya demi impiannya. Itu adalah
kehendak kuat dimana ia membuang pilihan untuk mundur yang memaksanya
sampai berbuat sejauh ini!
“(Aku hanya memiliki tubuh ini. Aku akan kehilangan segalanya
kalau aku kalah. Semua yang aku bangun hingga sekarang akan lenyap. Bagi
orang sepertiku yang tak mewarisi Power of Destruction, inilah satu
satunya jalan bagiku. Karena itulah aku harus menang dengan tubuhku
ini)”
“(Terlihat tidak keren, namun inilah caraku melawan kalian karena aku tak berkeahlian)”
Kau sungguh keren! Kau luar biasa! Kau adalah pria hebat yang tak bisa kuungkapkan dalam kata kata!
Karena itulah, karena itulah aku harus mengalahkan Sairaorg-san!
Aku tak tahu perasaanmu saat kau meningkatkan dan memperoleh status yang
kau miliki saat ini. Meski demikian aku tak akan merasa simpati padamu
dan akan terus memukulmu! Bertarung dengan sepenuh kekuatanku adalah
rasa hormatku pada Sairaorg-san dan inilah kehendakku! Inilah jawabanku!
“........Haa.......haa.........aku juga punya impian! Untuk menjadikan.........Buchou..........Raja dari Game........”
Aku hampir kehilangan kekuatan mempertahankan armorku! Meskipun
begitu, aku terus menyerbu Sairaorg-san dengan meluncurkan tinjuku
padanya.
“Aku juga..........akan menjadi Raja suatu hari nanti! Aku akan
jadi lebih kuat dari siapapun! Aku.......aku akan menjadi “Pion
Terkuat”..........!”
BANG!
Tinjuku mencapai Sairaorg-san! Itu adalah tinju yang aku yakini
sangat efektif. Tubuh Sairaorg-san bergetar, namun ia tidak jatuh.
.........Berarti satu kali lagi. Tapi aku akhirnya kehilangan
kekuatan untuk mempertahankan armorku dan Balance Breaker-ku
lenyap.........Sial. Padahal tinggal sedikit lagi. Tapi aku tak bisa
mencapainya........Tubuhku juga gemetar. Tapi aku terus menyerbu maju
dengan hanya tubuhku dengan tenagaku yang tersisa. Aku akan menyerbu
seperti ini! Aku bisa bertarung selama aku bisa menggenggam tanganku!
Saat aku meluncur ke arahnya hanya dengan tinjuku...........
[.............Sekiryutei...........cukup sudah............]
Singa yang terletak di dada Sairaorg-san berbicara.
[...........Majikanku...............Sairaorg-sama sudah............]
Sang Singa meneteskan air mata dari matanya.
“Sairaorg-san........?”
Sairaorg-san sudah.............Sairaorg-san sudah kehilangan
kesadarannya sambil mengacungkan tinjunya ke depan seolah hendak
menyerbu ke arahku. Dia masih tersenyum........Meski begitu, matanya
berbinar oleh cahaya dan masih punya kehendak untuk terus bertarung.
[........Sairaorg-sama sudah kehilangan kesadarannya sejak beberapa saat yang lalu.......]
...........Apa........? terus kenapa dia bisa terus bergerak maju........
[Namun.........ia sangat bahagia. Ia terus melangkah maju karena
senang.........Ia hanya bergerak maju.........Karena dia benar benar
menikmati pertarungan sambil mempertaruhkan impiannya.......]
Ujar si Singa. Jadi dia terus bertarung hanya dengan
semangatnya...........meskipun dia kehilangan
kesadarannya..........namun dia...........terus bergerak
maju..........demi impiannya...........tanpa sadar aku membungkukkan
kepalaku padanya. Lalu aku memeluk tubuh lunglainya. Aku kemudian
berteriak dengan suara bergetar.
“.........Terima kasih.............terima kasih banyak........!”
[Sairaorg-san kalah! Ia telah jatuh. Inilah akhir dari Game. Kemenangan Tim Rias Gremory!]
Komentar terakhir diucapkan dan stadion menjadi riuh dengan sorak sorai seluruh penonton.