- Back to Home »
- High School DxD »
- High School DxD (Bahasa Indonesia). Bab 9 Life 4.1 Maven
Pertarungan menegangkan telah berakhir, dan semua orang kembali ke dunia nyata, berkumpul di atap hotel tempat kami menginap.
Sensei meletakkan tangannya di bahuku dan berkata.
“Kamu berhasil melakukannya, Ise. Tim medis! Tolong rawat dengan
cermat para budak Gremory serta irina dan Saji! Mereka mungkin tak
banyak terluka, namun kehabisan kekuatan sihir dan stamina!”
Sensei memberikan pengarahan pada para stafnya.
Pemikiran baik Sensei seperti berkah. Aku......lelah sekali
seperti mau mati. Pastinya takkan bisa memasuki Balance Breaker lagi
malam ini.......
Pertarungan berakhir dengan mundurnya golongan Pahlawan. Setelah
pertarungan dahsyat dengan Dimension Lost dan antimonster, sejumlah
golongan yang tengah berjaga di barikade Kyoto sekarang sedang mengurus
kekacauan setelah pertarungan. Namun, golongan Pahlawan ternyata mampu
lolos dari barikade dan menghilang......hanya dari fakta ini saja
terlihat kalau golongan Pahlawan adalah lawan yang menyusahkan.
Sepertinya mereka menggunakan si bocah Annihilation Maker untuk
menciptakan sejumlah besar monster sebagai pengalih perhatian, yang
membuat golongan Pahlawan bisa menembus celah dan kabur.
Saat kami kembali, semua orang langsung tumbang. Kakiku bergetar
dan aku nyaris tak kuat berdiri, kelelahanku sudah mencapai max......
Asia juga kelelahan dari menyembuhkan rekan rekannya dan dari
ketegangan pertarungan, ia sekarang sedang tertidur lelap dengan
bersandar di tubuhku.
Perawatan penyembuhan semua orang sudah selesai, namun sekedar cari aman, kami juga menerima perawatan tambahan.
“Maaf Ise-kun, tadi aku sudah tak berguna.”
Kiba meminta maaf sambil berbicara padaku. Aku mengibaskan tanganku. Yang penting dia sudah berusaha.
“Gen-chan!”
“Genshiro!”
Para budak Sitri tengah menyertai Saji yang tergeletak di atas
tandu, dengan mata berair penuh kecemasan. Berubah menjadi Dragon King
pasti menghabiskan staminanya, dan Saji kehilangan kendali setelah
pertarungan. Karena dia tak perlu berdialog denganku untuk tetap dalam
kendali, sepertinya dia benar benar berusaha keras. Ngomong ngomong
Saji, kamu juga seorang yang sangat disayangi oleh rekan rekanmu.
Setelah itu, aku juga ditelepon oleh Buchou. Aku melaporkan
seadanya, namun dia menyuruhku memberi penjelasan penuh saat sudah
pulang nanti.
.....Apa aku akan dibunuh?
Tepat saat pikiranku dipenuhi kegelapan, si kakek monyet – sang generasi pertama Sun Wukong berjalan menghampiriku.
“Bocah.”
“Ah, ya.”
“kau sepertinya sudah memperoleh kekuatanmu sendiri, kekuatan
besar yang berbeda dari Juggernaut. Sungguh anak hebat. Juggernaut
adalah trik konyol. Itu hanya kekuatan lepas kendali, kekerasan murni.
Dan kemudian kau mati. Bocah, kau memiliki gadis yang penting untukmu,
kan? bagaimanapun juga, kau adalah seorang yang dijuluki Oppai Dragon.”
Aku, aku sedang dipuji! Sungguh kehormatan besar bisa dipuji oleh
protagonis dalam Jouney to the West! Yang jelas, soal gadis gadis! Sang
Pertama menunjuk pada Asia.
“Tidak, hahahahaha. Eh eh, kupikir juga begitu.”
“Kalau begitu jangan buat dia menangis. Kau adalah tipe yang akan
menjadi kuat demi impian dan wanita. Juga, Sekiryuutei dan Hakuryuukou
sudah merupakan konsentrasi kekuatan. Biarpun kau tak mengandalkan
Juggernaut kau masih bisa menjadi kuat dengan cara berbeda – namun, kau
masih dalam bahaya.”
Sang Pertama menatap wajahku, lalu mengangguk.
“?”
Aku tak paham apa maksudnya, namun Sang Pertama hanya meniupkan asap rokoknya dan tertawa.
“Juga, idiot dari keluargaku itu sudah memberimu masalah. Maafkan aku.”
Ah, Bikou rupanya. Ya, dia memang menyusahkan. Buchou sangat marah karena nama panggilan “Switch Princess” yang dia berikan.
Sang Pertama lalu menepuk nepuk kepalaku.
“Emosi akan melepaskan Juggernaut, ingatlah itu. Dan serangan
akhir pada Cao Cao itu adalah serangan bagus. Kau harus berusaha pada
arah itu. jangan pernah menyerah pada impian dan kerja keras –
berikutnya, karena misi pembawa pesan Sakra sudah selesai, aku akan cari
idiot itu. sampai membuat onar dengan Vali, mereka berdua akan kuberi
pelajaran. – Jaga dirimu. Jade Dragon, mari kita pergi ke tempat
Kyuubi.”
“Aku paham, kakek sialan. Bye, Ddraig!”
Sebelum suara mereka menghilang, Sang Pertama dan Jade Dragon sudah pergi jauh.
.....Ditinggalkan sendiri, aku meremas tanganku yang
gemetaran......tanganku sudah kelu. Ini bukti kelelahan ekstrim.
–Kekuatan yang tertidur dalam Sacred Gear sudah digabungkan dengan evil
piece untuk menjadi kekuatan baruku.
Masih ada banyak ruang untuk peningkatan, dan harus banyak banyak berlatih lagi.
Sairaorg-san, Vali.......dan Cao Cao.
Aku takkan kalah, dan pasti, aku akan jadi lebih kuat. Jauh lebih kuat.
Aku percaya, suatu hari nanti, impianku akan terwujud—
Elsha-san, Belzard-san, meski kita berpisah dengan cara sangat
menggelikan, tapi tolong teruslah awasi aku dari dimanapun kalian
berada.
Sebagai Sekiryuutei, sebagai Oppai Dragon, akan kulakukan apa yang harus kulakukan.
Di malam terakhir di Kyoto, aku menengadah ke arah langit dan memperbarui keyakinanku.