- Back to Home »
- High School DxD »
- High School DxD (Bahasa Indonesia). Bab 10 Life 6.3 Indra
Setelah menyelesaikan komentar dalam Game, aku, Azazel, tengah
berjalan menuju ruang VIP. Aku tak bisa meninggalkan kursiku karena
sejak tadi terus memberikan komentar. Tapi aku menerima panggilan dari
bawahanku kalau “Orang tertentu” menunjukkan dirinya di ruang VIP. Semua
ruang VIP adalah ruang pribadi dan jumlahnya ada banyak di stadium ini.
Sepertinya mereka semua digunakan untuk Game ini. Si Tua Bangka Odin
ada di ruang VIP untuk “Valhalla”. Zeus dan Poseidon berada di ruang
untuk “Olympus”. Mereka semua berada di ruang tersendiri dengan dikawal
Bodyguard masing masing. Aku tengah berjalan menuju salah satu ruang
VIP.
Dan si “Orang tertentu” keluar dari ruangan yang sedang kutuju
dengan para pengawalnya. Dia memiliki gaya rambut potong-samping dan ia
mengenakan kacamata hitam bundar, kaos aloha, dan berlian disekitar
lehernya. Si “Orang tertentu” tengah mengenakan busana santai yang
umumnya takkan dikenakan seseorang di posisi penting...........Tapi aku
bukan orang yang berhak mengomentari selera berpakaian orang lain. Aku
kemudian berbicara pada si “Orang tertentu” Sakra.
“Ternyata Sakra-dono. Bagaimana menurutmu “Game” nya?”
“Oh? Hei, Brother Malaikat Jatuh dari keadilan! Tadi sungguh
pertandingan menegangkan! Sampai Brother Malaikat Jatuh berpihak dengan
Golongan Maou saat ini, sungguh bagus karena “Murid” mu memenangkan
pertandingan kan? Tim Gremory. Tim itu memiliki anggota yang melampaui
akal sehat. Tim normal takkan kuat bertanding melawan mereka.”
........Dia berbicara dengan nada sindiran seperti biasanya. Dia
adalah orang dengan level kekuatan-ultimate diantara seluruh Golongan di
dunia ini. Sang Kaisar Surga. Dewa Prajurit, yang mengalahkan Dewa
Perang, Ashura.......ada sesuatu yang ingin kutanyakan pada Sang Kaisar
Surga ini. Tentang insiden di Kyoto melibatkan teror yang dilakukan oleh
Golongan-Pahlawan.
“Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu.”
“HAHAHA! Ada apa, brother Malaikat Jatuh dari keadilan!? Kalau aku yang kau inginkan, aku akan dengan senang hati menjawab.”
“........Pemilik Longinus. Kau lebih mengenal Cao Cao ketimbang kami kan?”
Aku menerima laporan dari Ise kalau Son Goku yang melayani Sakra
mengenal Cao Cao. Ya. Pria ini mengenal Cao Cao sejak dia masih anak
anak. Ia pernah menjalin hubungan dengan pria pemilik tombak terkuat.
Entah dimana di tempat yang sama sekali tak kami ketahui. Sakra kemudian
memasang senyum bahagia seolah ia menyembunyikan sesuatu.
“Memangnya kenapa? Apa urusanmu dengan itu? Apa kau merasa tidak
puas hanya karena aku mengenalnya sejak masih bocah? Apa karena aku tak
melaporkannya? Atau karena..........aku pernah menjalin hubungan
dengannya?”
........Si brengsek ini benar benar congkak..........! dia mengakuinya sendiri........!
“Indra.......!”
Aku melafalkan nama itu dengan suaraku yang terisi amarah. Sakra kemudian tersenyum tipis.
“HAHAHA! Kau benar benar tahu cara menghiburku dengan menyebut
nama itu! Jangan buat wajah seram begitu, Aza-boy. Kalau kau kesal hanya
karena hal tak bermutu seperti itu, lantas apa yang Dewa Kematian,
Hades, tengah lakukan sekarang bisa mengubah peta semua Golongan
kekuatan, tahu?”
Dia tahu soal Hades........sebenarnya berapa banyak yang dia ketahui.......? Sakra kemudian mengacungkan jarinya ke arahku.
“Kukatakan satu hal padamu, anak muda. Semua golongan memang
mengatakan “damai” dan “negosiasi”. Namun didalam pikiran mereka
berpikir bahwa “Mitologi kami adalah yang terkuat! Mitologi lain tinggal
dilenyapkan saja, dasar sialan!”. Si tua bangka, Odin, dan si orang
tua, Zeus, adalah satu satunya yang tak berpikir seperti itu dan mereka
sangat naif. Apalagi, sangat mudah mengumpulkan kepercayaan manusia
kalau Tuhan yang mereka percayai sudah tidak ada! Cukup masuk akal untuk
berpikir kalau kepercayaan lain tinggal membusuk saja, tahu? Kau pikir
berapa banyak Tuhan (Dewa) yang sudah jatuh begitu rendah karena
religimu menyerang wilayah kami dan membawa pergi semua pemuja kami dan
merendahkan kepercayaan yang mereka miliki pada kami dengan membuat kami
berubah menjadi “Mitos”? kau seharusnya melihat balik tiap tiap
Mitologi. Tuhan adalah makhluk yang lebih jujur dengan dendam dan
perasaan mereka ketimbang manusia, tahu?”
........Aku tahu itu. Bahkan kalau setiap Mitologi dan Tuhan
mengambil pilihan bernegosiasi, kita tak bisa tahu apa isi pikiran
mereka. Tidak, sudah jelas kalau mereka berpikir untuk membuat gerakan
kalau ada kesempatan. Tapi posisi resmi itu adalah yang penting
sekarang! Kalau keseimbangan kekuatan berubah, maka Dunia Manusia akan
hancur dengan mudah........! Sakra menghela nafas panjang.
“Yang jelas, aku akan bekerjasama dari “Luar”. Ophis dan antek anteknya sungguh menyusahkan.”
Ophis dan antek anteknya. Hei Sakra, apa Cao Cao juga termasuk dalam “antek antek” itu......?
“Juga kirimkan pesan ini pada Chichiryutei. [Itu tadi pertarungan
hebat. Kalau kau menjadi ancaman bagi Dunia ini, maka aku akan
melenyapkanmu bersama Rohmu. Orang yang bisa menggunakan nama “Surga”
sudah cukup bersama kami].”
Sakra pergi setelah mengatakan itu.
.........Sakra........Hades...........sepertinya dunia ini masih
akan terus berguncang. Ophis. Ular hitam yang kau berikan mengumpulkan
kekuatan, memperkuat kekuatan mereka, dan membuat mereka terlena
kekuatan mereka sendiri, hingga akhirnya akan menjadi ancaman bagi
Dunia. Impianmu adalah.......membawa dunia dalam kekacauan.